Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2005/22 |
|
e-JEMMi edisi No. 22 Vol. 8/2005 (30-5-2005)
|
|
~//~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ / Jurnal Elektronik Mingguan Misi (e-JEMMi) Mei 2005, Vol.8 No.22 ~*/*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ SEKILAS ISI: [Editorial] [Kesaksian Misi] : Dalam Sepatu Penginjilan [Sumber Misi] : World Gospel Mission, United World Mission [Doa Bagi Misi Dunia]: China, International, dan Rusia [Doa Bagi Indonesia] : Kondisi Kesehatan di Indonesia [Surat Anda] : Ingin Artikel tentang Suku-suku di Indonesia [URLs Edisi Ini] *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~* EDITORIAL *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Salam kasih dalam Yesus Kristus, Matius 28:19-20 berbunyi: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+28:19-20 > Ayat di atas adalah dasar bagi para misionaris untuk memberitakan Injil, Kabar Sukacita tentang janji keselamatan yang diberikan kepada umat manusia melalui Yesus Kristus. Namun, perintah ini tidaklah mudah untuk dilakukan, terkhusus untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah terpencil atau daerah yang jauh dari peradaban kota. Perbedaan cara hidup, cara berpikir, dan budaya di tempat kita memberitakan Injil bisa menjadi kesulitan dalam mengabarkan Injil. Tetapi, dengan pertolongan dan kekuatan dari Tuhan, pelayanan yang sulit ini bisa dilakukan dan membawa hasil yang memuliakan nama-Nya. Salah satu buktinya adalah pengalaman yang kami sajikan dalam Kolom Kesaksian Misi minggu ini. Anda akan kami ajak untuk mengikuti perjalanan misi pendek dari seorang pelayanan Tuhan yang pergi ke Kenya untuk memberitakan Injil. Banyak pelajaran penting yang ia dapatkan dari perjalanan ini. Karena itu, kami pun berharap Anda bisa belajar dari pengalamannya yang sangat berharga ini. Selain itu, kami juga menyajikan review dua situs yayasan yang bergerak dalam bidang pemberitaan Injil, yang kami harap bermanfaat bagi Anda. Kami juga ingin mengajak Anda untuk terlibat dalam pelayanan misi di China, International, dan Rusia melalui dukungan doa Anda. Dan tak lupa, doakan juga pokok doa bagi Bangsa Indonesia, yang kali ini menyoroti tentang kebutuhan di bidang kesehatan. Selamat melayani! (Puj) Redaksi e-JEMMi *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ANDA DAPAT MELAKUKAN APA PUN YANG ANDA SENANGI ASALKAN SEMUA ITU MENYENANGKAN ALLAH *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* KESAKSIAN MISI *~ DALAM SEPATU PENGINJILAN ======================== Jika saya harus mengatakan sesuatu tentang perjalanan penginjilan kami ke Kenya, saya akan mengatakan bahwa perjalanan tersebut terlalu singkat. Walaupun perjalanan selama satu minggu pada Juni 2000 itu sangat singkat, perjalanan itu memberikan dampak bagi saya dan orang lain yang tergabung dalam kelompok penginjilan kami, yang terdiri dari dua saudari, satu saudara dari Skotlandia, dan tiga saudara dari Singapura. KISUMU Jenis Kapel yang Berbeda ------------------------ Pada hari Sabat pertama kami di Kenya, kami menempuh jarak lima jam bermobil dari ibukota Nairobi, ke sebuah kota bernama Kisumu. Di Kisumu ada beberapa jemaat, tetapi belum ada gedung gereja, jadi mereka mengadakan kebaktian di sebuah sekolah. Separuh kelompok ditinggal untuk berkebaktian di Kisumu, sementara separuh lainnya pergi ke dua desa lainnya, Alunga dan Bunde, untuk mengadakan kebaktian. Saya senang berada di kelompok kedua sebab apa yang saya lihat sungguh adalah pembuka mata. Saya melihat bahwa di area ini kebaktian di dalam rumah-rumah dari lumpur dan di bawah pepohonan bukanlah hal yang tidak biasa. Desa Alunga mempunyai sebuah kapel, tapi bangunannya yang kecil hanya berupa susunan rangka kayu yang bagaimanapun tidak dapat melindungi dari hujan. Di Desa Bunde kami mengadakan kebaktian di bawah pepohonan rindang. Tapi entah itu kayu atau daun, Tuhan berbaik hati memberikan langit yang cerah di atas kepala kami. Keramahtamahan Saudara Kita --------------------------- Setelah kebaktian di Alunga dan Bunde, beberapa saudara mengundang kami ke rumah mereka. Mereka menawari kami ugali (makanan yang terbuat dari tepung jagung), nasi, kari, dan teh. Orang-orang di Afrika biasanya makan hanya dua kali sehari. Makanan pokoknya terdiri dari ugali, nasi, daging kambing, ayam, dan ikan. Seperti kebanyakan rumah-rumah di Afrika, rumah mereka dibuat dari lumpur, dengan atap dari jerami atau seng. Herannya, seni membangun rumah lumpur ini juga merupakan teknologi. Lumpur dipadatkan di sekeliling sebuah rangka kayu untuk membentuk dinding, lalu kotoran sapi diratakan pada dinding dan lantai. Kombinasi unik lumpur dan kotoran sapi ini dapat menahan unsur-unsur alam yang keras dan herannya, dapat mengusir nyamuk. Mujizat Turunnya Hujan ---------------------- Ketika kami tiba di Kenya, negeri itu telah menderita kekeringan selama lima bulan. Kemarau itu cukup serius sehingga pemerintah mengumumkannya sebagai bencana nasional. Ketika kelompok penginjilan kami mengetahui tentang kekeringan ini, setiap kali berdoa, kami bersama-sama saudara-saudari Afrika dengan sungguh-sungguh memohon agar hal itu segera berakhir. Waktu bersepeda keluar dari Bunde, orang Afrika yang mengendarai sepeda saya (saya duduk di belakangnya) menjelaskan kesulitan- kesulitan yang disebabkan oleh kekeringan ini. Dia menyebutkan terjadinya kekurangan makanan yang dihadapi oleh penduduk desa dan bagaimana usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan panen itu akhirnya sia-sia saja. Hampir sepanjang waktu itu saya hanya bisa mendengarkan ceritanya dalam kebisuan, merasakan iba yang memilukan hati terhadap jiwa-jiwa malang ini. Tak disangka-sangka, dalam perjalanan meninggalkan desa ini, hujan mulai turun! Ini sungguh merupakan mujizat dan peringatan bagi kita bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup. Peristiwa unik ini mengingatkan saya pada 2Tawarikh 7:14, yang berbunyi: "Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." KILGORIS Transportasi ------------ Pada hari Minggu, kelompok penginjilan kami pergi ke kota kecil lain bernama Kilgoris. Di Kenya kami biasanya bepergian dengan bis, truk, mobil, sepeda, atau taksi (biasanya hanya di Nairobi). Sepeda adalah alat transportasi umum di pedesaan, dan perjalanannya memakan waktu antara setengah sampai satu jam. Kami tidak mengayuh, tetapi duduk sebagai penumpang di belakang pengendara sepeda. Saya merasa kasihan terhadap orang-orang ini karena mereka bekerja begitu keras, namun menerima upah begitu sedikit. Transportasi di Afrika umumnya tidak efisien; pengemudi sering menunggu sampai kendaraannya penuh baru berangkat, dan kadang-kadang acara menunggu ini dapat berlangsung sampai dua atau tiga jam. Kami baru tiba di Kilgoris pada Minggu malam. Kunjungan ke Rumah Sakit ------------------------ Tugas utama kami di Kilgoris adalah penginjilan karena di sana belum ada jemaat yang dibaptis. Pada hari Minggu kami mengunjungi sebuah rumah sakit di Kilgoris yang menyediakan layanan pengobatan dengan biaya ringan kepada penduduk desa yang sakit. Dua dokter (suami dan istri) mengelola rumah sakit ini, dengan bantuan beberapa perawat penuh waktu. Mereka kekurangan peralatan medis dan tempat tidur, jadi mereka menerima peralatan bekas dari negara-negara yang lebih maju dan sedapat mungkin memanfaatkan apa yang mereka miliki agar dapat menolong semua pasien. Menurut ukuran kami rumah sakit tersebut peralatannya menyedihkan, namun menurut ukuran mereka sudah cukup mewah. Di rumah sakit itu kami mengadakan kebaktian pekabaran Injil, puji- pujian, dan kunjungan dari bangsal ke bangsal. Dalam kunjungan kami ke setiap pasien, kami khusus berdoa untuk penyakit masing-masing orang dengan bahasa akal, berharap agar mereka juga dapat belajar berbicara kepada Tuhan melalui doa. Kadang-kadang, kami menyanyikan satu atau dua kidung pujian, dan banyak pasien yang bernyanyi dan berdoa bersama kami. Walaupun kebanyakan orang tidak memperlihatkan rasa sakit dan penderitaan mereka, Anda dapat melihatnya dalam mata mereka sewaktu Anda berbicara dan bernyanyi bersama mereka. Mereka tampak begitu tidak berdaya dalam penderitaan mereka, Anda dapat merasakan bahwa mereka sedang mencari secercah harapan yang samar-samar dalam kehidupan mereka. Kami berharap bahwa melalui doa dan melalui kuasa Tuhan, orang-orang ini dapat menyadari kebutuhan mereka akan Tuhan dan entah bagaimana menjangkau dan menemukan Dia. Kebaktian dengan Cahaya Pelita ------------------------------ Malam itu kami mengadakan kebaktian di rumah seorang wanita yang sudah percaya, tetapi belum menyampaikan kesaksian bagaimana anugerah Tuhan turun ke atas dirinya sejak dia percaya kepada Yesus Kristus. Puji Tuhan, banyak yang datang untuk mencari kebenaran pada malam itu. Karena listrik dan air merupakan kemewahan bagi kebanyakan orang Afrika, kami hanya punya satu lampu minyak tanah kecil sebagai sumber penerangan di rumah yang gelap itu. Lampu itu diletakkan di tengah ruangan, hampir-hampir tidak memberikan cahaya yang cukup bagi setiap orang untuk melihat pembicara. Membaca dengan penerangan seperti ini hampir tidak mungkin dilakukan, jadi para pembicara harus menggunakan senter kecil untuk membaca ayat-ayat Alkitab. Dalam rumah ini, saya memikirkan perbedaan antara kehidupan di kota yang kaya dan kehidupan di pedalaman Afrika. Kehidupan di Afrika berjalan dalam alur yang lebih lambat; tidak ada kesibukan gila- gilaan seperti kehidupan kota, dan hampir setiap orang tidur lebih awal. Mungkin inilah sebabnya mengapa tidak dirasakan adanya kebutuhan akan lampu listrik yang terang di rumah-rumah. Saya merasa bahwa orang-orang ini diberkati karena kehidupan mereka yang sederhana membuat mereka dapat memiliki iman yang lebih sederhana kepada Tuhan. Mungkin perhatian mereka tidak dialihkan oleh banyaknya kemewahan dan kekuatiran dunia, seperti yang kadang kala kita alami. Anak-anak --------- Di Kilgoris dan sepanjang perjalanan, saya mendapat kesempatan untuk berhubungan dengan anak-anak Afrika. Anak-anak ini sangat menawan dan bersahabat, dan mereka sungguh-sungguh dapat meluruhkan hati Anda. Saya melihat bahwa mereka sangat berbeda dari anak-anak di negara-negara maju, anak-anak Afrika lebih murni dan sederhana. Hal ini membuat saya memikirkan perasaan Yesus ketika Dia menggendong seorang anak kecil dan berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Matius 18:3) Anak-anak ini juga mengingatkan saya akan pentingnya pendidikan agama. Membantu mereka belajar tentang Juruselamat selagi mereka masih muda dapat membentuk mereka menjadi orang dewasa yang takut akan Tuhan. Hampir semua tempat yang kami kunjungi punya kelas-kelas terpisah untuk anak-anak, tetapi masih sangat membutuhkan banyak guru pendidikan agama dan pemimpin pujian. Menginjili Kepala Suku ---------------------- Pada hari Selasa kami mengunjungi kepala desa suku Masai dan mengadakan kebaktian pekabaran Injil kecil di rumahnya. Saya melihat ada warga suku yang mengenakan seragam perang suku Masai dan membawa tombak, busur, dan anak panah. Mereka selalu berjaga-jaga, siap untuk melindungi tanah dan ternak mereka dari usaha pencurian yang kadang-kadang dilakukan suku tetangga. Ini menggambarkan betapa tidak stabilnya kehidupan di pedalaman Afrika. PULANG KE RUMAH Pada hari Rabu kami mengunjungi Teluk Kendu. Ada rencana untuk membangun gereja di sana. Kami bertemu dengan pengurus gereja setempat untuk memberikan beberapa petunjuk mengenai rencana pembangunan gereja, juga tentang masalah-masalah administrasi lainnya. Setelah Teluk Kendu, kami menempuh perjalanan kembali ke Kisumu. Di sana kami berpisah dengan seluruh rombongan dan mengarah kembali ke Nairobi. Pada hari Kamis siang, kami bertiga dari Singapura mengejar pesawat pulang ke rumah. Kami hanya menghabiskan satu minggu dalam pekerjaan nyata penginjilan, dan ini pasti terlalu singkat. ALAMILAH SENDIRI Selama perjalanan, kami tinggal di hotel-hotel yang dipenuhi serangga dan sering kekurangan air dan listrik. Air mandi, kadang- kadang, diambil dari sumur, dan ada satu tempat yang tidak punya toilet. Tapi di tengah kondisi seperti itu, saya mendapatkan beberapa pelajaran berharga dari perjalanan ini. Kemiskinan orang-orang Afrika adalah pemandangan yang tak akan saya lupakan. Setelah dihadapkan pada kemiskinan luar biasa seperti ini, saya jadi lebih menghargai berkat-berkat Tuhan dalam kehidupan saya. Hal ini membantu saya untuk memahami dan berempati terhadap orang- orang yang berjuang melawan kemiskinan. Melihat betapa berbedanya cara hidup orang-orang dan berpikir dalam pola pikir budaya yang lain telah membantu meluaskan cakrawala pikiran saya. Saya belajar bahwa dalam usaha mengajarkan tentang Tuhan kepada orang lain, kita tidak dapat selalu menggunakan cara yang sama, khususnya dalam budaya lain dan negara lain. Yang terpenting, saya melihat betapa orang-orang ini sungguh sangat membutuhkan Tuhan. Ada begitu banyak orang yang menderita, dan hanya Tuhan Yesus Kristus yang dapat melepaskan mereka. Saya sungguh bersyukur karena Tuhan memberi saya kesempatan untuk berjalan dalam sepatu penginjilan walaupun hanya sebentar. Jika Anda tertarik untuk melayani Tuhan dalam pekerjaan penginjlan, dan pada saat yang sama mendapatkan beberapa pelajaran penting, saya sangat menganjurkan agar Anda mengalami sendiri kesempatan ini. Kiranya segala kemuliaan hanya bagi Tuhan kita Yesus Kristus. Sumber diedit dari: Judul Buletin: Warta Sejati, Edisi 43/2004 Judul Artikel: Dalam Sepatu Penginjilan Penulis : Joshua Koh Penerbit : Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati, 2004 Halaman : 35 - 40 *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* SUMBER MISI *~ WORLD GOSPEL MISSION ==> http://www.wgm.org/ Dengan 350 lebih misionaris dan staf pendukung yang melayani di 15 lebih negara, World Gospel Mission (WGM) berkomitmen untuk mengenalkan Kristus kepada setiap orang dan mewartakan Injil sampai ke ujung dunia. "Dengan tuntunan Roh Kudus, para misionaris WGM menuntun pria, wanita, dan anak-anak untuk menjalin hubungan pribadi dengan Kristus. Perintah Tuhan untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia merupakan jantung setiap pelayanan kami." WGM melakukan pelayanan dalam bidang perintisan gereja, penginjilan, pemuridan, pendidikan, perawatan medis, kesehatan, pertanian, misi penyelamatan korban bencana, literatur, penerbangan, dan lain-lain. Informasi selengkapnya tentang pelayanan WGM bisa Anda peroleh saat berkunjung ke situsnya di bagian Get Involved, Fields, Missionaries, Support Missions, Prayer Calendars, Lifeline, dan lain-lain. UNITED WORLD MISSION ==> http://www.uwm.org/ Sejarah tentang United World Mission (UWM) dimulai dari kerinduan untuk melihat kesatuan orang percaya di setiap kota, desa, dan komunitas di seluruh dunia. UWM memiliki kemampuan khusus di bidang perintisan gereja dengan cara memperlengkapi dan memobilisasi para pemimpin gereja lokal. Visi UWM adalah menyaksikan gereja yang aktif menyembah Allah dan memuridkan banyak orang sehingga bisa menjangkau setiap orang yang belum mengenal Allah di seluruh dunia. UWM bekerja sama dengan gereja-gereja lokal agar bisa mengembangkan pelayanan gereja-gereja tersebut dan melibatkannya dalam gerakan perintisan gereja. UWM adalah pelatih bagi para perintis gereja dan pemimpin gereja yang rindu untuk memberikan dampak bagi gerejanya. Silakan mengakses bagian Going With Us dan Getting Involved di Situs UWM untuk mengetahui rincian pelayanannya. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DOA BAGI MISI DUNIA *~ C H I N A Mengajar bahasa Inggris merupakan cara baru untuk menuai jiwa. Di China, mengajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua telah terbukti menjadi pembuka pintu bagi masuknya Injil. Robin Pocklington dari SEND International mengatakan bahwa ini adalah saat-saat dimana para pelajar mulai terbuka. Kemudian, Pocklington mengatakan bahwa ada tim jangka pendek yang akan datang untuk melayani. "Kami menemukan kira-kira seperempat atau sepertiga jumlah mahasiswa di perguruan tinggi yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan akhirnya mereka sampai pada suatu titik dimana mereka berkomitmen untuk menerima Kristus." Pocklington mengatakan bahwa tim pelayanan yang terdiri dari kaum muda ini tidak hanya melayani para pelajar, tetapi tim ini mulai menemukan terbukanya kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan karir baru. "Seiring dengan berjalannya waktu kami terus menemukan bahwa sejumlah anak muda yang telah mengikuti pelayanan misi jangka pendek ini merasakan panggilan Tuhan dalam hidup mereka untuk terlibat secara penuh dalam pelayanan misi. Beberapa dari mereka mendedikasikan hidupnya untuk menjadi misionaris." [Sumber: Mission Network News, May 18th 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan para pelajar di China yang mulai terbuka terhadap Injil dan berdoa agar mereka dipersiapkan untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat, bahkan untuk terlibat dalam pelayanan misi. * Berdoa supaya tim misi jangka pendek yang diutus SEND International mendapatkan hikmat agar melalui pelayanan yang dilakukan dapat membawa orang kepada Allah. I N T E R N A T I O N A L Community Health Evangelism mengarahkan fokusnya bagi para penderita HIV/AIDS di seluruh dunia. Antara 35 sampai 44 juta orang hidup sebagai penderita HIV/AIDS. Tahun lalu hampir empat juta orang meninggal. Masih adakah pengharapan? Harapan hanya ada dalam Kristus, oleh karena itu Medical Ambassadors International mencoba melawan problema kehilangan pengharapan tersebut melalui program Community Health Evangelism (CHE). Holly Freitas dari Medical Ambassador mengatakan bahwa pemerintah sedang meminta bantuan umat Kristen. Program CHE telah diberlakukan di 62 negara dan memiliki dampak yang luar biasa. "Kami melihat adanya perintisan gereja kira- kira satu gereja setiap minggu. Pelajaran-pelajaran dari program CHE ditulis dengan cara mengintegrasikan kebutuhan rohani dan jasmani dalam setiap pelajaran yang diberikan. Pengaruh dari pelajaran yang diberikan tersebut dan multiplikasi yang terjadi merupakan sesuatu yang fenomenal. SEND International bisa lebih banyak melakukan pelayanan bila umat Kristen dari negara-negara Barat lebih terlibat banyak dalam kegiatan ini. [Sumber: Mission Network News, May 19th 2005] Pokok Doa: ---------- * Berdoa bagi Medical Ambassadors International dan program CHE yang sedang memberikan pengharapan sejati bagi para penderita HIV/AIDS. Doakan supaya melalui penyakit tersebut, mereka bisa mengenal Yesus yang bisa merasakan segala beban mereka saat ini. * Doakan terjalinnya kerjasama yang baik antara Medical Ambassadors International dan pemerintah di 62 negara dalam membantu para penderita HIV/AIDS, baik untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya maupun kerohaniannya. R U S I A Setelah melakukan reorganisasi selama beberapa bulan, sekarang pemerintah Rusia memberikan akreditasi kepada organisasi-organisasi asing. Salah satunya adalah organisasi Buckner Orphan Care International. Buckner`s Tiffany Taylor mengatakan proses ini berjalan sangat lama. "Sangat sedikit organisasi Kristen dari Amerika yang diakreditasi kembali secara menyeluruh. Secara keseluruhan hanya ada 37 organisasi yang diberi akreditasi dan lebih kurang 20 di antaranya adalah organisasi dari Amerika. Sedangkan di antara 20 organisasi tersebut, yang merupakan organisasi Kristen bisa dihitung dengan jari." Hal tersebut berarti bahwa hanya sedikit organisasi yang berfokus pada kegiatan adopsi dan mensharingkan nilai-nilai kekristenan. Taylor mengatakan bahwa bagi organisasi- organisasi Kristen tersebut, relasi dengan Kristus merupakan hal terpenting. "Segala sesuatu yang dilakukan Buckner Orphan Care International bagi anak yatim piatu di berbagai negeri harus berkaitan dengan tujuan untuk mengenalkan anak-anak tersebut tentang kasih Bapa melalui Injil yang diberitakan." [Sumber: Mission Network News, May 20th 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan Buckner Orphan Care International yang memiliki kesempatan melayani anak-anak yatim piatu di Rusia. Doakan agar mereka dapat menggunakan kesempatan ini dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak-anak tersebut. * Doakan supaya setiap pelayanan yang dilakukan oleh Buckner Orphan Care International menjangkau dan menolong lebih banyak lagi anak- anak yatim piatu di seluruh dunia. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DOA BAGI INDONESIA *~ Kondisi Kesehatan di Indonesia ------------------------------ Menurut Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, sekitar 8% anak usia balita di Indonesia menderita busung lapar. Sedangkan khusus di NTB, persentasenya mencapai 10%. Ternyata tidak hanya busung lapar, saat ini ada beragam jenis penyakit yang menyerang di beberapa wilayah Indonesia, antara lain virus polio liar (VPL) yang saat ini menyerang 14 penderita di Jawa Barat dan Banten. Selain itu, ada sekitar 328 warga kabupaten Indragiri Hilir Riau terjangkit malaria dan mengganasnya wabah demam berdarah di Ketapang Sampit. [Sumber: Dari surat kabar dan televisi] Pokok Doa: ---------- * Doakan departemen kesehatan Indonesia dalam menanggulangi beragam masalah kesehatan dan penyakit yang saat ini melanda di wilayah- wilayah Indonesia. * Berdoa untuk anak-anak Tuhan yang saat ini terlibat dalam pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah pelayanan Obor Berkat Indonesia (OBI) yang ingin menyampaikan kasih kepada semua orang melalui perhatian dan cinta kasih para dokter dan paramedis OBI. * Doakan supaya terjalin kerjasama yang harmonis antara departemen kesehatan di tingkat pusat, di tingkat daerah, dan dengan para tenaga medis di lapangan sehingga bisa meningkatkan efektivitas pelayanan bagi para penderita penyakit. * Berdoa agar tersedia obat-obatan yang memadai dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* SURAT ANDA *~ From: Anita Runtuwene <need_u7@> >Hi, senang bisa bertemu, walau hanya melalui e-mail. Melalui e-mail >ini, saya minta tolong kirimkan artikel tentang suku-suku di >Indonesia, jika ada. >atasnya saya ucapkan trima kasih.. >Tuhan Yesus Memberkati.... Redaksi: Untuk mendapatkan artikel tentang suku-suku di Indonesia, Anda bisa berkunjung langsung ke Situs e-MISI (Mengabarkan Injil ke Seluruh Indonesia) khususnya di bagian Doa bagi Suku. Selain itu, juga tersedia informasi tentang suku di Indonesia di bagian Profil Suku. Silakan berkunjung ke Situs e-MISI untuk mendapatkan artikel yang Anda perlukan. ==> http://www.sabda.org/misi/ [Situs e-MISI] ==> http://www.sabda.org/misi/suku.php [Doa bagi Suku] ==> http://www.sabda.org/misi/profil.php [Profil Suku] *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* URLS Edisi Ini *~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * Obor Berkat Indonesia http://www.cbn.or.id/obi/profil.asp/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi, sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia. Thanks. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Bahan-bahan dalam e-JEMMi diambil dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Natalia Endah S., Rudi Kurniadi, Lisbet, dan Tesalonika Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk kirim pertanyaan/saran/bahan: <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org> Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |