Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/20

e-JEMMi edisi No. 20 Vol. 7/2004 (18-5-2004)

Metode PI Umum

======================================================================
><> ><>                     Buletin e-JEMMi                    <>< <><
                      Edisi Mei 2004, Vol.7 No.20
======================================================================
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Artikel Misi]       : Metode Mengabarkan Injil -- Secara Umum
 o [Profil/Sumber Misi] : EvangeCube, Empowering Lives International
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: Ukraina, Filipina, Kenya
 o [Doa Bagi Indonesia] : Kondisi Politik di Indonesia
 o [Surat Anda]         : Pemetaan Rohani
 o [URLs Edisi Ini]

**********************************************************************
 Anda diijinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan
dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan
mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks.
**********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Selamat berjumpa kembali di e-JEMMi minggu ini!

  Khusus dalam edisi ini, kami menyajikan petunjuk-petunjuk tentang
  bagaimana mengabarkan Injil secara umum. Kami harap cara-cara yang
  disajikan dalam Artikel Misi ini dapat membantu kita semua, pelayan-
  pelayan Tuhan, untuk menyadari bahwa sebenarnya kita dapat
  memberitakan Injil di lingkungan apapun juga. Hal ini tergantung
  dari kejelian dan kemauan kita, apakah kita mau menjadikan
  lingkungan itu sebagai peluang dan bukan sebagai penghambat.

  Selain itu ada dua sumber misi dan tiga kesaksian dari Ukraina,
  Filipina, dan Kenya yang akan kami sajikan untuk menambah wawasan
  Anda tentang cara-cara untuk memberitakan Injil. Tunggu apa lagi?
  Ladang misi masih terbuka luas di hadapan kita. Mari kita dengan
  sungguh hati berkata, "Inilah aku, utuslah aku, Tuhan."

  Redaksi Buletin e-JEMMi

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
            "Reaching the lost one billion. One at a time."
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=

~~ ARTIKEL MISI ~~

    METODE MENGABARKAN INJIL -- BEBERAPA PETUNJUK UNTUK "MI" UMUM
    =============================================================

  Definisi
  --------
  Yang dimaksud dengan MI umum ialah memberitakan Injil kasih karunia
  Allah kepada sekelompok atau sejumlah orang secara umum.

  Pentingnya MI umum
  ------------------
  Betapa pentingnya upaya ini jelas dari teladan Tuhan Yesus dan rasul
  Paulus, misalnya Khotbah di Bukit (Matius 5-7), khotbah kepada 5.000
  orang (Yohanes 6), Petrus pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2),
  rasul Paulus di Atena (Kisah Para Rasul 17), dan contoh-contoh lain
  dalam Perjanjian Baru.

  Keuntungan metode ini ialah, dalam satu waktu tertentu banyak orang
  dapat serentak mendengar berita Injil. Pada zaman ini dunia terasa
  makin kecil karena segala alat komunikasi semakin canggih. Penduduk
  dunia bertambah terus, aliran-aliran atau lembaga-lembaga lain terus
  giat memberitakan ajarannya melalui media cetak dan media elektronik
  -- buku, majalah, surat kabar, radio, televisi, film, ceramah,
  kelompok studi, dll. Dan tidak dapat disangkal, bahwa zaman ini
  adalah zaman persaingan komunikasi yang menuntut keahlian,
  ketrampilan, dan alat-alat canggih. Maka kita, mau tidak mau, harus
  memikirkan cara yang paling tepat guna dan berhasil dengan
  memanfaatkan sarana dan fasilitas komunikasi canggih, untuk
  mengkomunikasikan terang Kristus kepada masyarakat. Sudah saatnya --
  kalau tidak hendak dikatakan terlambat -- gereja, badan-badan misi,
  dan lembaga-lembaga penginjilan di Indonesia memikirkan peningkatan
  bobot pelayanan Injil melalui media komunikasi, dengan membina dan
  mempersiapkan komunikator-komunikator trampil dan lembaga-lembaga
  komunikasi tangguh yang mencakup media cetak, media elektronik,
  media panggung, dan bahkan media tradisional.

  Pelaksanaan MI Umum
  -------------------

  I. MI di Gereja

  Apabila Alkitab diuraikan secara alkitabiah dan komunikatif dari
  mimbar gereja setiap minggu, maka kebaktian Minggu merupakan
  kesempatan emas MI bagi masyarakat umum, sebab semua khotbah
  alkitabiah dan komunikatif adalah pemberitaan Injil yang paling
  berhasil. Namun kadang-kadang khotbah perlu disederhanakan dan
  ditujukan secara khusus kepada orang-orang yang belum percaya,
  supaya mereka tergugah dan diarahkan kepada pertobatan dan iman
  kepada Yesus Kristus.

  Misalnya, sebulan sekali adakanlah kebaktian khusus pada sore hari.
  Khusus untuk kebaktian itu buatlah undangan istimewa dengan catatan:
  'tidak menyalahi kerukunan dan toleransi.' Untuk kebaktian demikian,
  pengkhotbah harus mengarahkan khotbahnya bagi pendengar non-Kristen.
  Kebaktian itu perlu disusuli kebaktian lanjutan pada pekan
  berikutnya, dengan mengundang mereka dan anjuran supaya mereka
  mengajak saudara atau teman mereka. Sementara kebaktian berlangsung,
  satu tim pengamat yang telah dipersiapkan, perlu dikerahkan untuk
  kemudian mengadakan pendekatan atau percakapan pribadi dengan
  pengunjung yang benar-benar berminat. Pendekatan ini dapat
  dilanjutkan antara peminat dan pengkhotbah. Dan kebaktian khusus
  demikian dapat diperluas menjadi suatu Kebaktian Kebangunan Rohani.

  Namun, kebaktian semacam ini janganlah mengganggu apalagi menggeser
  pemberitaan Firman Tuhan setiap minggu. Kebaktian Minggu harus tetap
  berjalan dan merupakan pemberitaan Injil untuk kebangunan rohani
  jemaat.

  II. MI di Rumah Sakit

  A. Rumah Sakit Kristen

  Kita diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk menyembuhkan orang sakit.
  Rumah sakit Kristen dengan usahanya menyatakan dan menerapkan kasih
  Kristus melalui pelayanan praktis dan langsung, adalah merupakan
  suatu pos MI yang sangat efektif dan berkesan.

  Kita, sebagai orang Kristen yang awam dalam bidang medis, dapat
  menyumbangkan tenaga untuk menata atau mengurus rumah sakit Kristen
  sesuai kemampuan kita. Misalnya menjahit, muda-mudi mencat gedung
  rumah sakit atau merawat kebun -- pendeknya cukup banyak kemungkinan
  dimana kita dapat terlibat secara praktis membantu tim dokter dan
  jururawat.

  B. Kesaksian di Rumah Sakit

  Di samping memberikan kesaksian sosial secara praktis, rumah sakit
  Kristen dapat dan wajib sekaligus memberikan pemberitaan Injil,
  supaya para pasien dapat melihat dan mengerti motivasi yang
  mendasari pelayanan sosial itu, dan menyadari kebutuhan mereka akan
  Juruselamat.

  Kita juga harus memanfaatkan kesempatan, bahwa sebagai tim Kristen
  kita bisa memperoleh izin untuk mengadakan kebaktian di rumah sakit
  pemerintah -- sejauh keadaan memungkinkan hal itu. Dalam hal ini dan
  untuk semua kebaktian, apakah itu akan diadakan di ruangan khusus,
  di bangsal atau di teras rumah sakit, maka hal-hal berikut penting
  kita pedomani:
  1. Disamping izin, kebaktian itu harus didukung oleh karyawan rumah
     sakit.
  2. Kebaktian harus pendek, sederhana dan teratur. Para pasien kurang
     kuat, tidak tahan lama mengikuti kebaktian.
  3. Karena mereka dalam penderitaan, maka mereka memerlukan
     penghiburan yang ada pada Kristus. Segi-segi positif mengenai
     Yesus dan karya penyelamatan-Nya perlu mendapat penekanan. Maut
     dan penghukuman janganlah terlalu ditonjolkan.
  4. Sediakan bacaan sederhana untuk diberikan kepada mereka seusai
     kebaktian. Kalau ada kesempatan berbicara dengan mereka,
     usahakanlah:
     a. Bicara seperlunya -- ringkas dan pendek, dan jangan
        mengganggu pasien lainnya.
     b. Jangan berdebat.
     c. Berlakulah sopan dan bersedia mendengarkan keluhan atau apa
        saja yang merupakan beban hatinya.
     d. Jangan banyak bertanya tentang penyakitnya. Usahakanlah
        mengarahkan pembicaraan kepada hal-hal positif yang memberi
        harapan, terutama perihal hidup baru dengan Yesus Kristus.

  C. MI di Lembaga Pemasyarakatan

  MI di Lembaga Pemasyarakatan menuntut persyaratan yang sangat ketat:
  1. Harus dengan izin khusus; jangan melanggar peraturan Kehakiman.
  2. Selalu waspada; hindari jangan sampai Injil, atau kita sebagai
     penginjil, diperalat untuk suatu tujuan jahat.
  3. Bila mungkin, bentuklah kelompok penelaahan Alkitab di antara
     mereka. Harus diakui bahwa ini sukar sekali bagi mereka dalam
     keadaan demikian, apalagi untuk mandiri sebagai Kristen.
  4. Kalau kita konsekuen memberitakan Injil, maka kita harus bersedia
     menolong mereka apabila mereka bebas. Dalam hal ini mungkin kita
     akan mengalami banyak perilaku pahit. Karena itu sebaiknya dalam
     kebijakan ini kita mohon didampingi orang-orang yang cukup
     berpengalaman dan berwibawa, terutama bila terjadi sesuatu yang
     sifatnya kriminal.
  5. Dalam pemberitaan jangan sekali-kali menyinggung perasaan para
     tahanan. Menyinggung perasaan mereka berarti kita telah melakukan
     tindakan dosa. Sedapat mungkin kita harus mengindentifikasikan
     diri dengan mereka, guna membawa mereka kepada hidup baru dalam
     Kristus.
  6. Seorang tahanan cenderung putus asa. Jadi tepat sekali apabila
     pemberitaan kita tekankan pada masa depannya yang penuh harapan
     yang hidup dan pasti dalam Kristus. Dan bahwa ia dapat menjadi
     'ciptaan baru' melalui pengampunan penuh dari Allah Bapak.
  7. Akan sangat menolong bila kita mengunjungi keluarga tahanan itu,
     untuk dapat lebih mengerti latar belakangnya, dan bila mungkin
     juga menolong mereka.

  D. MI Rumahtangga

  Kebaktian-kebaktian rumahtangga merupakan tempat yang ideal bagi
  pekabaran Injil kepada para tetangga yang belum Kristen. Tapi dalam
  hal pendekatan dengan tetangga, kita harus lugas dan bijaksana.
  Harus menghindari kesan 'mengkristenkan' yang begitu peka di negeri
  kita ini. Karena itu penting sekali memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Kesaksian hidup anggota keluarga kita sendiri sehari-hari harus
     sedemikian rupa (dalam pergaulan sehari-hari, peran serta kita
     dalam kegiatan sosial, dll.) sehingga tetangga tidak segan datang
     ke rumah kita, karena mereka sudah menyaksikan sendiri bahwa
     hidup kita sesuai dengan amanat Injil.
  2. Kalau kebaktian itu diadakan setiap minggu, maka baik sekali
     mengundang pengkhotbah berbakat penginjil. Untuk itu acara harus
     dipersiapkan matang dan undangan khusus untuk mengundang
     tetangga-tetangga yang belum mengenal Kristus harus sopan dan
     bersahabat, supaya dengan demikian nyata bahwa kita menghormati
     mereka, dan mereka pun tergerak datang untuk mendengar berita
     Injil keselamatan.
  3. Hari-hari besar seperti Paskah, Natal dan ulang tahun dapat kita
     gunakan untuk MI. Dalam hal ini kita wajib menghargai hari-hari
     besar golongan lain dan menerima undangan teman atau tetangga
     untuk merayakannya.
  4. Kebaktian tidak usah terlalu formil, tapi harus tertib dan
     menghormati setiap peserta. Acara sederhana namun menarik seperti
     berikut perlu mencakup:
     a. Pembukaan -- Bisa berupa selamat datang disertai ucapan
        terimakasih dan sekedar penjelasan tentang acara.
     b. Nyanyian -- Koor atau nyanyian tunggal baik sekali dilibatkan.
        Nyanyian gerejawi secara bersama harus dipertimbangkan secara
        bijaksana. Itu perlu mengingat yang datang bukan Kristen, dan
        tentu bisa dimaklumi bila mereka malu atau segan ikut
        menyanyikan nyanyian Kristen.
     c. Doa -- Doa hendaknya singkat, praktis dan dalam bahasa sehari-
        hari. Yang berdoa hendaknya menjabarkan dirinya nya dengan
        jemaatnya. Akan kurang bijaksana bila doa itu berbunyi, 'Ya
        Tuhan, bukalah mata orang-orang yang belum Kristen, supaya
        mereka percaya', dsb. Karena itu sebaiknyalah berdoa, 'Ya
        Tuhan, bukalah mata kami masing-masing supaya kami dapat
        percaya dan melihat Yesus sebagai juruselamat Dan doa itu
        janganlah dijadikan seperti khotbah.
     d. Renungan dan khotbah -- Renungan atau khotbah harus betul-
        betul dipersiapkan, singkat, sederhana, tepat dan sesuai
        dengan daya nalar hadirin. Pengkhotbah harus menyesuaikan
        kata-katanya dengan suasana kebaktian itu. Dan yang terpenting
        ialah pimpinan Roh Kudus.
     e. Kesaksian -- Kesaksian pribadi juga penting karena dapat
        membawa orang lain kepada Kristus. Tapi harus hati-hati sekali
        bila bersaksi, sebab yang kita saksikan adalah Kristus, bukan
        kehebatan dan kepintaran diri kita sendiri. Dan kesaksian itu
        harus pengalaman diri sendiri, jangan meniru kesaksian orang
        lain. Dalam bersaksi kita harus jujur dan rendah hati, jangan
        terjebak oleh dosa kesombongan. Acara kesaksian harus betul-
        betul dipertimbangkan sebelum diadakan.
     f. Tanya jawab -- Dalam kebaktian MI, bila suasana dan waktu
        tidak mengizinkan acara tanya jawab lebih baik ditunda untuk
        kesempatan lain; jangan sampai merusak suasana. Tapi bila ada
        yang sungguh berminat untuk bertanya, lebih baik dilayani
        dengan mengatur pertemuan antara dia dengan pengkhotbah secara
        pribadi seusai kebaktian.
     g. Lain-lain -- Bila mungkin menyajikan hidangan kendati
        sederhana. Janganlah MI rumahtangga ditiadakan hanya karena
        tidak mampu menyajikan makanan enak.

  Film ataupun sandiwara adalah alat MI yang efektif, justru perlu
  dimanfaatkan. Traktat dan bacaan-bacaan lain dapat diberikan kepada
  orang-orang yang belum Kristen. Hendaknya kita sedia dengan buku-
  buku kecil untuk diberikan kepada mereka. Tapi isi buku-buku itu
  harus kita mengerti lebih dulu, apakah cocok dengan keadaan mereka.

  E. MI Melalui Kelompok

  Yesus memilih 12 orang untuk menyertai-Nya, dan akhirnya mereka
  menjadi saksi-saksi-Nya. Pada saat mereka dipilih, mereka belum
  mengenal Yesus dengan baik. Metode Yesus memilih suatu kelompok
  pengikut telah terbukti merupakan metode MI yang luar biasa
  efektifnya.

  Ada beberapa buku mengenai metode MI kelompok. Metode-metode itu
  dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1. Bentuk kelompok kecil yang terdiri dari saudara seiman.
  2. Berkumpul sekali seminggu untuk penelaahan Alkitab, dan untuk
     mendoakan soal-soal yang dihadapi setiap anggota dan membuat
     rencana untuk suatu kegiatan MI.
  3. Sekali seminggu bersama-sama melakukan kegiatan MI, misalnya
     berkunjung ke rumah sakit atau penjara, mengajar Sekolah Minggu,
     dll.
  4. Mengajak orang-orang lain, baik Kristen maupun yang hanya
     bersimpati; untuk mengikuti pertemuan-pertemuan maupun kegiatan
     itu.
  5. Kalau kelompok itu sudah berkembang menjadi kira-kira 10 orang,
     kelompok itu dapat dibagi menjadi dua kelompok yang mandiri.
  6. Tentukan jadwal pertemuan dan usahakan agar waktu pertemuan tidak
     terganggu.
  7. Selalu setia pada tujuan-tujuan kelompok:
     a. Bersekutu dalam Kristus.
     b. Mempelajari Alkitab.
     c. Berdoa.
     d. Bersaksi.
     e. Berkembang dan bertumbuh.

  Kita harus, menjaga supaya kelompok itu jangan sampai menjadi
  semacam arisan atau pertemuan belaka.

  Diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Pedoman Penginjilan
  Judul Artikel: Metode Mengabarkan Injil - Petunjuk untuk MI Umum
  Penulis      : D.W. Ellis
  Penerbit     : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF - 1993

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 EVANGECUBE
==>	http://www.evangecube.org/
  EvangeCube adalah sebuah divisi dari Global Partners -- pelayanan
  terpadu dalam perintisan gereja yang mengombinasikan tiga elemen
  utama: penginjilan-pemuridan, mobilisasi gereja, dan
  pengembangan kepemimpinan. Ribuan orang di dunia telah menggunakan
  EvangeCube sebagai cara yang mudah dan menyenangkan untuk
  menceritakan Injil. Tujuan divisi ini adalah untuk memanfaatkan
  EvangeCube (kubus-kubus untuk penginjilan) sebagai alat ampuh untuk
  menjangkau satu milyar orang yang belum percaya sampai tahun 2010.
  Namun, tidak hanya berhenti di situ. EvangeCube juga memperlengkapi,
  mendorong, dan mendata gereja-gereja dan umat percaya yang ada di
  dunia melalui pelayanan-pelayanan di Afrika, Timur Tengah, Rusia,
  Amerika Selatan, dan India.

  Sejak Januari 2000, sekitar 1,5 juta orang percaya telah
  diperlengkapi dengan menggunakan EvangeCube. Selama tujuh tahun
  mendatang, EvangeCube akan memberikan fokus pada pengembangan
  materi dan pelatihan bagi 100 anggota dari 1000 gereja yang ada di
  100 negara dalam jangka waktu 10 tahun. Orang-orang percaya tersebut
  diharapkan dapat membagikan Injil dua kali seminggu selama setahun.
  Hasilnya adalah memobilisasi 100.000 gereja untuk memperlengkapi
  10.000.000 orang yang akan memberitakan Injil kepada satu milyar
  orang yang masih terhilang.

 EMPOWERING LIVES INTERNATIONAL
==>	http://www.empoweringlives.org/
  Empowering Lives International (ELI) adalah sebuah organisasi non-
  profit yang baru-baru ini melakukan pelayanan di Afrika Timur dan
  Afrika Tengah. Pelayanan ini dilakukan sebagai usaha untuk "membantu
  penduduk yang miskin dan tertindas sehingga mereka mempunyai
  kesempatan untuk mengenal, menyembah, dan melayani Allah tanpa
  rintangan". ELI juga memotivasi dan melibatkan orang-orang lain di
  berbagai negara di dunia untuk menginvestasikan hidup dan talenta
  yang dimiliki dalam pelayanan misi ELI.

  ELI berdedikasi untuk membantu penduduk yang tinggal di negara-
  negara miskin. Tujuannya adalah agar mereka mengenali pentingnya
  pemeliharaan Allah dan berkemauan untuk memutuskan siklus kemiskinan
  yang menghambat potensi dan pengharapan untuk memiliki hidup yang
  lebih baik secara jasmani dan rohani. ELI sudah mendirikan dua pusat
  pelatihan ketrampilan di Kenya. Sekarang ELI sedang mengekspansi
  pelayanannya untuk menjangkau penduduk Tanzania dan Kongo. Melalui
  pelatihan ini, penduduk dilengkapi dengan ketrampilan dan sumber-
  sumber yang akan membantu mereka untuk membangun rasa percaya diri.
  Sebagai sebuah organisasi Kristen, ELI juga sangat memperhatikan
  kondisi rohani semua orang. Karena itu, ELI menjalin kerjasama
  dengan para pemimpin gereja di negara-negara yang dilayaninya.
  Sebagai sebuah organisasi yang menjadikan iman sebagai basis, ELI
  menjalin relasi dengan setiap orang yang mendukung pelayanannya
  melalui doa, investasi keuangan, dan keterlibatan pribadi dengan
  mengajak mereka bergabung dalam pelayanan jangka pendek.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 U K R A I N A
  Para mahasiswa yang mengikuti klub pemuda di Ukraina sedang belajar
  keahlian memakai komputer dan berbahasa Inggris. Caranya dengan
  saling bertukar email dengan para pemuda yang menjadi jemaat sebuah
  gereja di Meridian, Mississippi (USA). Para pemuda Amerika ini
  menceritakan tentang diri mereka, keluarga mereka, dan apa yang
  telah Allah kerjakan dalam kehidupan mereka. Para pemuda Ukraina
  menerjemahkan email tersebut dalam bahasa Rusia, lalu menulis
  balasannya dalam bahasa Inggris dan mengirimkannya melalui
  komputer seorang misionaris. "Para mahasiswa yang mengikuti klub
  pemuda ini meminta saya untuk check email setiap hari dan menantikan
  kiriman email dari teman-teman Kristen mereka dari Amerika," kata
  misionaris yang melayani di Ukraina. "Ini merupakan cara yang bagus
  untuk mengajarkan bahasa Inggris dan komputer. Namun yang terpenting
  dari itu semua, cara ini sekaligus bisa digunakan untuk
  mensharingkan tentang Keluarga Allah di dalam Kristus. Kemungkinan
  besar para pemuda Amerika juga tidak menyadari kepentingan
  'pelayanan' yang mereka lakukan kepada para mahasiswa Ukraina ini.
  Melalui sarana inilah para pemuda Ukraina ini belajar tentang kasih
  Allah dan melihat bagaimana para pemuda Kristen di banyak negara
  lain mempedulikan mereka dan senantiasa mendoakan mereka."
  [Sumber: Advance: May 12, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa supaya para pemuda Amerika bisa memberikan kata-kata yang
    tepat untuk menolong sahabat penanya di Ukrania untuk bisa
    mengenal kasih Kristus.
  * Doakan supaya ada banyak pemuda Kristen lain yang juga mau
    menyediakan diri untuk menjadi sahabat pena bagi orang-orang di
    Ukraina.

 F I L I P I N A
  Seorang pendeta lokal penduduk Filipina, yang telah dilatih oleh OC
  International, merasa tertantang untuk menjangkau suku-suku
  terabaikan di Filipina. Pendeta ini mendengar beberapa statistik
  yang mengatakan bahwa di wilayahnya ada 500 desa yang tidak memiliki
  gereja dimana berita Injil bisa disebarkan. Dia memutuskan kembali
  ke gerejanya dan memobilisasi jemaatnya untuk terlibat dalam
  perintisan gereja. Para jemaatnya menangkap visi tersebut. Kemudian
  gerakan perintisan 70 gereja di 70 desa yang ada di Filipina mulai
  dilakukan. OCI telah melatih ratusan ribu pendeta tahun lalu. Namun
  jumlah ini belum bisa memenuhi kebutuhan yang ada. "Kami terbatas
  dengan sumber daya manusia dan sumber-sumber materi yang bisa
  mendukung kami untuk melakukan pelayanan. Banyak hal yang perlu
  segera dilakukan. Kami sungguh membutuhkan doa dan kerjasama yang
  lebih banyak dan dari banyak orang."
  [Sumber: Mission Network News, May 3rd, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk 70 gereja yang telah dirintis di 70 desa. Doakan
    supaya mereka bisa menjadi pusat untuk memberitakan Injil dan bisa
    menyediakan follow-up bagi para jemaatnya.
  * Berdoa untuk pelayanan OCI khususnya untuk kebutuhan sumber daya
    manusia, jalinan kerjasama, dan sumber-sumber materi yang
    diperlukan untuk mendukung dan memperlancar pelayanan mereka.

 K E N Y A
  Satu tim sukarelawan mengadakan pelayanan outreach kepada Suku
  Pokot, salah satu suku terabaikan di Kenya. Dalam 4 hari, mereka
  merawat lebih 750 orang, mensharingkan Injil kepada lebih dari 1100
  orang, dan merintis tiga gereja. Di sebuah desa, seorang penatua
  gereja baru mendengarkan Injil untuk pertama kalinya. Ketika seorang
  relawan bertanya apakah ada yang ingin menerima anugerah hidup kekal
  secara cuma-cuma yang ditawarkan Allah, seorang penatua segera
  mengatakan sesuatu dalam bahasa aslinya. Para pria lain dalam
  kelompok itu menggumamkan sesuatu dan menganggukkan kepala sebagai
  tanda persetujuan. Dengan senyum besar menghiasi wajah, penerjemah
  mengatakan apa yang dikatakan penatua suku tadi, "Bagaimana kita
  dapat menolak anugerah besar yang telah diberikan oleh Allah yang
  maha besar?" Kemudian penerjemah itu menjawab: "Saya mengarungi
  lautan Atlantik agar bisa berada di tempat ini. Penatua ini, sama
  seperti sebagian besar orang yang kami layani, sama sekali belum
  pernah mendengar nama Yesus. Allah telah menyediakan orang yang haus
  seperti penatua ini, sehingga saya, yang telah mengenal Dia,
  digerakkan Allah untuk menempuh jarak 10.000 mil, masih ditambah
  dengan perjalanan 9 jam, untuk mengenalkan Yesus Kristus kepada
  penatua ini. Yang dibutuhkan Allah adalah orang-orang yang mau
  menyediakan diri untuk dikirim kepada orang-orang seperti penatua
  ini. Kerinduan yang Allah tempatkan di hati saya sebesar kerinduan
  penatua ini untuk mengenal Kristus. Terpujilah Allah yang memberikan
  kesempatan untuk melayani Suku Pokot."
  [Sumber: Subject: Advance: March 14, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur kepada Allah untuk orang-orang Suku Pokot sehingga
    mereka mendapat anugerah keselamatan dalam Yesus Kristus.
    Doakan untuk orang-orang Suku Pokot yang telah lahir baru ini.
  * Berdoa supaya para petobat baru bertumbuh dalam pengenalan yang
    benar akan Allah sehingga terpanggil untuk memberitakan Injil
    kepada orang-orang suku-suku yang lain.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 Kondisi Politik Indonesia
  -------------------------
  Berita tentang calon presiden dan wakil presiden telah dan akan
  terus mewarnai berita-berita surat kabar sampai hari pemilihan
  presiden yang akan datang. Mari kita terus berdoa untuk proses
  pemilihan presiden ini.

  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa untuk persiapan dan kesiapan KPU dalam menyelenggarakan
    kampanye dan pelaksanaan Pemilu presiden pada tanggal 5 Juli 2004.

  * Akhir-akhir ini terjadi beberapa demonstrasi yang menolak capres
    dan cawapres tertentu. Doakan supaya demontrasi yang menolak
    capres dan cawapres tertentu tersebut tidak mengarah ke bentuk
    anarkis.

  * Berdoa juga untuk pelaksanaan dan keamanan di berbagai kota saat
    pelaksanaan kampanye capres dan cawapres pada bulan Juni 2004.

  * Doakan bagi pihak-pihak yang berkompeten dalam pelaksanaan
    kampanye capres dan cawapres supaya bisa saling bekerja sama
    dengan baik sehingga semua berjalan seperti yang diharapkan.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: pepelepew <gogo_ju@>
  >Saat ini saya masih kuliah di luar negeri, biasanya saya membantu
  >department Praise And Worship. Saya ingin mengetahui lebih banyak
  >tentang pemetaan rohani kota2 di Indonesia (khususnya Surabaya)
  >berkaitan dengan tata kota dan legenda2 penduduk setempat. Terima
  >kasih atas perhatiannya.

  Redaksi:
  Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang riset dan pemetaan
  rohani kota, silakan menghubungi LINK yang telah menjalin kerjasama
  dengan Pelayanan Pemetaan Rohani (Peperani). Anda bisa mengontak
  LINK di: <linkage@indosat.net.id>

  Kiranya informasi tersebut dapat menolong Anda untuk berdoa bagi
  kota-kota di Indonesia (khususnya Surabaya) dengan lebih strategis.
  Selamat berdoa dan melayani Tuhan.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Advance Newsletter             <subscribe-advance-newsletter@xc.org>
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


_____________________________ DISCLAIMER _____________________________
Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak
Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI                          http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip Buletin e-JEMMi       http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org