|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/misi/2008/22 |
|
e-JEMMi edisi No. 22 Vol. 11/2008 (26-5-2008)
|
|
Mei 2008, Vol.11 No.22
______________________________ e-JEMMi _____________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
RPOFIL BANGSA: Orang Amerika
SUMBER MISI: Wesley Mission
TOKOH MISI: Robert A. Jaffray (1873 -- 1945)
DOA BAGI MISI DUNIA: Nepal, Nikaragua
DOA BAGI INDONESIA: Seratus Tahun Kebangkitan Nasional
STOP PRESS: Buletin Doa Open Doors: Pokok Doa bagi Mereka yang
Teraniaya
______________________________________________________________________
HAPPINESS MAY DEPEND ON HAPPENINGS BUT JOY DEPENDS ON JESUS
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Sebagian besar orang mungkin memandang warga Amerika sebagai
orang-orang yang memiliki kehidupan jasmani dan rohani yang
"baik-baik saja". Namun pada kenyataannya, mereka adalah orang-orang
yang sebenarnya membutuhkan kasih dan petolongan Tuhan. Mengapa?
Seperti kita ketahui bahwa negara Amerika adalah negara yang sangat
maju di segala bidang sehingga sering kali mereka perlu belajar
mengandalkan Tuhan daripada mengandalkan kemampuan mereka sendiri.
Untuk lebih mengenal bangsa Amerika, Redaksi e-JEMMi sengaja memilih
sajian profil bangsa bulan ini tentang orang Amerika. Mari kita bawa
orang Amerika ke dalam doa agar kasih Tuhan semakin dinyatakan di
sana dan banyak orang kembali menyembah kepada Allah yang benar,
yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
Novita Yuniarti
______________________________________________________________________
PROFIL BANGSA
ORANG AMERIKA
Penduduk Amerika adalah masyarakat multietnis, jadi tidak dapat
dikatakan hanya ada satu "tipe" orang Amerika. Kelompok-kelompok
etnis inti di Amerika adalah para koloni dari Britania Raya,
Belanda, Jerman, dan negara-negara Eropa lain yang tiba di bagian
timur Amerika Utara pada awal tahun 1600-an. Sebenarnya, setiap
kebangsaan dapat ditemukan dalam leluhur suatu suku bangsa yang
disebut sebagai "orang-orang Amerika" ini. Amerika Serikat merdeka
pada tahun 1776 dan menjadi luas di atas sebagian besar benua di
bagian barat, juga beberapa tanah di luar negeri, beberapa di
antaranya kini berdiri sendiri dan beberapa lainnya masih tergabung
dengan Amerika. Orang-orang Amerika merupakan orang-orang yang suka
menutup diri terhadap dunia luar selama beberapa generasi ketika
membangun negaranya yang baru. Kini, pengaruh, budaya, dan militer
Amerika berdampak besar di dunia. Media massa dan
literatur-literatur Amerika membentuk pikiran dunia.
Di Mana Mereka Tinggal?
Sebagian besar orang Amerika tinggal di Amerika Serikat, dengan
sebagian kecil populasi tersebar di seluruh dunia di lebih dari
seratus negara.
Seperti Apa Kehidupan Mereka?
Sebagian besar orang Amerika makmur secara material. Mereka memiliki
standar hidup yang lebih tinggi daripada tempat-tempat lain di
seluruh dunia. Mereka hidup di pusat budaya dengan sistem komunikasi
yang modern. Orang-orang Amerika sangat mengutamakan media massa dan
hiburan. Mereka bisa menjadi orang yang sangat mementingkan diri
sendiri dan egois, serta tidak peduli dengan dunia lain; tetapi
mereka bisa juga menjadi sangat dermawan dan suka membantu
orang-orang yang membutuhkan, juga memahami apa-apa yang terjadi di
dunia di luar Amerika. Mereka adalah orang-orang yang sepertinya
bergerak secara konstan serta didikte oleh karier dan lingkungan
sekitarnya.
Meskipun kebanyakan orang Amerika hidup sejahtera, menurut
statistik, tingkat kekerasan dalam masyarakat Amerika termasuk yang
paling parah di dunia. Meski demikian, rata-rata orang Amerika
biasanya tidak mengalami kekerasan dalam hidup sehari-hari. Meski
keadaan telah berubah secara dramatis dalam setengah abad terakhir,
rasisme telah memainkan peranan yang penting dalam sejarah Amerika.
Apa Kepercayaan Mereka?
Tradisi menolak adanya "gereja negara" telah memungkinkan
kekristenan di Amerika untuk tumbuh dengan subur dan berhasil.
Sebagian besar orang Amerika menyebut diri mereka orang Kristen.
Meski begitu, banyak dari mereka yang adalah orang Kristen sebatas
pada predikat saja atau memegang keyakinan yang sama sekali
melenceng dari kepercayaan Kristen ortodoks. Sekularisme dan
agama-agama Timur telah mengubah kepercayaan orang Amerika dalam
sekitar seratus tahun terakhir. Namun, orang Amerika secara rutin
beribadah di gereja, rata-rata sekitar sepuluh kali lebih sering
daripada orang-orang di negara-negara Eropa. Meskipun mereka adalah
salah satu masyarakat paling beriman di dunia, masyarakat mereka
juga identik dengan kebejatan dan keasusilaan. Umumnya, orang
Amerika percaya dengan kerja keras, pengandalan diri sendiri,
prestasi individual, dan perhargaan jasa.
Apa yang Mereka Perlukan?
Orang-orang Amerika perlu lebih mengandalkan Tuhan daripada
kemampuan mereka sendiri. Meskipun sangat dermawan dan terdepan
dalam urusan mengirim misionaris, orang-orang Amerika seharusnya
mengirim lebih banyak sumber daya kepada orang-orang yang kurang
terjangkau, bukannya menggunakan sumber daya itu bagi kepentingan
diri mereka sendiri. Mereka perlu memiliki pandangan yang benar,
bukannya pandangan yang disesuaikan dengan dunia.
Pokok doa:
* Doakan agar orang-orang Amerika mengalami kebangunan rohani yang
sebenarnya.
* Doakan agar banyak orang Amerika dapat menjadi pengikut Kristus,
bukan hanya sebagai hadirin di sebuah gereja.
* Doakan agar orang-orang Amerika lebih mengalihkan sumber daya
mereka untuk menjangkau orang-orang yang kurang dan belum
terjangkau. (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Joshua Project
Judul asli artikel: Americans, U.S. of American Samoa
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/peopctry.php
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
WESLEY MISSION
===> http://www.wesleymission.org
Di bawah penggembalaan Pendeta Keith Garner, Wesley Mission
merupakan sebuah gereja kota sekaligus organisasi misi di Australia.
Misi organisasi ini adalah melayani masyarakat, membangun harapan,
dan memuliakan Tuhan. Sedangkan visinya adalah berada di jantung
masyarakat di mana semua orang memiliki peluang untuk benar-benar
hidup dan memiliki hidup yang memberi perbedaan. Wesley Mission
berupaya untuk melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat di mana
terdapat orang-orang yang kesepian, rapuh, tidak memiliki tempat
tinggal, sakit jiwa, lanjut usia, cacat, dan tidak memiliki
pekerjaan. Mereka memiliki program pelayanan gereja serta aktivitas
yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu orang-orang yang
membutuhkan secara efektif. Di samping beberapa program komersial
yang mereka selenggarakan, setidaknya ada sepuluh macam program
pelayanan yang diadakan untuk membantu orang-orang yang kurang
beruntung. Anda ingin tahu pelayanan mereka lebih lanjut? Kunjungi
situsnya di alamat di atas dan selamat mendukung pelayanan mereka
dalam doa maupun dana.
______________________________________________________________________
TOKOH MISI
ROBERT A. JAFFRAY (1873 -- 1945)
Skotlandia, negeri di belahan utara Benua Eropa, adalah salah satu
negeri yang menghasilkan penginjil andal terbanyak untuk diutus ke
seluruh pelosok dunia, di antaranya Robert A. Jaffray. Ia dilahirkan
pada 16 Desember 1873. Ayahnya yang juga bernama Robert Jaffray
adalah seorang yang dingin terhadap kekristenan, namun ibunya, Sarah
Bugg, sangat aktif di gereja, dan hal inilah yang membuat anak-anak
mereka memiliki kerohanian yang baik. Namun, sekalipun sang ibu
selalu membimbing anak-anak dalam kerohanian mereka, Jaffray pernah
terjerumus dalam pergaulan dengan kelompok ateis di Toronto, Kanada.
Namun, tradisi Protestan yang sangat melekat dalam dirinya mampu
membuatnya melepaskan diri dari kelompok tersebut. Masa kecil
Jaffray memang bukan masa kecil yang bahagia karena ia mengidap
penyakit jantung dan gula yang sangat menyiksanya. Akan tetapi,
Tuhan memiliki rencana indah bagi Jaffray. Di usianya yang ke-16
Jaffray bertobat berkat ketekunan dan usaha Annie Gowan, guru
sekolah minggunya di Presbyterian St. James Square, Kanada. Beberapa
tahun kemudian, ketika mendengar khotbah A.B. Simpson, pengkhotbah
yang sangat terkenal pada waktu itu, Jaffray tertantang untuk
memberitakan Injil ke luar negeri, sekalipun sebelumnya ia bermaksud
menolak panggilan tersebut. Jaffray kemudian menempuh pendidikan di
New York Missionary Training Institute. Namun, ayahnya tidak
menyetujui hal itu karena sudah merencanakan agar Jaffray
melanjutkan usahanya di bidang asuransi. Dia mengancam tidak akan
membantu Jaffray dalam hal keuangan jika tidak menuruti kehendaknya.
Akan tetapi, Jaffray tetap memutuskan akan menjadi utusan Injil ke
Tiongkok, apa pun risikonya.
Pada 1897, A.B. Simpson mengutus beberapa utusan misi ke Tiongkok
Selatan dan Jaffray adalah salah seorang di antaranya. Bersama Rob
Glover, Jaffray ditempatkan di Tung-Un, kota kecil di Guangxi.
Namun, misi mereka kurang berhasil sehingga dihentikan. Selama
menantikan tugas selanjutnya, mereka belajar bahasa dan budaya
Tiongkok, dan setahun kemudian ia dipindahkan ke Wuchow. Mereka
memulai penginjilan dan mendapat banyak tantangan dari penduduk
setempat karena dianggap sebagai pengacau. Meskipun demikian,
pelayanan mereka maju dengan pesat sehingga Jaffray diangkat sebagai
ketua penginjilan di Tiongkok Selatan. Selanjutnya, Jaffray memimpin
Sekolah Alkitab di Wuchow dan beberapa waktu kemudian, sambil
mengajar, ia menerbitkan "The Bible Magazine" karena ia tahu bahwa
karya tulis sangat efektif dalam penginjilan. Jutaan eksemplar buku
rohani tersebar ke seluruh dunia selama hidupnya. Ia juga mendirikan
sebuah penerbitan bernama South China Alliance Press, yang juga
merupakan hasil bantuan teman-temannya di Kanada dan Amerika.
Kondisi kesehatan yang kurang baik tidak membuat Jaffray lemah dan
patah semangat dalam pelayanan. Pukul empat pagi dia belajar Alkitab
dan banyak menggunakan waktunya untuk berdiskusi dengan
teman-temannya. Berdoa dan bekerja merupakan kunci keberhasilan
dalam pelayanannya. Ia juga berpendirian teguh sehingga sering
terlibat dalam perdebatan di rapat-rapat yang diikutinya, khususnya
jika berhubungan dengan pendapat para misionaris Barat mengenai
orang-orang Tionghoa. Menurutnya, ia dikirim ke Tiongkok bukan
untuk menjadikan orang Tionghoa sebagai orang Barat, tetapi untuk
menjadikan mereka murid Kristus. Kerendahan hati Jaffray tetap
membuat orang segan kepadanya sekalipun mereka sering berbeda
pendapat dengannya.
Keadaan Tiongkok yang rawan pada tahun 1920-an membuat para
misionaris dituntut keberaniannya atau pekerjaan misi akan berhenti.
Penculikan, perampokan, bahkan pembunuhan sering terjadi. Pada 1923,
Kota Kweilin dikepung selama 77 hari. Banyak orang yang mati dan
hampir mati kelaparan, termasuk para utusan misi. Pada saat itu,
Jaffray yang berada di Kota Wuchow berdoa bersama teman-temannya
untuk keselamatan Kota Kweilin. Jaffray juga membentuk beberapa tim
untuk menyelamatkan utusan-utusan Injil di sana. Dalam perjalanan,
Jaffray bersama teman-temannya jatuh ke tangan para perampok yang
kejam dan kasar, yang menjarah semua barang yang mereka bawa.
Tetapi, Jaffray tanpa takut memberitakan Injil kepada para perampok
tersebut, dan akhirnya mereka membebaskan Jaffray dan teman-temannya
dengan uang tebusan dari pemerintah Tiongkok.
Pelayanan Jaffray selanjutnya adalah di Indo Cina. Selama setahun di
daerah ini, pelayanannya tidak berhasil dan membuatnya gelisah. Ia
kemudian memutuskan melanjutkan perjalanan misinya ke Tonkin, bahkan
Hanoi di Vietnam. Namun, berkali-kali pelayanannya tidak berhasil.
Beberapa waktu kemudian, bersama Lloyd Hughes dan Paul Hostler,
Jaffray berhasil memberitakan Injil di Tourane, namun tidak lama
kemudian penginjilan berhenti karena pecahnya Perang Dunia I. Daerah
pelayanan misi di Indo Cina berada di wilayah jajahan Perancis.
Pos-pos penginjilan ditutup dan para utusan Injil tidak dapat
berbuat apa-apa sehingga akhirnya mereka hanya belajar bahasa dan
kebudayaan di Indo Cina. Beberapa waktu kemudian, Jaffray diangkat
sebagai penasihat Alliance wilayah Indo Cina di wilayah jajahan
Perancis yang bermarkas di Wuchow. Kemudian, negosiasinya dengan
gubernur Perancis membuat pekerjaan misi bisa tetap berjalan di
daerah tersebut. Kesempatan ini segera digunakan dengan baik oleh
Jaffray dengan mendirikan percetakan bernama Penerbit Misi di Hanoi,
yang menerbitkan dan menyebarkan traktat dan buku-buku rohani.
Kira-kira sepuluh tahun kemudian, Alkitab dalam bahasa Annam
berhasil diterbitkan, dan pada 1917 diterbitkan buku-buku rohani
dalam bahasa dan huruf Korea.
Jaffray selalu memiliki strategi dan prinsip alkitabiah dalam
pekerjaan misinya, serta tidak pernah berhenti bergerak dalam
pelayanannya. Setiap waktunya digunakan untuk memberitakan Injil,
dan banyak cara ia gunakan, di antaranya melalui pendirian sekolah
Alkitab, percetakan, dan mendirikan gereja untuk memelihara iman
orang percaya. Jaffray juga senantiasa mengawasi pelayanan-pelayanan
di Thailand, Laos, Kamboja, dan negara-negara Indo Cina lainnya.
Berkat kegigihannya, sebagian Indo Cina akhirnya dimenangkan bagi
Kristus.
Pada 1927, Jaffray mulai mengarahkan pelayanan ke negara-negara
Pasifik dan memutuskan meninggalkan Tiongkok untuk kemudian mendarat
di Sandakan, Kalimantan. Untuk kepentingan pelayanan di daerah ini,
Jaffray membeli kapal untuk menyusuri sungai-sungai di daerah
tersebut. Pada akhirnya, Jaffray bersama keluarganya pindah ke
Indonesia. Di Makassar, dia mendirikan sekolah Alkitab dan
percetakan serta meluaskan pelayanannya ke daerah-daerah lain di
Indonesia. Namun, penjajahan Jepang membuat Jaffray tidak dapat
leluasa melakukan pelayanannya. Dia bahkan harus berpindah dari satu
penjara ke penjara lainnya karena orang Jepang saat itu sangat anti
terhadap orang Barat. Penderitaan luar biasa dialami oleh Jaffray,
namun ia memiliki prinsip bahwa hidupnya adalah untuk mencari orang
miskin, tertekan, dan menderita untuk dibawa kepada Yesus Kristus.
Pada 29 Juli 1945 menjadi saat di mana Jaffray menghembuskan napas
terakhirnya. Namun, apa yang sudah dilakukannya membawa dampak yang
tidak pernah berakhir dalam kehidupan orang-orang, bahkan sampai
pada zaman ini.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Pekan Misi dan Penginjilan ke-29, Gereja Injili Hok Im
Tong, 2005
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Gereja Injili Hok Im Tong
Halaman: 50 -- 51
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
N E P A L
Ketika Raju Lama menjadi orang Kristen pada usia enam belas tahun,
orang tuanya yang beragama Budha sangat marah dan mengusirnya dari
rumah mereka di dekat ibukota Nepal, Katmandu. Hal itu tidak
mengecilkan hatinya. Lama, yang menjadi Kristen pada tahun 1989,
mulai mencoba membujuk orang tuanya untuk melakukan hal yang sama.
Sepuluh tahun kemudian, keteguhannya berbuah. Orang tuanya menjadi
Kristen, kemudian diikuti oleh saudara-saudarinya.
Kini, Lama menjadi pemimpin United Christian Youth Fellowship di
Katmandu Valley. Para pemuda dan pemudilah yang ada di pusat
pertumbuhan gereja di sini," katanya kepada ENI.
Sebelum tahun 1991, jumlah orang Kristen di negara yang didominasi
oleh agama lain ini diperkirakan ada 50.000. Kemudian, setelah
muncul protes prodemokrasi, undang-undang baru diadopsi.
Undang-undang baru itu berujung pada pembatasan demokrasi
multipartai di bawah kerajaan.
Hal ini tiba-tiba menyebabkan jumlah pertumbuhan orang Kristen yang
sangat pesat di Nepal dan jumlahnya sekarang mencapai kurang lebih
800.000 orang Kristen, dengan 6.000 gereja di antara 29 juta
penduduk di negara tersebut. (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin: Body Life, Edisi Januari 2008, Volume 26, No. 1
Judul asli artikel: Young People Turning to Christianity
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 3
Pokok doa:
* Doakan orang-orang percaya yang ada di Nepal, agar Tuhan memakai
hidup mereka menjadi kesaksian dan saluran berkat bagi orang-orang
yang berada di sekitar mereka.
* Doakan Lama, agar Tuhan memberi kekuatan dan hikmat dalam
menggembalakan orang-orang yang sudah Tuhan percayakan kepadanya.
Doakan juga agar melalui pelayanannya, semakin banyak orang yang
akan dimenangkan bagi Kristus.
N I K A R A G U A
Kampanye sepanjang minggu yang dilakukan penginjil Mike Silva pada
bulan November di Juigalpa, Nikaragua, menarik sekitar 50.000 orang
dengan 8.000 orang di antaranya tercatat mengambil keputusan
mengikut Kristus. Rombongannya mengadakan aktivitas selama seminggu
di kota yang berada di Amerika Tengah ini, di mana kurang dari lima
persen penduduknya bukanlah orang percaya. Aktivitas yang ada,
antara lain seminar dan pelatihan bagi para pendeta dan suami/istri
mereka, konferensi untuk wanita dan pemimpin usaha, pesta anak-anak,
parade melalui jalan-jalan di kota, dan perayaan selama dua malam
yang diisi dengan pemberitaan pesan Injil oleh Silva dan segala
macam jenis musik. Bekerja sama dengan gereja lokal dan organisasi
pelayanan yang disebut World in Need, rombongan itu juga membawa
makanan dan pakaian untuk lebih dari sembilan ratus individu dan
keluarga yang membutuhkan. Penginjil Amerika itu menyampaikan Injil
dengan menggunakan media visual, humor, dan cerita-cerita persuasif
hampir seluruhnya dalam bahasa Spanyol. Ratusan pendeta lokal,
pemimpin pujian, dan orang-orang percaya telah dilatih untuk
menindaklanjuti dan menyambut orang percaya baru dalam persekutuan
gereja. (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin: Body Life, Edisi Januari 2008, Volume 26, No. 1
Judul asli artikel: Evangelistic Festival Draws 50.000
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 3
Pokok doa:
* Doakan negara Nikaragua yang sedang dilawat Tuhan. Biarlah pintu
yang masih terbuka untuk Injil ini dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya oleh para pelayan Tuhan dan gereja-gereja di
sana.
* Berdoa untuk orang-orang percaya yang baru saja mengambil
keputusan untuk mengikut Kristus, agar pengenalan mereka akan
Tuhan semakin bertumbuh dan mereka dapat menjadi berkat bagi
saudara-saudara mereka yang belum percaya.
* Doakan juga para pendeta lokal yang berada di wilayah tersebut,
agar Tuhan memampukan mereka melakukan tindak lanjut sehingga
dapat memperlengkapi jemaatnya untuk benar-benar hidup dalam
Kristus.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
SERATUS TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL
Bangsa Indonesia baru saja larut dalam pesta akbar Seabad
Kebangkitan Nasional. Perayaan demi perayaan diselenggarakan demi
menunjukkan nasionalisme bangsa. Selain menyelenggarakan berbagai
kegiatan, Seratus Tahun Kebangkitan Nasional juga merupakan momen
yang tepat untuk melakukan perenungan dan selanjutnya merumuskan
langkah-langkah strategis dalam berbagai aspek. Melalui serangkaian
kebijakan dari pemerintahan yang satu ke pemerintahan berikutnya,
bangsa Indonesia harus menetapkan eksistensi dan keberlanjutan
negara; semakin mengamankan negara dari berbagai ancaman pada masa
kini maupun pada masa depan; dan memajukan perikehidupan berbangsa
dan bernegara di segala bidang, termasuk kesejahteraan rakyat dan
peradabannya.
Sumber: Kompas, Senin, 19 Mei 2008. Halaman 6
Pokok doa:
1. Memasuki seabad Kebangkitan Nasional, bangsa Indonesia masih
mengalami keterpurukan dan tertinggal dibandingkan negara-negara
tetangga. Doakan agar melalui momentum Seratus Tahun Kebangkitan
Indonesia ini, rakyat Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan
tersebut dan memulai mengusahakan kehidupan yang lebih baik.
2. Doakan agar seabad Kebangkitan Nasional ini dapat memacu
pemerintah untuk melaksanakan kinerjanya dengan lebih baik
sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang sejahtera bagi rakyat.
3. Berdoa juga untuk rakyat Indonesia agar tidak hanya menuntut
pemerintah untuk berbenah diri, karena pada dasarnya rakyat juga
memegang peranan penting bagi kemajuan bangsa. Biarlah warga
negara ikut ambil bagian berbenah diri, bukan saja kepentingan
diri sendiri, tapi terutama kepentingan bersama dan kepentingan
bangsa.
4. Salah satu modal terbesar bangsa Indonesia untuk dapat menjadi
bangsa yang besar adalah menggerakkan potensi yang dimiliki,
yakni kepercayaan diri dan semangat kemandirian. Kiranya Tuhan
memampukan segenap rakyat dan pemerintah Indonesia untuk
mengembangkan potensi tersebut sehingga suatu hari nanti
Indonesia dapat menjadi negara yang maju, bersatu, dan memiliki
kehidupan yang sejahtera.
______________________________________________________________________
STOP PRESS
BULETIN DOA OPEN DOORS: POKOK DOA BAGI MEREKA YANG TERANIAYA
Rindukah Anda berdoa bagi pengikut Kristus di seluruh dunia? Kini,
buletin doa Open Doors hadir bagi setiap Anda yang ingin bersatu
hati berdoa bagi mereka yang menghadapi tekanan dan penganiayaan
karena imannya kepada Yesus Kristus. Buletin doa ini hadir ke
"mailbox" Anda setiap awal bulan mulai Juli 2007 atas kerja sama
Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org/ > dengan Yayasan Obor
Damai Indonesia yang dinaungi oleh organisasi Open Doors
International < http://www.opendoors.org/ >.
Untuk berlangganan, silakan kirim e-mail kosong ke alamat:
==> subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Apabila Anda rindu mengajak teman atau gereja Anda berdoa, silakan
daftarkan mereka untuk berlangganan buletin doa ini dengan
mengirimkan nama dan alamat e-mail mereka ke:
==> doa(at)sabda.org
Dan marilah kita naikkan doa bersama agar Tuhan memberikan kekuatan
dan perlindungan bagi pengikut Kristus yang sedang melaksanakan
Amanat Agung di mana pun mereka berada. Selamat berdoa.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersiil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
Situs In-Christ.Net Network Misi: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_misi
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |