Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/20 |
|
e-JEMMi edisi No. 20 Vol. 7/2004 (18-5-2004)
|
|
====================================================================== ><> ><> Buletin e-JEMMi <>< <>< Edisi Mei 2004, Vol.7 No.20 ====================================================================== SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Artikel Misi] : Metode Mengabarkan Injil -- Secara Umum o [Profil/Sumber Misi] : EvangeCube, Empowering Lives International o [Doa Bagi Misi Dunia]: Ukraina, Filipina, Kenya o [Doa Bagi Indonesia] : Kondisi Politik di Indonesia o [Surat Anda] : Pemetaan Rohani o [URLs Edisi Ini] ********************************************************************** Anda diijinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks. ********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Selamat berjumpa kembali di e-JEMMi minggu ini! Khusus dalam edisi ini, kami menyajikan petunjuk-petunjuk tentang bagaimana mengabarkan Injil secara umum. Kami harap cara-cara yang disajikan dalam Artikel Misi ini dapat membantu kita semua, pelayan- pelayan Tuhan, untuk menyadari bahwa sebenarnya kita dapat memberitakan Injil di lingkungan apapun juga. Hal ini tergantung dari kejelian dan kemauan kita, apakah kita mau menjadikan lingkungan itu sebagai peluang dan bukan sebagai penghambat. Selain itu ada dua sumber misi dan tiga kesaksian dari Ukraina, Filipina, dan Kenya yang akan kami sajikan untuk menambah wawasan Anda tentang cara-cara untuk memberitakan Injil. Tunggu apa lagi? Ladang misi masih terbuka luas di hadapan kita. Mari kita dengan sungguh hati berkata, "Inilah aku, utuslah aku, Tuhan." Redaksi Buletin e-JEMMi *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= "Reaching the lost one billion. One at a time." *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ ARTIKEL MISI ~~ METODE MENGABARKAN INJIL -- BEBERAPA PETUNJUK UNTUK "MI" UMUM ============================================================= Definisi -------- Yang dimaksud dengan MI umum ialah memberitakan Injil kasih karunia Allah kepada sekelompok atau sejumlah orang secara umum. Pentingnya MI umum ------------------ Betapa pentingnya upaya ini jelas dari teladan Tuhan Yesus dan rasul Paulus, misalnya Khotbah di Bukit (Matius 5-7), khotbah kepada 5.000 orang (Yohanes 6), Petrus pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2), rasul Paulus di Atena (Kisah Para Rasul 17), dan contoh-contoh lain dalam Perjanjian Baru. Keuntungan metode ini ialah, dalam satu waktu tertentu banyak orang dapat serentak mendengar berita Injil. Pada zaman ini dunia terasa makin kecil karena segala alat komunikasi semakin canggih. Penduduk dunia bertambah terus, aliran-aliran atau lembaga-lembaga lain terus giat memberitakan ajarannya melalui media cetak dan media elektronik -- buku, majalah, surat kabar, radio, televisi, film, ceramah, kelompok studi, dll. Dan tidak dapat disangkal, bahwa zaman ini adalah zaman persaingan komunikasi yang menuntut keahlian, ketrampilan, dan alat-alat canggih. Maka kita, mau tidak mau, harus memikirkan cara yang paling tepat guna dan berhasil dengan memanfaatkan sarana dan fasilitas komunikasi canggih, untuk mengkomunikasikan terang Kristus kepada masyarakat. Sudah saatnya -- kalau tidak hendak dikatakan terlambat -- gereja, badan-badan misi, dan lembaga-lembaga penginjilan di Indonesia memikirkan peningkatan bobot pelayanan Injil melalui media komunikasi, dengan membina dan mempersiapkan komunikator-komunikator trampil dan lembaga-lembaga komunikasi tangguh yang mencakup media cetak, media elektronik, media panggung, dan bahkan media tradisional. Pelaksanaan MI Umum ------------------- I. MI di Gereja Apabila Alkitab diuraikan secara alkitabiah dan komunikatif dari mimbar gereja setiap minggu, maka kebaktian Minggu merupakan kesempatan emas MI bagi masyarakat umum, sebab semua khotbah alkitabiah dan komunikatif adalah pemberitaan Injil yang paling berhasil. Namun kadang-kadang khotbah perlu disederhanakan dan ditujukan secara khusus kepada orang-orang yang belum percaya, supaya mereka tergugah dan diarahkan kepada pertobatan dan iman kepada Yesus Kristus. Misalnya, sebulan sekali adakanlah kebaktian khusus pada sore hari. Khusus untuk kebaktian itu buatlah undangan istimewa dengan catatan: 'tidak menyalahi kerukunan dan toleransi.' Untuk kebaktian demikian, pengkhotbah harus mengarahkan khotbahnya bagi pendengar non-Kristen. Kebaktian itu perlu disusuli kebaktian lanjutan pada pekan berikutnya, dengan mengundang mereka dan anjuran supaya mereka mengajak saudara atau teman mereka. Sementara kebaktian berlangsung, satu tim pengamat yang telah dipersiapkan, perlu dikerahkan untuk kemudian mengadakan pendekatan atau percakapan pribadi dengan pengunjung yang benar-benar berminat. Pendekatan ini dapat dilanjutkan antara peminat dan pengkhotbah. Dan kebaktian khusus demikian dapat diperluas menjadi suatu Kebaktian Kebangunan Rohani. Namun, kebaktian semacam ini janganlah mengganggu apalagi menggeser pemberitaan Firman Tuhan setiap minggu. Kebaktian Minggu harus tetap berjalan dan merupakan pemberitaan Injil untuk kebangunan rohani jemaat. II. MI di Rumah Sakit A. Rumah Sakit Kristen Kita diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk menyembuhkan orang sakit. Rumah sakit Kristen dengan usahanya menyatakan dan menerapkan kasih Kristus melalui pelayanan praktis dan langsung, adalah merupakan suatu pos MI yang sangat efektif dan berkesan. Kita, sebagai orang Kristen yang awam dalam bidang medis, dapat menyumbangkan tenaga untuk menata atau mengurus rumah sakit Kristen sesuai kemampuan kita. Misalnya menjahit, muda-mudi mencat gedung rumah sakit atau merawat kebun -- pendeknya cukup banyak kemungkinan dimana kita dapat terlibat secara praktis membantu tim dokter dan jururawat. B. Kesaksian di Rumah Sakit Di samping memberikan kesaksian sosial secara praktis, rumah sakit Kristen dapat dan wajib sekaligus memberikan pemberitaan Injil, supaya para pasien dapat melihat dan mengerti motivasi yang mendasari pelayanan sosial itu, dan menyadari kebutuhan mereka akan Juruselamat. Kita juga harus memanfaatkan kesempatan, bahwa sebagai tim Kristen kita bisa memperoleh izin untuk mengadakan kebaktian di rumah sakit pemerintah -- sejauh keadaan memungkinkan hal itu. Dalam hal ini dan untuk semua kebaktian, apakah itu akan diadakan di ruangan khusus, di bangsal atau di teras rumah sakit, maka hal-hal berikut penting kita pedomani: 1. Disamping izin, kebaktian itu harus didukung oleh karyawan rumah sakit. 2. Kebaktian harus pendek, sederhana dan teratur. Para pasien kurang kuat, tidak tahan lama mengikuti kebaktian. 3. Karena mereka dalam penderitaan, maka mereka memerlukan penghiburan yang ada pada Kristus. Segi-segi positif mengenai Yesus dan karya penyelamatan-Nya perlu mendapat penekanan. Maut dan penghukuman janganlah terlalu ditonjolkan. 4. Sediakan bacaan sederhana untuk diberikan kepada mereka seusai kebaktian. Kalau ada kesempatan berbicara dengan mereka, usahakanlah: a. Bicara seperlunya -- ringkas dan pendek, dan jangan mengganggu pasien lainnya. b. Jangan berdebat. c. Berlakulah sopan dan bersedia mendengarkan keluhan atau apa saja yang merupakan beban hatinya. d. Jangan banyak bertanya tentang penyakitnya. Usahakanlah mengarahkan pembicaraan kepada hal-hal positif yang memberi harapan, terutama perihal hidup baru dengan Yesus Kristus. C. MI di Lembaga Pemasyarakatan MI di Lembaga Pemasyarakatan menuntut persyaratan yang sangat ketat: 1. Harus dengan izin khusus; jangan melanggar peraturan Kehakiman. 2. Selalu waspada; hindari jangan sampai Injil, atau kita sebagai penginjil, diperalat untuk suatu tujuan jahat. 3. Bila mungkin, bentuklah kelompok penelaahan Alkitab di antara mereka. Harus diakui bahwa ini sukar sekali bagi mereka dalam keadaan demikian, apalagi untuk mandiri sebagai Kristen. 4. Kalau kita konsekuen memberitakan Injil, maka kita harus bersedia menolong mereka apabila mereka bebas. Dalam hal ini mungkin kita akan mengalami banyak perilaku pahit. Karena itu sebaiknya dalam kebijakan ini kita mohon didampingi orang-orang yang cukup berpengalaman dan berwibawa, terutama bila terjadi sesuatu yang sifatnya kriminal. 5. Dalam pemberitaan jangan sekali-kali menyinggung perasaan para tahanan. Menyinggung perasaan mereka berarti kita telah melakukan tindakan dosa. Sedapat mungkin kita harus mengindentifikasikan diri dengan mereka, guna membawa mereka kepada hidup baru dalam Kristus. 6. Seorang tahanan cenderung putus asa. Jadi tepat sekali apabila pemberitaan kita tekankan pada masa depannya yang penuh harapan yang hidup dan pasti dalam Kristus. Dan bahwa ia dapat menjadi 'ciptaan baru' melalui pengampunan penuh dari Allah Bapak. 7. Akan sangat menolong bila kita mengunjungi keluarga tahanan itu, untuk dapat lebih mengerti latar belakangnya, dan bila mungkin juga menolong mereka. D. MI Rumahtangga Kebaktian-kebaktian rumahtangga merupakan tempat yang ideal bagi pekabaran Injil kepada para tetangga yang belum Kristen. Tapi dalam hal pendekatan dengan tetangga, kita harus lugas dan bijaksana. Harus menghindari kesan 'mengkristenkan' yang begitu peka di negeri kita ini. Karena itu penting sekali memperhatikan hal-hal berikut: 1. Kesaksian hidup anggota keluarga kita sendiri sehari-hari harus sedemikian rupa (dalam pergaulan sehari-hari, peran serta kita dalam kegiatan sosial, dll.) sehingga tetangga tidak segan datang ke rumah kita, karena mereka sudah menyaksikan sendiri bahwa hidup kita sesuai dengan amanat Injil. 2. Kalau kebaktian itu diadakan setiap minggu, maka baik sekali mengundang pengkhotbah berbakat penginjil. Untuk itu acara harus dipersiapkan matang dan undangan khusus untuk mengundang tetangga-tetangga yang belum mengenal Kristus harus sopan dan bersahabat, supaya dengan demikian nyata bahwa kita menghormati mereka, dan mereka pun tergerak datang untuk mendengar berita Injil keselamatan. 3. Hari-hari besar seperti Paskah, Natal dan ulang tahun dapat kita gunakan untuk MI. Dalam hal ini kita wajib menghargai hari-hari besar golongan lain dan menerima undangan teman atau tetangga untuk merayakannya. 4. Kebaktian tidak usah terlalu formil, tapi harus tertib dan menghormati setiap peserta. Acara sederhana namun menarik seperti berikut perlu mencakup: a. Pembukaan -- Bisa berupa selamat datang disertai ucapan terimakasih dan sekedar penjelasan tentang acara. b. Nyanyian -- Koor atau nyanyian tunggal baik sekali dilibatkan. Nyanyian gerejawi secara bersama harus dipertimbangkan secara bijaksana. Itu perlu mengingat yang datang bukan Kristen, dan tentu bisa dimaklumi bila mereka malu atau segan ikut menyanyikan nyanyian Kristen. c. Doa -- Doa hendaknya singkat, praktis dan dalam bahasa sehari- hari. Yang berdoa hendaknya menjabarkan dirinya nya dengan jemaatnya. Akan kurang bijaksana bila doa itu berbunyi, 'Ya Tuhan, bukalah mata orang-orang yang belum Kristen, supaya mereka percaya', dsb. Karena itu sebaiknyalah berdoa, 'Ya Tuhan, bukalah mata kami masing-masing supaya kami dapat percaya dan melihat Yesus sebagai juruselamat Dan doa itu janganlah dijadikan seperti khotbah. d. Renungan dan khotbah -- Renungan atau khotbah harus betul- betul dipersiapkan, singkat, sederhana, tepat dan sesuai dengan daya nalar hadirin. Pengkhotbah harus menyesuaikan kata-katanya dengan suasana kebaktian itu. Dan yang terpenting ialah pimpinan Roh Kudus. e. Kesaksian -- Kesaksian pribadi juga penting karena dapat membawa orang lain kepada Kristus. Tapi harus hati-hati sekali bila bersaksi, sebab yang kita saksikan adalah Kristus, bukan kehebatan dan kepintaran diri kita sendiri. Dan kesaksian itu harus pengalaman diri sendiri, jangan meniru kesaksian orang lain. Dalam bersaksi kita harus jujur dan rendah hati, jangan terjebak oleh dosa kesombongan. Acara kesaksian harus betul- betul dipertimbangkan sebelum diadakan. f. Tanya jawab -- Dalam kebaktian MI, bila suasana dan waktu tidak mengizinkan acara tanya jawab lebih baik ditunda untuk kesempatan lain; jangan sampai merusak suasana. Tapi bila ada yang sungguh berminat untuk bertanya, lebih baik dilayani dengan mengatur pertemuan antara dia dengan pengkhotbah secara pribadi seusai kebaktian. g. Lain-lain -- Bila mungkin menyajikan hidangan kendati sederhana. Janganlah MI rumahtangga ditiadakan hanya karena tidak mampu menyajikan makanan enak. Film ataupun sandiwara adalah alat MI yang efektif, justru perlu dimanfaatkan. Traktat dan bacaan-bacaan lain dapat diberikan kepada orang-orang yang belum Kristen. Hendaknya kita sedia dengan buku- buku kecil untuk diberikan kepada mereka. Tapi isi buku-buku itu harus kita mengerti lebih dulu, apakah cocok dengan keadaan mereka. E. MI Melalui Kelompok Yesus memilih 12 orang untuk menyertai-Nya, dan akhirnya mereka menjadi saksi-saksi-Nya. Pada saat mereka dipilih, mereka belum mengenal Yesus dengan baik. Metode Yesus memilih suatu kelompok pengikut telah terbukti merupakan metode MI yang luar biasa efektifnya. Ada beberapa buku mengenai metode MI kelompok. Metode-metode itu dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bentuk kelompok kecil yang terdiri dari saudara seiman. 2. Berkumpul sekali seminggu untuk penelaahan Alkitab, dan untuk mendoakan soal-soal yang dihadapi setiap anggota dan membuat rencana untuk suatu kegiatan MI. 3. Sekali seminggu bersama-sama melakukan kegiatan MI, misalnya berkunjung ke rumah sakit atau penjara, mengajar Sekolah Minggu, dll. 4. Mengajak orang-orang lain, baik Kristen maupun yang hanya bersimpati; untuk mengikuti pertemuan-pertemuan maupun kegiatan itu. 5. Kalau kelompok itu sudah berkembang menjadi kira-kira 10 orang, kelompok itu dapat dibagi menjadi dua kelompok yang mandiri. 6. Tentukan jadwal pertemuan dan usahakan agar waktu pertemuan tidak terganggu. 7. Selalu setia pada tujuan-tujuan kelompok: a. Bersekutu dalam Kristus. b. Mempelajari Alkitab. c. Berdoa. d. Bersaksi. e. Berkembang dan bertumbuh. Kita harus, menjaga supaya kelompok itu jangan sampai menjadi semacam arisan atau pertemuan belaka. Diedit dari sumber: Judul Buku : Pedoman Penginjilan Judul Artikel: Metode Mengabarkan Injil - Petunjuk untuk MI Umum Penulis : D.W. Ellis Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF - 1993 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ EVANGECUBE ==> http://www.evangecube.org/ EvangeCube adalah sebuah divisi dari Global Partners -- pelayanan terpadu dalam perintisan gereja yang mengombinasikan tiga elemen utama: penginjilan-pemuridan, mobilisasi gereja, dan pengembangan kepemimpinan. Ribuan orang di dunia telah menggunakan EvangeCube sebagai cara yang mudah dan menyenangkan untuk menceritakan Injil. Tujuan divisi ini adalah untuk memanfaatkan EvangeCube (kubus-kubus untuk penginjilan) sebagai alat ampuh untuk menjangkau satu milyar orang yang belum percaya sampai tahun 2010. Namun, tidak hanya berhenti di situ. EvangeCube juga memperlengkapi, mendorong, dan mendata gereja-gereja dan umat percaya yang ada di dunia melalui pelayanan-pelayanan di Afrika, Timur Tengah, Rusia, Amerika Selatan, dan India. Sejak Januari 2000, sekitar 1,5 juta orang percaya telah diperlengkapi dengan menggunakan EvangeCube. Selama tujuh tahun mendatang, EvangeCube akan memberikan fokus pada pengembangan materi dan pelatihan bagi 100 anggota dari 1000 gereja yang ada di 100 negara dalam jangka waktu 10 tahun. Orang-orang percaya tersebut diharapkan dapat membagikan Injil dua kali seminggu selama setahun. Hasilnya adalah memobilisasi 100.000 gereja untuk memperlengkapi 10.000.000 orang yang akan memberitakan Injil kepada satu milyar orang yang masih terhilang. EMPOWERING LIVES INTERNATIONAL ==> http://www.empoweringlives.org/ Empowering Lives International (ELI) adalah sebuah organisasi non- profit yang baru-baru ini melakukan pelayanan di Afrika Timur dan Afrika Tengah. Pelayanan ini dilakukan sebagai usaha untuk "membantu penduduk yang miskin dan tertindas sehingga mereka mempunyai kesempatan untuk mengenal, menyembah, dan melayani Allah tanpa rintangan". ELI juga memotivasi dan melibatkan orang-orang lain di berbagai negara di dunia untuk menginvestasikan hidup dan talenta yang dimiliki dalam pelayanan misi ELI. ELI berdedikasi untuk membantu penduduk yang tinggal di negara- negara miskin. Tujuannya adalah agar mereka mengenali pentingnya pemeliharaan Allah dan berkemauan untuk memutuskan siklus kemiskinan yang menghambat potensi dan pengharapan untuk memiliki hidup yang lebih baik secara jasmani dan rohani. ELI sudah mendirikan dua pusat pelatihan ketrampilan di Kenya. Sekarang ELI sedang mengekspansi pelayanannya untuk menjangkau penduduk Tanzania dan Kongo. Melalui pelatihan ini, penduduk dilengkapi dengan ketrampilan dan sumber- sumber yang akan membantu mereka untuk membangun rasa percaya diri. Sebagai sebuah organisasi Kristen, ELI juga sangat memperhatikan kondisi rohani semua orang. Karena itu, ELI menjalin kerjasama dengan para pemimpin gereja di negara-negara yang dilayaninya. Sebagai sebuah organisasi yang menjadikan iman sebagai basis, ELI menjalin relasi dengan setiap orang yang mendukung pelayanannya melalui doa, investasi keuangan, dan keterlibatan pribadi dengan mengajak mereka bergabung dalam pelayanan jangka pendek. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ U K R A I N A Para mahasiswa yang mengikuti klub pemuda di Ukraina sedang belajar keahlian memakai komputer dan berbahasa Inggris. Caranya dengan saling bertukar email dengan para pemuda yang menjadi jemaat sebuah gereja di Meridian, Mississippi (USA). Para pemuda Amerika ini menceritakan tentang diri mereka, keluarga mereka, dan apa yang telah Allah kerjakan dalam kehidupan mereka. Para pemuda Ukraina menerjemahkan email tersebut dalam bahasa Rusia, lalu menulis balasannya dalam bahasa Inggris dan mengirimkannya melalui komputer seorang misionaris. "Para mahasiswa yang mengikuti klub pemuda ini meminta saya untuk check email setiap hari dan menantikan kiriman email dari teman-teman Kristen mereka dari Amerika," kata misionaris yang melayani di Ukraina. "Ini merupakan cara yang bagus untuk mengajarkan bahasa Inggris dan komputer. Namun yang terpenting dari itu semua, cara ini sekaligus bisa digunakan untuk mensharingkan tentang Keluarga Allah di dalam Kristus. Kemungkinan besar para pemuda Amerika juga tidak menyadari kepentingan 'pelayanan' yang mereka lakukan kepada para mahasiswa Ukraina ini. Melalui sarana inilah para pemuda Ukraina ini belajar tentang kasih Allah dan melihat bagaimana para pemuda Kristen di banyak negara lain mempedulikan mereka dan senantiasa mendoakan mereka." [Sumber: Advance: May 12, 2004] Pokok Doa: ---------- * Berdoa supaya para pemuda Amerika bisa memberikan kata-kata yang tepat untuk menolong sahabat penanya di Ukrania untuk bisa mengenal kasih Kristus. * Doakan supaya ada banyak pemuda Kristen lain yang juga mau menyediakan diri untuk menjadi sahabat pena bagi orang-orang di Ukraina. F I L I P I N A Seorang pendeta lokal penduduk Filipina, yang telah dilatih oleh OC International, merasa tertantang untuk menjangkau suku-suku terabaikan di Filipina. Pendeta ini mendengar beberapa statistik yang mengatakan bahwa di wilayahnya ada 500 desa yang tidak memiliki gereja dimana berita Injil bisa disebarkan. Dia memutuskan kembali ke gerejanya dan memobilisasi jemaatnya untuk terlibat dalam perintisan gereja. Para jemaatnya menangkap visi tersebut. Kemudian gerakan perintisan 70 gereja di 70 desa yang ada di Filipina mulai dilakukan. OCI telah melatih ratusan ribu pendeta tahun lalu. Namun jumlah ini belum bisa memenuhi kebutuhan yang ada. "Kami terbatas dengan sumber daya manusia dan sumber-sumber materi yang bisa mendukung kami untuk melakukan pelayanan. Banyak hal yang perlu segera dilakukan. Kami sungguh membutuhkan doa dan kerjasama yang lebih banyak dan dari banyak orang." [Sumber: Mission Network News, May 3rd, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur untuk 70 gereja yang telah dirintis di 70 desa. Doakan supaya mereka bisa menjadi pusat untuk memberitakan Injil dan bisa menyediakan follow-up bagi para jemaatnya. * Berdoa untuk pelayanan OCI khususnya untuk kebutuhan sumber daya manusia, jalinan kerjasama, dan sumber-sumber materi yang diperlukan untuk mendukung dan memperlancar pelayanan mereka. K E N Y A Satu tim sukarelawan mengadakan pelayanan outreach kepada Suku Pokot, salah satu suku terabaikan di Kenya. Dalam 4 hari, mereka merawat lebih 750 orang, mensharingkan Injil kepada lebih dari 1100 orang, dan merintis tiga gereja. Di sebuah desa, seorang penatua gereja baru mendengarkan Injil untuk pertama kalinya. Ketika seorang relawan bertanya apakah ada yang ingin menerima anugerah hidup kekal secara cuma-cuma yang ditawarkan Allah, seorang penatua segera mengatakan sesuatu dalam bahasa aslinya. Para pria lain dalam kelompok itu menggumamkan sesuatu dan menganggukkan kepala sebagai tanda persetujuan. Dengan senyum besar menghiasi wajah, penerjemah mengatakan apa yang dikatakan penatua suku tadi, "Bagaimana kita dapat menolak anugerah besar yang telah diberikan oleh Allah yang maha besar?" Kemudian penerjemah itu menjawab: "Saya mengarungi lautan Atlantik agar bisa berada di tempat ini. Penatua ini, sama seperti sebagian besar orang yang kami layani, sama sekali belum pernah mendengar nama Yesus. Allah telah menyediakan orang yang haus seperti penatua ini, sehingga saya, yang telah mengenal Dia, digerakkan Allah untuk menempuh jarak 10.000 mil, masih ditambah dengan perjalanan 9 jam, untuk mengenalkan Yesus Kristus kepada penatua ini. Yang dibutuhkan Allah adalah orang-orang yang mau menyediakan diri untuk dikirim kepada orang-orang seperti penatua ini. Kerinduan yang Allah tempatkan di hati saya sebesar kerinduan penatua ini untuk mengenal Kristus. Terpujilah Allah yang memberikan kesempatan untuk melayani Suku Pokot." [Sumber: Subject: Advance: March 14, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur kepada Allah untuk orang-orang Suku Pokot sehingga mereka mendapat anugerah keselamatan dalam Yesus Kristus. Doakan untuk orang-orang Suku Pokot yang telah lahir baru ini. * Berdoa supaya para petobat baru bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Allah sehingga terpanggil untuk memberitakan Injil kepada orang-orang suku-suku yang lain. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Kondisi Politik Indonesia ------------------------- Berita tentang calon presiden dan wakil presiden telah dan akan terus mewarnai berita-berita surat kabar sampai hari pemilihan presiden yang akan datang. Mari kita terus berdoa untuk proses pemilihan presiden ini. Pokok Doa: ---------- * Berdoa untuk persiapan dan kesiapan KPU dalam menyelenggarakan kampanye dan pelaksanaan Pemilu presiden pada tanggal 5 Juli 2004. * Akhir-akhir ini terjadi beberapa demonstrasi yang menolak capres dan cawapres tertentu. Doakan supaya demontrasi yang menolak capres dan cawapres tertentu tersebut tidak mengarah ke bentuk anarkis. * Berdoa juga untuk pelaksanaan dan keamanan di berbagai kota saat pelaksanaan kampanye capres dan cawapres pada bulan Juni 2004. * Doakan bagi pihak-pihak yang berkompeten dalam pelaksanaan kampanye capres dan cawapres supaya bisa saling bekerja sama dengan baik sehingga semua berjalan seperti yang diharapkan. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: pepelepew <gogo_ju@> >Saat ini saya masih kuliah di luar negeri, biasanya saya membantu >department Praise And Worship. Saya ingin mengetahui lebih banyak >tentang pemetaan rohani kota2 di Indonesia (khususnya Surabaya) >berkaitan dengan tata kota dan legenda2 penduduk setempat. Terima >kasih atas perhatiannya. Redaksi: Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang riset dan pemetaan rohani kota, silakan menghubungi LINK yang telah menjalin kerjasama dengan Pelayanan Pemetaan Rohani (Peperani). Anda bisa mengontak LINK di: <linkage@indosat.net.id> Kiranya informasi tersebut dapat menolong Anda untuk berdoa bagi kota-kota di Indonesia (khususnya Surabaya) dengan lebih strategis. Selamat berdoa dan melayani Tuhan. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Advance Newsletter <subscribe-advance-newsletter@xc.org> * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER _____________________________ Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Situs YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip Buletin e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |