Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/17 |
|
e-JEMMi edisi No. 17 Vol. 09/2006 (25-4-2006)
|
|
April 2006, Vol.9 No.17 ****************************** e-JEMMi ***************************** (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ********************************************************************** ** SEKILAS ISI ** <*> EDITORIAL <*> PROFIL BANGSA : Guinea Bissau <*> SUMBER MISI : Global Mapping International, Create International <*> DOA BAGI MISI DUNIA: Senegal, Indonesia, Eropa <*> DOA BAGI INDONESIA : Lembaga-Lembaga Penginjilan <*> SURAT ANDA : Ucapan Syukur <*> STOP PRESS : Baru! Situs PELITAKU ______________________________________________________________________ "IN A WORLD OF CONSTANT CHANGE, YOU CAN TRUST GOD`S UNCHANGING WORD" ______________________________________________________________________ ** EDITORIAL ** Syalom, Kali ini kami akan mengajak para pembaca setia e-JEMMi berkunjung ke salah satu negara di `benua hitam`, Guinea Bissau. Negara ini memang sangat jarang disebut atau bahkan dikenal, namun bukan berarti ia luput dari perhatian Allah. Beberapa `duta Allah` dari negeri kita telah Tuhan utus ke negara ini. Bagaimana keadaan ladang pelayanan ini? Apa kendala yang mereka hadapi? Guinea Bissau dan para pelayan Tuhan yang melayani di sana sangat memerlukan dukungan doa kita. Tanpa doa, pekerjaan di ladang misi tidak dapat terlaksana. Dan jika kita terus bertekun dan setia dalam doa untuk negara-negara yang masih tertutup bagi Injil, maka kuasa Tuhan akan membuka pintu-pintu itu untuk menerima pemberitaan Kabar Kebenaran Sejati. Siap sediakah Anda bergandengan tangan dengan para misionaris untuk melayani di ladang-Nya ini? "Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan." (Kolose 4:3) Soli Deo Gloria! Redaksi e-JEMMi, Lisbet ______________________________________________________________________ ** PROFIL BANGSA ** GUINEA BISSAU ============= Luas : 36.125 km2 Jumlah Penduduk : 1;2 juta Ibu Kota : Bissau dengan lebih kurang 223.000 jiwa. Urbanisasi 30% Suku Bangsa : - Afrika Barat [15 kelompok suku, di antaranya Balanta (suku terbesar), Manjako, Papel, Mankanya, Beafada, Bijago, Jola/Felupe, Nalu] : 56,5% - Fulbe (5 kelompok suku) : 25,4% - Mande (5 kelompok suku: Mandingo, Maninka, Mandinga, Sarakole, dan Susu) : 14,9% - Lain-lain (orang Kreol, orang-orang Tanjung Verdian, orang-orang Guinea) : 3,5% Bahasa Utama : Portugis Bahasa Nasional : Kreol, dipakai oleh 60% dari jumlah penduduk. Ekonomi : Negara kurang berkembang. Infrastruktur sulit karena tingkat pendidikannya yang sangat rendah. Politik : Sejak 1974 merdeka dari Portugal. Demokrasi masih sulit, sering terjadi perang saudara. Pemilu terakhir awal tahun 2004. Agama : Animis 48,1 % Islam 44,0 % Katolik 7,0 % Kristen 0,9 % KEMBALI KE LADANG PERJANJIAN Sekembali dari cuti di Indonesia, pada minggu-minggu pertama di Guinea Bissau saya memerlukan waktu untuk beradaptasi kembali dengan iklim, budaya, dan terutama dengan bahasa Kreol. Dalam tahap pelayanan yang kedua ini saya melayani di tiga tempat dengan kebiasaan dan juga dengan bentuk pelayanan yang berbeda. Tempat- tempat itu adalah: Sao Domingos Letaknya lebih kurang 128 km sebelah Utara Guinea Bissau, berbatasan dengan Senegal. Mayoritas penduduknya masih animis ataupun beragama Katolik. Gereja Protestan bisa berkembang karena banyak orang yang cukup terbuka dengan Injil. Di situ, saya lebih berfokus pada pemuridan, pendidikan guru Sekolah Minggu, dan penginjilan. Selain itu, saya juga mengajar PA di gereja setempat. Empada Tempat kedua dalam pelayanan saya terletak lebih kurang 300 km sebelah Selatan Guinea Bissau. Penduduk di daerah ini, suku Beafada, mayoritas beragama non-Kristen yang cukup fanatik. Lebih dari tiga puluh tahun Injil diberitakan di antara suku mereka, tetapi sampai sekarang belum ada orang Beafada yang percaya. Tim kami lebih berfokus pada penginjilan ke desa-desa dan dari rumah ke rumah. Tidak jarang suku Beafada menolak Kristus secara terang-terangan. Gereja di Empada yang berasal dari latar belakang suku-suku lain tidak memiliki visi untuk menjangkau orang-orang yang belum percaya. Jemaat di Empada bukan suatu perkecualian, walaupun Guinea Bissau adalah negara di Afrika Barat satu-satunya yang belum menjadi negara muslim. Gereja-gereja masih takut menginjili orang yang beragama lama. Selama tiga bulan saya membantu pelayanan teman saya yang berasal dari Brazil sampai dia pulang ke kampung halamannya. Karena tidak ada rekan sekerja di Empada, akhirnya saya pindah lagi ke tempat lain. Ntchumbe Letaknya lebih kurang 130 km sebelah Timur Guinea Bissau. Di sini terdapat satu-satunya sekolah Alkitab di negara ini. Sekolah Alkitab ini berada di lokasi yang sangat terpencil. Jika tidak memiliki kendaraan untuk menuju lokasi ini, satu-satunya cara untuk mencapainya adalah dengan berjalan kaki sejauh 7 km dari jalan raya. Di sinilah saya mengajar sampai sekarang. Mulanya ini adalah pergumulan berat bagi saya karena harus mempersiapkan materi dari buku-buku berbahasa Portugis yang dimiliki di perpustakaan. Di samping itu, semua tugas dan makalah mahasiswa Alkitab ditulis dalam bahasa Portugis. Bahasa yang sudah lebih kurang lima tahun tidak saya gunakan ini harus dilatih lagi. Oleh karena kesulitan ini, akhirnya saya mengajar dalam bahasa Kreol dan memberi mereka tugas dalam bahasa Portugis. Mahasiswa tahun keempat terdiri dari empat orang dan mereka berasal dari latar belakang suku dan pendidikan yang berbeda. Tidak jarang saat mengajar, saya harus menunggu begitu lama karena mereka sangat lamban dalam menulis. Semua bahan harus ditulis di papan tulis. Maklum, buku atau makalah tidak ada. Jadi, semua serba tulisan tangan. Karena tidak ada tetangga yang dekat, setiap hari saya bertemu dengan orang yang sama. Saya menikmati persekutuan dengan mereka karena kami mengenal baik satu sama lain. Bahkan setiap akhir pekan saya bersama dua mahasiswa mengunjungi Desa Biana dan Jadda yang beragama non-Kristen untuk penginjilan. Puji Tuhan, ada seorang ibu dan anak yang mengambil keputusan untuk percaya kepada Kristus. Saya juga mengajar di tingkat satu yang terdiri dari dua belas orang. Inilah jumlah terbanyak sejak sekolah Alkitab tersebut dimulai. Tahun ini, untuk pertama kalinya sekolah Alkitab menerima mahasiswa yang berlatar belakang non-Kristen. TAHUN-TAHUN PERTAMA DI GUINEA BISSAU Betapa senangnya hati seseorang jika ia mendapatkan sesuatu yang sudah lama ia rindukan atau doakan. Demikian juga hati saya; ketika berdoa selama dua belas tahun untuk negara Guinea Bissau, akhirnya dalam waktu Tuhan yang tepat, Ia membawa saya masuk juga ke "Tanah Perjanjian." Ketika tiba di Sao Domingos pada 11 Januari 2004, saya mengingat satu bagian Firman Tuhan dari 1 Tesalonika 5:24, "Ia yang memanggil kamu adalah setia Ia juga yang akan menggenapinya". Di situ saya bergabung dengan tim WEC yang terdiri dari Ibu M dan Keluarga Clarke. Berhubung saya tiba pada hari Minggu, teman-teman langsung membawa saya ke gereja. Acara di sana sangat hangat karena jemaat, khususnya ibu-ibu menyanyi sambil menari-nari dan melompat-lompat sampai debu beterbangan ke mana-mana karena lantai gereja masih berupa tanah. Ini merupakan pengalaman pertama yang sangat mengesankan sekaligus merupakan tantangan karena terus terang saya tidak bisa menari. Hari-hari berikutnya, kami mulai mengunjungi orang-orang percaya di desa-desa di sekitar Sao Domingos. Jemaatnya sangat sederhana, namun memiliki kerinduan untuk beribadah. Di antara mereka ada yang harus berjalan kaki berjam-jam lamanya hanya untuk mengikuti kebaktian. Sering tak ada pemimpin atau orang yang mengajari mereka Firman Tuhan. Jemaat seringkali hanya terdiri dari ibu-ibu yang semuanya buta huruf. Maklum mereka sangat kurang dalam pengajaran. Kami juga berkunjung ke desa yang belum memiliki orang percaya. Ibu M menyampaikan Firman Tuhan dalam bahasa Kreol dan saya mendukungnya dalam doa. Di sinilah saya mengerti betapa pentingnya pelayanan dalam tim. Sewaktu-waktu kami juga membawa satu atau dua orang pengemudi atau remaja untuk menemani kami. Mereka menerjemahkan bahasa Kreol kami ke dalam bahasa daerah karena seringkali orang desa tidak terlalu mengerti bahasa Kreol. Dalam setiap kunjungan kami selalu harus bergumul dalam peperangan rohani. Hampir setiap desa mempunyai tempat-tempat penyembahan berhala. Misalnya pada bulan Agustus 2004, ketika Ibu M dan saya mengunjungi satu desa, ada sekelompok ibu-ibu, kira-kira dua puluh orang dengan dukun mereka yang baru keluar dari hutan di mana mereka mengadakan upacara penyunatan untuk mengikat diri kepada Iblis. Setelah kami berdua pulang, kami tidak bisa tidur sepanjang malam, karena terus `diganggu`. Akhirnya kami mengambil waktu untuk memuji Tuhan dan terus berdoa. Sesudah beberapa bulan di Sao Domingos saya pindah ke Cacine, bagian Selatan. Di situ hanya ada gereja kecil. Anggota jemaatnya kebanyakan remaja dan anak-anak. Saya melayani remaja dan Sekolah Minggu, sekaligus mengajar beberapa remaja untuk terlibat di dalam pelayanan Sekolah Minggu. Setiap minggu keempat, kami membawa kaum remaja keluar untuk menyaksikan Injil. Tantangan di Cacine berbeda dengan di Sao Domingos. Di Cacine ada banyak orang Wasai yang begitu kuat dengan kepercayaan takhyul dan penyembahan berhala. Pada akhir pelayanan saya di sana, ada anak pemimpin Wasai yang hilang di hutan kira-kira jam sembilan pagi. Menurut kepercayaan mereka, anak tersebut dibawa setan. Akhirnya, semua orang Wasai di kampung itu mencari si kecil. Baru jam tiga sore mereka menemukannya. Setelah itu, seluruh kampung mengadakan upacara khusus, agar setan tidak membalas dendam. Sekarang saya mempelajari bahasa Portugis di ibu kota Bissau agar diperlengkapi untuk pelayan berikutnya. ESPERANCA (HARAPAN) YOUTH CENTER DI INGORE, GUINEA BISSAU Matahari bersinar, udara panas sekali, tetapi di dekat rumah misionaris WEC, ada sekelompok orang yang tertawa dan berkeringat. Mereka bekerja keras untuk membangun Youth Center di Ingore, sebuah desa terpencil di pedalaman Guinea Bissau, Afrika Barat yang berbatasan dengan Senegal. Postur mereka tinggi besar dan berkulit hitam. Sekalipun mereka bekerja keras, mereka masih bersukacita. Jika mereka tertawa, cuma gigi mereka yang putih dan sehat yang menonjol. Mata mereka bersinar pertanda sukacita. Dari pagi hingga petang mereka terus mencetak batu bata. Ada beberapa kelompok lain yang sibuk mencabut akar-akar pohon dari tanah supaya pondasi Youth Center bisa dibuat. Mereka semua adalah anggota gereja Protestan Ingore di bawah pimpinan Pendeta Almandinyo dan pembina Bapak D. Karena negara mereka adalah sebuah negara yang miskin sekali, kebanyakan pemuda meninggalkan daerah asal mereka di pedalaman dan merantau ke ibu kota Bissau. Namun, di situ pun mereka tidak mendapatkan pekerjaan dan pendidikan seperti yang mereka impikan. Akibatnya, kebanyakan dari mereka menjadi pengangguran dan membuat kekacauan. Itulah sebabnya para hamba Tuhan, baik misionaris WEC maupun orang pribumi sendiri, beriman untuk mendirikan Youth center, agar generasi muda ini bisa dididik dan selanjutnya mampu mencari nafkah hidup sendiri. Visi pembangunan tempat ini berawal dari Bapak D pada awal millenium ke-3. Pada tahun 2002, perencanaan ini disempurnakan dan pekerjaan pun dimulai. Banyak kesulitan yang dihadapi pada waktu itu, dan sampai sekarang pun masih demikian. Akta tanah susah diurus karena ada beberapa pemilik tanah yang tidak mau menjual tanah mereka. Bahan bangunan sangat sulit dibeli karena tidak ada persediaan. Itu sebabnya pembangunan ini tidak lancar. Sekarang sudah ada enam buah ruang kelas yang telah terselesaikan dengan satu ruang untuk kursus pertukangan yang sedang dikerjakan. Marilah kita bergandengan tangan mendoakan mereka supaya mereka tetap bersemangat dan kebutuhan, baik moral maupun material bisa tercukupkan. POKOK DOA: * Naikkan syukur untuk kebebasan beragama, pertumbuhan gereja yang akhir-akhir ini luar biasa, serta pelayanan di antara anak muda di Ingore. * Di negara yang kecil dan sangat miskin ini dengan cukup banyak suku terabaikan Bapak T, Ibu R, dan Ibu S memberitakan Injil bersama tim internasional di antara orang Animis dan orang Kedar di berbagai desa dan daerah. Doakan agar Allah selalu menyertai pelayanan mereka. * Bersyukur karena perusahaan rekaman Injil di Afrika sudah merekam berita Injil ke dalam beberapa bahasa di negara ini. * Doakan agar keadaan politik dan kesejahteraan rakyat Guinea di negara ini lebih stabil. Doakan pula perekonomian dan pendidikan agar dapat ditingkatkan. * Berdoalah untuk para petobat baru agar kuat dalam menghadapi tekanan keluarga mereka. Doakan selalu suku Fula dan Mande yang non-Kristen agar membuka diri bagi Injil serta ke-27 suku yang masih terabaikan. * Doakan gereja-gereja yang masih sangat membutuhkan para mejelis yang sungguh-sungguh lahir baru. Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul Buletin: Terang Lintas Budaya, Edisi 63, 2005 ______________________________________________________________________ ** SUMBER MISI ** GLOBAL MAPPING INTERNATIONAL ==> http://www.gmi.org/islamcd.htm Memahami Dunia Islam -- Global Mapping International telah mengumumkan peluncuran Versi 2.0 dari CD-ROM mereka yang populer tentang Dunia Islam. Untuk tahun 2006 pembaruan yang dilakukan antara lain pada isi yang memuat 39 buku lengkap yang ditulis oleh akademisi dan praktisi-praktisi yang telah diakui, 10 peta yang telah diperbarui, sebuah kursus ekstensif baru tentang isu-isu terkini dalam Islam, kamus Islam Hughes Classic setebal 750 halaman, profil negara-negara baru, dan empat belas artikel baru tentang isu- isu terkini seperti kontekstualisasi dan akar fundamentalisme serta militansi dalam Islam dan banyak lagi. Lebih dari total 12.000 halaman tersebut juga dilengkapi dengan sistem pencarian secara menyeluruh! Ini adalah sebuah sumber luar biasa bagi orang Kristen yang tertarik secara serius untuk memahami Islam dan ingin melayani umat Muslim. CREATE INTERNATIONAL ==> http://www.createinternational.com/ [1] ==> http://www.createinternational.com/videos.php?id=48 [2] Setelah melewati dua tahun proses pembuatan, kini Anda bisa memiliki bahan yang dapat memperkuat mobilisasi misi dan kegiatan pelatihan Anda[1]. Keseluruhan DVD (20 menit) ini juga meliputi empat bab (masing-masing lima menit) tentang biblika, sejarah, suku yang terabaikan, dan keterlibatan. DVD baru ini dapat dipakai sebagai alat untuk mengajar kursus perspektif, konferensi misi, gereja, dan sekolah. DVD ini dapat dikatakan sebagai sebuah "masterpiece" pelayanan visual yang inspiratif sehingga berkat Tuhan dapat ditunjukkan kepada semua yang percaya -- untuk bergabung dengan Dia dalam menjangkau semua orang yang berarti juga memenuhi tujuan Tuhan terhadap dunia ini. Saksikan pula sebuah sample video klip pendek dalam format mp4 tentang Global Purpose[2]. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI MISI DUNIA ** * S E N E G A L Orang percaya di Dialonke sangat terkesan dengan kaset pemberian misionaris Audrey DeJager. Mereka menerimanya dengan hangat ketika misionaris itu mengunjungi beberapa desa untuk membagikan kaset audio yang berisi rekaman pelajaran Alkitab itu kepada orang Kristen Dialonke. Di sebuah desa, Audrey mendapati bahwa bahan pelajaran Alkitab tertulis yang pernah ia bawa telah terpisah ke mana-mana. Simti, seorang Kristen di sana yang dengan tekun telah mempelajarinya, meminta Audrey untuk membawakan lebih banyak salinan lagi. Dengan gembira Audrey pun pulang, mencetak lebih banyak salinan lagi, lalu kembali kepada orang-orang percaya itu. Keesokan harinya, Audrey mengunjungi Jango dan Xambi yang telah mengikut Tuhan sejak lama. Ia membawa sebuah kaset yang berisi empat belas pasal pertama kitab Kejadian. Jango merakit kembali sebuah radio kaset tua dan mereka pun duduk bersama mendengarkan kaset rekaman tersebut. Anak mereka, Mamadu adalah yang membaca ayat-ayat Alkitab di rekaman itu. Mereka sangat senang mendengarkan anak mereka membacakan Firman Tuhan! Audrey melanjutkan kunjungannya ke desa tetangga. Pada perhentian selanjutnya, Audrey memberikan kaset rekaman kitab Kejadian pada seorang yang dituakan oleh orang Dialonke. Ia langsung mengambil radio kasetnya dan mulai mendengarkan. Beberapa murid Audrey yang masih muda mengeluh, "Jika Anda memberikan kaset itu hanya kepada orang-orang tua, mereka tidak akan meminjamkannya pada kami. Anda harus memberikan kaset itu kepada kami juga dan kami akan meminjamkannya pada yang lain." Audrey pun memberikan kaset itu kepada mereka. [Sumber: New Tribes Mission, April 2006] Pokok Doa: ---------- * Naikkan ucapan syukur dan terima kasih pada Bapa karena dengan adanya kaset tersebut, tim NTM dapat memberitakan Injil kepada orang-orang di Dialonke. * Doakan agar orang percaya di Dialonke dapat terus mendengarkan Firman Tuhan dan dapat membagikan Firman itu kepada yang lain. * I N D O N E S I A Beberapa waktu yang lalu, lebih dari enam puluh orang dari suku di T, di kota P, telah menyaksikan iman mereka pada Kristus. Setelah mengajar selama beberapa bulan, X pengajar Alkitab bahasa T, mengajarkan tentang kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus kepada sebuah kelompok yang terdiri dari sekitar dua ratus orang. Kebanyakan dari mereka yang hadir relatif adalah pendatang baru di daerah itu. Mereka baru beberapa tahun pindah dan menikah dengan salah satu anggota kelompok itu. "Selama tiga hari," tulis Y, "Kita meluangkan waktu selama tujuh jam untuk mendengarkan kesaksian demi kesaksian dari mereka yang bertobat dari dosa yang memisahkan mereka dengan Tuhan, serta kepercayaan mereka bahwa kematian Kristus menebus mereka kepada Tuhan." Beberapa orang yang telah percaya mengatakan bahwa mereka seperti benih yang jatuh di semak duri, terhalang oleh ilalang `kenikmatan hidup` dan ingin terbebas dari tahun-tahun kerohanian yang mati. [Sumber: New Tribes Mission, April 2006] Pokok Doa: ---------- * Doakan para petobat baru ini agar mereka dapat bertumbuh dalam iman dan pemahaman mengenai rahmat Tuhan yang tak berkesudahan untuk mereka. * Teruslah berdoa untuk gereja suku T dalam program penginjilan dan pemuridannya. * E R O P A Sebuah negara tirai besi di Eropa menjadi salah satu negara yang berada di bawah pengamatan tim khusus SEND Internasional. Wakil SEND, Dave Tucker mengatakan bahwa mereka sedang berusaha membuat sebuah pusat pelatihan dan pengamatan untuk keefektifan pelayanan yang lebih besar. Negara-negara yang menjadi fokus mereka adalah negara yang dulunya sangat sulit dijangkau. "Beberapa negara tersebut tidak menginginkan kedatangan misionaris. Mereka memang bukan negara yang tertutup bagi penginjilan, namun mereka juga tidak menyambutnya." Dewasa ini SEND telah menempatkan misionaris- misionarisnya di sana. Namun, mereka berkeinginan untuk menumbuhkan sebuah tim yang kuat yang dapat menopang pekerjaan dalam jangka panjang. Tucker melihat potensi misi yang sangat besar. "Jadi, ada pekerjaan berat untuk mendobrak masuk ke tempat relung-relung hati mereka. Untuk itu, program misi dalam jangka panjang sangat dibutuhkan. Dibutuhkan pula pembentukan hubungan antarmanusia termasuk pembangunan kepercayaan dan persahabatan ke titik di mana mereka dapat mulai saling membagikan pengalaman rohani mereka dan mencoba menyentuh hati orang lain." [Sumber: Mission Network News, April 2006] Pokok Doa: ---------- * Mari kita berdoa bagi pelayanan SEND Internasional di antara negara-negara yang sulit dijangkau agar mereka diberikan hikmat dalam membagikan Firman Allah. * Kita doakan juga usaha mereka dalam membuat sebuah pusat pelatihan dan pengamatan demi keefektifan pelayanan misi yang lebih besar dengan jangkauan yang lebih luas. Berdoalah agar lebih banyak orang yang memiliki kerinduan melayani di SEND sebagai misionaris jangka panjang. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI INDONESIA ** LEMBAGA-LEMBAGA PENGINJILAN =========================== Mari kita bersama-sama bersatu hati berdoa bagi lembaga-lembaga penginjilan yang ada di Indonesia dalam melakukan pelayanan pekerjaan Tuhan. Kiranya mereka dapat tetap teguh dalam pelayanannya untuk Tuhan. * Bersyukur atas keberadaan lembaga-lembaga penginjilan yang bertujuan untuk memperkenalkan kasih Allah melalui berbagai bentuk pelayanan dan media di berbagai tempat di Indonesia. * Doakan setiap sarana dan prasarana penginjilan yang dipakai untuk melakukan pelayanan mereka (traktat, video, film, radio, televisi, dll). * Berdoa untuk setiap program yang mereka lakukan, yaitu penginjilan, proses follow-up, pemuridan, dan perintisan gereja. * Doakan supaya lembaga-lembaga ini menjalin kerja sama yang baik dengan gereja-gereja setempat dalam melakukan pelayanan mereka, khususnya dalam memberikan bimbingan lanjutan bagi petobat baru. ______________________________________________________________________ ** SURAT ANDA ** >From: immanuel yosua <proeducativ(at)> >Salut untuk situs ini kiranya dapat menjadi berkat dan untuk teman- >teman jika ingin tahu kondisi kekristenan di Jawa Timur dan >sekitarnya buka www.pustakalewi.com. Dan jangan lupa terus maju >untuk sabda semoga terus jadi berkat sukses selalu. Redaksi: Terima kasih untuk kunjungan Anda ke situs kami, juga terutama doa Anda bagi pelayanan Yayasan Lembaga SABDA. Informasi situs Anda kiranya dapat menjadi masukan bagi para pembaca e-JEMMi yang ingin mengetahui kondisi kekristenan di Jawa Timur dan sekitarnya. Biarlah informasi ini juga akan menjadi pokok doa bagi pelayanan di Jawa Timur. Selamat melayani. ______________________________________________________________________ ** STOP PRESS ** BARU! SITUS PELITAKU ==================== Puji Tuhan! Dengan gembira kami mengumumkan bahwa Yayasan Lembaga SABDA kembali meluncurkan sebuah situs baru yang diberi nama Situs PELITAKU (singkatan dari: Penulis Literatur Kristen dan Umum). Situs PELITAKU khusus dirancang untuk para penulis Kristen, baik mereka yang masih menjadi pemula ataupun yang sudah berpengalaman. Di dalamnya Anda akan menemukan berbagai bahan artikel, panduan, dan kisah-kisah yang berkaitan dengan dunia penulisan. Tujuan dibangunnya situs ini adalah untuk mendukung pelayanan bagi penulis- penulis Kristen agar mereka dibekali dengan bahan-bahan yang cukup sehingga dapat berkarya bagi kemuliaan Tuhan. Nah, bagi Anda yang memiliki minat untuk mengembangkan karir dalam dunia penulisan Kristen ataupun yang masih sekadar ingin belajar menulis, segeralah berkunjung ke Situs PELITAKU di: ==> http://www.sabda.org/pelitaku/ ______________________________________________________________________ ** URLS Edisi Ini ** * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * New Tribes Mission http://www.ntm.org/ ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi : < staf-misi(at)sabda.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan : < owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://www.sabda.org/misi/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ **********************************************************************
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |