Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/24 |
|
e-JEMMi edisi No. 24 Vol. 7/2004 (16-6-2004)
|
|
====================================================================== ><> ><> Buletin e-JEMMi <>< <>< Edisi Juni 2004, Vol.7 No.24 ====================================================================== SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Kesaksian Misi] (1): Kesaksian Setelah Ajal Menjelang (2): Apakah Pelipatgandaan Rohani Sungguh-sungguh Berjalan? o [Profil/Sumber Misi] : He Invites, Defend Your Faith, LifeWay Christian Resource o [Doa Bagi Misi Dunia]: Amerika Serikat, Jerman, Haiti o [Doa Bagi Indonesia] : Gereja-gereja di Indonesia o [Surat Anda] : Situs e-MISI Sangat Membantu o [URLs Edisi Ini] ********************************************************************** Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks. ********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam sejahtera. Khusus dalam edisi ini, kami menampilkan dua kesaksian menarik yang perlu Anda simak. Kesaksian pertama mengajarkan agar kita bisa menggunakan waktu singkat yang kita miliki untuk mengenalkan Yesus kepada orang lain termasuk saat ajal menjelang. Sedangkan kesaksian kedua merupakan bukti bahwa pelipatgandaan murid memang sungguh- sungguh berjalan. Simak kesaksian dari Roy Robertson yang merintis pelayanannya di Singapura. Penginjilan melalui kesaksian-kesaksian sangatlah efektif untuk menjangkau orang-orang yang belum mengenal Kristus. Karena itu tidak heran jika ada orang yang mendedikasikan waktunya untuk mengumpulkan kesaksian-kesaksian dari berbagai negara dan dipasang di situs agar dapat dibaca oleh banyak pengunjung. Ingin tahu situs tersebut? Silakan simak Kolom Profil/Sumber Misi yang mengulas situs tersebut bagi Anda. Selain itu kami juga mengulas dua situs apologetika yang sangat berguna bagi Anda yang terlibat dalam pelayanan penginjilan. Seiring dengan pertumbuhan secara kuantitas orang-orang percaya di Indonesia, maka tantangan yang dihadapi gereja-gereja Indonesia juga semakin besar dan banyak dari tahun ke tahun. Karena itu, kami ajak Anda semua bersatu hati berdoa bagi gereja-gereja di Indonesia sesuai dengan pokok-pokok doa yang tersaji dalam Kolom Doa Bagi Indonesia. Selamat berdoa bagi pelayanan misi di berbagai tempat di Indonesia. Redaksi Buletin e-JEMMi *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= "UNTUK MENUNJUKKAN BAHWA ANDA MENGHARGAI KEKEKALAN GUNAKANLAH WAKTU ANDA SEBAIK-BAIKNYA" *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ KESAKSIAN MISI 1 ~~ KESAKSIAN SETELAH AJAL MENJELANG ================================ Pendeta Schmidt biasa melakukan visitasi ke sebuah rumah sakit. Seorang wanita berusia 87 tahun sedang sekarat dan dia ingin bertemu Pendeta Schmidt. Wanita ini mengucapkan terima kasih atas semua renungan yang telah diberikan pendeta ini. Wanita ini bertemu dengan Pendeta Schmidt sekitar tiga tahun yang lalu. Melalui Schmidt, wanita ini bisa ditolong untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya pribadi dan menyerahkan hidup kepada-Nya. "Aku tahu akan kemana akhir perjalanan hidupku," kata wanita tua itu. Tiga hari kemudian, wanita ini meninggal. Orang-orang yang menyaksikan kematian ini berkomentar bahwa dia meninggal dalam damai dan tatapan terakhirnya terarah menuju surga. "Yesus, Yesus!" adalah kata-kata terakhir yang diucapkannya -- "Khotbah terakhirnya sebelum kematian menjemputnya." Beberapa hari kemudian, telepon di rumah Pendeta Schmidt berdering: seorang dokter klinik meneleponnya karena dia sebelumnya tidak pernah melihat orang yang meninggal dengan begitu damai. "Apa yang dimiliki wanita ini yang tidak saya miliki?" tanya dokter itu. "Aku bisa memberitahukannya kepada Anda." jawab Schmidt. Lalu pendeta ini mengundang dokter klinik itu untuk menghadiri ibadah di gereja yang ada di dekat rumah sakit. Selama ibadah, termasuk mendoakan orang- orang sakit, dokter ini juga merasa disembuhkan. Dia pun terheran- heran dengan peristiwa yang dialaminya. Ibadah, penyembuhan, dan percakapannya dengan Schmidt memberikan impresi yang sangat mendalam dalam hati dokter ini. Dia memutuskan untuk menerima Kristus saat mengendarai mobilnya menuju rumah. Karena begitu antusias, dia berhenti di tepi trotoar. Dokter itu dan Schmidt berdoa bersama dengan penuh sukacita. Tiba-tiba, sebuah mobil polisi berhenti di belakang mobil dokter itu. Polisi memeriksa mobil mereka dan meminta surat-suratnya serta bertanya tentang apa yang sedang mereka lakukan di tepi trotoar di malam yang sudah larut ini. "Berdoa!" jawab dokter dan Schmidt. Polisi itu merasa curiga. Mereka memeriksa kadar alkohol dokter dan Schmidt. Ternyata hasilnya negatif. Sebelum polisi itu pergi, dokter itu berkata kepada salah seorang polisi, "Anak muda, aku harap, suatu hari nanti kamu juga akan mendapatkan pengalaman yang sangat indah sama seperti yang kurasakan pada malam ini!" Beberapa hari kemudian, telepon di rumah Schmidt berdering lagi. Kali ini yang menelepon adalah salah seorang polisi yang memeriksa mobilnya beberapa hari yang lalu. Polisi ini bertanya, "Apa yang dimiliki dokter itu yang tidak saya miliki?" "Aku bisa menceritakannya kepadamu apa yang dimiliki dokter itu," jawab Schmidt. Dia lalu mengundang polisi itu untuk menghadiri ibadah pada Minggu berikutnya. Polisi ini datang bersama pacarnya. Pendeta Schmidt terpana, "Sangat menakjubkan saat melihat rentetan reaksi yang ditimbulkan oleh kematian yang damai di dalam Yesus yang dialami oleh seorang wanita tua." Diterjemahkan dari sumber: Judul Buletin: Body Life, Volume 22, Number 4/April 2004 Halaman : 4 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ KESAKSIAN MISI 2 ~~ APAKAH PELIPATGANDAAN ROHANI SUNGGUH-SUNGGUH BERJALAN? ====================================================== Saya yakin bahwa pelipatgandaan rohani sangat efektif dalam memenuhi Amanat Agung. Pada tahun 1962, keluarga saya pindah ke Singapura untuk membuka pelayanan Navigator -- kota yang menjadi pusat jutaan manusia di Asia. Dalam radius tiga ribu kilometer dari Singapura terdapat setengah penduduk dunia. Beberapa minggu setelah kedatangan saya, saya memutuskan untuk meluangkan waktu sehari dengan Allah, memohon janji-janji-Nya dan mencari strategi untuk pelayanan baru ini. Allah menarik perhatian saya melalui Kitab Kejadian 13:17, "Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." Latar belakang ayat ini adalah janji Allah kepada Abraham bahwa keturunannya akan berlipat ganda dan memberkati seluruh dunia. Pada suatu hari Minggu pagi, saya memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan berdoa dan merenungkan firman sambil berjalan mengelilingi pulau Singapura. Jarak antara pelabuhan pusat Singapura ke ujung pulau yang menghubungkan dengan Malaysia hanya tiga puluh kilometer. Saya duduk di bangku sambil melihat pelabuhan paling sibuk nomor tiga di dunia. Saya mengamati ratusan kapal keluar dari pelabuhan ke pelabuhan-pelabuhan di seluruh dunia. Saya meminta Allah memberi saya hak istimewa untuk mengutus orang-orang yang sama seperti saya untuk menjangkau seluruh sudut muka bumi. Sepanjang hari, ketika saya berjalan dari satu ujung ke ujung yang lain pulau itu, saya mohon kepada Allah supaya membangkitkan generasi-generasi kelompok hamba-Nya yang bersedia menjangkau seluruh Asia dan lebih jauh lagi. Menjelang sore hari saya berhenti di Kranji Memorial, sebuah makam khusus bagi mereka yang telah memberikan hidup untuk mempertahankan Singapura dari serbuan Jepang pada tahun 1942. Nama dari 22.000 prajurit terukir di batu peringatan di bawah tulisan yang mengekspresikan bahwa para prajurit itu mati dan yang lain mungkin masih hidup. Terlintas dalam benak saya bahwa jika ribuan prajurit bersedia mati untuk takhta Inggris yang nun jauh di sana dan yang tak kekal, tentu harus ada orang-orang yang bersedia memberikan hidupnya untuk Yesus Kristus, Raja yang Kerajaan-Nya kekal selama- lamanya. Sore hari itu saya mohon Allah memberikan kesempatan bagi saya untuk meletakkan fondasi bagi generasi-generasi rohani. Kini saya telah mempunyai seorang cucu rohani di Singapura. Selama masa tugas di dinas Angkatan Laut, saya telah banyak waktu untuk memuridkan seorang rekan sejawat. Setelah perang selesai, ia bekerja sebagai guru di Singapura. Apa yang pernah saya ajarkan kepadanya diteruskannya kepada seorang pemuda Singapura yang bernama Tom Lee. Tom menjadi salah satu fondasi untuk menjangkau generasi berikutnya. Orang kunci yang lain adalah Jim Chew yang mendapat lima bulan pelatihan dari seorang staf Navigator, Warren Myers di Vietnam. Jim menemui kami ketika kami tiba di Singapura. Ia telah memulai melatih murid-murid untuk Kristus. Selama delapan tahun, istri saya dan saya membuka pintu lebar-lebar dengan menyediakan diri untuk pelayanan pribadi lepas pribadi. Beberapa orang Asia datang dan tinggal di rumah kami agar pelayanan kontak lebih intensif. Selama tahun terakhir, saya memimpin pelayanan Navigator di Singapura, saya juga ditugaskan membuka pelayanan baru di Indonesia. Waktu saya sangat terbatas karena saya menggunakan sepertiganya untuk pelayanan keliling di luar Singapura. Selama tahun terakhir ini, kami tidak banyak mempunyai program dan kegiatan kelompok- kelompok sebagaimana biasanya. Saya menghabiskan waktu untuk mendorong dan membina rekan-rekan dalam pelayanan pribadi lepas pribadi. Kami menetapkan sasaran untuk mendapatkan tiga puluh orang pahlawan (1Tawarikh 11:10) dan tiga puluh wanita saleh (Amsal 31) dalam tahun itu. Kualifikasi utama untuk menjadi seorang pahlawan atau seorang wanita yang saleh adalah untuk berlipat ganda sampai generasi ketiga atas dasar pelayanan pribadi lepas pribadi. Dengan kata lain, tantangannya adalah menjadi kakek atau nenek rohani. Di samping itu, mereka harus tetap bertemu dengan murid lain setiap minggu. Setiap murid diperiksa ketekunannya bersaat teduh, menghafal ayat, dan memahami Alkitab secara pribadi. Akhirnya, setiap murid harus mempunyai paling sedikit satu pelayanan di gereja setempat. Saya menjadualkan bertemu secara pribadi dengan enam orang bila saya tidak keliling ke luar negeri. Setiap orang bertemu pula dengan orang lain. Istri saya bertemu dengan beberapa wanita dan para wanita itu pun bertemu dengan para wanita lain, demikian seterusnya. Semua murid pria dan wanita melipat ganda hingga generasi ketiga; bahkan dua di antara mereka melipat ganda sampai generasi keempat. Kemudian, satu orang, ia memiliki generasi kelima. Dengan anugerah Allah pada akhir tahun kami meluluskan tiga puluh tujuh wanita saleh dan tiga puluh empat pahlawan pria. Sukacita yang digerakkan oleh kesaksian orang-orang ini memberikan semangat kepada orang lain untuk melakukan suatu jenis pekerjaan yang sama. Dengan demikian, formula pemuridan individu berkembang ke seluruh penjuru kota. Kami tidak mengelola semua ini, tetapi hanya mengambil bagian dalam memberikan dorongan di dalamnya. Lima belas tahun kemudian, dalam perjalanan saya mengunjungi Singapura, saya membaca di surat kabar bahwa setengah dari kaum intelektual Singapura yang berbahasa Inggris adalah orang Kristen. Dulu, hanya kurang dari sepuluh persen. Sesuatu telah terjadi dalam kurun waktu dua dekade. Dengan pelayanan banyak kelompok dalam pemuridan seperti Youth for Christ, Campus Crusade for Christ, Scripture Union InterVarsity dan gereja-gereja -- seperti Methodist, Brethren, Baptis, Presbiterian, Sidang Jemaat Allah, dan lain sebagainya -- sehingga kota Singapura yang kompleks berubah karena orang-orang yang bersaksi dengan iman tentang pengalamannya kepada orang lain. Kami memulai beberapa mata rantai pelipatgandaan itu, tetapi kami tidak mampu menguasai lagi hasilnya. Pelayanan pribadi lepas pribadi meledak ke segala penjuru. Kelompok-kelompok Kristen dan denominasi yang lain menangkap ide pelayanan ini dan menerapkannya dengan modifikasi dan standar mereka. Singapura tetap cocok untuk pelayanan pelipatgandaan rohani karena negara ini kecil dan erat sekali hubungannya sehingga sangat mudah dijangkau. Tak ada alasan untuk tidak saling berhubungan. Setiap bayi rohani melipat ganda atau mati di depan mata kita. Kini Singapura sangat berpengaruh di seluruh Asia dan telah mengirimkan para pemurid ke India, Thailand, Jepang, Hong Kong, daratan Cina dan negara-negara lainnya. Murid yang setia akan menjangkau orang lain yang nantinya juga akan menjangkau orang lain. Pelipatgandaan rohani adalah mata rantai vital dalam memenuhi Amanat Agung. Bagaimana Anda menerapkan pelajaran-pelajaran dari buku ini? Ingat, tuaian bukan saja di ladang nun jauh di sana; ladang pelayanan adalah di depan pintu Anda sendiri. Itulah sedikitnya langkah pertama. Pertama, di tempat Anda berada, kemudian di daerah sekitar Anda; selanjutnya kita diutus "sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8). Akan tetapi, waktu yang tepat untuk mulai adalah hari ini! Benih Injil ada di dalam Anda. Menangkan seorang bagi Kristus. Tolonglah bayi baru itu untuk bertumbuh. Mulailah melipatgandakan diri Anda di dalam hidupnya. Bagikan kepadanya prinsip-prinsip hidup yang berpusat pada Kristus. Tanamkan pandangan dunia di dalamnya. Anda mengajar agar ia melipatgandakan dirinya, selanjutnya rantai pelipatgandaan rohani terus berjalan di seluruh dunia. Diedit dari sumber: Judul Buku : Pemuridan dengan Prinsip Timotius Judul Artikel: Apakah Pelipatgandaan Rohani Sungguh-sungguh Berjalan? Penulis : Roy Robertson Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 2001 Halaman : 130 - 134 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ HE INVITES ==> http://www.heinvites.org/ Situs He Invites dibuat berdasarkan pengalaman suami istri, Monte dan Wendy, setelah mengikuti Seminar yang diadakan oleh Campus Crusade Family Life. Allah menggerakkan hati mereka untuk melihat arti pentingnya kesaksian-kesaksian pribadi dan terbatasnya sumber- sumber kesaksian di dunia web saat itu. Kemudian mereka berdua mengumpulkan beberapa orang untuk bersama-sama mendedikasikan waktu mereka dalam membuat Situs He Invites. Pelayanan ini dirintis sejak tahun 1998. Saat ini, situs yang berisi kesaksian-kesaksian dari berbagai negara ini telah banyak dikenal orang dan diperkirakan ada rata-rata ada 4 orang pengunjung yang berkomitmen untuk menerima Kristus setelah berkunjung dan membaca kesaksian-kesaksian dalam situs ini. Alasan utama dari pembuatan situs ini adalah untuk mengenalkan kepada dunia tentang KUASA YESUS YANG MAMPU MENGUBAH HIDUP ORANG BERDOSA. Kesaksian-kesaksian dari berbagai negara dikumpulkan dan ditayangkan di Internet. Kesaksian-kesaksian ini dirancang untuk mengenalkan pengunjung yang belum percaya Kristus dan sekaligus untuk memperteguh iman orang-orang percaya. DEFEND YOUR FAITH ==> http://www.defendyourfaith.com/ Defend Your Faith, sebuah situs baru tentang apologetika, memperkenalkan kepada lulusan SMA dan mahasiswa tentang bukti-bukti ilmiah, sejarah, alkitabiah, dan logis untuk mempertahankan iman mereka. Para pemuda akan mendapatkan ratusan links ke sumber-sumber apologetika lain yang cukup bagus. LIFEWAY CHRISTIAN RESOURCE ==> http://www.lifeway.com/apologetics/ Bagian apologetika dalam Situs LifeWay Christian Resource menampilkan beragam sumber-sumber terkait seputar apologetika bagi para pemuda dan dewasa -- antara lain rekomendasi buku-buku bagus artikel yang bisa dibaca, dsb. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ A M E R I K A S E R I K A T Jutaan orang sedunia berkabung atas wafatnya mantan presiden Amerika Serikat Ronald Reagan. Para pemimpin misi mengatakan bahwa Allah telah memakai Reagan untuk mempengaruhi penginjilan secara positif. Penginjil dari Amerika, Sammy Tippit, yang pernah ditangkap dua kali di negara bekas Uni Soviet karena memberitakan Injil, mengatakan bahwa Allah telah memakai Reagan untuk menjawab doanya, yaitu mengantarkan runtuhnya tembok Komunisme. "Ketika Presiden Reagan mengucapkan pernyataannya yang terkenal di Berlin, ´Mr. Gorbachev, runtuhkan tembok ini,´ pernyataan ini telah memberikan dampak yang luar biasa karena pada akhirnya tembok itu bisa runtuh juga." Tippit mengatakan bahwa pernyataan itu yang mengizinkan dia masuk ke wilayah Uni Soviet dan mengadakan penginjilan di negara tersebut, dimana banyak orang telah dimenangkan bagi Kristus. Tippit percaya bahwa kebijakan-kebijakan Reagan telah memberikan inspirasi bagi pemikiran Injil. "Para penginjil menganggap Berlin sebagai ´kerajaan kegelapan´ dikelilingi oleh Tirai Besi, tapi kami melihat tirai itu mulai runtuh, sehingga mendorong terjadinya gerakan doa di wilayah- wilayah lain di dunia dan di kelompok-kelompok suku lainnya." [Sumber: Mission Network News, June 7, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur karena Allah telah memakai kehidupan dan kepemimpinan Ronald Reagan untuk mempengaruhi dunia misi dan penginjilan. * Doakan agar kesaksian kepemimpinan Reagan menjadi inspirasi juga bagi pemimpin-pemimpin lain di dunia, khususnya di Amerika. J E R M A N Di Berlin, kota yang pernah terkenal secara global karena temboknya, ada suatu pertanda bahwa harapan akan muncul: gereja-gereja dan pelayanan-pelayanan sedang bersatu dalam proses jangka panjang untuk menjangkau kota ini. "Tembok Berlin mungkin sudah hancur, tetapi masih ada satu tembok yang ada dalam hati dan pikiran para penduduk," kata pendeta Hans- Peter dari gereja Lucas Fellowship di Berlin. Perbedaan antara orang-orang Timur dan orang-orang Barat, penduduk Jerman dan pendatang, orang tua dan muda, karismatik dan non-karismatik, menunjukkan bahwa kesatuan tidak bisa dicapai dalam waktu semalam. Hans-Peter dan temannya Axel Nehlsen memiliki visi tentang kesatuan bagi kota Berlin sejak beberapa tahun yang lalu sampai sekarang. Visi mereka adalah agar semua orang percaya dari semua gereja di Berlin akan merayakan kesatuan dalam keberbedaan mereka; bekerja sama untuk mengekspresikan pengharapan dalam Injil dalam setiap segi kehidupan kota: pendidikan, politik, bisnis, perawatan kesehatan, kehidupan keluarga, hiburan, media, dan di dalam gereja sendiri. Kota Berlin yang berpenduduk 4 juta orang, hanya 120.000 jemaat yang setia beribadah di gereja, dan kemungkinan hanya separo dari mereka yang mempunyai iman berkemenangan. Hans-Peter dan Axel ingin melihat bahwa jumlah itu akan naik menjadi 400.000 jemaat. Axel, seorang pendeta gereja lokal, percaya bahwa ratusan gereja baru perlu dirintis di kota ini agar visi tersebut bisa terjadi: gereja besar, gereja kecil, kontemporer dan tradisional, berbahasa Jerman dan dalam bahasa lainnya. "Hanya dengan melalui beragam jenis gereja ini, kami akan dapat menjangkau kota," kata Axel. Hans-Peter bahkan lebih spesifik lagi, karena ia percaya bahwa Berlin masih membutuhkan 1700 gereja baru. Namun untuk mewujudkannya diperlukan pemikiran dan perencanaan jangka panjang. Pache dan Nehlsen telah membangun relasi dengan para pendeta lain melalui doa puasa yang telah dilakukan selama lima tahun, dan mensharingkan tentang visi kesatuan yang mereka miliki. Persekutuan doa ini telah berkembang menjadi program Together for Berlin -- jaringan relasi para pemimpin dari 140 gereja dan organisasi untuk menjangkau setiap bagian kota dengan Injil. Melalui Together for Berlin diharapkan bisa: - menjangkau semua anggota Kristus di kota dan menerima model-model baru pelayanan gereja, seperti kebaktian bagi para pemuda, kelompok sel, gereja rumah, dan persekutuan antar etnis. - menyadari bahwa tanggung jawab penginjilan dan sosial bagi Berlin harus ditanggung bersama. - menegaskan bahwa bekerja bersama berarti kesatuan dalam beragam keberbedaan, bukannya menyeragamkan atau melakukan kompromi. - membangun relasi yang terbuka dan saling percaya di antara pemimpin Kristen yang menjadi model relasi dalam jemaat lokal. [Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-477; 2 June 2004] Pokok Doa: ---------- * Doakan supaya pelayanan di Berlin bisa dikembangkan melalui kesatuan dan kebersamaan gereja-gereja di seluruh Berlin, dengan terbentuknya kelompok sel, gereja rumah, dan persekutuan antar etnis. * Berdoa agar dengan kebersamaan ini beragam gereja bisa bekerja sama dan tanggung jawab penginjilan bisa ditanggung bersama sehingga banyak penduduk Berlin yang dimenangkan. H A I T I Compassion International terus melanjutkan usahanya untuk menghitung orang-orang yang hilang akibat bencana banjir yang terjadi minggu lalu di Haiti. Compassion memberikan sponsor bagi ribuan anak di dunia termasuk di Haiti. Perwakilan dari Compassion, Haiti, mengatakan bahwa ada empat anak yang meninggal dalam bencana itu dan sekarang Compassion akan memperluas program bantuan yang mereka lakukan. "Kami mengumpulkan informasi untuk mengetahui dengan tepat berapa jumlah keluarga yang menjadi korban banjir. Kami ingin mendata berapa banyak kebun dan binatang yang hanyut karena banjir. Dengan demikian kami dapat mengetahui siapa saja yang membutuhkan bantuan melalui program Family Disaster Program." Banjir ini memberikan banyak penderitaan, namun perwakilan dari Compassion menyatakan bahwa perlindungan Allah terasa sangat nyata. "Ketika kami melihat situasi, kami menyadari bahwa ada beberapa keluarga yang selamat dan ini tidak mungkin terjadi kalau bukan karena intervensi Allah. Karena itu hati mereka mulai terbuka untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat." [Sumber: Mission Network News, June 4, 2004] Pokok Doa: ---------- * Doakan Compassion International dalam menyelenggarakan bantuan bagi para penduduk Haiti yang mengalami bencana melalui program Family Disaster Program. * Berdoa supaya melalui bencana ini bisa membuka mata beberapa keluarga untuk melihat campur tangan Allah yang nyata dalam kehidupan mereka. Hal ini sekaligus mempersiapkan hati mereka agar bisa menerima berita Injil. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Gereja-gereja di Indonesia -------------------------- * Doakan perkembangan gereja-gereja di Indonesia. Doakan juga supaya ada kesatuan/kebersamaan di antara beragam denominasi gereja yang ada sehingga melalui kesatuan/kebersamaan ini gereja-gereja Tuhan di Indonesia memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk melaksanakan Amanat Agung ke seluruh pelosok Indonesia. * Jika pada beberapa waktu terakhir ini kita mendengar adanya berita tentang gereja-gereja yang ditutup atau dirusak di beberapa kota, mari kita bersama bersatu hati mendoakan para jemaat dan pendeta dari gereja-gereja tersebut. Berdoa supaya mereka tetap tegar dan mempunyai hati yang mengampuni untuk setiap pribadi yang telah melakukan tindak kekerasan itu. * Berdoa supaya para jemaat dan pendeta yang mengalami pencobaan tersebut dapat terus menjaga imannya dan mereka tetap mengandalkan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat. * Doakan agar gereja-gereja di Indonesia menjadi gereja yang misioner sehingga mereka terus dapat meningkatkan pelayanan misi dan penginjilan ke tempat-tempat yang belum dijangkau oleh Injil. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: didong rio duta <didongr@> >Syallom, Damai Kristus, >Saya baru ketemu situs ini setelah beberapa hari nyari. Kesempatan >berkunjung ke situs ini merupakan saat berbahagia bagi saya, karena >saat ini saya tengah berada jauh dari keluarga dalam misi >perdamaian PBB di Georgia untuk kurun waktu 1 tahun. Kesemuan dan >kesunyian selama misi ini serasa terobati dengan berbagai sabda >Tuhan yang saya baca dalam situs ini, "Puji Tuhan sungguh besar >anugerahmu, kuasakanlah kesabaran dan keselamatan dalam misiku >sebagai wujud karya-Mu". Mohon doa restu saudara se-iman agar >berhasil dalam misi saya ini. Redaksi: Kami bersyukur Anda menemukan situs e-MISI (Mengabarkan Injil ke Seluruh Indonesia). Kita tentu sangat senang untuk berdoa bagi Anda, kiranya rasa sepi Anda bisa terobati dan kerinduan Anda untuk menyelesaikan misi pekerjaan Anda dapat berhasil dengan baik. Jika tidak keberatan, silakan mensharingkannya kepada kami apa yang Anda lakukan dalam misi perdamaian PBB ini, siapa tahu kesaksian Anda bisa membawa berkat. Kalau ada pokok doa tertentu yang bisa kami dukung bersama, silakan memberitahukannya kepada kami. Selamat melayani. Tawaran ini juga berlaku bagi para pembaca e-JEMMi sekalian yang mempunyai informasi atau kesaksian atau sumber misi atau pokok doa seputar misi, silakan mengirimkannya ke Redaksi e-JEMMi. Kami tunggu kirimannya. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ URLS Edisi Ini ~~ * JOEL-NEWS-INTERNATIONAL http://www.joelnews.org/ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Situs YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Kristian, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip Buletin e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |