Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2011/23 |
|
e-JEMMi edisi No. 23 Vol. 14/2011 (7-6-2011)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI ARTIKEL MISI 1: MANDAT TRANSFORMATOR ARTIKEL MISI 2: MENJANGKAU KOTA DOA BAGI MISI DUNIA: ALJAZAIR, PANTAI GADING DOA BAGI INDONESIA: KAWAH DIENG Shalom, Dalam edisi e-JEMMi kali ini, redaksi mengajak Pembaca Anda untuk melihat pelayanan penjangkauan kota. Kami sajikan dua artikel yang di dalamnya Anda bisa belajar tentang transformasi dan pergerakan menjangkau kota. Janganlah kita hanya berdoa dan menunggu Tuhan melakukan mukjizat, sehingga seluruh kota mengalami pertobatan. Sebaliknya, Tuhan ingin kita bergerak untuk mengamalkan nilai-nilai kekristenan dalam hidup kita dan membawa perubahan bagi kota, bahkan bangsa kita. Redaksi Tamu e-JEMMi, Mahardhika Dicky Kurniawan < http://misi.sabda.org/ > ARTIKEL MISI 1: MANDAT TRANSFORMATOR Bagaimanakah kekristenan bekerja mentransformasi suatu bangsa menuju kemakmuran di dunia dan keselamatan di akhirat atau bahagia fana maupun baka? Friedrich List (1789-1846), ekonomi Jerman pecinta kebebasan, menjawab. Ia menunjuk perkembangan masyarakat-masyarakat tertentu di Eropa, yang bisa lebih berdaya dan berjaya dalam bidang ekonomi setelah hidup lebih baik bermoral, mengakhiri budaya poligami, lebih memuliakan pendidikan, lebih mengapresiasi seni, dan seterusnya. Inilah teori politik ekonomi yang pertama yang menggunakan pendekatan holistik dan memang relatif paling sempurna, meskipun hidup List sendiri penuh dirundung kecewa pada bangsanya. Ia pernah mengungsi ke Amerika, sampai akhirnya kembali ke tanah air dan disambut justru sebagai sebagai duta negara Amerika Serikat. Ia akhirnya menyendiri di sebuah pondok dan mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya. Kemudian Max Weber (1864-1920) juga menunjukkan hal yang sama. Dalam tesisnya yang ia umumkan tepat seabad silam, Weber mengkonstruksikan hubungan antara nilai-nilai dari ajaran etika Kristen dan perilaku bisnis yang produktif, efisien, dan unggul. Di zaman kita, kini pun ada tafsir kristiani atas hasil penelitian Prof. David McClelland yang menunjukkan bahwa bangsa Amerika menjadi bangsa yang menjulang sebagaimana yang kita saksikan sekarang, merupakan buah dari budaya mereka yang "n`Ach" (need for achievement -- menjadikan prestasi sebagai kebutuhan tiap pribadi). Budaya "n`Ach" itu tumbuh subur hanya pada manusia-manusia yang mandiri. Mereka jadi mandiri sebab ibu-ibu mereka berani "melepas" mereka ketika usia anak- anaknya sangat dini. Ibu-ibu seperti itu bukannya tidak menyayangi anaknya, melainkan karena lebih beriman pada perlindungan Tuhan atas anak-anaknya. List, Weber, dan McClelland, hanyalah rekaman bukti-bukti sejarah praktis. Sedang secara teoritis, Alkitab sudah menjelaskan lebih tuntas dan sistematis. Kristus memberi jaminan keselamatan kekal sekaligus petunjuk hidup dan penghidupan yang lebih unggul. Iman dan jaminan keselamatan tentu membuat insan lebih tenang, sehingga bernalar lebih jernih, bersukacita, lebih sehat, bermoral, jujur, setia, dan bertanggung jawab. Amanat kasih mendorong setiap insan untuk mengisi hidup secara lebih bermakna. Agar seisi kota dapat beriman pada Kristus, seberapa orang Kristen yang ada, harus berjuang mengabarkan Injil dan menjadikan semua bangsa murid-Nya. Mungkinkah seisi kota tiba-tiba diubah secara massal menjadi Kristen dan serta-merta hidup dalam kemakmuran melimpah? Tiada yang mustahil bagi Allah. Tetapi kemungkinannya sangat kecil untuk Allah melanggar sendiri sifat-sifat-Nya serta hukum-hukum kerja-Nya. Tuhan tidak menginginkan orang yang datang kepada-Nya, hanya karena digiring oleh kuasa-Nya tanpa perlawanan atau tanpa kemauan lebih dulu dari orang itu sendiri. Tuhan tidak pernah ingin menyelamatkan umat manusia seperti memprogram robot-robot yang tanpa kehendak bebas. Tuhan sangat menghargai proses pertobatan yang berlangsung secara alamiah dalam kehidupan sehari-hari, di mana para penginjil yang diutus-Nya bekerja keras menjala jiwa, bukan pertobatan massal seisi kota ataupun seisi dunia yang terjadi sekejap karena yang Mahakuasa turun tangan secara langsung. Demikian pula untuk meraih kemakmuran hidup, Tuhan sudah merancang manusia ciptaan-Nya untuk memiliki daya memenuhi kebutuhannya dan dengan itu merasa bahagia. Manusia tidak dicipta hanya seperti makhluk botani yang kebutuhannya bisa datang sendiri. Tuhan menaruh kehidupan umat dalam keadilan. Mereka yang rajin, giat belajar, hemat, tak menghambur nafsu konsumsi, tentu berbeda dengan apa yang diperoleh kaum pemalas yang suka berfoya-foya. Semua itu sudah berlangsung sebagai hukum alam dan hukum sosial. Tuhan membekali umat-Nya dengan pelbagai kemampuan untuk mengemban mandat sebagai transformator. Tuhan yang memberi kita mandat transformasi, melalui proses alamiah yang memang sesuai sifat-sifat dan hukum-Nya. Jangan di balik menjadi kita yang memberi mandat dan menyuruh Tuhan melakukan transformasi secara langsung, yang tidak lain cuma untuk memenuhi segala keinginan picik manusia yang didasari keputusasaan, kepengecutan, kebodohan, kemalasan (kemalasan bekerja, kemalasan berpikir, dan kemalasan beriman). Diambil dari: Judul majalah: Bahana, Edisi Mei 2005, Volume 169 Judul artikel: Mandat Transformator Penulis: Benni E. Matindas Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta Halaman: 46 ARTIKEL MISI 2: MENJANGKAU KOTA Apa yang menjadi kecenderungan gereja di Indonesia sekarang ini? Gereja sel, gereja kota, pertumbuhan gereja, pujian dan penyembahan, pertobatan bintang film/dukun, atau transformasi? Sering kali kita terlambat bahkan tidak menangkap gerakan Roh Kudus di seluruh dunia. Apakah yang sedang terjadi di dalam dunia ini? Roh Kudus sedang bergerak dalam cara yang unik, menunjukkan kepada gerakan pertumbuhan gereja "church planting movement". Dijelaskan oleh Luis Bush, sekarang ini adalah zaman kegerakan gereja Tuhan di seluruh dunia, di mana pertumbuhan gereja abad ini melebihi dari abad-abad sebelumnya. Spektakuler, inilah kata yang dapat di ucapkan atas apa yang Roh Kudus kerjakan pada abad ini. Youth With A Mission (YWAM), telah menjadi pioner dalam melayani di ladang-Nya, mulai dengan utusan Injil anak-anak muda dan awam, pelayanan kapal kasih, penjangkauan suku terabaikan, berdoa bagi saudara sepupu, penjangkauan kota yang dipelopori oleh John Dawson, dan masih banyak lagi. YWAM bukanlah badan atau lembaga yang statis, tetapi sebuah kegerakan di mana setiap hari akan selalu ada kegerakan Allah! Kita tidak hanya menjalankan sekadar program tahunan atau mengikuti berita yang sedang berkembang di masyarakat pada umumnya, tetapi Tuhan memercayakan kami untuk membuat momen itu di tengah- tengah masyarakat dan tubuh Kristus, untuk memperkenalkan Dia! Momen-momen inilah yang sedang terjadi di seluruh tempat pelayanan YWAM di seluruh dunia. Setidaknya ada lebih dari 1.000 lokasi pelayanan yang menjadi pelayanan penjangkauan perkotaan. Dari Afganistan hingga Brazil, mereka semua yang terlibat dalam pelayanan perkotaan telah menunjukkan hasil! Ini bukan menjadikan semua penduduk kota Kristen atau kristenisasi, tetapi bagaimana sebuah kota memiliki nilai-nilai hidup, hukum, dan seluruh sisi hidup lainnya, sesuai dengan firman Tuhan! Transformasi kota tidak berbicara mengenai jiwa-jiwa yang dimenangkan dan mengenai Kristus saja, tetapi di balik itu adalah setiap orang tahu dan menerapkan prinsip dan nilai-nilai yang terkandung dalam firman Allah. Baik itu bagaimana menjadi media Kristen yang baik, sebab media Kristen telah bertendensi pada profit semata-mata dan popularitas! Bagaimana menjadi gereja di tengah-tengah lingkungan kampung, yang tak ekslusif atau tak mau tahu urusan lingkungan? Bagaimana menjadi pendidik yang baik, yang tak hanya mengejar kurikulum dan murid-murid yang memiliki orang tua berkantong tebal saja? Bagaimana menjadi pegawai atau staf sesuai firman Tuhan, yang tidak hanya menuntut perusahaan dan meminta bonus atau kenaikan gaji tanpa melihat kewajibannya? Kita dapat memenangkan jiwa-jiwa di dalam kota tersebut, tetapi tanpa disertai penerapan nilai-nilai firman Tuhan dan dilaksanakan di dalam nilai pergaulan masyarakat atau hukum lokal negara, maka hal tersebut seumpama perjalanan umat Tuhan di daerah Timur Tengah. Dahulu pada abad-abad pertama mereka adalah pusat pengikut Kristus, mereka memiliki semangat penginjilan dan memenangkan jiwa bahkan kota. Namun hal tersebut tak berlangsung lama. Setelah berabad-abad, kini, Timur Tengah bukan lagi menjadi pusat, tetapi hanya menjadi daerah wisata ziarah orang-orang yang memiliki uang! Kita menginginkan kota shalom/Yerusalem itu bukan kota babel. Di balik transformasi, harus ada penanaman nilai dan prinsip firman Tuhan di dalam setiap sisi atau bagian kehidupan manusia. Ini bukan berbicara penginjilan tetapi "memuridkan bangsa", istilah yang dipakai oleh Darrel Miller dalam pelayanan holistik bagi umat manusia! Tak seorang pun menginginkan kota babel -- keserakahan, iri hati, ketamakan, pembunuhan, pelacuran, kekerasan, penipuan. Kota Shalom menawarkan sukacita, kebebasan, kedamaian, kerukunan dan persahabatan. Seharusnya kata transformasi tidak hanya menjadi "trend" bagi bangsa Indonesia, tetapi menjadi sebuah acuan bagi kita semua. Apakah kita pribadi/gereja/yayasan telah mengalami transformasi itu sendiri di dalam mengikut Kristus? Apakah pengenalan kita terhadap Dia telah membuat kita semakin mengenal dan dekat dengan Dia? Tanpa transformasi pribadi tak akan ada transformasi bagi keluarga, gereja, yayasan, kota, dan negara kita! Hanya orang-orang yang telah mengalami transformasi bersama Tuhanlah yang akan menjadi kunci transformasi selanjutnya. Ada Yusuf, Musa, Yosua, Daud, Daniel, Yeremia, Petrus, Paulus pada zaman Alkitab. Namun sekarang ada Anda dan kita sekalian yang menjadi kunci penentu pribadi, keluarga, kota, dan negara di mana kita tinggal! Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul majalah: Masah, Edisi 4, Tahun II/2003 Judul artikel: Menjangkau Kota Penulis: Yusak Tanasyah Penerbit: Pelayanan Komunikasi dan Informasi Youth With A Mission Indonesia Halaman: 9 DOA BAGI MISI DUNIA: ALJAZAIR, PANTAI GADING ALJAZAIR -- Banyak orang percaya bahwa kelahiran kembali kekristenan modern terbesar di Timur Tengah atau Afrika Utara terjadi di daerah Kabyle (Berber), Aljazair. Kegerakan itu disulut pada 1981 oleh sekelompok kecil orang percaya yang setia di sebuah desa terasing. Tuhan sedang memakai mimpi dan penglihatan untuk membuat orang-orang "agama sepupu" berbalik kepada Kristus, di sebuah negara yang menurut banyak orang tertutup untuk Injil, dan menganggap pemberitaan Injil sebagai pelanggaran hukum Aljazair. Diperkirakan sebanyak 80.000 mantan "agama sepupu" di Kabyle, telah berbalik kepada Kristus sejak awal masa kebangunan rohani Aljazair. Sebuah jemaat yang dimulai dengan 12 orang pada 1996, sekarang memiliki 900 anggota. Kenyataannya, banyak orang datang kepada Kristus -- di tengah penentangan oleh orang "agama sepupu", yang merupakan mayoritas sehingga sulit untuk melengkapi mereka dengan hamba-hamba Tuhan yang terlatih dan pengajaran kepemimpinan. (tRinto) Diterjemahkan dari: Nama buletin: Body Life, Edisi April 2011, Volume 29, No. 4 Nama kolom: World Christian Report Judul asli artikel: Algeria: Revival Continues Despite Persecution Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 1 Pokok doa: * Mengucap syukur karena banyak orang yang memutuskan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat di Aljazair. Doakan agar iman mereka tetap terpelihara di tengah-tengah situasi yang tidak bersahabat. * Doakan juga untuk kebutuhan para hamba Tuhan yang sangat dibutuhkan di Aljazair, agar Tuhan mengirim para pekerja yang terlatih untuk dapat mengajarkan iman Kristen dengan benar dan bertanggung jawab, serta pengajaran kepemimpinan di sana. PANTAI GADING -- Umat Kristen saat ini menjadi sasaran utama kekerasan yang menggoncang Pantai Gading, yang berada di ambang perang saudara. Ketika kerusuhan setelah pemilihan umum berawal pada bulan November, orang-orang percaya segera saja menanggung risikonya... "Di kota Abijan, ada sebuah seruan dari para pemimpin `agama sepupu` untuk melawan umat Kristen," demikianlah konfirmasi CM dengan Open Doors USA. "Kenyataannya di wilayah ini, politik dan agama sulit dipisahkan." Di manakah posisi agama? G menyebut dirinya orang Kristen, dan O menyebut dirinya orang "agama sepupu". Banyak orang "agama sepupu" menghubungkan orang-orang percaya dengan G, tanpa memedulikan apakah mereka sebenarnya mendukung G atau tidak. Doakan umat Kristen untuk perdamaian di Pantai Gading, dilihat sebagai bukti lebih lanjut kesetiaan kepada G. Akibatnya, umat Kristen langsung menjadi sasaran. (tRinto) Diterjemahkan dari: Nama buletin: Body Life, Edisi April 2011, Volume 29, No. 4 Nama kolom: World Christian Report Judul asli artikel: Ivory Coast: Christian Targete Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 4 Pokok doa: * Doakan umat percaya di Pantai Gading, agar Tuhan menjaga dan melindungi mereka dari ancaman dan serangan oknum-oknum tertentu. * Doakan juga agar setiap umat percaya di Pantai Gading, dapat hidup seturut ajaran Kristus dan menjadi berkat bagi sesama, terkhusus mereka yang belum percaya. DOA BAGI INDONESIA: KAWAH DIENG Aktivitas Gunung Dieng menunjukkan penurunan jika dibanding kemarin (8 Juni 2011). Kadar karbondioksida (CO2) menurun meski masih dalam kadar membahayakan. Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Dieng di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, kadar CO2 yang terpantau pada 9 Juni 2011 sebesar 0,93 persen volume. Batas kadar yang membahayakan yakni 0,5 persen. Sementara tidak ada aktivitas gempa selama 24 jam terakhir. Meski demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status "Siaga" untuk Gunung Dieng, mengingat aktivitas Kawah Timbang masih fluktuatif. Kondisi Dieng yang berangsur menurun dimanfaatkan warga untuk kembali beraktivitas di ladang atau kembali ke rumah, namun pada malam hari mereka tetap berada di pos pengungsian. Padahal ladang dan permukiman mereka masih berada di dalam zona bahaya atau di bawah radius 1.000 meter dari Kawah Timbang. Aktivitas warga sangat berisiko jika sewaktu-waktu aktivitas gas beracun meningkat. Pada siang hari suhu panas dan udara renggang. Jika terjadi letusan, maka penyebaran gas akan sangat luas. Sumber: Nama situs: Okezone.com Alamat URL: http://news.okezone.com/read/2011/06/09/340/466198/ aktivitas-gunung-dieng-cenderung-menurun Tanggal akses: 9 Juni 2011 Pokok Doa: 1. Doakan agar konsentrasi gas beracun yang mengandung karbon monoksida, karbon dioksida, dan hidrogen sulfida yang dikeluarkan oleh gunung api Dieng segera normal kembali. 2. Doakan untuk masyarakat yang sampai hari ini masih menempati posko-posko pengungsian, agar Tuhan melindungi mereka dari sakit penyakit. 3. Berdoa bagi masyarakat yang harus bolak-balik dari posko pengungsian ke rumah mereka untuk melakukan kegiatan sehari-hari, agar mereka bisa bersikap waspada dan bijaksana. 4. Doakan agar orang percaya yang masih menempati posko pengungsian saat ini, dapat menjadi teladan bagi sesama pengungsi. Doakan juga, agar mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini, untuk memberitakan Kabar Baik kepada sesama pengungsi. "GRACE CAN TRANSFORM PAINFUL TRIALS INTO GLORIOUS TRIUMPHS" Kontak: < jemmi(at)sabda.org > Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/misi > Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |