Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/21 |
|
e-JEMMi edisi No. 21 Vol. 11/2008 (21-5-2008)
|
|
Mei 2008, Vol.11 No.21 ______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL RENUNGAN MISI: Hati Allah Sepanjang Masa ARTIKEL MISI: Pengharapan Bangsa-Bangsa SUMBER MISI: Wayside Christian Mission (WCM) DOA BAGI MISI DUNIA: Liberia, Indonesia DOA BAGI INDONESIA: Tragedi Mei, Jakarta Sepuluh Tahun Lalu ______________________________________________________________________ CHRIST LIKE LOVE BEARS AND FOR BEARS, GIVES AND FORGIVES ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Salah satu kerinduan terbesar Allah adalah agar semua bangsa ciptaan-Nya dan semua umat yang telah Ia tetapkan sejak semula, datang dan sujud menyembah-Nya. Namun pada kenyataannya, kerinduan Allah ini belum terwujud di antara bangsa-bangsa. Masih banyak suku bangsa yang belum mendengar tentang Kabar Baik yang Allah sampaikan kepada manusia. Kalau mereka belum mendengar Kabar Baik itu, bagaimana mungkin mereka datang sujud dan menyembah-Nya. Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah karena kita masih kurang peka memahami kerinduan Allah ini. Nah, pada kesempatan ini, kami akan menyajikan satu renungan misi dan satu artikel misi yang kami harap akan menggugah kembali kesungguhan kita dalam memahami kerinduan Allah. Agar bangsa-bangsa mendengar Kabar Baik keselamatan Yesus Kristus. Selain itu, simak juga sajian sumber misi dan berita misi dari Liberia dan Indonesia. Kiranya berita-berita ini mendorong kita untuk bisa terus terbeban berdoa bagi orang-orang percaya, di mana pun mereka berada. Selamat menyimak dan selamat berdoa. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti ______________________________________________________________________ RENUNGAN MISI HATI ALLAH SEPANJANG MASA Jika seseorang ingin menyenangkan hati orang yang dikasihinya, maka ia akan berupaya untuk mengetahui apa yang ada di dalam hati sang kekasih dan dengan berbagai upaya memenuhi keinginan hatinya itu. Demikian halnya dengan sikap kita terhadap Allah, bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu yang ada di dalam hati Allah? Bahkan, di dalam hati-Nya yang terdalam dan terpendam sepanjang masa? Ada tiga cara untuk mengetahui bahwa sesuatu itu ada, bahkan terpendam di dalam hati Allah sepanjang masa. Pertama, sesuatu itu haruslah telah ada di hati-Nya sejak lama. Sesuatu itu bukanlah hal yang baru muncul di hati-Nya dan dengan sekejap sirna, seperti Coca-cola atau 7-Up. Kedua, untuk memenuhi atau menggenapkan sesuatu itu, maka Dia haruslah rela membayar harga yang sangat besar. Jika seorang pemuda rajin bekerja agar dapat menabung demi memeroleh sebuah rumah, maka kita tahu bahwa dia benar-benar membutuhkan rumah. Dari kerajinannya, kita tahu bahwa rumah itu ada di dalam hatinya. Ketiga, ketika saat-saat penggenapan itu sedang berlangsung, maka sesuatu itu tetap harus diperoleh sekalipun harus menghadapi faktor kesulitan yang sangat tinggi (super sulit). Sekalipun edelweis itu ada di pegunungan, tapi jika itu ada di dalam hati kekasih Anda, tentu Anda tetap berupaya memerolehnya, bukan? Lalu pertanyaannya, hal apakah yang sungguh-sungguh merupakan isi hati Allah? Untuk dapat menemukan jawabannya, tentu ketiga hal di atas harus dapat dijadikan ukurannya. Dan dengan menggunakan ketiga hal tersebut, maka jawabannya adalah: Misi! Ya, hati Allah adalah misi. Mengapa "misi"? Misi berarti pengabaran Injil secara lintas budaya. Pengabaran Injil itu sendiri berarti menyampaikan pribadi dan karya Yesus Kristus kepada orang lain. Itu berarti Yesus harus hadir dahulu di atas muka bumi ini jika kita ingin dapat menceritakan-Nya kepada orang lain. Sejak lama, kehadiran Yesus di atas bumi itu sendiri tidak terjadi secara instan atau seketika, melainkan sudah direncanakan "jauh-jauh" hari sebelumnya, yaitu sejak Kejadian 3:15. Bahkan sebelum ayat itu diucapkan-Nya, yaitu sejak Allah mulai memikirkannya "di dalam hati-Nya". Ayat itu berbunyi, "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (Kejadian 3:15). Kemudian ayat tersebut digenapi dalam Yohanes 3:16. Dengan demikian, "misi" memenuhi kriteria pertama -- sudah ada di dalam hati Allah sejak lama, kurang lebih empat ribu tahun sebelum kelahiran Kristus. HARGANYA MAHAL Dalam masa penantian yang sangat panjang itu, Allah tidak berdiam diri atau berpangku tangan saja. Dia terus berinteraksi dengan umat-Nya di zaman Perjanjian Lama. Mukjizat yang dilakukan-Nya, nabi yang dihadirkan-Nya, serta firman/perintah/nubuat yang diucapkan-Nya, semuanya tidak boleh bertentangan, bahkan harus berpusat dan mengarah kepada kehadiran Yesus Kristus. Ini tentu bukan hal yang mudah. Dia harus secara rinci memertimbangkan setiap mukjizat yang akan dilakukan-Nya, memerhatikan perilaku para nabi yang dipilih-Nya, dan kata-kata yang diucapkan-Nya sepanjang Perjanjian Lama. Bahkan harga yang paling mahal adalah ketika menghancurkan kepala si ular dan memulihkan hubungan manusia yang sudah jatuh dalam dosa, Dia harus mengutus Anak-Nya sendiri! SUPER SULIT Untuk dapat menghancurkan kepala si ular itu, Yesus harus mati di atas kayu salib dan bangkit dari kematian. Untuk itu, Dia harus menjelma menjadi manusia. Jika kita tahu betapa besar penderitaan-Nya ketika Dia harus menempuh cara demikian, maka kita tahu pula bahwa dalam keberadaan-Nya sebagai manusia, Dia sudah membayar harga yang sangat mahal! Cara demikian adalah cara yang "super sulit". Bukan hanya itu saja, harga yang mahal juga harus dibayar-Nya ketika Dia harus meninggalkan budaya kehidupan yang selama ini telah dijalani-Nya bersama dengan "Kedua Pribadi Allah Tritunggal" di surga. Budaya itu adalah kasih, kehormatan dan kemuliaan, serta kesucian. Kini Dia harus masuk dalam budaya manusia yang penuh dengan iri hati, pengkhianatan, dan egosentrisme. Ya, inkarnasi Yesus memang bersifat "lintas budaya". Dengan demikian, "misi" memenuhi ketiga kriteria tentang isi hati Allah. Misi adalah hati Allah. Lalu bagaimana tanggapan kita? Apakah kita rindu dikenal sebagai seorang yang berupaya memerhatikan isi hati Allah dan terlibat di dalam-Nya? Misi-Nya masih harus diteruskan kepada segenap suku bangsa di seluruh muka bumi secara lintas budaya! Kapan? Menunda adalah tindakan yang tidak mencerminkan kasih yang kuat. Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buletin: MISSION.COM No. 6/Tahun ke-2/2005 Penulis: Tidak Dicantumkan Halaman: 12 -- 13 ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI PENGHARAPAN BANGSA-BANGSA Salah satu cara terbaik untuk melihat dengan jelas lingkup Amanat Agung yang telah diutarakan Yesus dan para rasul adalah dengan menenggelamkan diri kita dalam atmosfir pengharapan yang mereka rasakan dengan membaca Alkitab mereka, Perjanjian Lama. Satu aspek yang sangat besar dari pengharapan itu adalah harapan yang terkandung di dalamnya bahwa kebenaran Allah akan menjangkau semua kelompok masyarakat di bumi dan kelompok tersebut akan datang dan menyembah Allah yang benar. Pengharapan itu terus-menerus diekspresikan dalam istilah kelompok masyarakat (rakyat, bangsa, suku, keluarga, dan sebagainya). Demikianlah pengharapan dari kitab Mazmur dan Yesaya yang menunjukkan gambaran mengenai Amanat Agung Yesus. Ayat-ayat dalam kitab tersebut dikategorikan dalam empat kategori, yaitu nasihat, janji, doa, dan rencana. "Menyatakan Kemuliaan-Nya di Antara Bangsa-Bangsa" Kategori pertama yang mengungkapkan pengharapan bangsa-bangsa adalah kumpulan nasihat yang dinyatakan supaya kemuliaan Allah dapat dinyatakan dan ada sembah puji di antara bangsa-bangsa dan oleh bangsa-bangsa. Bermazmurlah bagi TUHAN, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. (Mazmur 9:11) Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! (Mazmur 47:1) Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! (Mazmur 66:8) Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa. (Mazmur 96:3) Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran. (Mazmur 96:7, 10) Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! (Mazmur 105:1) Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! (Mazmur 117:1) Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, mashyurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!" (Yesaya 12:4) Marilah mendekat, hai bangsa-bangsa, dengarlah, dan perhatikanlah, hai suku-suku bangsa! Baiklah bumi serta segala isinya mendengar, dunia dan segala yang terpancar dari padanya. (Yesaya 34:1) "Bangsa-Bangsa akan Datang kepada Terang-Mu!" Kategori kedua yang mengungkapkan pengharapan bangsa-bangsa adalah kumpulan janji bahwa suatu hari nanti bangsa-bangsa akan menyembah Allah yang benar. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. (Mazmur 2:8; Band. Mazmur 111:6) Aku mau memasyhurkan namamu turun-temurun; sebab itu bangsa-bangsa akan bersyukur kepadamu untuk seterusnya dan selamanya. (Mazmur 45:17) Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan. (Mazmur 47:9) Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu. (Mazmur 86:9) Tuhan menghitung pada waktu mencatat bangsa-bangsa: "Ini dilahirkan di sana." (Mazmur 87:6) Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu. (Mazmur 102:15) Apabila berkumpul bersama-sama bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan untuk beribadah kepada Tuhan. (Mazmur 102:22) Kekuatan perbuatan-Nya diberitakan-Nya kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa. (Mazmur 111:6) Maka pada waktu itu, taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia. (Yesaya 11:10) Tuhan semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya. Dan di atas gunung ini Tuhan akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa. (Yesaya 25:6-7) Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi. (Yesaya 49:6) Dalam sekejap mata, keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan. (Yesaya 51:5) Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita. (Yesaya 52:10) Demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka, akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. (Yesaya 52:15) Sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena Tuhan, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. (Yesaya 55:5) Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. (Yesaya 56:7) Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. (Yesaya 60:3) Aku mengenal segala perbuatan dan rancangan mereka, dan Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang dan melihat kemuliaan-Ku. (Yesaya 66:18) Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud, ke Mesekh dan Rosh, ke Tubal dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa. (Yesaya 66:18-19) "Biarlah Semua Bangsa Menyembah Engkau, ya Allah!" Kategori ketiga yang mengungkapkan pengharapan bangsa-bangsa adalah doa yang dipanjatkan dengan penuh iman bahwa Allah akan disembah di antara bangsa-bangsa. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, sela supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. Sela Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. (Mazmur 67:1-5) Kiranya semua raja sujud menyembah kepada-Nya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya!(Mazmur 72:11) Biarlah nama-Nya tetap selama-lamanya, kiranya nama-Nya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan nama-Nya, dan menyebut Dia berbahagia. (Mazmur 72:17) "Aku akan Memuji Engkau di Antara Bangsa-Bangsa" Kategori keempat yang mengungkapkan pengharapan bangsa-bangsa menyatakan rencana-rencana dari pemazmur untuk melakukan tugas yang menjadi tanggung jawabnya untuk membuat kebesaran Tuhan dikenal di antara bangsa-bangsa. Sebab itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, dan aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu. (Mazmur 18:49) Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. (Mazmur 57:9) Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, dan aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. (Mazmur 108:3) Diberkati untuk Memberkati Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa berkat pengampunan dan keselamatan yang Allah berikan pada umat Israel pada akhirnya merujuk pada penjangkauan semua kelompok masyarakat di muka bumi. Israel diberkati agar menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Pernyataan terbaik mengenai hal itu terdapat dalam Mazmur 67:1-2, "Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, Sela, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa." Berkat tercurah kepada umat Israel sebagai alat untuk menjangkau bangsa-bangsa. Demikian pengharapan yang ada dalam Perjanjian Lama: berkat keselamatan tercurah bagi semua bangsa. (t/Novita) Diterjemahkan dari: Judul buku: Let the Nations be Glad Judul bab: The Supremacy of God Among "All the Nations" Judul asli artikel: The Hope of The Nations Penulis: John Piper Penerbit: Baker Books, Grand Rapids 1993 Halaman: 184 -- 188 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI WAYSIDE CHRISTIAN MISSION ===> http://www.waysidechristianmission.org Dengan moto "Memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan", Wayside Christian Mission mengadakan berbagai program untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di daerah Louisville, sekaligus mengenalkan mereka kepada Kristus. Dapat dikatakan, pelayanan mereka luar biasa. Mereka memiliki sekitar 22 program yang fokusnya adalah untuk melengkapi dan memberdayakan masyarakat kurang mampu, dan kesemuanya itu mereka sediakan dengan cuma-cuma. Salah satu program mereka adalah pemulihan bagi para pecandu alkohol, di mana orang-orang yang sudah mengikuti program itu dapat dipulihkan, dan akhirnya menjadi anggota paduan suara yang menyanyi di jalan-jalan untuk membantu mendanai organisasi ini. Bahkan, mereka juga mengadakan program makan gratis tiga kali sehari selama setahun bagi para buruh. Luar biasa, bukan? Itu hanya dua dari semua program yang ada. Ingin mencari tahu mengenai program-program lainnya, juga bagaimana Anda dapat membantu, baik melalui tenaga dan dana? Silakan kunjungi situsnya pada alamat di atas. ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA L I B E R I A Salah satu komandan pemberontak Liberia yang paling kejam, yang dikenal sebagai "General Butt Naked" -- karena berperang hanya menggunakan sepatu bot -- telah mengakui peranannya dalam meneror negara. Ia mengatakan bahwa dirinya bertanggung jawab atas dua puluh ribu pembunuhan. Tetapi di tengah-tengah kondisi ini, dia berjumpa dengan Kristus. Kekejaman yang dia lakukan bersama pasukannya selama perang saudara Liberia, antara lain adalah praktik ritual magis yang dilakukan dengan membunuh anak-anak dan memakan hati mereka. Minggu lalu, Joshua Milton Blahyi tidak menjelaskan secara detail kepada Truth and Reconciliation Commission (TRC) Liberia mengenai kiprahnya selama bertahun-tahun dengan milisi perang yang paling ditakuti ini. Dia menceritakan bagaimana di tengah-tengah situasi ini, dia bertemu dengan Kristus yang menandai permulaan pelayanannya sebagai pendeta. "Yesus menampakkan diri kepadaku dan menyuruhku berhenti menjadi budak." Pengalaman itulah, katanya, yang mendorongnya untuk bertobat dan mengubah hidupnya, dan pergi ke kota-kota lain untuk mengabarkan Injil. Blahyi, 37 tahun, mengatakan bahwa TRC-lah yang memutuskan apakah dia harus diberi amnesti atau dihukum. "Saya bersedia pergi ke pengadilan jika diperlukan," katanya. "Dan saya akan mengulangi apa yang baru saja saya sampaikan tadi." (t/Novita) Diterjemahkan dari: Judul buletin: Body Life, Edisi Februari 2008, Volume 26, No. 2 Judul asli artikel: Commander Confesses Atrocities and Christ Halaman: 3 Pokok doa: * Mari bersyukur untuk keselamatan yang Tuhan berikan kepada salah satu komandan pemberontak Liberia yang paling kejam, Joshua Milton Blahyi. Biarlah Tuhan terus menolong dia untuk belajar menjadi murid Kristus yang memiliki kasih kepada domba yang hilang. * Doakan pelayanan TRC di Liberia agar Tuhan senantiasa memberikan hikmat sehingga mereka dapat menolong mengungkapkan berbagai kasus pembunuhan atau konflik yang merugikan banyak penduduk di sana. I N D O N E S I A Tahun lalu, Book of Hope memutar film berjudul "God Man" untuk pertama kalinya di salah satu pulau yang terkenal di Indonesia. "God Man" merupakan film animasi tiga dimensi mengenai kehidupan Kristus yang mencukupi kebutuhan pendistribusian yang dilakukan Book of Hope. Pulau yang terletak di Pasifik Selatan ini memiliki sejarah panjang sebagai penganut agama setempat. Tim Book of Hope yang ada di sana harus meminta izin dari kepala desa sebelum mereka memutar film "God Man". Kepala desa tersebut sebenarnya keberatan dengan rencana ini. Namun, ketika tim Book of Hope ada di rumahnya, mereka menemui istrinya yang sedang sakit. Tim Book of Hope meminta izin untuk mendoakannya, dan kepala desa itu pun memberi izin. Sebelum mereka pergi, mereka melihat bahwa si kepala desa itu sangat tersentuh karena fakta bahwa orang-orang yang ada di tim itu tidak hanya peduli kepada desanya, namun juga istrinya yang sakit. Lalu ia mengundang tim itu kembali setelah beberapa minggu. Ty Silva dari Book of Hope mengatakan bahwa sambutan kepala desa itu sangat berbeda dibandingkan ketika mereka pertama kali datang menemuinya. "Kali ini, kepala desa ini telah mempersiapkan tempat untuk film `God Man` dapat diputar, yaitu di halaman depan rumahnya. Singkat cerita, mereka menyaksikan film tersebut dan anak-anak serta penduduk desa sangat antusias. Bahkan, halaman rumahnya penuh dengan orang sampai tumpah ruah di jalanan." Setelah melihat film tersebut, kepala desa menyerahkan hidupnya bagi Kristus. Tim Book of Hope sangat gembira, dan berita mengenai hal itu pun tersebar. Namun, para pemimpin agama dari desa lain sangat marah. Mereka melaporkan hal itu kepada polisi setempat dan mengatakan kepada penduduk bahwa keputusan kepala desa itu akan membuatnya terkena kutuk. Ancaman mulai berdatangan. "Suatu hari, tidak lama setelah peristiwa itu, kepala polisi di desa tempat pemutaran film itu memanggil tim dari Book of Hope untuk melapor ke kantornya. Di sana, tim ini malah diberi kesempatan untuk menceritakan mengenai peristiwa tersebut menurut versinya, dan ia pun dapat membagikan Injil kepada kepala polisi dan polisi-polisi lainnya yang berkumpul," kata Silva. Luar biasa, bahwa setelah mendengar cerita mereka, kepala polisi berjanji akan memberikan perlindungan kepada Tim Book of Hope kapan pun ketika mereka merasa mendapat ancaman. Para pemimpin agama di pulau itu masih kecewa, kemudian mereka mencopot posisi kepemimpinan kepala desa yang sekarang menjadi Kristen ini. Bapak kepala desa meresponi hal tersebut seperti Nikodemus. Dia berkata, "Jika mereka menentang saya agar tidak memberitakan kisah mengenai Kristus yang mengajarkan banyak hal yang menakjubkan dan baik, maka biarlah saya tidak menjadi kepala desa." Jawaban kepala desa, yang sekarang tidak lagi menjadi kepala desa itu, memberikan pengaruh bagi seluruh keluarganya. Dengan suara bulat, mereka mengangkatnya menjadi kepala iman bagi keluarga besarnya. Kini, Tim Book of Hope telah memulai program pemuridan dan pelatihan untuknya. (t/Novita) Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2008 Selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10826 Pokok doa: * Doakan bekas kepala desa dan keluarganya agar Tuhan memberi mereka hati yang terus-menerus rindu mengenal-Nya lebih dalam lagi. Biarlah kasih mereka kepada Tuhan makin bertumbuh dan mereka dapat menjangkau orang-orang yang belum mengenal Kristus di desanya. * Doakan juga Tim Book of Hope yang sedang memberikan pelatihan dan pemuridan kepada bekas kepala desa ini. Kiranya Tuhan memberikan pengetahuan, hikmat, dan kesabaran sehingga proses pemuridan ini berjalan dengan lancar. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA TRAGEDI MEI, JAKARTA SEPULUH TAHUN LALU Peringatan tragedi Trisakti 12 -- 15 Mei 1998 telah menjadi sebuah ritual tahunan. Petisi yang selalu diteriakkan adalah tuntutan akan keadilan dan penolakan terhadap impunitas. Namun, setelah sepuluh tahun berlalu, tuntutan keadilan bagi korban itu masih saja menjadi sebuah komoditas politik yang tak berujung dan juga tidak terselesaikan. Sejarah kelam sepuluh tahun lalu tetaplah menjadi sejarah gelap bangsa Indonesia. Tidak ada juga prakarsa signifikan dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Akibatnya, perjalanan kita menuju masa depan terus dihantui oleh masa lalu. Sebagai bangsa yang sudah merdeka, kita tentu tidak ingin sejarah hitam bangsa itu berulang dan kemajuan bangsa ini terhambat oleh ketidakadilan yang diabaikan. Karena itu, mari berdoa agar Tuhan menolong bangsa Indonesia dengan memberi kekuatan dalam menyelesaikan kasus tersebut. Sumber: Kompas, Rabu, 14 Mei 2008. Halaman 6 Pokok Doa: 1. Tragedi Mei merupakan catatan lembaran hitam di sejarah bangsa kita. Kiranya Tuhan memberikan hikmat dan pertolongan kepada pemerintah agar mereka dapat mengambil inisiatif yang lebih tegas dalam menuntaskan masalah ini. 2. Proses-proses hukum penyelesaian masalah tragedi Mei seharusnya sudah dijalankan demi ditegakkannya keadilan. Doakan agar hal ini bisa ditangani oleh yang bersangkutan sehingga tidak menjadi semakin berlarut atau membawa masalah baru. 3. Tragedi Mei sepuluh tahun lalu masih meninggalkan luka, khususnya bagi keluarga korban. Doakan agar keluarga korban dapat melakukan proses penyembuhan luka ini secara tuntas sehingga mereka dapat dipulihkan untuk mengampuni orang-orang yang telah menyakiti mereka. 4. Doakan agar bangsa Indonesia belajar dari tragedi Mei (sejarah) sehingga Tuhan menolong kita semua untuk menjadi semakin dewasa, khususnya dalam menangani masalah ketidakadilan dan ketidakbebasan dalam mengeluarkan pendapat. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog:http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |