Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2013/22 |
|
e-JEMMi edisi No. 22 Vol. 16/2013 (15-8-2013)
|
|
Agustus 2013, Vol.16, No.22 ______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ e-JEMMi -- Penginjil dan Alkitab No. 22, Vol. 16, Agustus 2013 Shalom, Dalam surat yang ditujukannya kepada jemaat di Kota Roma, Rasul Paulus menuliskan kalimat ini: "... Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan ...." Dengan menulis kalimat itu, ia ingin memberi penekanan bahwa satu-satunya kekuatan yang dapat menarik seseorang dari jalan kebinasaan menuju kehidupan kekal adalah Kabar Baik tentang penebusan oleh Yesus Kristus. "Satu-satunya" berarti tidak ada hal lain yang memiliki kekuatan yang sama; hikmat dunia, kata- kata yang meyakinkan, bahkan mukjizat sekalipun tidak sanggup menyadarkan hati manusia bahwa hanya melalui karya Yesus saja manusia dapat diselamatkan. Kiranya apa yang kami sajikan ini dapat menjadi berkat bagi Anda. Tetaplah bertekun dalam ladang Tuhan! Tuhan Yesus memberkati kita sekalian! Pemimpin Redaksi e-JEMMi, Yudo < yudo(at)in-christ.net > < http://misi.sabda.org/ > ARTIKEL MISI: PENGINJIL DAN ALKITAB Pada tahun 741 sM, Bangsa Yehuda berada dalam kemerosotan moral dan spiritual sedemikian rupa sehingga bangsa tersebut mendatangkan penghakiman Allah atas mereka. Pada kondisi yang seperti inilah, Allah membangkitkan seorang laki-laki yang adalah seorang pengkhotbah yang cakap. Dia memiliki pengetahuan tentang firman Allah. Orang ini sedang dalam pelayanan selama beberapa tahun ketika dia mendapat visi tentang Yesus. Pada waktu dia menerima visi yang baru tentang Yesus, pengetahuan firman Allah yang ada dalam kepalanya menuju ke hatinya, dan dia menjadi nabi terbesar dalam Perjanjian Lama. Namanya adalah Yesaya. Saya percaya bahwa hari ini, Anda dan saya tinggal di dunia yang juga mendatangkan penghakiman Allah. Banyak dari Anda adalah seorang pengkhotbah yang cakap, dan Anda memiliki firman serta kebenaran Allah dalam kepala Anda. Namun, saya percaya Allah memanggil Anda dan saya untuk menyimpan firman-Nya di kepala dan hati kita. Tantangan dari saya untuk Anda adalah mengerjakan apa yang saya yakini diberikan Allah kepada kita. Ini merupakan panggilan ke dalam kemuliaan. Perbedaan antara seorang pengkhotbah yang cakap dengan pengkhotbah yang besar, pada dasarnya hanyalah sejauh jarak dari kepala ke hati Anda. Hidup di Dunia yang Berubah Silakan buka Alkitab Anda di Yesaya 1. Kita akan melihat bersama kesaksian pribadi Yesaya. Dalam Yesaya 1:1 dikatakan, "Penglihatan yang telah dilihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda". Ayat itu mengungkapkan kepada Anda dan saya bahwa Yesaya hidup di dunia yang sedang berubah. Anda dan saya juga tinggal di dunia yang sedang berubah. Kita memiliki perubahan dalam bidang teknologi, perubahan lingkungan, bahkan mengalami perubahan dalam kehidupan kita sendiri. Yesaya hidup di dunia yang sedang berubah dan dia mengerti apa yang menjadi akar masalahnya. Apakah Anda memiliki pengertian yang sama? Jika kita melihat dunia kita saat ini, kira-kira apa yang menjadi akar masalahnya? Apakah menurut kita akar masalahnya adalah era postmodern dan dominasi budaya anak muda serta ateisme? Apakah masalah utama dalam negara, kota, dan di dunia Anda adalah kemiskinan, pelanggaran HAM, narkoba, atau AIDS? Yesaya memahami bahwa akar masalah di dunianya adalah dosa. Memberitakan Firman Yesaya berkata, "Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk!" (Yesaya 1:4) Yesaya menunjukkan akar masalah di dunianya. Apakah Anda mengakui bahwa satu-satunya akar masalah di dunia saat ini adalah dosa? Kita harus mengetahui akar masalahnya sebelum kita sampai ke solusi yang mendasar, dan jika masalah mendasarnya bukan salah satu dari yang saya sebutkan, maka solusinya bukanlah untuk hal-hal itu. Solusinya bukanlah uang yang lebih banyak atau pendidikan yang lebih baik atau hal-hal lebih lainnya. Solusinya adalah seorang Juru Selamat. "Marilah, baiklah kita berperkara! -- firman Tuhan -- sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18) Kita bisa melihat bahwa dari perspektif Perjanjian Lama, Yesaya memberitakan Injil. Dia tahu bahwa Injil adalah solusi bagi permasalahan di dunianya. Yesaya berada di dunia yang sedang berubah dan ia memahami apa yang menjadi akar masalahnya. Karena itu, ia mempunyai solusi yang mendasar bagi masalah itu. Dia terus- menerus berpegang pada firman Allah. Yesaya bahkan memberitakan Firman. Rasul Paulus mengatakan bahwa firman Allah adalah seperti guru. Firman itu mengajar kepada kita bahwa kita adalah orang-orang berdosa dan membutuhkan seorang Juru Selamat. Jadi, jelaslah bahwa Yesaya adalah seorang hamba yang memberitakan Firman. Marilah kita melihat bersama Yesaya 1:2, "Dengarlah hai langit, dan perhatikanlah hai bumi, sebab Tuhan berfirman ...." Yesaya memberitakan firman Tuhan. Lihat ayat 10, "Dengarlah firman Tuhan ...." Yesaya memberitakan Firman. Lihat ayat 24, "Sebab itu demikianlah firman Tuhan, Tuhan semesta alam, Yang Mahakuat pelindung Israel ...." Yesaya terus-menerus memberitakan Firman. Dia tidak memberitakan buku-buku, video, drama atau hiburan, atau musik tentang Firman. Dia memberitakan Firman itu! Jika Anda berkhotbah, apa yang Anda sampaikan? Beritakanlah firman Allah, beritakanlah firman Allah, dan beritakanlah firman Allah! Sampaikanlah firman Allah! Yesaya adalah seorang nabi yang cakap, dia seorang pengkhotbah yang cakap, dan dia memberitakan Firman. Izinkan saya memberi tahu Anda kerinduan saya: Saya berdoa kepada Allah agar kita mempunyai lebih banyak pengkhotbah yang cakap dalam memberitakan Firman -- yang memahami masalah, memahami solusi, dan memberitakan Firman. Allah memanggil Yesaya ke dalam kemuliaan. Yesaya mempunyai sebuah pengalaman yang membuat pengetahuan akan firman Allah yang ada di kepalanya bergerak menuju hatinya. Mari kita membaca Yesaya 6. Yesaya mengalami 3 hal yang mendorong dirinya membuat peralihan dari kepala ke hatinya. Hidupnya diguncang. "Dalam tahun matinya raja Uzia." (ayat 1) Pada saat Raja Uzia meninggal, saya percaya bahwa Yesaya terguncang dalam tiga hal. Kita tahu bahwa Yesaya masih termasuk kerabat raja, dan saya akan berasumsi bahwa dia terguncang secara pribadi karena orang yang dikasihinya baru saja meninggal. Dia juga sedang berkabung. Yesaya juga terguncang secara finansial karena saya berasumsi bahwa jika dia mempunyai keperluan, dia datang kepada raja, dan raja memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi, sekarang raja sudah meninggal sehingga tiba-tiba dukungan finansial Yesaya terputus. Yesaya juga pasti terguncang secara manusiawi ketika dia berdiri di pemakaman seorang yang dikasihinya dan menyadari bahwa kematian hanyalah sejauh napas, kekekalan hanyalah sejauh napas. Yesaya terguncang. Dalam hal apa Anda terguncang? Ketika hidup kita terguncang, lihatlah ke atas! Mungkin Allah mengizinkan Anda dan saya terguncang supaya kita melihat ke atas. Visi Baru Tentang Kuasa Yesus "Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan ...." (Yesaya 6:1) Mata Yesaya terbuka ketika hidupnya terguncang. Matanya terbuka melihat visi yang baru tentang Yesus. Yohanes 12:41 mengatakan kepada kita bahwa Yesaya melihat kemuliaan Yesus Kristus. Visi ini, dalam Yesaya 6, merupakan visi tentang pre- inkarnasi Anak Allah. Yesaya berkata, "... aku melihat Tuhan duduk di atas takhta ...." (ayat 1) Dia mendapatkan visi yang baru tentang kuasa Yesus Kristus. Yesus duduk di atas takhta, artinya Dia berada dalam otoritas yang absolut atas semua yang ada. Dia yang memegang kendali. Apa yang membuat Anda ragu bahwa Yesus memegang kendali? Apakah ketika Allah tidak menjawab doa-doa Anda? Apakah ketika tidak ada yang memberi tanggapan terhadap berita Injil Anda? Apakah ketika beberapa tragedi terjadi atas anak- anak atau orang-orang yang Anda kasihi? Dan Anda berkata, "Yesus, apakah Engkau berada di atas takhta?" Yesaya berkata, "Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta ...." Melihat ke akhir sejarah manusia, dalam Wahyu 4, Rasul Yohanes berkata, "Kemudian daripada itu aku melihat: Sesungguhnya pintu sorga terbuka, dan di takhta itu duduk Seseorang" (ayat 1-2). Mata Yesaya terbuka atas visi baru tentang kuasa Yesus. Tuhanlah yang memegang kendali! Visi Baru Tentang Posisi Yesus Mata Yesaya terbuka atas visi baru tentang posisi Yesus. Dia mengatakan bahwa Yesus berada di tempat yang tinggi. Tidak ada seorang pun yang lebih tinggi daripada Yesus. Saya tidak tahu siapa yang lebih tinggi daripada Anda. Mungkin dewan diaken Anda, atau Anda mempunyai atasan, dan mungkin ada gubernur, dan mungkin raja atau presiden. Kita mempunyai penguasa dan orang-orang yang berwenang di dunia ini. Semua mempunyai tingkat yang berbeda-beda posisinya. Akan tetapi, tidak ada posisi dari otoritas di seluruh jagad raya ini yang lebih tinggi daripada Yesus. Dialah yang tertinggi! Efesus 1 mengatakan bahwa ketika Allah membangkitkan Yesus dari kematian, Dia mengangkat-Nya ke atas melampaui semua ketetapan dan kuasa yang ada di dunia yang kelihatan ini dan di dunia yang tidak kelihatan dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Bapa serta menyerahkan semua otoritas di bawah kaki-Nya (baca ayat 22-23). Dia berada di tempat tertinggi! Visi Baru Tentang Pribadi Yesus Mata Yesaya terbuka atas visi baru tentang pribadi Yesus. Dia ditinggikan. Tidak seorang pun yang lebih besar daripada Yesus. Saya tahu banyak di antara Anda yang secara amat nyata menghadapi Iblis, roh-roh jahat, kerajaan serta kuasa dunia yang tidak kelihatan dan juga orang-orang yang menganiaya gereja dan umat Allah. Anda menghadapi kejahatan dan kebejatan. Akan tetapi, dengarkanlah saya. Tidak peduli siapa yang Anda hadapi atau apa yang Anda hadapi, entah kelihatan atau tidak kelihatan -- tidak ada satu pun yang lebih besar daripada Yesus. Dia ditinggikan! Dia ada di atas semuanya itu! Visi Baru Tentang Kehadiran Yesus Mata Yesaya terbuka atas visi baru tentang kehadiran Yesus. "Ujung jubahnya memenuhi Bait Suci." (Yesaya 6:1) Yesaya mempunyai visi baru tentang seperti apa jika bait suci tubuhnya dipenuhi oleh Roh Yesus. Akan menjadi seperti apa gereja, pelayanan, kota, negara, dan dunia Anda jika dipenuhi dengan kehadiran Yesus? Mata Yesaya terbuka dengan visi baru mengenai akan menjadi seperti apa jika Yesus memenuhi semua tempat dan semua orang. Visi Baru Tentang Pujian kepada Yesus Lalu, matanya terbuka atas visi baru tentang pujian kepada Yesus. Malaikat berkumpul bersama dan saling bersahutan, "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya! Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap" (ayat 3-4). Asap itu bukanlah asap yang berasal dari api. Asap itu merupakan kemuliaan Allah yang turun. Itulah kemuliaan Shekinah yang turun. Apabila kita memuji Yesus -- tidak akan menjadi masalah jika Dia menjawab doa kita atau tidak, tidak masalah jika tidak seorang pun pernah memberi respons terhadap berita kita atau tidak, tidak masalah jika Dia pernah menyembuhkan penyakit kita atau tidak, tidak masalah jika Dia tidak pernah memberi kita uang atau jika Dia tidak pernah menyelesaikan masalah kita atau mendamaikan kita dengan orang itu -- kita hanya memuji Yesus karena siapa diri-Nya. Ketika kita memuji Yesus, sesuatu terjadi! Gereja bergerak dan kemuliaan Allah turun ke atasnya! Visi Baru Tentang Kemurnian Yesus Mata Yesaya terbuka atas visi baru tentang kemurnian Yesus. "Kudus, kudus, kudus." Karena Yesus betul-betul murni dalam motivasi-Nya, betul-betul murni dalam cara-Nya, betul-betul murni dalam perkataan-Nya, dan betul-betul murni dalam keputusan-Nya, maka Dia kudus, kudus, kudus. Dan, Allah berkata, "Kuduslah kamu sebab Aku kudus" (baca Imamat 19:2). Dia menghendaki kekudusan dari umat- Nya, terutama para pemimpin umat-Nya. Visi Baru Tentang Kekudusan Yesus Mata Yesaya terbuka atas visi baru tentang kekudusan Yesus. Apakah Anda membutuhkan visi yang baru tentang Yesus? Maka, lihatlah ke atas. Bila hidup Anda terguncang, mintalah Allah membukakan mata Anda. (tJing Jing) Diterjemahkan dan disunting dari: Judul buku: The Mission Of An Evangelist Judul asli artikel: The Evangelist and the Bible Penulis: Anne Graham Lotz Penerbit: World Wide Publications Minneapolis, USA 2001 Halaman: 65 -- 68 DOA BAGI DUNIA: SOMALIA: MASIH DIHANTUI PEPERANGAN Somalia (ODM) -- Setelah bertahun-tahun dilanda anarki, hasil pemilu bulan September tahun lalu mulai menunjukkan hasilnya di Tanduk Afrika. Turunnya tingkat kekerasan dan keberhasilan pemerintah Somalia yang didukung oleh kekuatan internasional mendesak pemberontak Islam, al-Shabaab, semakin meningkatkan keamanan di negara itu. Akan tetapi, pemerintah Somalia yang baru berdiri ini masih harus menghadapi berbagai tantangan dalam upayanya untuk mengokohkan stabilitas negaranya. Masyarakat Somalia berharap Presiden Hassan Sheikh Mohamud membubarkan klan-klan politik yang busuk, memberantas korupsi dan mengusir pemberontak al-Shabaab. Akan tetapi, para pengamat politik menyatakan bahwa pemerintahan presiden baru ini masih belum berpengalaman dan membutuhkan banyak dana agar dapat menyelesaikan tugas mereka. Masalah lain yang harus dihadapi oleh pemerintah Somalia adalah tidak adanya konstitusi provinsional yang jelas, sehingga pemerintah pusat harus bekerja keras dalam menetapkan pembagian kuasa antara wilayah pusat dengan wilayah- wilayah lainnya. Surat kabar Reuters melaporkan bahwa negara-negara di sekitar Somalia mengkhawatirkan akan munculnya kembali perang saudara di negara tersebut. "Demi terciptanya kesempatan yang lebih baik untuk pemuridan, yang pada akhirnya menuju pada tubuh jemaat yang lebih kuat, maka kami meminta orang-orang percaya di seluruh dunia untuk berdoa kepada Tuhan agar Ia mencurahkan anugerah-Nya kepada pemerintah Somalia yang masih belum berpengalaman ini sehingga mereka dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada," ujar seorang pengerja Open Doors untuk Somalia. Pokok doa: 1. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar Dia memberikan hikmat-Nya kepada para pemimpin Somalia untuk menegakkan kedaulatan negaranya. 2. Mintalah kepada Tuhan supaya hati orang-orang Somalia diubahkan dan boleh menerima Roh Kudus dalam hidup mereka. 3. Doakanlah untuk kesempatan pemuridan yang lebih terbuka dan keamanan para penginjil yang melayani di Somalia. Diterjemahkan dan disunting dari: Nama situs: MNNOnline.com Alamat URL: http://www.mnnonline.org/article/18863 Judul asli artikel: Spectre of War Not Far Off in Somalia Penulis: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 14 Agustus 2013 Kontak: jemmi(at)sabda.org Redaksi: Yudo, Amy G., dan Yulia Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |