Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2005/14 |
|
e-JEMMi edisi No. 14 Vol. 8/2005 (5-4-2005)
|
|
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~* EDITORIAL *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Salam dalam kasih Kristus, Allah menciptakan keanekaragaman suku, bangsa, dan bahasa untuk kemuliaan-Nya. Justru dengan banyaknya keanekaragaman itu, maka semakin banyak pula kemuliaan yang dapat kita persembahkan kepada Allah. Demikianlah salah satu poin utama dari Artikel Misi yang kami sajikan minggu ini. Kemuliaan Allah juga terpancar melalui kisah Suku Binumarien dalam Kesaksian Misi yang kami sajikan kali ini. Melalui pekerjaan misi, dimana banyak jiwa dimenangkan bagi Tuhan, maka kita melihat bagaimana Allah dimuliakan. Anda rindu memuliakan nama Tuhan? Kami yakin jawabannya adalah `ya`. Informasi lain untuk menambah wawasan Anda tentang sumber-sumber misi, kami sajikan melalui Kolom Sumber Misi. Kami harap melalui dua review situs yang kami sajikan ini Anda bisa mendapat banyak informasi berguna. Nah, demikianlah sajian kami minggu ini. Harapan kami setiap materi dalam edisi ini bisa membantu kita untuk mengingat mereka yang terlibat dalam pelayanan suku. Oleh karena itu, jangan berhenti berdoa bagi mereka. Doa Anda sungguh membawa berkat bagi pekerjaan misi dan memuliakan Allah yang di sorga. Hiduplah hanya oleh dan untuk kemuliaan Allah! (Lis) Redaksi e-JEMMi *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ "KARENA YESUS KRISTUS ADALAH ALLAH DAN MATI BAGIKU, MAKA TIDAK ADA PENGORBANAN YANG TERLALU BESAR UNTUK KUPERSEMBAHKAN BAGI-NYA." (Motto WEC International) *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* ARTIKEL MISI *~ KEANEKARAGAMAN YANG MENDATANGKAN KEMULIAAN ========================================== Bob Sjogren Siapakah tokoh utama dalam Alkitab? Apa jawaban Saudara untuk pertanyaan ini? Mungkin Saudara akan menjawab Musa, Abraham, Daud, mungkin juga Paulus. Atau jika kita ditanya, untuk apakah Yesus mati di kayu salib? Dapat dipastikan kita akan menjawab untuk menebus dan menyelamatkan saya. Jawaban ini tidak salah. Tetapi jawaban ini adalah jawaban yang hanya dilihat dari satu sisi, yakni dari sudut pandang manusia. Bagaimana jika kita lihat dari sudut pandang Allah? Jawaban untuk hal ini adalah: Yesus mati di kayu salib untuk kemuliaan Bapa. Dalam Yohanes 12:27-28b, dikatakan: "Sekarang jiwa- Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa muliakanlah nama-Mu!" Yesus mati untuk menunjukkan kasih- Nya kepada kita, tetapi di atas semuanya itu, tujuan utama-Nya adalah menunjukkan kasih-Nya kepada Bapa, membawa kemuliaan kepada Bapa-Nya. Mari kita lihat suatu ilustrasi dari bulan dan matahari. Sinar bulan adalah seperti kasih Yesus kepada kita dan sinar matahari adalah kasih dan kemuliaan yang Yesus berikan kepada Bapa. Kita melihat bulan, padahal itu adalah pantulan dari sinar matahari. Kita hanya berpikir bagaimana Allah mengasihi kita tetapi jarang berpikir bagaimana kita mengasihi Bapa, bagaimana kita memuliakan Bapa? Lewat pengorbanan dan kematian Yesus di kayu salib, Allah dipermuliakan. Allah bukan saja Allah yang baik, tetapi Dia juga Allah yang adil. Dengan karya Kristus di kayu salib, Allah mendapatkan pujian kekal dari malaikat-malaikat. Dia kudus, adil, dan Dia hidup untuk mewahyukan kemuliaan-Nya. Allah ingin memiliki semua kemuliaan bukan karena ego, tetapi Dia tahu, ciptaan-Nya akan hidup dan berfungsi dengan baik jika memiliki kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah adalah seperti kaca mozaik. Setiap keping kaca memancarkan kemuliaannya yang unik. Ciptaan-Nya, surga, bintang- bintang, alam semesta, semuanya memancarkan kemuliaan Sang Pencipta. Demikian juga bangsa-bangsa, semuanya memancarkan kemuliaan Allah. Jika kita bisa mengumpulkan bangsa Irak dan Kuwait untuk berkumpul bersama dan dalam satu harmoni bersama-sama menyembah Allah, maka hal itu akan memancarkan kemuliaan Allah. Jika ada orang-orang dari Afrika, Asia, Australia, Eropa, Amerika berkumpul bersama untuk memuliakan Allah maka hal itu akan membawa kemuliaan kepada Allah yang lebih besar lagi. Makin banyak keanekaragaman yang bisa dikumpulkan maka makin banyak kemuliaan yang akan diberikan kepada Bapa. Sebaliknya, jika kita melihat kemuliaan Allah tidak bersinar di Aceh, Timor Timur, kita harus berdoa, supaya Tuhan menggerakkan kemuliaan- Nya di sana. Seluruh bangsa akan sujud menyembah Allah, itulah kemuliaan terbesar. Itulah sebabnya Tuhan berkata, "Setiap suku, kaum, dan bahasa dari seluruh bangsa akan sujud menyembah- Ku..." Tuhan bisa saja berbicara: "Pergilah dan jangkaulah 75% dari seluruh bangsa atau 90% dari seluruh bangsa." Tidak! Tuhan tidak sedang berbicara tentang persentase tapi dia berbicara tentang sesuatu yang sangat spesifik, yaitu setiap suku, kaum dan bahasa yang berbeda. Mengapa harus sesuatu yang spesifik? Karena dengan cara itu dan hanya dengan cara itu saja, seluruh keanekaragaman itu bisa dikumpulkan bersama-sama dalam satu harmoni, dan akibatnya adalah menghasilkan kemuliaan yang TERBESAR bagi Allah. Jadi, Motivasi yang paling tepat untuk mendorong setiap orang supaya terlibat dalam penginjilan dunia adalah untuk membawa kemuliaan Allah yang TERBESAR. Hal ini akan sangat menggairahkan kita, karena kita tidak akan lagi melihat misi itu sebagai suatu beban atau kewajiban tapi menjadikannya sebagai suatu hasrat dan kerinduan yang amat dalam supaya, membawa kemuliaan yang TERBESAR bagi Allah, supaya kemuliaan Allah dinyatakan di antara setiap suku bangsa. Dalam Kejadian 1:28 dikatakan, "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhi bumi dan taklukkanlah itu..." Dengan demikian perintah itu berarti "Hai Manusia! Menyebarlah ke seluruh bumi." Kira-kira apa yang akan terjadi jika terjadi penyebaran umat manusia ke seluruh penjuru bumi? Jawabannya adalah akan makin banyak timbul bahasa dan dialek yang berbeda sehingga akan terjadi suatu keanekaragaman. Kerinduan Allah adalah supaya keanekaragaman itu membawa kemuliaan terbesar kepada Allah. Ayat ini menjadi satu hal yang harus mendasari setiap pekerjaan misi ".., kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau" (Yesaya 26:8). Hanya Kemuliaan Allahlah yang menjadi satu-satunya kerinduan kita untuk melakukan pekerjaan misi. Kita hidup bagi kemuliaan Allah. Sekali lagi jika ditanyakan kepada Saudara: "Siapakah tokoh utama dalam Alkitab Saudara?" Allah! Ya, itulah jawabannya. Dan jika ditanya akan: "Apakah Saudara pernah hidup dengan berpusat pada diri sendiri?" Jika jawaban Saudara adalah ya, maka mulailah saat ini hidup hanya bagi kemuliaan Allah. Catatan Redaksi: Bahan di atas diadaptasi dari presentasi Bob Sjogren saat seminar "Biblical Basis for Missions" di Persekutuan Jaringan Riset Nasional. Bahan diedit dari sumber: Judul Majalah : Abbavoice, Volume 3 Judul Artikel : Keanekaragaman yang Mendatangkan Kemuliaan Penulis : Bob Sjogren Penerbit : Abbalove Ministry Halaman : 27 - 28 *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* KESAKSIAN MISI *~ SUKU YANG HIDUP KEMBALI ======================= Tiga puluh lima tahun yang lalu, Suku Binumarien merupakan suku yang menuju kepunahan. Jumlah mereka menurun menjadi 100 orang. Mereka merasa putus asa dan tidak mempunyai keinginan untuk hidup. Pada saat seperti itu, Tuhan mengutus Des dan istrinya Jenny untuk menjangkau mereka. Des dan Jenny tinggal di tengah-tengah suku ini untuk mempelajari bahasa mereka dan menjadikan bahasa lisan itu menjadi bahasa tulisan. Setelah menjadi bahasa tertulis, Des dan Jenny mulai menerjemahkan Firman Tuhan ke dalam bahasa mereka agar mereka dapat memperoleh pengharapan yang ada dalam Yesus Kristus. Buku Matius merupakan buku pertama yang diterjemahkan oleh Des dan Jenny. Oleh karena Des merasa bahwa Matius 1:1-17 hanya merupakan silsilah, maka Des mulai menerjemahkan dari ayat 18. Des berpikir bahwa silsilah itu hanya akan membosankan pembacanya, jadi lebih baik mulai dengan suatu cerita. Ia tidak ingin pembacanya menjadi bosan membaca nama-nama saja dan akhirnya tidak mau membaca lagi. Karena itulah ia mulai dengan ayat 18. Setelah tiba pada akhir buku Matius, Des mau tidak mau harus menerjemahkan silsilah yang dianggapnya membosankan itu. "Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda" dan seterusnya. Demikianlah Des dengan dibantu oleh seorang pembantu bahasa menerjemahkan Matius 1:1-17. Pada malam itu, ketika Des sedang berjalan menuju tempat pertemuan desa untuk mengikuti suatu pertemuan yang akan diadakan, seseorang berkata kepadanya, "Bawalah kertas terakhir itu ke tempat pertemuan!" Beberapa waktu kemudian, orang-orang Binumarien bertanya, "Apa yang ada di sakumu itu?" Orang-orang sudah mengetahui bahwa Des memiliki kertas dalam sakunya karena pembantu penerjemah Des memberitahukan kepada mereka. Pembantu penerjemah sangat gembira membuat terjemahan bagian yang terakhir diterjemahkan itu, tetapi dia tidak mengutarakannya kepada Des. Orang-orang yang berada di sekitar tempat itu mulai mendesak Des untuk membacakan apa yang sudah diterjemahkannya, "Bacalah terjemahan itu! Sesudah itu baru kita akan mulai pertemuan kita," kata salah seorang dari mereka. "Baiklah," kata Des, "saya akan membacakan apa yang telah kami terjemahkan." Mereka semua duduk mengelilingi Des. Des mulai membaca, "Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda," dan seterusnya. Orang-orang yang mendengar mulai saling mendekat ke arah Des. Orang-orang yang berada di ruang lain mulai berdatangan ingin mendengar dengan lebih jelas. Dalam waktu singkat, seluruh ruang itu menjadi padat. Sebagian duduk mengelilingi Des, mereka yang di belakang berdiri dengan tenang. Des terus membacanya dan ia mulai merasa suasana menjadi tenang. Tidak ada orang yang berbicara. Semua mendengarkan dengan penuh perhatian. Des tidak mengetahui akan apa yang terjadi di sekelilingnya. Kepala desa yang pernah mengikuti kelas pemberantasan buta aksara yang dipimpin Des, terus memperhatikan Des membaca hasil terjemahan. Setelah Des selesai membaca seluruh silsilah itu, kepala desa berkata, "Dengarlah saudara-saudara, dengar! Apa yang Des bacakan bukanlah dongeng. Ini adalah kebenaran. Dongeng mana yang dapat memberikan nama-nama orang sepanjang sejarah? Tidak ada! Ini adalah sesuatu yang benar. Ini benar-benar terjadi!" Des merasa ditegur. Bagian yang dikerjakan paling akhir ini karena kuatir membosankan ternyata merupakan bagian yang paling penting bagi masyarakat Binumarien. Selama ini orang-orang Binumarien seringkali bertanya-tanya apakah Alkitab itu merupakan buku yang menyatakan kebenaran ataukah hanya dongeng-dongeng saja? Daftar silsilah ini telah menjawab pertanyaan mereka. Des sangat kagum melihat bagaimana bagian Alkitab yang dianggapnya membosankan, ternyata dalam budaya Binumarien merupakan suatu hal yang sangat menyentuh hati mereka. Des juga sangat kagum melihat cara Tuhan menjamah suku Binumarien yang hidup terpencil dan penuh keputusasaan. Setelah seluruh Perjanjian Baru selesai diterjemahkan, ternyata suku Binumarien bukannya berkurang sebagaimana yang telah terjadi sebelumnya, tetapi justru bertambah menjadi 267 orang. Mereka tidak lagi menjadi orang-orang yang putus asa, tetapi hidup dengan sukacita dan penuh pengharapan. Firman Tuhan telah mengubah mereka karena sekarang mereka mengerti akan arti dan maksud Tuhan dengan hidup ini. Walaupun jumlah suku Binumarien kecil, tetapi Tuhan tidak melupakan mereka. Di hadapan Tuhan mereka adalah manusia ciptaan-Nya yang telah jatuh ke dalam dosa dan memerlukan Tuhan Yesus. Darah Yesus telah tercurah bagi mereka juga. Suku Binumarien juga akan berada di hadapan takhta, memuji Tuhan seperti yang tertulis dalam Wahyu "Kemudian dari pada itu aku melihat sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka." Diedit dari sumber: Judul Buletin : Kartidaya, Edisi II/1995 Judul Artikel : Suku Yang Hidup Kembali Hal : 1 - 2 *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* PROFIL SUMBER MISI *~ WEC INTERNATIONAL ==> http://www.wec-int.org/ WEC Internasional dengan nama lengkap Worldwide Evangelization for Christ adalah sebuah badan misi yang memiliki lebih dari 2.000 anggota (ditambah 974 anak misionaris) yang berasal dari 50 negara. Mereka melayani di 72 negara yang memiliki puluhan suku yang belum terjangkau Injil. WEC Internasional yang didirikan oleh C.T. Studd pada tahun 1913 ini mempunyai 172 tim di seluruh dunia dan 94 di antaranya terlibat dalam pelayanan perintisan gereja. Sesuai dengan riset pada Maret 2004, ada 2.613 orang yang bertobat dan 91 persekutuan yang didirikan lewat pelayanan WEC. Dalam 90 tahun terakhir ini WEC sudah memulai gereja-gereja di Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika Selatan. Silakan berkunjung untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. ADOPT A PEOPLE -- GLOBAL PRAYER DIGEST ==> http://global-prayer-digest.org/ Global Prayer Digest adalah situs yang menyajikan buklet renungan yang unik. Setiap hari dalam buklet ini disajikan kesaksian- kesaksian tentang apa yang telah Allah kerjakan di seluruh dunia, dan tugas-tugas misi yang masih perlu dilakukan oleh umat Tuhan. Doa-doa harian untuk tugas-tugas yang belum diselesaikan merupakan inti dari pelayanan Adopt-A-People movement. Kesaksian-kesaksian misi, tantangan-tantangan rohani, laporan penting, dan deskripsi menarik tentang suku-suku terabaikan merupakan sajian-sajian yang bermanfaat saat Anda berdoa untuk pelayanan-pelayanan misi di dunia. Global Prayer Digest melibatkan disiplin rohani harian untuk mempelajari Alkitab, berdoa, dan membantu pelayanan untuk menjangkau hampir 9.000 suku terabaikan. Anda ingin memanfaatkan sarana situs ini untuk meluaskan wawasan misi Anda? Silakan cepat berkunjung. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DOA BAGI MISI DUNIA *~ I N T E R N A S I O N A L Sebuah situs baru telah berhasil membantu seseorang untuk menjawab pertanyaan `Siapakah Yesus?` Saat ini ada banyak situs yang disediakan untuk mengarahkan orang kepada Kristus. Beberapa situs menyediakan Alkitab atau Renungan untuk dibaca para pengunjungnya. Salah satu dari organisasi yang memanfaatkan sarana situs ini adalah Back to the Bible International (BBI) yang telah meluncurkan Situs WhosJesus.com. Perwakilan dari BBI mengatakan, "Situs WhosJesus.com akan mengajak Anda untuk menjelajahi Injil secara lebih mendalam. Saat Anda menjelajahi WhosJesus.com, Anda bisa melihat gambar- gambar yang mungkin mirip dengan kehidupan Anda. Pada saat Anda meng-klik gambar tersebut, maka Anda diarahkan ke bagian-bagian yang terkait dengan masalah tersebut secara pribadi." Ketika seorang memutuskan untuk menerima Kristus saat berkunjung ke Situs WhosJesus.com, BBI akan mengarahkannya untuk bisa beribadah di gereja lokal. Silakan berkunjung ke situs ini untuk mengetahui cara- cara untuk menarik minat para petobat baru agar bisa bersekutu bersama dengan saudara seiman lainnya. Bahkan yang menjadi doa dan harapan BBI adalah para petobat baru tersebut bisa menemukan gereja lokal di mana mereka berada. [Sumber: Mission Network News, March 28th, 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan Situs WhosJesus.com yang baru di-launch supaya boleh menjadi berkat bagi orang banyak untuk datang kepada Kristus. * Berdoa supaya BBI bisa mengelola situs penginjilan yang dibuatnya tersebut sehingga bisa membantu mereka yang sedang mencari keselamatan dalam Yesus Kristus. M O N G O L I A Lebih dari 460.000 keluarga di Mongolia telah mendengar Injil sejak tahun 1997. Sekitar 12.000 orang di antaranya memberikan respon. Mereka meminta bahan-bahan follow-up dan pelatihan pemuridan. Ada 50 kelompok persekutuan Kristen yang juga dibentuk di desa-desa terpencil. Melihat praktik di lapangan, perwakilan dari pelayanan EHC (Every Home for Christ) sungguh-sungguh percaya bahwa penginjilan dimulai dari diri sendiri dan bisa melihat kesempatan dalam setiap keadaan. Berikut ini adalah kesaksian-kesaksian dari para pekerja EHC. Ketika mesin kendaraan EHC membeku kedinginan di luar kota Khuren Gol, sekelompok pria berhenti untuk memberikan pertolongan. Beberapa waktu kemudian mesin dapat dinyalakan lagi dan tiga dari kelompok pria tersebut menerima Kristus. Di desa selanjutnya pasangan paling tua di desa tersebut menerima Kristus dan dibaptis. Pada perhentian selanjutnya, para pekerja bertemu dengan 8 remaja laki-laki yang tidak mempunyai tujuan hidup. Kehidupan para remaja itu kemudian mengalami perubahan setelah beberapa pekerja EHC membagikan hidupnya untuk mereka. Semuanya menerima Kristus dan bersedia dibaptis. Selanjutnya, perwakilan dari EHC mengatakan bahwa saat ini masih banyak orang Mongolia yang tidak terjangkau Injil karena hidupnya yang berpindah-pindah. Mereka tersebar lebih dari satu juta mil persegi di daerah padang pasir dan pegunungan, tanpa sarana dan prasarana sama sekali. Tantangan yang lain adalah menjangkau penduduk non-Kristen, seperti di daerah Kazak. Daerah yang paling sulit adalah propinsi bagian barat, yang merupakan daerah propinsi non-Kristen, dimana EHC tidak diizinkan untuk pergi dari rumah ke rumah dan membagikan literatur penginjilan. [Sumber: E-vangelism Update, March 2005) Pokok Doa: ---------- * Doakan supaya pintu penginjilan dibukakan bagi bangsa Mongolia melalui penyebaran buklet Injil di daerah Mongolia dan Kazakstan. * Berdoa untuk EHC dan para pekerjanya yang membagikan buklet Injil. Kiranya mereka dikuatkan dan dapat dengan baik melakukan pelayanan follow-up bagi mereka yang bertobat. S E R B I A Dua tahun yang lalu seorang wanita yang bernama Magda, berusia 37 tahun, mempelajari buklet penginjilan dari EHC (Every Home for Christ) yang berjudul "Jesus Our Destiny", saat ia terbaring di rumah sakit. Hal itu memberikan dampak yang luar biasa bagi dirinya. "Jika saya tidak mendapatkan buklet tersebut, maka saya tidak pernah tahu bahwa Yesus Kristus, Anak Allah, mau memberikan hidup-Nya bagi saya." Mengetahui bahwa penginjilan dimulai dari diri sendiri maka Magda memberikan buklet tersebut kepada salah seorang temannya yang juga sakit, dan buklet tersebut telah membantu temannya memahami Yesus Kristus sama seperti Magda mengenal Yesus Kristus. Saat ini Magda membagi pengalamannya kepada orang-orang yang mau mendengarkan. "Saya bercerita terutama kepada orang-orang yang keras hatinya." Tentu saja ada pengalaman menyenangkan dan tidak menyenangkan yang dialami Magda saat memberikan kesaksian. Magda telah memulai suatu kehidupan Kristen yang penuh dengan kesaksian, yang terus berlanjut hingga saat ini. Hidup Magda yang luar biasa ini berawal dari buklet Injil yang diterimanya. [Sumber: E-vangelism Update March 2005) Pokok Doa: ---------- * Mengucap syukur untuk orang-orang seperti Magda yang boleh mengenal Kristus malalui buklet penginjilan yang dibagikan EHC. * Doakan EHC dan pelayanannya dalam membagikan buklet-buklet Injil kepada penduduk Serbia. Berdoa supaya melalui buklet tersebut, banyak orang mempunyai kesempatan untuk mengenal Yesus. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DOA BAGI INDONESIA *~ Tragedi Gempa di Nias --------------------- Sehari setelah perayaan Paskah berlalu, gempa bumi berkekuatan 8,7 skala Richter melanda pulau Nias (Senin, 28 Maret 2005). Menurut laporan, guncangan gempa tersebut lebih keras dibanding gempa yang melanda Aceh Desember 2004 lalu. Gempa ini diperkirakan telah merenggut nyawa 1.000 - 2.000 penduduk Nias dan merusakkan sekitar 60% bangunan beton atau rumah bertingkat. Sejak seminggu lalu, proses evakuasi telah dilakukan untuk mengambil mayat-mayat yang masih tertimbun reruntuhan bangunan. Usaha pembersihan di wilayah- wilayah yang terkena gempa juga masih terus dilakukan. [Sumber: Surat Kabar Harian dan Siaran Televisi] Pokok Doa: ---------- * Doakan proses evakuasi yang masih berlangsung untuk mencari sisa korban yang tertimpa reruntuhan bangunan dan pembersihan wilayah- wilayah yang terkena gempa. * Berdoa untuk para relawan, anggota TNI, dan tim medis yang saat ini memberikan bantuan di Nias, baik untuk evakuasi korban yang meninggal ataupun untuk merawat korban yang mengalami luka-luka. * Doakan pemerintah setempat dalam membenahi dan memulihkan keadaan karena banyak aparat pemda setempat yang juga menjadi korban dan sedang mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman. * Para korban gempa saat ini membutuhkan bantuan makanan. Berdoalah untuk bantuan makanan, obat-obatan, dll. yang belum bisa mengalir sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan karena banyaknya kerusakan jalan dan macetnya sarana transportasi, baik udara maupun laut. * Doakan untuk bantuan kemanusiaan yang datang dari berbagai tempat agar dapat dikoordinasi dengan baik oleh pihak-pihak yang berwenang. Doakan juga agar tidak terjadi penyelewengan atas bantuan yang diberikan, sehingga semuanya bisa dipakai untuk memulihkan keadaan dan memelihara para korban gempa. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* SURAT ANDA *~ From: Florence <fl_fn@> >Saya mau bersyukur buat rakyat Indonesia yang datang ke Malaysia. >Kerana mereka maka terbukanya jalan untuk Kebaktian Bahasa Malaysia >di Semanjung Malaysia. Pray for me, in August I`m going to Lampung >and Palembang for mission trip. God bless Indonesia!! Redaksi: Kami bersyukur untuk keberadaan Kebaktian Bahasa Malaysia di Semenanjung Malaysia. Kami percaya rencana Tuhan yang luar biasa ini telah membuahkan berkat bagi bangsa Malaysia. Kami juga senang sekali bisa ikut berdoa bagi perjalanan misi ke Indonesia yang akan Anda lakukan pada Agustus 2005 nanti. Kiranya semangat Anda untuk melayani Tuhan semakin dikobarkan untuk kemuliaan nama-Nya. Selamat melayani. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* URLS Edisi Ini *~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * Every Home for Christ http://www.ehc.org/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Natalia Endah S., Rudi Kurniadi, Lisbeth, dan Tesalonika Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk kirim pertanyaan/saran/bahan: <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org> Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |