Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/18 |
|
e-JEMMi edisi No. 18 Vol. 09/2006 (2-5-2006)
|
|
Mei 2006, Vol.9 No.18 ****************************** e-JEMMi ***************************** (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ********************************************************************** ** SEKILAS ISI ** <*> EDITORIAL <*> ARTIKEL MISI : Diutus dengan Paksa? Di-Ekballo? <*> SUMBER MISI : Professional Coaching and Coach Training for Missionaries, An Annual Talking Bible Sunday <*> DOA BAGI MISI DUNIA: Namibia, Burkina Faso, Meksiko <*> DOA BAGI INDONESIA : Para Misionaris <*> SURAT ANDA : Bimbingan Menjadi Misionaris ______________________________________________________________________ "WHEN GOD BOLTS A DOOR, DON`T TRY TO GET IN THROUGH THE WINDOW" ______________________________________________________________________ ** EDITORIAL ** Pembaca terkasih, Kesaksian tiap orang saat pertama kali dipanggil Tuhan untuk menjadi pekerja-Nya sangat beragam. Ada yang menyadari akan panggilan-Nya sejak masih sangat muda sehingga dapat mempersiapkan diri secara matang, misalnya dengan memilih latar belakang pendidikan yang dapat mendukung pelayanannya kelak. Tapi ada juga yang baru menyadari panggilan-Nya setelah mengalami banyak kejadian dalam hidupnya. Mengapa demikian? Mengapa ada yang diutus dengan cara `baik-baik` dan mengapa ada yang `diutus dengan paksa`(ekballo)? Salah satu kemungkinan jawaban adalah bahwa Tuhan adalah Allah yang `kreatif`, Ia bisa memakai berbagai cara untuk mengutus orang ke ladang misi. Kalau orang itu tidak mau diutus dengan cara `baik-baik`, Tuhan dapat mengutus orang tersebut dengan `paksa`. Bacaan lengkap tentang hal ini dapat Anda simak dalam sajian minggu ini. Baca juga berita tentang pekerjaan orang-orang yang diutus Tuhan ke ladang misi yang ada di luar negeri. Kami juga melengkapi edisi kali ini dengan sejumlah pokok doa yang di antaranya ditujukan bagi sejumlah misionaris Indonesia yang melayani di luar negeri. Selamat menikmati waktu doa Anda. Tuhan Yesus memberkati. Redaksi e-JEMMi, Lisbet ______________________________________________________________________ ** ARTIKEL MISI ** DIUTUS DENGAN PAKSA? DI-EKBALLO? ================================ Kisah Para Rasul pasal 8 mencatat tragedi yang terjadi pada umat percaya. Pada waktu itu, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria (Kis. 8:1 b). Pertanyaannya, dengan urapan Tuhan dan kuasa-Nya, apakah Allah tidak sanggup menjaga mereka dari penganiayaan? Sedemikian kejamkah Allah hingga Ia membiarkan umat-Nya dalam penganiayaan? Bukankah Dia mempunyai rencana yang indah untuk setiap orang percaya agar mereka hidup berkelimpahan? "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yer. 29:11). Tidak! Allah tidak kejam. Itulah rencana indah-Nya agar orang percaya menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi. Tuhan Yesus sudah mengutus orang percaya dengan baik-baik (apostello) untuk menjadi saksi, namun berbagai macam hal terjadi dalam jemaat mula-mula sehingga mereka hanya terpaku di Yerusalem. Jadi, Tuhan meng-ekballo, mengirim mereka dengan paksa melalui penganiayaan ke tempat-tempat yang Tuhan Yesus perintahkan untuk mereka datangi, yaitu Yudea dan Samaria. Mereka semua tersebar ke seluruh daerah itu. Kata `tersebar` di sini dalam bahasa Yunaninya adalah "diaspeira". Lebih mudah kita kenal dengan "diaspora". Kata ini semula hanya dipakai untuk menggambarkan petani yang menebarkan atau menyebarkan benih. Demikianlah Tuhan menebarkan, menyebarkan `benih` Sumber Daya Manusia-Nya untuk melakukan tugas misi dengan cara-Nya, yaitu melalui penganiayaan sehingga melalui orang-orang percaya yang tersebar ini, akses bagi Injil boleh terbuka kepada orang-orang di Yudea dan Samaria. Kis. 8:4 menyaksikan bahwa mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Kenyataan ini bisa terjadi karena mereka sebelumnya telah bertekun di dalam pengajaran para rasul (Kis. 2:42). Mereka tentu telah diajar dan mengerti bahwa mandat pemberitaan Injil yang ditugaskan Yesus Kristus kepada para rasul adalah juga mandat bagi mereka yang telah percaya kepada Yesus dan menjadi murid-Nya. Filipus, salah satu dari tujuh orang yang diangkat oleh jemaat di Yerusalem untuk pelayanan diakonia (Kis. 6:1-6), adalah seorang figur murid yang berkualitas. Dia tentu terpilih karena dianggap mampu dan memiliki kesaksian yang baik di tengah-tengah jemaat pada waktu itu. Filipus inilah yang memberitakan Injil di Samaria. Mujizat dan kuasa Tuhan dinyatakan melaluinya (Kis. 8:6,7). Bahkan, orang ini juga memberitakan Injil kepada seorang pejabat tinggi dari negeri Etiopia (Kis. 8:26-38). Injil adalah Berita Kesukaan, Kabar Gembira. Itulah yang menyebabkan orang-orang percaya yang tersebar karena penderitaan itu tidak mengeluh atau terlarut dalam kedukaan yang dalam. Sebaliknya, dengan kuasa Roh Kudus mereka dimampukan untuk menjadi saksi-saksi-Nya bagi banyak orang di Yudea dan Samaria. Injil yang penuh kesukaan membuat mereka mampu menghadapi tantangan pada saat itu dan tetap teguh bersaksi. Lihatlah akibat yang ditimbulkan dari pemberitaan Injil di Samaria. Ada sukacita yang besar di kota itu (Kis. 8:8). Karena Injil adalah Kabar Kesukaan, tidak mungkin Injil diberitakan dalam kesedihan dan sungut-sungut. Dalam penganiayaan yang hebat itu, orang-orang percaya tidak meratapi penderitaannya. Mereka tetap bersukacita karena keselamatan dari Tuhan sehingga mereka dapat memberitakan Injil dengan penuh sukacita. Ketika mengalami penganiayaan dan penderitaan yang amat sangat, kita tidak boleh terjebak dalam rasa kasihan terhadap diri sendiri karena "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Rm. 8:28). Rencana Allah adalah mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya. Mereka yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamat adalah umat Allah, tetapi menjadi umat-Nya bukan lagi menjadi hak satu bangsa saja, melainkan hak segala suku bangsa, kaum, dan bahasa. Melalui peristiwa apa pun yang sedang terjadi dalam dunia ini, betapapun sukar dan pahitnya, sesungguhnya Ia sedang bekerja menggenapkan rencana kebaikan-Nya, rencana keselamatan-Nya yang agung bagi segala bangsa. Pada waktu meratapi nasib dan keadaan sulit yang kita alami, energi kita akan banyak terkuras untuk itu dan semakin kita mencurahkan pikiran untuk hal tersebut, kita akan semakin tenggelam dalam permasalahan kita. Namun, pada waktu kita memandang kepada Kristus, kita akan melihat bahwa dalam setiap kesulitan dan krisis selalu ada kesempatan dan peluang untuk menjalankan kehendak-Nya yang mulia, yaitu memberitakan Kabar Kesukaan itu. Kata `krisis` dalam bahasa Cina adalah "weiji" terdiri dari kata "wei", artinya kesulitan, dan kata "ji", yang artinya kesempatan (Jan Wong). Jadi, menarik jika kita lihat bahwa dalam falsafah Cina saja, dalam setiap kesulitan selalu ada kesempatan. Tuhan mengizinkan penganiayaan hebat terjadi pada orang-orang percaya di Yerusalem agar mereka bisa `keluar` dan pergi membawa Kabar Baik kepada orang-orang lain yang belum pernah mendengarnya. "Mungkin" Tuhan tidak akan perlu memakai "penganiayaan hebat" untuk meng-ekballo orang-orang percaya agar pergi menjadi saksi-Nya diseluruh Yudea dan Samaria seandainya mereka menaati firman-Nya pada waktu mereka di-apostello, diutus dengan baik-baik dan dengan hormat. Sebagai kesimpulan, kita melihat bahwa dalam era kisah para rasul pada abad pertama, misi dimulai bukan dari kemapanan sosial, ekonomi, dan politik. Sebaliknya, misi dimulai justru di tengah- tengah masa krisis sosial, ekonomi, dan politik. Misi dimulai bukan ketika gereja sudah besar dan mapan, tetapi justru ketika gereja masih kecil, sederhana, miskin, tidak punya gedung gereja, dan hanya beranggotakan beberapa orang saja. Kita dipercayakan melayani-Nya dalam `Yerusalem` kita, namun hendaknya itu menjadi landasan kita untuk keluar dan membawa Kabar Keselamatan ke segala bangsa, bukannya malah mengungkung Berita Keselamatan itu di dalam gereja kita sendiri. Allah sangat serius dengan misi sehingga Dia memberikan kehormatan kepada kita untuk di-apostello, diutus dengan baik-baik sebagai duta-duta-Nya yang membawa Kabar Kesukaan sampai ke ujung bumi. Namun, jika kita menolak kehormatan ini dan mengabaikan rencana keselamatan-Nya untuk dunia ini melalui kita, Allah dalam kasih dan anugerah-Nya akan memakai cara mengirim atau mengutus dengan paksa (ekballo) agar bangsa-bangsa lain dapat mengecap kebaikan Tuhan dan bersuka cita dalam Berita Injil. PELAJARAN DARI NABI HABAKUK Nabi Habakuk, namanya berarti pelukan kasih (love`s embrace), hidup dalam zaman yang begitu berat dengan krisis moral yang luar biasa. Di sana terjadi penindasan, aniaya, kelaliman, kekerasan, dan pertikaian di depan matanya. Hukum kehilangan kekuatannya; keadilan tidak ada lagi. Orang benar dikelilingi oleh orang fasik. Keadilan dan kebenaran diputarbalikkan. Yang benar dipersalahkan, yang salah dibenarkan. Konglomerat menjadi semakin kaya, kaum melarat menjadi semakin miskin dan hina (lihat Hab. 1:2-4). Meskipun begitu, Habakuk tahu bahwa Tuhan dalam kemahatahuan-Nya melihat semua yang terjadi. Habakuk tidak dikalahkan oleh krisis di sekitarnya dan apa yang terjadi di depan matanya. Dia tahu bahwa Allah berdaulat dan berkuasa atas segala sesuatu. Dia tahu bahwa Allah tetaplah berdaulat di tengah-tengah krisis sosial, moral, hukum, dan politik di dalam bangsanya. Habakuk tidak meratapi dan mengutuk `kegelapan` yang terjadi disekitarnya. Tapi dia berdiri `menyalakan lilin terang`. Apakah yang ia lakukan? 1. Mengarahkan pandangannya kepada TUHAN dan bukan kepada krisis (1:12). 2. Menantikan TUHAN dalam doa yang berjaga jaga (2:1). 3. Mendengar jawaban TUHAN dan menjadi pelaku Firman (2:2). 4. Mengaplikasikan firman TUHAN dalam perencanaan yang praktis (2:2). Kunci kemenangan Habakuk adalah suatu pernyataan yang penuh kuasa yang dikutip tiga kali dalam Perjanjian Baru (Rm. 1:17, Gal. 3:11, dan Ibr. 10:38), yang berbunyi: "Orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya" (Hab. 2:4). Pernyataan hebat ini jugalah yang mengubah haluan hidup Martin Luther, bapa reformasi gereja pada akhir abad pertengahan. Melalui perencanaan dari apa yang sebagian Tuhan nyatakan kepada Habakuk, nubuatan misi sedunia yang luar biasa akan digenapi: "Bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan, seperti air yang menutupi dasar laut" (Hab. 2:14). Habakuk membuka kitab ini dengan keluhan dan pemaparan krisis multidimensi yang panjang dan tak berkesudahan. Lalu, ia mengakhiri dengan doanya yang unik, doa yang disampaikan dengan nyanyian ratapan. Di dalam pasal 3, Habakuk di tengah-tengah krisis dan tragedi kemanusiaan yang terjadi di depan matanya, memproklamirkan kedaulatan Allah Yang Maha Tinggi yang mengatasi segala langit. Dalam kesesakan, krisis dan penderitaan Habakuk tetap bersuka-cita dalam Tuhan, penuh semangat dan dinamika hidup serta teguh berdiri dalam Tuhan. Ia tidak tergoyahkan oleh masalah, krisis, dan pergumulan, seperti kesaksiannya: "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak- sorak di dalam Tuhan, beria-ria dalam Allah yang menyelamatkan aku. Allah Tuhanku kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku." (Hab. 3:17- 19) Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul Buku : Misi dari dalam Krisis Judul Artikel : Diutus Dengan Paksa? Di-Ekballo? Penulis : Bagus Surjantoro Penerbit : Obor Mitra Indonesia, Jakarta, 2003 Halaman : 10 - 16 ______________________________________________________________________ ** SUMBER MISI ** PROFESSIONAL COACHING AND COACH TRAINING FOR MISSIONARIES ==> http://www.mcoaches.com Bila Anda merasa bahwa konferensi-konferensi serta pelatihan yang Anda ikuti hanya mampu menghasilkan perubahan kecil dalam diri dan efektivitas pelayanan Anda, kenapa tidak mencoba model pelatihan satu lawan satu? Pelatihan ini merupakan suatu metode pengajaran pribadi yang didasarkan pada agenda Anda, disesuaikan dengan situasi dan kecepatan Anda. Sistem pelatihan ini akan bekerja dengan baik karena dapat memunculkan potensi terbaik sesuai dengan apa yang telah Tuhan tempatkan dalam diri Anda. Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan sambil jalan akan memberi hasil 300% lebih baik dari pelatihan biasa. Mengapa demikian? Karena seorang pelatih akan mendorong Anda untuk mempelajari cara baru dalam belajar - dengan mendengarkan suara hati Anda dan Roh Kudus, lalu mengambil aksi untuk membentuk kembali kehidupan Anda setelah mendapatkan pengajaran itu. Pelatihan dapat dilakukan lewat telepon atau Skype dari mana pun di seluruh dunia. AN ANNUAL TALKING BIBLE SUNDAY ==> http://www.talkingbibles.org Talking Bibles International terus mengajak gereja-gereja, baik besar maupun kecil, untuk memerhatikan program Pekan Pembicaraan Alkitab (Talking Bible Sunday). Program ini bertujuan untuk melakukan dua hal, yaitu (1) membantu gereja untuk menyadari bahwa ada jutaan orang Kristen yang hidup dalam budaya lisan, yang membutuhkan Alkitab dalam bentuk audio karena mereka tak dapat membaca, dan (2) menawarkan bantuan dana yang dibutuhkan untuk pengadaan Alkitab audio dalam bahasa yang diperlukan. Peralatan Talking Bible Sunday yang meliputi sebuah Alkitab audio gratis telah tersedia untuk meyakinkan dan membantu gereja agar memberi perhatian kepada program Talking Bible Sunday ini. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI MISI DUNIA ** * N A M I B I A Para staf Namibian Coloured saat ini sedang berada di daerah yang sangat miskin di perbatasan Namibia. Di sana, sebuah keluarga hidup di bawah pohon dengan hanya memiliki sebuah kasur dan beberapa matras serta satu meja. Ketika pertama kali masuk ke desa itu, para pekerja diberitahu bahwa mereka tidak akan disambut jika akan menjajaki daerah tersebut. Pria yang sedang mabuk itu pada awalnya sangat tak setuju dengan kedatangan mereka. Namun, para staf itu terus berbincang-bincang dengannya sampai akhirnya ia meminta mereka untuk mendoakan dirinya. Kini ia telah berteman akrab dengan mereka dan selalu bersama mereka ke mana pun para staf itu pergi dan memperkenalkan para staf tersebut kepada penduduk lain di desa. Mereka juga berkesempatan untuk membimbing seorang anak muda kepada Kristus dan memberinya sebuah Alkitab. Puji Tuhan! Ia tetap bekerja dalam segala keadaan! [Sumber: Brigada Today, April 2006] Pokok Doa: ---------- * Berdoalah agar Tuhan membangkitkan pria dan wanita Namibia untuk membagikan kasih Kristus di wilayah terpencil di mana banyak penduduk yang merasa lapar akan Dia. * Teruslah menaikkan doa untuk organisasi Namibian Coloured agar dikaruniakan kesabaran dan ketulusan dalam memberitakan Injil di antara orang-orang Namibia. * B U R K I N A F A S O OUAGADOUGOU, Burkina Faso: Misionaris Paul dan Marina Briggs telah menemukan cara untuk melayani orang Kristen Loron di Pantai Gading, meski mereka kemudian harus meninggalkan negara itu karena kerusuhan. Di negara tetangga, Burkina Faso, mereka telah bekerja dengan Bidore, seorang Kristen Loron, untuk menerjemahkan Alkitab. Terakhir ia telah mengirimkan empat pasal kitab Kisah Para Rasul ke Pantai Gading sehingga pengajar Alkitab bangsa Loron dapat memeriksanya dan memberikan ide-ide serta anjuran untuk pengembangan. Demikian tulis Paul. Baru-baru ini Paul dan Marina juga mengunjungi Pantai Gading untuk membantu membaptis beberapa orang Loron yang baru percaya. "Situasi di Pantai Gading cukup tenang saat ini," tulis Paul. [Sumber: New Tribes Mission, April 2006] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur atas empat pasal kitab Kisah Para Rasul yang sudah selesai dikerjakan; doakan agar para pengajar Alkitab bangsa Loron diberikan ketelitian selama memeriksa pasal-pasal dari kitab ini. * Doakan agar pasangan tim NTM tersebut dapat meyakinkan dan menantang iman para orang Kristen Loron. * M E K S I K O CHIHUAHUA, Meksiko: Sejumlah 75 orang Kristen Tarahumara mendapati bahwa mereka sudah tak diterima oleh komunitas mereka. Orang Tarahumara yang jumlahnya sekitar 50.000 menyebar di beberapa masyarakat di pegunungan utara Meksiko. Fernando adalah seorang pemimpin gereja dan guru di salah satu daerah di sana. "Mereka mengalami penindasan dari kelompok mereka sendiri," tulis misionaris Raul Salaverria. "Musuh-musuh mereka itu ingin agar orang Kristen dikeluarkan dari masyarakat." Pelayanan Fernando menjadi semakin sulit karena masih baru ada beberapa bagian Alkitab saja yang sudah diterjemahkan. Jadi, sebuah tim misi NTM berencana untuk kembali ke daerah itu sesegera mungkin untuk menerjemahkan firman Tuhan. Fernando diharapkan untuk menjadi rekan kerja utama mereka. [Sumber: New Tribes Mission, April 2006] Pokok Doa: ---------- * Berdoalah untuk keteguhan hati setiap orang percaya di antara bangsa Tarahumara, termasuk untuk Fernando dan pemimpin lain dari kongregasi ini serta pekerjaan penerjemahan Alkitab. * Doakan rencana tim NTM untuk kembali ke daerah itu guna menyelesaikan pelayanan penerjemahan mereka; berdoa agar kuasa Roh Allah melindungi mereka senantiasa. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI INDONESIA ** PARA MISIONARIS =============== Minggu ini doa kita akan ditujukan bagi para misionaris Indonesia yang sedang melayani di berbagai tempat di Indonesia maupun di luar negeri. Pokok Doa: ---------- * Bersyukur kepada Allah yang memberikan keberanian dan hati yang mengasihi jiwa-jiwa kepada para misionaris Indonesia untuk pergi melayani ke tempat-tempat yang sulit dijangkau. * Doakan agar Allah terus memberikan hikmat kepada para misionaris ini sehingga mereka senantiasa dikuatkan untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada siapa saja yang membutuhkan jamahan kasih Allah. * Berdoa supaya mereka bisa menemukan cara-cara efektif dan cocok dengan keadaan dan situasi di mana mereka melayani sehingga Injil dapat diberitakan dan diterima oleh penduduk setempat. * Berdoa agar mereka bisa menjalin relasi dengan orang-orang yang tepat di tempat-tempat tersebut sehingga pelayanan mereka dapat memberikan buah bagi kemuliaan nama Tuhan. * Doakan agar Roh Kudus senantiasa memberikan kekuatan untuk bertahan saat mereka menghadapi beragam tantangan dan kesulitan di medan pelayanan. ______________________________________________________________________ ** SURAT ANDA ** >From: Pengkuh Waskito <Piyou(at)> >Shallom, >Di komunitas persekutuan doa kami sedang mendoakan secara rutin dan >khusus untuk keberadaan suku-suku terasing yg ada di Indonesia. >apakah kami dapat memperoleh informasi mengenai perkembangan dari >suku-suku tersebut? atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan >terima kasih, gbu. Redaksi: Kami sungguh menghargai dan bersukacita atas kerinduan Anda untuk mendoakan suku-suku bangsa di Indonesia. Untuk memperoleh informasi tersebut, Anda bisa menghubungi organisasi-organisasi yang mempunyai pelayanan untuk menjangkau suku-suku tersebut. Salah satunya adalah Sentra Infokom Nasional/LINK. Silakan berkunjung ke situsnya di alamat: ==> http://www.komintra.net/ Kiranya informasi tersebut bisa membantu Anda. Selamat berdoa bagi suku-suku di Indonesia. ______________________________________________________________________ ** URLS Edisi Ini ** * New Tribes Mission http://www.ntm.org/ * Brigada Today http://www.brigada.org ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi : < staf-misi(at)sabda.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan : < owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://www.sabda.org/misi/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ **********************************************************************
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |