Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/18 |
|
e-JEMMi edisi No. 18 Vol. 7/2004 (5-5-2004)
|
|
====================================================================== ><> ><> Buletin e-JEMMi <>< <>< Edisi Mei 2004, Vol.7 No.18 ====================================================================== SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Artikel Misi] : Metode Mengabarkan Injil -- Secara Pribadi o [Profil/Sumber Misi] : Equip, New Christian Life Ministries o [Doa Bagi Misi Dunia]: Jamaica, Micronesia, Asia Timur o [Doa Bagi Indonesia] : Ambon o [Surat Anda] : Kirimkan e-JEMMi ke Anak Rohani o [URLs Edisi Ini] ********************************************************************** Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks. ********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam dalam kasih Kristus. Memang setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi saksi Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 1:8). Namun banyak orang merasa tidak tahu bagaimana melakukannya, karena sedikit orang yang menolong mereka untuk mengetahui bagaimana melakukan penginjilan. Nah, itulah sebabnya kami terbeban untuk menyajikan tema berseri pada bulan Mei ini, yaitu tentang "METODE PEKABARAN INJIL". Melalui tema ini kami akan membahas empat (4) topik dalam empat (4) edisi e-JEMMi mendatang. Adapun empat (4) topik berseri tersebut adalah : - Metode PI Pribadi [edisi 18/2004] - PI dengan Traktat [edisi 19/2004] - Metode PI Umum [edisi 20/2004] - Papan Iklan Bagi Kristus [edisi 21/2004] Topik pertama yang kami bahas dalam edisi minggu ini, adalah METODE PI PRIBADI. Hal-hal apa saja yang diperlukan, langkah-langkah apa yang perlu dilakukan, dan bekal apa saja yang harus disiapkan untuk ber-PI, bisa Anda simak dalam kolom artikel misi. Kiranya hal ini menolong kita untuk bisa melakukan penginjilan dengan lebih terarah. Selamat menginjil! Juga, selamat berdoa bagi pekerjaan Tuhan. Redaksi Buletin e-JEMMi *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= "Never afraid of giving up your best, and God will give you His better." *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ ARTIKEL MISI ~~ METODE MENGABARKAN INJIL -- SECARA PRIBADI (MIP) ================================================ PENDAHULUAN Mengabarkan Injil secara pribadi (MIP) adalah pemberitaan Injil dalam hidup sehari-hari, dimana seorang yang telah mengenal Kristus berupaya memperkenalkan Kristus kepada orang lain dan mengajaknya menerima Kristus. Lalu orang yang baru menerima Kristus itu dibimbing menjadi saksi Kristus pula. Tidak ada dua orang yang sama, karena itu tidak ada pula satu metode MIP yang berlaku bagi semua orang. Setiap orang mempunyai kepribadian sendiri. Mereka harus didekati sesuai dengan kepribadiannya. Sangat berbahaya menganggap hanya ada satu metode yang terpaksa harus menjadi pedoman bagi setiap orang. Kepribadian sukar dirumuskan. Unsur kepribadian antara lain adalah akal atau kecerdasan, perasaan, dan kemauan. Karena itu penginjil harus berusaha mengkomunikasikan Injil kepada akal seseorang, sehingga perasaannya digerakkan, dan kemauannya diserahkan kepada Yesus Kristus. Manusia tak mungkin mengemban tugas ini dengan kepandaiannya sendiri. 'Kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.' (2Korintus 3:5) Karena itu kita harus belajar mengenal kepribadian seseorang, dan menyesuaikan pola pendekatan dan bobot berita Injil yang akan kita sampaikan dengan kepribadian orang itu. Tentang hal ini Paulus berkata, 'Aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang' (1Korintus 9:19-23). Kita tak boleh terpaku mengandalkan satu metode tertentu, melainkan menerapkan prinsip-prinsip umum dengan menyesuaikannya pada kebutuhan dan kepribadian orang-seorang. Namun ada sifat-sifat tertentu yang umum pada semua orang. 'Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu' (Amsal 27:19). Dengan kata lain, kita sering melihat diri kita sendiri tercermin dalam diri sesama kita. Sering reaksi kita sama dengan reaksi mereka, dan perasaan kita sama dengan perasaan mereka. Maka dalam melakukan pendekatan kepada mereka, kita dapat mempertimbangkan reaksi dan perasaan mereka dengan menempatkan diri kita pada posisi mereka sebagai pendengar berita Injil. Dalam menjalankan MIP kita harus selalu memakai metode yang sesuai dengan kepribadian kita sendiri dan juga dengan kepribadian orang yang kita injili. Janganlah meniru metode orang lain kalau itu membuat kita canggung dan kikuk. I. Contoh-contoh MIP dalam Perjanjian Baru A. Tuhan Yesus dengan wanita Samaria (Yohanes 4) ------------------------------------------------ Ada beberapa hal yang penting kita perhatikan dalam metode Yesus dalam peristiwa ini. 1. Yesus sengaja mencari wanita itu (4:4). 2. Yesus tidak terikat pada tradisi dan tidak terpengaruh oleh diskriminasi rasial (4:9). 3. Yesus memilih waktu yang tidak akan menimbulkan salah paham (4:6). Sebaiknyalah melakukan MIP kepada teman sejenis untuk menghindari motif kita disalahtafsirkan (1Tesalonika 5:22; 2Korintus 6:3). 4. Yesus seorang diri bercakap-cakap dengan pendengar-Nya (4:8). 5. Pendekatan Yesus pada hal rohani adalah wajar dan bijaksana; misalnya, Ia minta tolong pada wanita itu (4:7) dan barulah Dia mengarahkan percakapan dari air minum kepada air hidup. 6. Yesus tidak dibelokkan dari tujuan-Nya oleh pertanyaan mengenai agama (4:20-24). 7. Yesus memaparkan rahasia keinginan hati perempuan itu (4:15). 8. Yesus menunjuk kepada dosanya (Yohanes 4:16-18). 9. Yesus memperkenalkan diriNya sebagai Mesias (4:26). Tujuan MIP ialah membawa orang ke dalam persekutuan dengan Kristus. B. Filipus dengan orang Etiopia (Kisah Para Rasul 8:26-40) ---------------------------------------------------------- Dalam peristiwa ini juga ada beberapa hal penting yang perlu kita pelajari. 1. Filipus dipimpin oleh Roh Kudus kepada orang yang dipersiapkan sendiri oleh Roh (Kisah Para Rasul 8:26,29,30). 2. Filipus segera menanggapi pimpinan Roh Kudus (8:30). 3. Filipus membuka pembicaraan dengan suatu pertanyaan (8:30). 4. Filipus menyimak pada persoalan orang Etiopia itu sebelum menanggapinya (8:34). 5. Filipus menerangkan tentang Yesus dari Firman Tuhan (8:35). 6. Setelah orang Etiopia itu mengaku percaya, Filipus membaptiskannya (8:36-38). Kepercayaannya diteguhkan dalam kesaksian baptisannya di depan pelayan-pelayannya. 7. Usai tugasnya, Filipus tidak nampak lagi (8:39). 8. Orang yang baru menerima Kristus berjalan pulang dengan sukacita (8:39). II. Contoh-contoh MIP yang dapat dipakai di Indonesia Dalam suasana kebebasan beragama di Indonesia, dan dalam rangka toleransi beragama serta saling menghormati antar sesama umat beragama, nampaknya mengabarkan Injil secara pribadi adalah yang paling 'bersahabat'. MIP dalam pola komunikasi persahabatan bisa berlangsung di mana saja. Tidak memerlukan alat-alat, gedung gereja, lembaga organisasi maupun acara dan tata kebaktian. Yang kita butuhkan adalah bimbingan Roh Kudus dan keyakinan kita pribadi, bahwa Tuhan berkenan memakai kita sebagai utusan-Nya (2Korintus 5:20). Dalam rangka itu kita dapat mengabarkan Injil: 1. Di rumahtangga. Di rumahtangga kita sendiri maupun tetangga atau orang lain, kita dapat memakai MIP (Kisah Para Rasul 20:20; Lukas 10:38,39). 2Raja-raja 5:1-5 menceritakan seorang pelayan membawa tuannya kepada Tuhan. Andreas membawa Petrus kepada Kristus (Yohanes 1:40-42). Apakah ada anggota keluarga kita yang belum percaya? Bagaimana pula dengan pembantu kita? Dalam MIP perilaku pribadi sebagai penginjil mempunyai peranan yang sangat penting, teristimewa dalam lingkungan rumah dan keluarga sendiri. Kalau ucapan kita tidak selaras dengan perbuatan kita, mereka tidak akan mau mendengarkan berita Injil. 2. Di Sekolah Minggu atau kelompok studi Alkitab ataupun katekisasi. Kita dapat menciptakan kesempatan untuk bicara dengan murid Sekolah Minggu, seorang demi seorang dan membimbing mereka kepada pertobatan dan iman akan Yesus Kristus. Kita dapat mengundang mereka datang ke rumah kita, atau bicara dengan mereka seusai kebaktian Sekolah Minggu. 3. Seusai kebaktian gereja. Kalau ada tamu atau pengunjung gereja yang kita anggap belum percaya, maka kesempatan seusai kebaktian Minggu merupakan kesempatan yang baik untuk berbicara dengan mereka. Kesempatan tersebut tepat untuk membicarakan tentang kepercayaan kepada Yesus. Sayang sekali, umumnya suasana usai kebaktian cukup ramai, sehingga sukar mengajak orang membicarakan hal-hal rohani. Kebaktian khusus seperti perayaan Natal dan Paskah, yang biasanya dirayakan bersama undangan, adalah kesempatan yang sangat baik untuk bicara dengan orang yang belum percaya. 4. Dalam perjalanan. Bis atau kereta api adalah tempat dimana kita bertemu dengan masyarakat untuk jangka waktu yang cukup panjang. Sewaktu menunggu kendaraan, kita dapat berdoa supaya Tuhan memimpin kita kepada orang yang sudah dipersiapkan oleh Roh Kudus. 5. Di tempat kerja (Matius 9:9). Ini merupakan lapangan yang luas dan mempunyai tuntutan yang sangat berat. Teman sekerja tidak akan mengindahkan ucapan kita kalau kelakuan kita tidak baik, atau kalau kita malas bekerja. Hidup pribadi kita adalah kesaksian yang paling efektif karena kita tidak bisa menggunakan jam kerja untuk mengabarkan Injil. 6. Kepada orang sakit (Markus 2:1-12; Yohanes 9:1-7, 35-38). Mengunjungi pasien-pasien di rumah sakit merupakan upaya mengabarkan Injil yang sangat mengesankan. Kalau kita belum mengenal penderita, maka kita harus minta izin lebih dahulu dari rumah sakit itu. Kita wajib menaati segala peraturan yang berlaku. III. Tanggung Jawab Umum Setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi saksi Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 1:8). Masing-masing bertanggung jawab mengupayakan orang lain bagi Kristus. Ini tidak berarti bahwa kita harus bersaksi tentang Kristus kepada setiap orang yang kita jumpai. Adalah bijaksana sekali kalau kita berdoa, memohon supaya Tuhan menunjukkan kepada kita seseorang -- mungkin teman, tetangga, teman sekerja ataupun anggota keluarga kita sendiri. Kita mempunyai paling sedikit empat kewajiban terhadap orang yang akan kita bawa kepada Kristus. A. Berdoa --------- Catatlah namanya (atau nama mereka) dan doakanlah dengan teratur, khususnya memohon supaya mereka bertobat. B. Teladan ---------- Mereka akan segan dan tak acuh mendengar kata-kata kita mengenai Yesus Kristus, jika mereka tidak lebih dulu menyaksikan Yesus dalam hidup kita. Teladan kekristenan tidak dapat dipaksakan atau dibuat- buat, melainkan wajar. Bahkan kita sendiri sukar menyadarinya (Matius 5:16), karena itu adalah dampak dari hidup pribadi kita dengan Kristus. C. Bersahabat ------------- Kita wajib mengasihi sesama sebagai insan pribadi yang patut dihargai dan dihormati. Jadi bukan karena data statistik, yaitu seolah-olah dia tidak lebih daripada satu orang yang harus diselamatkan terlepas dari kepribadiannya seutuhnya. Bila kita mau menjadi sahabat seseorang, kita wajib berbicara kepadanya tentang Kristus. Persahabatan Kristen yang sungguh membutuhkan banyak waktu dan adalah tantangan hebat bagi kita. Sebelum membicarakan secara khusus mengenai pertobatan dan ihwal kekristenan dengan seorang sahabat, kita dapat membawa dia ke gereja atau ke suatu kebaktian lain untuk mendengarkan Injil. Juga meminjamkan atau menyarankan dia membaca buku Kristen. D. Bersaksi ----------- Doa, teladan hidup praktis, dan persahabatan meskipun sangat perlu, tidaklah membebaskan kita dari kewajiban memberi kesaksian pribadi tentang Kristus kepada sahabat kita. Cepat atau lambat kesempatan itu akan datang. Tidak dapat dipaksakan, karena justru kurun waktu ini adalah masa yang mencemaskan. Baiklah kita menunggu kesempatan itu dengan doa dan pengharapan, dan bila tiba waktunya gunakanlah segera. IV. Beberapa Petunjuk Pokok Kalau kesempatan itu sudah tiba, beberapa petunjuk pembimbing bisa dijadikan sebagai pedoman. A. Carilah tempat dan waktu yang tenang untuk bicara ----------------------------------------------------- Hindarilah hal-hal yang dapat mengganggu pembicaraan itu. B. Sediakan Alkitab ------------------- Alkitab mutlak harus ada, guna memungkinkan kita dapat bersama-sama melihat ayat-ayat inti. Dari awal pembicaraan harus jelas, bahwa berita yang kita sampaikan bukan dari diri kita sendiri, melainkan Firman yang berasal dari Tuhan. Tujuan kita ialah, supaya Tuhan sendiri yang berbicara kepada sahabat itu dengan perantaraan Firman- Nya. C. Berita jelas dan sederhana ----------------------------- Sebisa-bisa mungkin pemberitaan kita jelas, sederhana dan mudah dipahami. Mungkin sang sahabat sedang menghadapi suatu soal atau kesukaran. Kita tidak boleh masa bodoh terhadap hal itu. Kita harus turut prihatin merasakannya. Namun kita harus berusaha supaya tidak menyimpang dari pokok berita yang kita sampaikan. Kita harus terus melanjutkan percakapan tentang Kristus dan kebutuhan kita akan Dia. D. Lugas dan sopan ------------------- Jangan lupa, seorang yang belum percaya masih 'buta'. Adalah suatu kebodohan kalau kita kehilangan kesabaran karena ia 'buta' sehingga tidak dapat melihat. Baiklah kita berusaha tidak marah. Juga menghindari perdebatan apalagi perbantahan. Kalau dia tak dapat atau sukar mengerti apalagi setuju, bahkan kalau nampak ia tidak sungguh- sungguh mencari Tuhan, baiklah dulu menghentikan percakapan itu. Dalam hal demikian kita dituntut berdoa lebih banyak, sambil menunggu kesempatan untuk bersaksi lagi. E. Kesaksian pribadi menopang dan menghidupkan pemberitaan ---------------------------------------------------------- Kita dipanggil bukan melulu hanya untuk menjelaskan siapa Kristus, apa yang telah dikerjakan Kristus dan apa yang dapat diperbuat-Nya untuk sahabat kita. Tapi kita juga wajib memberikan kesaksian kita pribadi tentang pengalaman kita sendiri dengan Kristus. F. Tetap memandang kepada Tuhan selama percakapan ------------------------------------------------- Hanya Roh Kudus-lah yang dapat membuka mata hati orang yang belum percaya. Kiranya Tuhan berkenan menggunakan kata-kata kita membuka mata. rohani orang itu, dan baiklah kita ingat bahwa kita adalah alat Tuhan. Tuhan sendirilah yang dapat membuka mata hati orang yang 'buta' itu. V. Pemberitaan Injil Ada banyak cara untuk memberitakan Injil. Namun perlu kita sadari, bahwa masalah orang-orang yang membutuhkan berita Injil adalah bermacam-macam. Kepribadian mereka juga bermacam-macam. Karena itu pola pengabaran Injil harus lugas dan bervariasi -- tidak boleh kaku dan terpaku pada satu metode. Sekalipun demikian kita akan tertolong bila mengingat, bahwa orang yang mau datang kepada Kristus pada dasarnya menempuh tahapan- tahapan seperti dikemukakan di bawah ini. Juga penting sekali mengingat beberapa ayat yang terkait dengan tahapan-tahapan itu: 1. Sesuatu untuk diakui. 2. Sesuatu untuk dipercayai. 3. Sesuatu untuk dipertimbangkan. 4. Sesuatu untuk diperbuat. A. Sesuatu untuk diakui: bahwa kita adalah orang berdosa dan memerlukan penyelamatan ------------------------------------------------------------ Menurut Firman Allah, kita adalah orang-orang yang: 1. Berdosa. Alkitab memberi arti negatif, 'dosa' adalah kegagalan (Roma 3:22,23), dan 'dosa' adalah pemberontakan melawan Tuhan dan kekuasaan-Nya (1Yohanes 3:4; bnd Matius 22:36-40). 2. Bersalah. Dosa-dosa kita mengakibatkan kita jatuh di bawah pengadilan Allah yang adil, dan menjauhkan kita dari Dia (Yesaya 59:1,2; Filemon 6:23). 3. Tak berdaya. Kita tak berdaya untuk menyelamatkan diri kita sendiri. Apa pun usaha kita, dan betapa kerasnya pun kita berusaha, kita pasti gagal; kebenaran dan kesalehan kita tidak bersih di mata Allah Yang Mahakudus (Yesaya 64:6). Karena itu tak seorang pun dapat selamat oleh perbuatan baiknya (Efesus 2:8,9). Justru kita memerlukan juruselamat. B. Sesuatu untuk dipercayai: Yesus Kristus datang dan mati untuk menjadi Juruselamat kita ---------------------------------------------------------------- Orang bisa saja mengakui bahwa dia membutuhkan juruselamat. Tapi pengakuan itu belum cukup. Dia harus percaya bahwa Yesus ialah Juruselamat satu-satunya yang dia perlukan. Kemampuan Yesus menyelamatkan baru jelas bila seorang mengerti siapa Dia dan apa yang telah Dia perbuat. 1. Yesus adalah Tuhan dan manusia sekaligus (1Timotius 2:5,6). 2. Yesus telah mati untuk dosa-dosa kita (Yesaya 53:5,6; 1Petrus 2:24, 3:18). C. Sesuatu untuk dipertimbangkan: Kristus bukan hanya Juruselamat kita, tapi juga Tuhan kita ----------------------------------------------------------------- Orang Kristen menyerah tanpa syarat kepada Kristus, sesuai dengan kepribadian Kristus. Artinya, kita tidak boleh mengambil dan memilih hanya segi-segi tertentu saja dari Kristus, dan menyerahkan diri hanya pada segi-segi tertentu itu karena kebetulan cocok dengan selera kita sendiri. Itu sama sekali tidak boleh, karena Yesus adalah Juruselamat sekaligus Tuhan dan Raja, yang tuntutan dan kedaulatan-Nya mutlak atas hidup kita seutuhnya. Penyerahan yang benar dan sungguh, mustahil tanpa: 1. Pertobatan. Kita harus berbalik dari dosa-dosa lama maupun dari dosa-dosa kini yang biasa kita lakukan (Kisah Para Rasul 3:19). 2. Penyerahan diri. Kita harus menyerahkan diri kepada kuasa Kristus untuk hidup kita selanjutnya (Markus 8:34; Yohanes 13:13; Lukas 14:25-35). D. Sesuatu untuk diperbuat: menyerahkan diri kita kepada Kristus sebagai Juruselamat pribadi dan Tuhan ---------------------------------------------------------------- Penyerahan diri meliputi baik mempercayai Kristus dan mempercayakan diri kepada Dia sebagai Juruselamat, sekaligus pasrah berserah kepada Dia dan mematuhi-Nya selaku Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, 'penyerahan diri' diuraikan dalam dua sisi: 1. 'Datang' kepada Kristus, supaya Dia menerima kita (Matius 11:28; Yohanes 6:37). 2. 'Menerima' Kristus, supaya Dia datang kepada kita (Yohanes 1:12; Wahyu 3:20). Kalau kita yakin bahwa sahabat itu sudah siap untuk bertobat, maka baik sekali mengajak dia berdoa pada saat itu juga. Tapi janganlah memaksa dia mengambil langkah itu. Kalau dia belum yakin, maka bijaksana sekali mempersilakan dia pulang untuk mengambil keputusan sendiri. Jika yang terjadi adalah demikian, mohonlah supaya dia memberitahu bila dia telah mengambil keputusan. Kalau dia berjanji akan memberitahu kemudian, buatlah perjanjian (sebelum dia pergi) untuk bertemu lagi. Diedit dari sumber: Judul Buku : Pedoman Penginjilan Judul Artikel: Metode Mengabarkan Injil - Secara Pribadi (MIP) Penulis : D.W. Ellis Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF - 1993 Hal : 127 - 134 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ EQUIP ==> http://www.equiporg.org Kurangnya kepemimpinan Kristen menjadi faktor penghambat bagi umat percaya di Irak untuk merintis gereja-gereja baru di negaranya. Gereja di Irak sedang mengalami pertumbuhan pesat. Namun seiring dengan pesatnya pertumbuhan itu, masih ada kekurangan serius khususnya dalam hal pemimpin gereja yang berkualitas dan sumber- sumber yang dibutuhkan untuk mengembangkan gereja. EQUIP, sebuah pelayanan yang menyediakan pengembangan kepemimpinan bagi umat Kristen di dunia, sedang mengumpulkan bahan dan orang-orang yang diutus untuk melatih para pemimpin gereja di Irak. Untuk mengetahui lebih banyak tentang pelayanan EQUIP, yang didirikan oleh John Maxwel, silakan berkunjung ke situsnya. NEW CHRISTIAN LIFE MINISTRIES ==> http://newchristian.gospelcom.net/ ==> http://newchristian.gospelcom.net/Pages/strtup/startupfrm.html New Christian Life Ministries menyediakan materi pemuridan dan sumber-sumber online guna membantu mentoring bagi orang Kristen baru. Salah satu di antara sumber pemuridan dibuat oleh Rev. James Hall dari Springfield, Missouri, yaitu Start Up Studies. Juga tersedia traktat Injil "God's Adoption Contract" dan "The Harvester's Manual" bagi pemuda Kristen. Partisipan Kristen, petobat baru, orang Kristen, dan para mentor bisa mendapatkan bahan pelajaran berharga saat menjelajahi situs ini. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ J A M A I C A "Ellerslie Pen" adalah sebuah wilayah kumuh di Jamaica. Food For The Poor berkomitmen untuk mengembangkan proyek di sana. Perwakilannya melaporkan observasi setelah mengadakan kunjungan terakhir ke wilayah ini. "Ada rumah-rumah kecil didirikan, dikelilingi kebun kecil dimana mereka bisa menanam beragam tanaman. Hal yang paling menyentuh terjadi di akhir perkunjungan. Para penghuni wilayah meminta kami berdiri dalam lingkaran dan berdoa bersama mereka." Perwakilan Food For The Poor juga mengatakan bahwa aksi bantuan yang diberikan dan juga Injil yang diberitakan telah mengubah wajah penderitaan mereka. "Komunitas yang semula dikenal dengan kekejaman dan kekerasannya, kini telah menjadi komunitas yang takut kepada Allah. Hal ini yang menjadikan kami bersukacita karena kemenangan bersama Kristus." [Sumber: Mission Network News, April 29th 2004 ] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur bagi pelayanan Food For The Poor yang dilakukan untuk memenangkan sebuah wilayah di Jamaica. Doakan proses follow-up yang perlu disediakan bagi penduduk wilayah tersebut yang telah dijamah Tuhan. * Doakan bagi para penduduk supaya mereka tetap setia dan beriman kepada Allah di tengah-tengah kesulitan sandang pangan yang mereka hadapi. M I C R O N E S I A Christian Resources International sedang menuju Micronesia, sebuah kepulauan di Pasifik Selatan, di sebelah timur Filipina. Perwakilan dari Christian Resources International (CRI) mengatakan bahwa mereka mengutus tim ke pulau Chuuk. Salah satu fokus perjalanan mereka: melatih para pemimpin gereja khususnya dalam melayani anak-anak. "Sekitar 50% populasi di pulau ini berusia di bawah 18 tahun, dan penduduk pulau ini terkenal dengan tingkat bunuh diri terbesar di dunia. Ada indikasi kehidupan yang tidak berpengharapan bagi generasi mendatang." CRI mempunyai dua tujuan pelayanan di Chuuk. "Tim utusan memang secara khusus akan memberikan pelatihan Sekolah Minggu. Kami juga membekali tim ini dengan perpustakaan bagi pendeta. Kami akan bisa menyediakan materi-materi teologi yang dibutuhkan untuk melakukan pelayanan mereka." [Sumber: Mission Network News, April 29th 2004] Pokok Doa: ---------- * Doakan tim yang diutus CRI ke pulau Chuuk supaya sukses dalam memberikan pelatihan bagi guru Sekolah Minggu. Doakan supaya pelayanan mereka bisa menolong generasi muda di pulau Chuuk menemukan masa depannya bersama Tuhan. * Berdoa supaya Allah mempersiapkan hati para pekerja di Chuuk karena sudah menjadi tugas mereka untuk melayani para pemuda di Chuuk supaya mempunyai hati yang menaruh harapan kepada Kristus. A S I A T I M U R Pemuda menjadi kunci untuk menyebarkan tentang pengharapan dalam Kristus ke negara-negara di Asia Timur yang tertutup bagi Injil. Teen Missions International sedang bekerja keras untuk melatih para pemuda dalam pelayanan. Perwakilan dari Teen Missions International mengatakan bahwa untuk sebuah negara mereka telah mengutus 200 orang untuk mengadakan pelatihan. "Pelatihan nasional kepada pemuda untuk memberitakan Injil ke negaranya masing-masing sangat diperlukan. Para pemuda ini akan menjadi penolong kami untuk melakukan pelatihan di negara-negara lainnya. Mereka akan dilatih tentang materi penginjilan termasuk penginjilan kepada anak. Dengan demikian mereka juga dipersiapkan untuk mengenalkan anak-anak kepada Kristus." Sementara keamanan menjadi perhatian utama, Teen Mission sedang merencanakan pelayanan baru di Kamboja. Untuk hal tersebut diperlukan banyak dukungan. Pemuda yang telah mengikuti pelatihan akan banyak membantu dalam memberikan pelatihan kepada pemuda lainnya. Tentu saja, pemuda akan menjangkau pemuda, karena itu sangat dibutuhkan keterlibatan pemuda dalam pelayanan ini. Para pemuda ini bisa menjadi berkat bagi para pemuda dan penduduk di negara-negara lain yang dilatihnya. [Sumber: Mission Network News, April 26, 2004] Pokok Doa: ---------- * Berdoa supaya semakin banyak pemuda yang rindu terlibat dalam pelayanan Teen Missions sehingga mereka tergerak untuk menjangkau teman-temannya. * Doakan para pemuda yang telah tergabung dalam Teen Missions dan saat ini sedang melatih banyak pemuda di negara-negara lain. Berdoa supaya mereka bisa menjadi berkat bagi para pemuda yang dilatih dan penduduk di sekitarnya. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Ambon ----- Pokok Doa: * Bersyukur untuk situasi keamanan di Ambon saat ini bisa lambat laun diatasi. Berdoa supaya keamanan ini terus bisa dijaga dan penduduk Ambon bisa kembali menjalankan kehidupannya sehari-hari. * Doakan supaya penghiburan Allah bisa dirasakan oleh mereka yang menjadi korban dalam konflik di Ambon. * Berdoa untuk aparat keamanan yang bertugas untuk mengamankan wilayah Ambon supaya mereka bisa bertanggung jawab dalam melakukan tugas mereka. * Doakan pemerintah daerah setempat agar bisa menyelesaikan konflik ini dengan segera, dengan tepat, dan tidak memihak salah satu pihak. * Berdoa untuk pemerintah dan lembaga sosial yang mencoba bekerja sama menolong para korban pertikaian di sana. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: siahaan andy <andiez_20@> >Bapak/Ibu yg ada di e-JEMMi, >Saya mau minta bantuan dari bapak/ibu. Begini, saya punya anak >rohani yg bekerja di sebuah perusahaan asing di Kalimantan. anak >rohani saya itu haus akan hal2 yg rohani karena di Kalimantan hal2 >rohani, karena berada di tengah2 hutan, agak sulit didapatkan. > >Saya mohon bantuan dari bapak/ibu pegurus redaksi untuk mengirimkan >ke anak rohani saya itu berita2 misi dan tentang penginjilan secara >rutin seperti yang saya terima tiap bulannya. > >Anak rohani saya kesulitan untuk browsing ke luar lewat >perusahaannya karena tidak diperbolehkan oleh operator >perusahaan tsb. namun anak rohani saya masih dapat menerima >email. Terimakasih atas bantuannya. TUHAN memberkati. Redaksi: Kami sangat mendukung usaha Anda untuk menolong agar anak rohani Anda dapat menerima bahan-bahan misi yang diperlukan untuk pertumbuhan imannya. Untuk itu kami telah mendaftarkan alamat email anak rohani Anda di milis e-JEMMi. Harapan kami buletin e-JEMMi yang diterimanya secara rutin setiap minggu dapat menolongnya bertumbuh dan terbeban berdoa bagi pelayanan misi. Mari kita dukung rekan kita di Kalimantan ini dalam doa. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip Buletin e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |