Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/24 |
|
![]() |
|
e-JEMMi edisi No. 24 Vol. 09/2006 (13-6-2006)
|
|
Juni 2006, Vol.9 No.24 ______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI : Pentingnya Misi di Hati Allah SUMBER MISI : Zwemer Center for Muslim Studies, Paraclete DOA BAGI MISI DUNIA: Ghana, Korea utara, Rumania DOA BAGI INDONESIA : Pustaka Lewi SURAT ANDA : Kiriman Pokok Doa ______________________________________________________________________ "CHRISTIAN WORTH THEIR SALT MAKE OTHERS THIRSTY FOR THE WATER OF LIFE" ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam kasih, Dunia kita terus mengalami perubahan. Berbagai kejadian terjadi banyak memengaruhi situasi dan sikap yang kita ambil. Hal yang juga terjadi dalam dunia misi sebagai dunia pelayanan yang keberadaannya sangat erat berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di sekelilingnya. Tak hanya karena perkembangan situasi dalam bidang politik, sosial, budaya dan teknologi saja, tapi pengembangan pengetahuan tentang dunia misi itu sendiri juga menjadi bagian penting dari perkembangan pelayanan misi. Sehubungan dengan pengembangan pelayanan misi, Edisi e-JEMMi minggu ini menghadirkan sebuah artikel apakah sebenarnya yang menggerakkan pelayanan dunia misi ini. Perhatian Allah yang begitu besar untuk dunia misi menjadi suatu isyarat bahwa kita dituntut untuk dapat lebih serius mempelajari hal-hal baru tentang perkembangan dunia misi saat ini. Jangan lewatkan pula berita-berita dari pelayanan misi di berbagai negara lewat sajian Doa Misi serta Sumber Misi. Teruslah berdoa, karena doa Anda bagi pelayanan misi adalah jeritan Tuhan atas umat- Nya. Selamat berdoa! Staf Redaksi e-JEMMi, Ary ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI PENTINGNYA MISI DI HATI ALLAH ============================= Allah sangat serius dengan misi karena sesungguhnya misi adalah isi hati Allah sendiri. Hal ini dinyatakan dengan sangat serius dalam seluruh Alkitab. Keseluruhan kitab suci, dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu, terus menyatakan kasih Allah secara konsisten kepada manusia yang berdosa. Kasih Tuhan adalah bagi segala bangsa. Lebih dari enam ratus kali kata bangsa dan suku bangsa muncul dalam Alkitab. Yesus Kristus telah mati di kayu salib mencurahkan darah- Nya untuk menebus segala bangsa, kaum, dan bahasa agar mereka menjadi kepunyaan Allah bagi kemuliaan Allah Bapa. Itulah misi Allah di dalam dan melalui diri Kristus yang datang ke dalam dunia ini. Sesungguhnya, merupakan hak istimewa bagi setiap orang percaya untuk terlibat dalam pekerjaan misi Allah bagi dunia ini. Tugas ini begitu istimewa karena kita yang sebenarnya tidak layak telah dilayakkan- Nya untuk ambil bagian di dalam pekerjaan mulia tersebut sebagai rekan-rekan sekerja Allah. Keseriusan perhatian Allah akan misi dapat kita lihat dari istilah "mengutus" dan "mengirim" dalam Lukas 10:1,2 (LAI). Kata "mengutus" yang pertama dipakai dalam Lukas 10:1, dalam bahasa aslinya (Yunani) adalah "apostello". Dari kata inilah kata "apostle" berasal, yang artinya rasul. "Apostello" berarti diutus baik-baik dengan hormat dan otoritas. Dengan cara ini Allah mau agar orang percaya membagikan Kabar Keselamatan itu kepada dunia. Murid-murid diutus baik-baik, di-apostello oleh Tuhan Yesus. Sebaliknya, kata kedua yang dipakai dalam Lukas 10:2 adalah "Ekballo". "Ekballo" berarti di lempar, di tendang, di utus dengan paksa. Tuhan bisa memakai berbagai cara untuk mengutus dengan paksa orang percaya pergi ke ladang misi. "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit" (Luk. 10:2). Artinya, antara ladang misi dan tenaga pekerjanya tidak seimbang. Jika orang percaya tidak mau di-apostello, diutus secara baik-baik untuk pergi, Tuhan bisa meng-ekballo orang percaya untuk pergi. Hal ini terjadi supaya bangsa-bangsa lain mendapat kesempatan untuk mendengarkan Kabar Baik itu. KISAH GEREJA MULA-MULA Buku Kisah Para Rasul melatarbelakangi sejarah gelap bangsa Israel. Mereka berada dalam penjajahan selama lebih dari lima ratus tahun. Sewaktu Kisah Para Rasul ini terjadi mereka telah berada dalam penjajahan Romawi kurang lebih sembilan puluh tahun. Dalam masa penjajahan itu, `krisis` yang berkepanjangan dialami oleh bangsa Israel baik krisis ekonomi maupun sosial dan politik. Kemiskinan merajalela, kebebasan berpolitik tidak dialami oleh bangsa Israel. Rakyat sangat miskin dan tertindas. Mereka sangat mendambakan kemerdekaan, kebebasan yang akan memberikan kelegaan kepada mereka. Itulah sebabnya ketika berada di bukit Zaitun bersama Tuhan Yesus para murid bertanya, "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" (Kis. 1:6). Agaknya, itu menjadi semacam doa yang merindukan kemerdekaan, kebebasan dan pemulihan dari krisis yang berkepanjangan. Doa dan harapan yang wajar, sebagaimana doa kita pada saat ini untuk bangsa Indonesia. Apalagi para murid sudah mengenal Tuhan Yesus yang sangat mengasihi mereka dan dunia. Namun sesungguhnya, Tuhan mempunyai rencana lain yang lebih indah untuk mereka lebih dari sekadar kemerdekaan dan pemulihan sosial, ekonomi, dan politik. Pada ayat 7 Yesus menjawab, "Engkau tidak perlu mengetahui masa depan dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya." Bapa berkuasa melakukan itu jika Dia mau, bahkan pada saat itu juga untuk memulihkan kerajaan Israel. Tetapi ada hal yang jauh lebih penting dari itu yang disampaikan-Nya dalam ayat 8. "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis. 1:8) Beberapa hal yang bisa kita catat dalam ayat ini ialah sebagai berikut. 1. Misi di tengah krisis. ------------------------- Ketika Tuhan memberikan mandat ini, murid-murid-Nya yang pertama adalah bagian dari masyarakat Palestina yang pada masa itu sedang menghadapi krisis dan kemiskinan yang luar biasa. Namun, di tengah- tengah kondisi seperti itulah Tuhan justru menganugerahkan kesempatan bagi mereka untuk menjadi saksi-saksi-Nya. Tuhan tidak berjanji untuk memulihkan bangsa Israel dulu baru kemudian mereka mampu menjadi saksi-Nya. Bahkan kerinduan, doa, dan pengharapan mereka untuk pemulihan dan kemerdekaan bangsanya baru dijawab pada tahun 1947 ketika Israel merdeka sebagai satu negara. Itu berarti lebih dari 1900 tahun kemudian. Di sinilah titik tolak misi para rasul yang dimulai dari krisis ekonomi dan politik. Misi tidak dimulai dengan kebesaran, kekayaan, dan kemegahan gereja serta anggota jemaat yang banyak, tapi dari situasi kemiskinan dan krisis. Dari sekelompok orang yang dipandang remeh dan orang-orang sederhana, Tuhan berkenan memakai mereka agar kuasa-Nya dapat dinyatakan. Misi dimulai bukan dengan menunggu sampai gereja menjadi besar dahulu, mapan dan anggotanya banyak. Jemaat mula-mula hanyalah suatu persekutuan kecil yang terdiri dari beberapa orang saja yaitu para murid dan `anggota keluarga` Tuhan Yesus (Kis. 1:13-14). Sesungguhnya dasar pelaksanaan misi bukanlah uang, kekuasaan, atau kemapanan tetapi Amanat Agung Tuhan Yesus, hati Tuhan Yesus untuk dunia ini. 2. Roh Kudus adalah Penggerak Misi. ----------------------------------- Tuhan Yesus tidak berkata bahwa kalau kamu sudah kaya, jemaatmu sudah besar dan mapan, barulah kamu akan melakukan pekerjaan misi. Akan tetapi Dia berkata, "Kalau Roh Kudus turun atas kamu, kamu akan menjadi saksi-Ku". Prinsip yang terutama adalah Roh Kudus yang diberikan kepada orang percaya agar memiliki kuasa untuk menjadi saksi-Nya. Roh Kuduslah yang menjadi penggerak misi orang percaya, bukan uang maupun kemapanan organisasi. Kuasa Roh Kuduslah sumber daya misi yang sejati. Orang percaya diberikan kuasa Roh Kudus untuk menjadi saksi Tuhan. Kata saksi dalam ayat ini adalah "martureo" yang artinya bersaksi. Dari kata inilah kita mengenal istilah "marturia". Bersaksi bukan berarti menjadi pengkhotbah atau pendeta walaupun itu merupakan salah satu bentuk dari kesaksian juga. Bersaksi merupakan totalitas seluruh hidup kita melalui perkataan dan perbuatan. Bersaksi melalui perbuatan seringkali berbicara jauh lebih keras daripada perkataan kita. Bersaksi bisa juga berarti mengatakan dan menjadi saksi mata kebenaran Kristus, pribadi dan karya-Nya, sehingga dunia benar-benar mengaminkan kebenaran itu. Walaupun karunia-karunia Roh Kudus diberikan untuk memperlengkapi orang percaya dalam pelayanan, tujuan utamanya tetap satu yaitu agar nama Tuhan Yesus dipermuliakan dalam keadaan apa pun, di mana pun, dan kapan pun juga. Bukan hanya di kala kesenangan dan kenyamanan tapi juga di kala kegelapan yang pekat dan krisis yang berkepanjangan yang seakan tiada hentinya. Roh Kudus diberikan agar kita menjadi saksi-Nya agar Injil sampai ke ujung bumi. 3. Keselamatan adalah untuk Semua Suku Bangsa. ---------------------------------------------- Melihat apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Mat. 20:28, "... jadikanlah segala bangsa murid-Ku ...", istilah segala bangsa dalam bahasa Yunaninya adalah "panta ta ethne". Frasa tersebut menunjuk kepada segala suku (ethnic) bangsa. Bukan hanya beberapa suku bangsa atau sebagian suku bangsa, tetapi semua suku-suku bangsa. Tuhan Yesus adalah Juruselamat bagi segala suku bangsa yang ada di dunia ini. Wilayah geografis untuk bersaksi bagi Tuhan adalah di Yerusalem, di seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Misi haruslah menerobos keluar mencapai semua tempat di mana pun Injil dapat di beritakan dan ini dilakukan pada waktu "Roh Kudus turun atas kamu". Tidak ada tempat yang terlalu sulit yang tidak dapat dijangkau oleh Injil karena Roh Kuduslah yang memberikan kuasa kepada kita untuk menjadi saksi-Nya. Kata "dan" yang dipakai di sini memakai kata "kai" dalam bahasa Yunani yang artinya, `sekaligus`. Menyaksikan Yesus bukan berarti hanya di Yerusalem; lalu setelah semua Yerusalem diinjili baru ke seluruh Yudea; setelah pekerjaan "beres" baru ke Samaria, dan seterusnya. Bukan begitu! Pelayanan kesaksian (marturia) harus dilakukan di Yerusalem sekaligus ke seluruh Yudea, sekaligus di Samaria, dan sekaligus sampai ke ujung-ujung bumi. PENGGENAPAN JANJI ROH KUDUS Amanat Agung ini tidak pernah diubah atau diralat oleh Tuhan Yesus. Jadi, sekali pun kita memiliki tugas yang berat dan sangat sibuk di "Yerusalem" kita, kita tidak boleh merasa bahwa pelayanan kita di "Yerusalem" ini paling penting dari yang lain. Dalam Kisah Para Rasul 2, janji Tuhan Yesus digenapi dengan turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta. "Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata- kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Bagaimana mungkin kita masing- masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." (Kis. 2:4, 8-11). AKIBAT TURUNNYA ROH KUDUS Sebagai akibat turunnya Roh Kudus, para murid Yesus bersaksi dengan sangat berani. Petrus berkhotbah dengan jelas dan tegas tentang Injil Kristus dengan didampingi kesebelas rasul (Kis. 1:14-40). Petrus yang tadinya pengecut dan pernah menyangkal Tuhan Yesus kini tampil beda karena Roh Kudus. Sebagai akibat dari khotbah yang diurapi Roh Kudus, penginjilan pada hari itu menghasilkan kira-kira tiga ribu petobat baru (Kis. 2:41). Dasar kehidupan jemaat (baca: gereja) mulai diletakkan dengan koinonia (persekutuan), diakonia (pelayanan kasih), dan marturia (kesaksian penginjilan). Dalam konteks ini, ketiga trilogi gereja itu tidak akan berjalan seimbang jika tidak dilandasi dengan metanoia (pertobatan). Pertobatanlah yang mengubah hati dan pikiran seseorang. Pertobatan membuat seseorang menempatkan Tuhan sebagai prioritas dalam pelayanannya. Pertobatan pula yang akan menyingkirkan konflik kepentingan dalam pelayanan sehingga dalam menerapkan trilogi tiang gereja itu, kita tidak menekankan satu hal saja, misalnya koinonia (persekutuan) dengan segala kebutuhan dan penempatan anggaran yang mengamankan keadaan dan kenyamanan kehidupan kita. Pertobatan akan memberikan perspektif ilahi dalam memandang dunia ini dan pelayanan di luar tembok gereja kita. Karena itu pula, jemaat terus bertambah karena tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (Kis. 2:47). Tidak dikatakan bahwa Tuhan memberikan bangunan megah dan besar sebagai gedung gereja walaupun itu tidak salah dan mungkin diperlukan. Dikatakan bahwa jiwa-jiwalah yang diselamatkan di mana investasi harta kita diperuntukkan bagi `harta surgawi` yang membawa kekekalan dan ngengat tidak memakannya. Pertambahan jumlah jemaat ini juga dikarenakan penambahan yang Tuhan lakukan. Para murid tidak memegahkan diri dengan mengatakan bahwa itu hasil pelayanan mereka. Tuhanlah yang bekerja melalui mereka, bukan mereka yang bekerja keras bagi Tuhan. Semua hanya anugerah- Nya. Soli Deo Gloria. Bahan diambil dari sumber: Judul buku : Misi dari dalam Krisis Judul artikel: Pentingnya Misi di Hati Allah Penulis : Bagus Surjantoro Penerbit : Obor Mitra Indonesia, Jakarta, 2003 Halaman : 1 - 9 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI ZWEMER CENTER FOR MUSLIM STUDIES ==> http://www.ciu.edu/muslimstudies/ Tertarik untuk mempelajari Islam? Kenapa tidak memasukkan situs Zwemer Center for Muslim Studies dalam daftar situs yang akan Anda kunjungi! Situs ini diselenggarakan oleh Columbia International University, fokusnya ada pada pemahaman tentang Islam, membangun hubungan yang sehat dengan orang-orang muslim, dan cara efektif untuk menjangkau kaum muslim. Nama situs ini sendiri diambil dari nama Samuel Zwemer, seorang misionaris besar Amerika yang bekerja di dunia kaum muslim, pelayanan Zwemer sudah berlangsung selama 27 tahun sejak 1979 dengan nama "Zwemer Institute". Selama bertahun-tahun, Institut Zwemer sudah menyelenggarakan penelitian di antara kelompok muslim, mengadakan seminar tentang Islam, teologi dan budaya Islam. Silakan berkunjung. PARACLETE ==> http://www.paraclete.net/ [1] ==> http://www.paraclete.net/web/joinourteam.htm [2] Paraclete adalah kata dalam bahasa Yunani untuk menyebutkan penyokong yang datang dari tempat lain untuk memberikan pertolongan dan nasihat. Situs yang merupakan situs sebuah kelompok pekerja berpengalaman yang mencoba untuk memperluas Kerajaan Allah dengan membantu organisasi-organisasi misi dan gereja-gereja dalam misinya menjangkau suku-suku terabaikan di dunia[1]. Jika ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk melibatkan diri dalam pekerjaan misi, silakan berkunjung ke situs ini[2]. ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA G H A N A Ghana -- Beralih ke Ghana, di mana jumlah dokter mata masih jarang dan hanya beberapa saja yang mampu melakukan perawatan tersebut. Itulah sebabnya kenapa klinik mata menjadi bentuk pelayanan yang nyata. Anggota International Aid, Myles Fish mengatakan "Kami mengadakan operasi katarak untuk mereka yang tak mampu, gratis. Itu adalah pelayanan yang cukup dramatis karena jenis operasi itu menghadirkan situasi dimana ada orang yang datang dengan kondisi benar-benar buta namun 24 jam kemudian mereka sudah mampu melihat kembali." Pintu terbuka lebar -- Fish mengatakan bahwa semua yang mereka lakukan sudah diatur dengan baik. "Kami sangat tertarik dengan beberapa kesempatan baru yang datang. Untuk beberapa waktu saat ini, kami telah mengadakan sejumlah klinik mata; kami telah melakukan lebih dari 20.000 operasi katarak. Kami juga memiliki sejumlah pelatihan di arena perawatan kesehatan, dan kami sedang dalam proses memulai beberapa komunitas yang berdasarkan program perawatan kesehatan." Fish menjelaskan alasan utama perluasan ini. "Garis besarnya adalah untuk menjangkau lebih banyak orang lagi kepada Kristus. Kami melakukannya lewat program kesehatan -- dan kami ingin memperluas program itu sehingga kami dapat melayani kebutuhan fisik dan membangun semacam hubungan yang perlu bagi kita untuk membagikan kasih Kristus dengan mereka." [Sumber: Mission Network News, Mei 2006] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur atas para penderita katarak yang bisa dioperasi, bahwa mereka yang sebelumnya tidak bisa melihat sekarang sudah bisa melihat. * Berdoa agar mata hati mereka juga dapat melihat kasih dan kepedulian Kristus dalam hidup mereka melalui saudara-saudara kita yang melyani di International Aid. K O R E A U T A R A Korea Utara -- Saat ini telah memasuki tahun keempat dari pelaksanaan undang-undang terburuk terhadap hak beragama bagi orang Kristen. Namun, anggota World Bible Translation Center, Gary Bishop mengatakan bahwa mereka telah menemukan mitra dari Korea Utara yang mau dengan gagah berani memasukkan Alkitab melewati perbatasan. "Mereka melakukannya dalam kegelapan, dengan harapan mereka dapat lolos dari perhatian penjaga perbatasan. Tantangannya adalah bahwa mereka hanya dapat membawa sejumlah kecil kitab PB dalam sekali waktu. Alkitab itu dikubur di sebuah wilayah pegunungan dan orang- orang diberitahu dimana mereka dapat menggalinya." Bishop mengatakan pelayanan tersebut juga berhubungan erat dengan proyek penerjemahan untuk Korea Utara, sumbangan, administrasi dan percetakan. Orang- orang yang menjadi bagian dari proses pendistribusian tadi adalah mata rantai terakhir. "Doakan untuk anak-anak muda yang telah membaktikan dirinya itu. Pertama-tama, naikkan doa bagi perlindungan mereka dan agar Tuhan memenuhi hidup mereka atas komitmen dan ketaatan mereka pada-Nya." [Sumber: Mission Network News, Mei 2006] Pokok Doa: ---------- * Mohon perlindungan dari Bapa bagi anak-anak-Nya di Korut, khususnya anak-anak muda yang telah dengan tulus hati mendistribusikan Alkitab. Naikkan doa bagi perlindungan mereka dan agar Tuhan memenuhi hidup mereka atas komitmen dan ketaatan mereka pada-Nya. * Doakan agar Alkitab yang sudah didistribusikan menjadi Firman yang hidup bagi saudara-saudara kita di Korut dapat menguatkan dan meneguhkan hati iman percaya mereka walaupun berhadapan dengan peraturan yang menyiksa mereka. R U M A N I A Rumania -- Keinginan Rumania untuk bergabung dengan Uni Eropa mungkin tidak akan berdampak baik bagi radio Kristen di sana. Beberapa organisasi telah menyampaikan surat keberatan pada pemerintah mengenai masalah frekuensi. Hal ini mungkin akan berubah, kata anggota Little Samaritan Mission, Florin Pindicblaj. Little Samaritan mengelola beberapa stasiun radio Kristen di negara itu, namun Uni Eropa tidak begitu senang akan hal itu. "Uni Eropa memperingatkan Rumania. Mereka mengatakan bahwa Rumania memiliki jumlah stasiun radio terbanyak dibanding negara Eropa lainnya -- jika digabungkan. Mereka berpikir bahwa stasiun radio itu telah digunakan untuk alasan politis." Frekuensi yang lebih banyak sudah tidak ada. Namun, Little Samaritan telah memiliki 2 frekuensi baru, hanya saja masih dibutuhkan sejumlah dana untuk biaya perlengkapan. Pindicblaj mengatakan bantuan Anda sangat diperlukan sekarang karena pesan-pesan anti-Kristen sedang merajarela. Little Samaritan berjuang melawannya. "Dengan mengetahui firman Tuhan, mereka akan mengetahui kebenaran dan mereka tidak akan ditipu. Ini adalah tujuan kami. Kami tidak kesana untuk berperang atau berdebat. Kami ada untuk membagikan Injil. [Sumber: Mission Network News, Mei 2006] Pokok Doa: ---------- * Doakan dana yang diperlukan oleh Little Samaritan untuk pelayan radio mereka di Rumania. Berdoa agar ada yang terbuka pintu hatinya untuk membantu dalam penyediaan dana. * Doakan juga agar radio-radio Kristen di sana dapat terus mengudara dan menjangkau dengan Injil. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA PUSTAKA LEWI ============ Berikut ini adalah pokok doa kiriman saudara kita yang melayani di pustakalewi.com. Situs ini hadir untuk membantu mereka yang ingin mengetahui kondisi kekristenan di Jawa Timur dan sekitarnya. Sumber : Immanuel Yosua <proeducativ(at)xxxxx> Pokok Doa: ---------- * Doakan agar Tuhan terus memampukan kami untuk survive dalam pelayanan media dan pemberdayaan jemaat Tuhan dalam rangka penguatan jaringan Kristiani di Jawa Timur terutama berkaitan dengan dunia sosial dan politik. * Doakan untuk keterbatasan dan kendala yang masih kami hadapi terutama berkenaan dengan sarana dan prasarana dalam pelayanan ini. Biarlah apa yang telah Tuhan berikan pada kami saat ini, walau sederhana dapat kami maksimalkan dan agar kiranya Tuhan juga sediakan penambahan fasilitas demi meningkatkan efektifitas dan keefisienan pelayanan kami. * Doakan untuk biaya operasional kami selama ini, karena selama ini kami belum memiliki donatur tetap. Doakan juga agar kami terus mampu bertahan dalam perjuangan iman yang mengandalkan Tuhan ini. * Doakan agar Tuhan memampukan kami untuk terus berjuang mencari data dan kebenaran di lapangan yang berguna bagi pekerjaan Allah walaupun kadangkala untuk itu kami harus mempertaruhkan diri kami. * Doakan agar Tuhan memampukan kami untuk mengelola media ini hingga menjadi berkat buat semua anak Tuhan. Juga agar Tuhan memampukan kami untuk menyuarakan suara kenabian di tengah-tengah penyimpangan dan ketidakbenaran yang mungkin ada dalam dunia pelayanan. Doakan agar Allah selalu memberikan hikmat kepada kami dalam menyampaikan kritik sehingga hasilnya dapat positif. * Doakan agar kami dapat terus mengembangkan jaringan dengan seluruh gereja, lembaga pelayanan dan juga pribadi Kristiani demi kemuliaan-Nya dan demi kesuksesan pelayanan yang Allah berikan bagi seluruh umat pilihan-Nya. ______________________________________________________________________ SURAT ANDA >From: Immanuel Yosua <proeducativ(at)> >Syalom, Kami mohon maaf karena baru sekarang kami dapat mengirimkan >pokok doanya karena beberapa saat ini kami terus bergumul dengan >pemberitaan dan sosialisasi Peraturan bersama 2 menteri ke daerah- >daerah terutama dengan terus adanya beberapa gereja yang mendapat >gangguan karena produk kontroversial itu. >Terima kasih TYM >Immanuel Yosua >bidang Kerohanian Redaksi: Terimakasih atas pokok doa kirimannya. Pokok doa kiriman Anda telah kami tampilkan pada e-JEMMi edisi minggu ini. Kami berharap kerjasama ini dapat terus terjalin dan kita dapat saling bertukar informasi yang dapat membangun dan semakin mengokohkan kerajaan Allah. ______________________________________________________________________ URLS Edisi Ini Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi : staf-misi(at)sabda.org Untuk berlangganan : subscribe-i-kan-misi(at)xc.org Untuk berhenti : unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org Untuk pertanyaan/saran/bahan : owner-i-kan-misi(at)xc.org ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://www.sabda.org/misi/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |