Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/14 |
|
e-JEMMi edisi No. 14 Vol. 09/2006 (7-4-2006)
|
|
April 2006, Vol.9 No.14 ****************************** e-JEMMi ***************************** (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ********************************************************************** ** SEKILAS ISI ** <*> EDITORIAL <*> ARTIKEL MISI : Pengutusan (1) <*> SUMBER MISI : Christian Missions, Africa Missions Resource Center <*> DOA BAGI MISI DUNIA: Namibia, Papua Nugini, Kamerun <*> DOA BAGI INDONESIA : Asian Mission and Integrated Development (AMID) di Yogyakarta <*> SURAT ANDA : Informasi Lembaga Misi ______________________________________________________________________ "PURE HEART, READY FEET - HEARING GOD`S WILL" ______________________________________________________________________ ** EDITORIAL ** Salam sejahtera dalam kasih Kristus, Istilah "penjala manusia" diucapkan Yesus ketika Dia melihat Petrus dan Andreas, yang adalah penjala ikan, sedang menebarkan jala di danau (Mat. 4:18). Yesus mengatakan kepada mereka untuk mengikut Dia karena Dia hendak menjadikan mereka penjala-penjala manusia (Mat. 4:19), untuk memenangkan jiwa-jiwa yang terbelenggu kepada hidup kekal dalam Kristus. Yesus tidak hanya menyebut mereka sebagai penjala manusia, namun Dia juga memberikan petunjuk kerja, mengarahkan tujuan-Nya kepada mereka melalui tindakan-Nya sehari-hari supaya para murid tersebut bisa menjadi penjala-penjala manusia yang handal termasuk saat menghadapi beragam rintangan. Penjelasan lebih rinci tentang pengutusan dan bagaimana menjadi penjala manusia bisa Anda simak dalam Kolom Artikel Misi. Kiranya lewat setiap sajian serta pokok-pokok doa bagi pelayanan misi di edisi ini bisa membuat kita semakin giat menjadi penjala-penjala manusia di mana pun kita berada. Selamat menjala manusia! Staf Redaksi e-JEMMi, (Endah) ______________________________________________________________________ ** ARTIKEL MISI ** PENGUTUSAN (1) ============== "... kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Matius 4:19). YESUS MEMBERI TUGAS Yesus senantiasa melatih murid-murid-Nya agar pada suatu ketika mereka dapat mengambil alih pekerjaan-Nya, untuk memberitakan Injil keselamatan kepada dunia. Rencana ini makin hari makin nampak jelas sementara mereka mengikut Dia. Kesabaran Yesus dalam mengembangkan dan melatih murid-murid-Nya menunjukkan bahwa Ia sangat memperhatikan kemajuan mereka. Ia tidak pernah terburu-buru dalam memerintahkan sesuatu. Pertama-tama, Ia memanggil murid-murid untuk mengikut Dia. Pada waktu itu Ia tidak segera membicarakan tugas mereka untuk menginjili dunia ini, walaupun itulah rencana-Nya sejak semula. Ia mengikutsertakan murid- murid-Nya dan menunjukkan bagaimana Ia bekerja sebelum akhirnya menyuruh mereka mengerjakan sendiri. Di pihak lain, Yesus tidak memadamkan reaksi spontan mereka untuk menyaksikan iman mereka. Bahkan sebenarnya Ia merasa senang karena mereka ingin membawa orang-orang lain untuk menyaksikan apa yang telah mereka temukan. Andreas membawa Petrus, Filipus mendapatkan Natanael; Matius mengundang teman-temannya makan di rumahnya; Yesus pun menyambut gembira perkenalan dengan anggota-anggota baru ini. Perlu diperhatikan juga bahwa dalam beberapa peristiwa, secara khusus Yesus meminta orang-orang yang telah ditolong-Nya supaya bersaksi kepada orang-orang lain. Ia juga memakai murid-murid-Nya dengan cara-cara lain untuk membantu pekerjaan-Nya, misalnya mencari makanan dan mengatur tempat tinggal bagi rombongan yang mengikut Dia. Ia juga membiarkan mereka membaptis orang-orang yang digerakkan oleh pemberitaan-Nya (Yoh. 4:2). Tetapi yang sangat mengherankan ialah bahwa selain membaptis, murid-murid-Nya tidak berbuat banyak selama setahun atau lebih. Mereka hanya melihat Yesus bekerja. Ia mengarahkan tujuan-Nya melalui tindakan yang Ia lakukan. Dalam panggilan-Nya yang kedua kepada keempat nelayan itu, Ia memperingatkan mereka untuk mengikuti Dia sebagai "penjala-penjala manusia" (Mat. 4:19; Mar. 1:17; Luk. 5:10). Tetapi kelihatannya mereka tidak berbuat banyak untuk memenuhi tugas itu. Sekalipun beberapa bulan kemudian mereka telah ditetapkan secara resmi untuk menyertai pelayanan-Nya (Mar. 3:14-19; Luk. 6:13-16), namun mereka belum juga menunjukkan bukti bahwa mereka dapat mengerjakan tugas penginjilan itu sendiri. Pengamatan ini hendaknya membuat kita lebih sabar terhadap petobat-petobat baru yang mengikuti kita. Tidak dapat tidak, di sini saya harus mengemukakan bahwa murid-murid Yesus diberi hak untuk membaptis sebelum diizinkan untuk berkhotbah. Bila dihubungkan dengan peraturan gereja, hal ini menunjukkan bahwa pelayanan firman lebih penting serta penuh dengan bahaya dan hak-hak istimewa daripada pelayanan sakramen termasuk baptisan. Setiap orang yang dipercaya sebagai pelayan firman mempunyai tanggung jawab yang jauh lebih besar daripada pelayan baptisan. Dengan demikian, tanggung jawab sebagai pelayan firman juga meliputi tanggung jawab sebagai pelayan baptisan. Penerapan kebijaksanaan ini, bagaimanapun juga, akan menimbulkan beberapa persoalan yang sukar dipecahkan dalam banyak jemaat dari gereja modern. PENGUTUSAN PERTAMA TERHADAP KEDUA BELAS MURID Ketika memulai perjalanan-Nya yang ketiga di Galilea (Mat. 9:35; Mar. 6:6), Yesus merasa bahwa sudah tiba waktunya bagi murid-murid- Nya untuk ikut serta dalam pekerjaan-Nya secara langsung. Mereka sudah menyaksikan cukup banyak untuk dapat mulai bekerja sendiri. Yang mereka butuhkan sekarang ialah, mempraktikkan apa yang telah mereka lihat. Sang Guru memanggil kedua belas murid-Nya dan mengutus mereka (Mat. 10:5; Mar. 6:7; Luk. 9:1-2). Sama seperti seekor induk rajawali mengajar anak-anaknya untuk terbang dengan mengusir mereka keluar dari sarangnya, demikian pula Yesus mendorong murid-murid-Nya ke dalam dunia ini untuk berdikari. MEMBERI PETUNJUK-PETUNJUK KERJA Sebelum melepas mereka, Yesus memberi pengarahan kepada mereka. Apa yang Ia katakan itu menjadi penting sekali bagi penyelidikan kita sebab pada saat itu Ia menguraikan dengan tegas inti dari segala pengajaran-Nya kepada mereka. Pertama-tama, Ia kembali menegaskan tujuan-Nya bagi hidup mereka. Ia mengutus mereka untuk "memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang" (Luk. 9:1-2; bandingkan dengan Mat. 10:1; Mar. 6:7). Penugasan ini berguna untuk lebih menjelaskan tugas-tugas mereka meskipun tidak ada hal yang baru di dalamnya. Bagaimanapun juga, Tuhan Yesus menekankan kepada mereka pentingnya tugas untuk memberitakan bahwa "Kerajaan Surga sudah dekat" (Mat. 10:7). Perlu dijelaskan pula bahwa ruang lingkup mereka bukan hanya penyembuhan, tetapi juga "membangkitkan orang mati, menahirkan orang kusta, mengusir setan-setan" (Mat. 10:8). Yesus tidak berhenti sampai di sini saja. Ia memberitahu mereka siapa saja yang harus dikunjungi lebih dahulu. "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Mat. 10:5-6). Sepertinya Yesus memerintahkan murid-murid- Nya untuk pergi hanya kepada setiap orang yang telah siap untuk menerima berita yang mereka bawa. Itulah cara Yesus memulai pelayanan-Nya, walaupun setelah itu Ia tidak lagi membatasi diri- Nya. Karena latar belakang budaya dan agama yang serupa, wajarlah bila murid-murid memulai pelayanan mereka kepada orang-orang Yahudi. Yang sangat menarik ialah bahwa beberapa bulan kemudian, ketika mengutus ketujuh puluh murid yang lain, Yesus tidak mengulangi penugasan ini lagi. Mungkin Ia ingin menunjukkan bahwa sudah tiba waktunya bagi mereka untuk memberitakan Kristus kepada orang lain yang ada di luar daerah mereka. Mengenai kebutuhan jasmani, mereka harus bersandar kepada Allah untuk mencukupi mereka. Mereka diminta untuk melayani dengan cuma- cuma karena mereka juga sudah menerima dengan cuma-cuma dari Tuhan (Mat. 10:8). Itulah sebabnya Yesus berpesan kepada mereka supaya jangan membawa uang, baju, ataupun makanan (Mat. 10:9-10; Mar. 6:8- 9; Luk. 9:3). Kalau mereka setia kepada Allah, maka Allah akan memenuhi kebutuhan mereka. "Sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya" (Mat. 10:10). MENCONTOH METODE-NYA Rencana Yesus yang lebih khusus lagi bagi murid-murid-Nya ialah mencari orang yang paling layak di setiap kota yang mereka kunjungi dan tinggal dengan dia selama mereka memberitakan Injil di daerah itu. "Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat" (Mat. 10:11; bandingkan dengan Mar. 6:10; Luk. 9:4). Dengan kata lain, murid-murid diperintahkan untuk memusatkan waktu dan perhatian mereka pada pribadi-pribadi yang paling cocok untuk melanjutkan pekerjaan-Nya setelah mereka pergi. Bayangan akan calon-calon ini sudah harus ada sebelum pemberitaan Injil diadakan di tempat itu. Sebelum hal ini terlaksana, tidak ada gunanya memulai sesuatu di kota itu. Apabila mereka tidak dapat menemukan orang yang layak itu, mereka diharuskan mengebaskan debu dari kaki mereka sebagai kesaksian atas penolakan itu. "Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu" (Mat. 10:14-15; bandingkan dengan Mar. 6:11; Luk. 9:5). Prinsip ini tidak dapat diabaikan. Yesus telah berpegang pada prinsip itu selama Ia bersama murid-murid-Nya, dan Ia menghendaki agar mereka juga melakukan prinsip yang sama. Seluruh rencana pemberitaan Injil- Nya dilandaskan atas prinsip itu. Jadi, setiap tempat yang tidak mau menerima prinsip itu telah mendatangkan penghukuman atas diri mereka sendiri. KESULITAN PASTI AKAN DIALAMI Yesus memperingatkan bahwa tidak semua orang mau menerima Injil, dan bahwa kenyataan itu akan mengakibatkan murid-murid-Nya diperlakukan dengan tidak baik. "Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah" (Mat. 10:17- 18). Hal ini wajar karena "seorang murid tidak lebih daripada gurunya, atau seorang hamba daripada tuannya" (Mat. 10:24). Para pemimpin agama telah menyebut Yesus sebagai Beelzebul. Tentu saja seisi rumah Yesus pun akan menerima cacian yang sama (Mat. 10:25). Ia juga menunjukkan bahwa cara-Nya itu bertentangan dengan cara duniawi. Karena itu, mereka akan dibenci oleh semua orang (Mat. 10:22-23). Namun demikian, Yesus menyatakan kepada mereka agar tidak takut. Allah tidak akan meninggalkan mereka. Walaupun kesaksian mereka akan membahayakan jiwa-jiwa mereka sendiri, Roh Kudus akan menolong mereka menghadapi segala sesuatu (Mat. 10:19-20). Apa pun yang akan terjadi atas diri mereka, Yesus menjamin bahwa setiap orang yang mengakui Dia di depan manusia, tidak akan dilupakan di hadirat Bapa- Nya di surga (Mat. 10:32). Yang sangat mengesankan kita ialah cara Yesus yang selalu berterus terang kepada murid-murid-Nya mengenai kekuatan musuh-musuh dan lazimnya penolakan manusia terhadap Injil Keselamatan. Mereka tidak perlu mencari-cari kesukaran. Peringatan agar mereka "cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" (Mat. 10:16), menekankan perlunya sopan-santun dan kebijaksanaan. Namun, sekalipun mereka sudah berjaga-jaga, kenyataan tetap menunjukkan bahwa dunia tidak akan dapat menerima murid-murid-Nya selama mereka memberitakan Injil dengan setia. Mereka diutus "seperti domba ke tengah-tengah serigala" (Mat. 10:16). Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul Buku : Rencana Agung Penginjilan Judul Artikel: Pengutusan Penulis : Robert E. Coleman Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993 Halaman : 58 - 62 Buku online: ==> http://www.sabda.org/misi/book_isi2.php?id=25&ib=1#18390 ______________________________________________________________________ ** SUMBER MISI ** CHRISTIAN MISSIONS ==> http://home.snu.edu/~hculbert/call.htm [1] ==> http://home.snu.edu/~hculbert/intro.htm [2] ==> http://home.snu.edu/~hculbert/fitkin3.htm [3] Apakah Anda merasa Tuhan memanggil Anda untuk pelayanan misi? Bila demikian pergumulan Anda, situs ini cocok untuk Anda kunjungi[1]. Situs ini juga kaya akan bahan-bahan dan sumber-sumber untuk mengenal dunia penginjilan[2]. Anda juga dapat menyimak artikel Susan Fitki[3] yang mengisahkan panggilan dramatisnya dalam penginjilan global yang membawanya menjadi seorang mobilisator misi "Rumah bagi Misionaris Lapangan". AFRICA MISSIONS RESOURCE CENTER ==> http://africamissions.org/ Bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang Afrika, silakan berkunjung ke Africa Missions Resource Center. Situs ini menyajikan sumber-sumber berharga untuk misi-misi Kristen dan gereja-gereja di Afrika. Bahan-bahan untuk mempelajari masalah agama dan kepercayaan, filsafat, bahasa, seni, kesehatan, dan gender masyarakat Afrika tersedia dalam situs ini. Selain itu, situs ini juga merupakan sumber berita seputar Afrika dan misi. Ada juga kumpulan cerita pendek, artikel, dan renungan dari Richard Chowning selama 20 tahun hidup pelayanannya di Afrika. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI MISI DUNIA ** * N A M I B I A Hampir 4 tahun lalu, Tuhan memanggil seorang pemuda ke Namibia untuk mulai meneliti masyarakat terpencil di negara ini. Adakah di antara kelompok masyarakat itu yang belum mendengarkan kabar Injil? Ya! Selama 2 tahun masa tugasnya di sana, Tuhan menyertai langkahnya baik di Herero, Mbalantu, Nama/Damara, ataupun di tengah kelompok- kelompok masyarakat kulit berwarna di Namibia. Pemberitaan Injil di antara kelompok-kelompok masyarakat ini memang sangat sedikit, bahkan ada yang belum pernah mendengarnya. [Sumber: Brigada Today, Maret 2006] Pokok Doa: ---------- * Berdoalah dalam nama Tuhan Yesus agar segala rintangan pekerjaan Injil di Namibia dipatahkan! * Doakan agar Tuhan mengirimkan para pekerja ke ladang-Nya! Berdoa juga agar Tuhan membangkitkan kaum pria dan wanita Namibia yang berhasrat untuk menceritakan Kristus. Terus naikkan doa untuk orang Herero, mereka yang masih terhilang, agar kembali pada Tuhan. * P A P U A N U G I N I GOROKA, Papua Nugini: Dua desa dari suku Bena akhirnya mendapatkan kesempatan belajar Alkitab, karena minggu lalu, para misionaris telah mengajar di sebuah desa tentang Yesus yang meredakan badai, menyembuhkan orang yang kerasukan setan, memberi makan 5.000 orang dan memberi pengajaran yang bertentangan dengan tradisi nenek moyang mereka. Dalam satu pelajaran, para misionaris meletakkan sebuah guci yang bersih dan mengilat di hadapan orang-orang itu. Isinya adalah sesuatu yang sangat kotor dan menjijikan. Orang-orang itu ditanyai apakah mereka merasa bahwa guci itu bagus dan mereka semua setuju dengan pendapat itu. Para misionaris lalu mengatakan pada orang- orang itu bahwa para ahli Taurat dan orang Farisi terlihat bersih dari luar penampilannya, namun di dalamnya mereka penuh dengan dosa, dan misionaris tersebut mengingatkan bahwa Tuhan mengetahui isi hati setiap orang. "Kami melihat Tuhan menyentuh banyak hati dan kami begitu takjub akan apa yang Tuhan lakukan ketika kami mengajar tentang kematian dan kebangkitan Kristus," tulis misionaris David dan Wendy Lee. Di desa lain, para misionaris mengajarkan baptisan dan pencobaan yang dialami Yesus, serta Yohanes pasal 3. Buka (nama salah seorang peserta) membantu David membacakan ayat-ayat Alkitab. Kemudian ketika David mengajukan pertanyaan-pertanyaan, jawaban yang diberikan Buka menunjukkan pemahaman yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan `lahir kembali` dan `percaya kepada Tuhan Yesus Kristus`. "Jika sebelumnya ia bukan orang percaya, sekarang ia hampir menjadi percaya," tulis pasangan Lee itu. "Begitu indah ketika melihat antusiasmenya." Dia juga berkata pada orang-orang, "Kini saatnya bagi kalian untuk mendengarkan apa yang sebenarnya dikatakan Alkitab." Istrinya, Anita tidak dapat menghadiri pertemuan pada hari Rabu dan Jumat, namun ia menghadiri yang hari Sabtu. Sabtu kemarin pemaparannya menunjukkan kepada dua misionaris ini bahwa Buka juga telah menyampaikan pelajaran-pelajaran kepada istrinya. Ketika pengajaran Alkitabiah itu hampir selesai, salah satu dari tim misionaris itu tidak akan bersama mereka, karena kematian dari salah satu anggota keluarga mereka. Karena itu David sendiri yang akan melakukan semua pengajaran Alkitab dan juga pelajaran menulis. Namun, hal itu berarti usaha penerjemahan Alkitab akan ditangguhkan terlebih dulu untuk mengajar orang-orang percaya di sana. Van dan Alexa Averhart, adalah anggota kelompok tim yang baru, tapi mereka masih berupaya mempelajari budaya dan bahasa orang Bena. [Sumber: New Tribes Missions, Maret 2006] Pokok Doa: ---------- * Doakan tim misionaris di suku Bena dalam kebersamaan mereka. Mohon pada Allah agar mereka dikaruniakan hikmat dan kebijaksanaan untuk mengajar Firman Tuhan kepada orang-orang Bena. * Doakan untuk usaha penerjemahan Alkitab yang tertunda, supaya Tuhan menolong mereka mendapatkan tenaga penggantinya. * K A M E R U N Kamerun -- Tingkat buta huruf yang masih tinggi di beberapa wilayah di Kamerun menjadikan media audio menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk menginjili. Wycliffe Bible Translators memiliki tim untuk merekam kitab-kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Bafut. Anggota Wycliffe, Ruth Hubbard, mengatakan bahwa pemimpin proyek itu telah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, dampak Injil bagi masyarakat. "Faktanya, beberapa pembaca yang telah dipilih, secara umum bukanlah pembaca yang baik. Mereka adalah orang-orang yang, menurut pandangan si pemimpin proyek, tidak pantas dipilih, namun kini ia begitu tergerak saat melihat bagaimana orang banyak berubah setelah terlibat dalam proses itu." Hubbard mengatakan bahwa pemimpin tim tersebut menjadi semakin tertarik ketika melihat para pembaca tersebut merasa ikut memiliki proyek ini. "Tuhan memakai orang-orang ini dalam kelemahan mereka dan membuat mereka merasakan anugerah dari-Nya. Mereka adalah orang-orang sederhana yang sebelumnya tidak pernah memberi kontribusi penting, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, namun karena Firman Tuhan dan perubahan yang diakibatkannya, kini mereka mampu memberikan kontribusi." [Sumber: Mission Network News, Maret 2006] Pokok Doa: ---------- * Puji Tuhan! Beryukurlah bagi orang-orang Kamerun yang menerima anugerah Allah melalui Alkitab audio yang dapat mereka dengarkan. Berdoa agar semakin banyak lagi orang yang mengenal Kristus lewat media ini dan menjadi percaya. * Bersyukur untuk dedikasi tim Wycliffe dan para pembaca Alkitab dalam pelayanan penerjemahan Alkitab audio. Berdoa agar mereka dimampukan dalam menangani setiap pekerjaan yang dipercayakan Allah kepada mereka. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI INDONESIA ** ASIAN MISSION AND INTEGRATED DEVELOPMENT (AMID) DI YOGYAKARTA ============================================================= AMID merupakan salah satu organisasi yang memiliki misi untuk mendidik dan memperlengkapi para pekerja dan misionaris pribumi supaya menjadi pemimpin yang setia, suci, dan berkomitmen untuk menunjukkan perdamaian, kebenaran, dan keselamatan dari kasih Allah. Bersama-sama kita berdoa dan mendukung pelayanan AMID Yogyakarta. Pokok Doa: ---------- * Naikkan syukur untuk dedikasi AMID dalam mendidik dan memperlengkapi para pekerja dan misionaris pribumi. Kiranya Allah saja yang memberkati apa yang mereka tabur dalam pelayanan mereka. * Berdoa untuk tiap pelatihan yang saat ini sedang berjalan serta seminar-seminar yang akan dilakukan dalam setahun ini. Berdoa agar para pengajar dan pembicara diberikan hikmat dalam mengajar dan menyampaikan materi. * Doakan para peserta pelatihan dan seminar agar diberikan hikmat dalam memahami setiap materi yang disampaikan dan dapat menjadi bekal bagi pelayanan mereka di mana saja Allah menempatkan mereka. * Doakan pelayanan para hamba Tuhan AMID di dalam dan di luar negeri. * Doakan para staf AMID agar dapat menjalankan pelayanan mereka dengan kerendahan dan ketulusan hati. (Sumber diterjemahkan dan diedit dari: AMID Newsletter, May 2005) ______________________________________________________________________ ** SURAT ANDA ** >From: <abbalove_(at)> >Syalom, >saya sangat bersyukur atas situs ini, khususnya di bidang >penginjilan dan misi, tolong di lampirkan lebih detail tentang >lembaga misi yang siap mensupport para misionaris yang melayani di >suku terabaikan ( Indonesia ) Redaksi: Senang sekali kami menerima e-mail Anda. Kami juga bersyukur untuk berkat yang Anda terima melalui Situs e-MISI. Informasi tentang lembaga misi yang melayani suku terabaikan bisa Anda peroleh di arsip kami: ==> http://www.sabda.org/publikasi/misi/2006/11/ ==> http://www.sabda.org/publikasi/misi/2005/42/ Informasi lembaga misi lainnya sudah kami kirim ke alamat e-mail Anda. ______________________________________________________________________ ** URLS Edisi Ini ** * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * New Mission Tribes http://www.ntm.org/ * Brigada Today http://www.brigadatoday.org/ _____________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi : < staf-misi(at)sabda.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan : < owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://www.sabda.org/misi/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ **********************************************************************
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |