Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/14 |
|
e-JEMMi edisi No. 14 Vol. 7/2004 (7-4-2004)
|
|
====================================================================== ><> ><> Buletin e-JEMMi <>< <>< Edisi April 2004, Vol.7 No.14 ====================================================================== SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Renungan Misi] : Dan Mereka Menutupi Muka-Nya o [Profil/Sumber Misi] : Annie's Easter Page, Easter Resources, ICW PASKAH o [Doa Bagi Misi Dunia]: Turki, Georgia, Zambia o [Doa Bagi Indonesia] : Persiapan Hati Menyambut PASKAH o [Surat Anda] : Ingin Terlibat dalam Pelayanan Misi o [URLs Edisi Ini] ********************************************************************** Anda diijinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks. ********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam dalam kasih Kristus. Beberapa minggu terakhir ini, film "The Passion of Christ" menjadi bahan pembicaraan hangat dalam berbagai milis di beberapa negara termasuk Indonesia. Kami mengutip beberapa komentar mereka (pelanggan Buletin e-JEMMi yang telah menyaksikan film ini: "Yap. Sangat heboh. Aku sih udah nonton. Aku sempet meneteskan air mata waktu adegan Maria (ibunya Yesus) melihat anaknya memikul salib. Ini pertama kalinya aku nonton bioskop dan setelah film selesai itu hening. Tidak ada orang yang berbicara." <jim@> "Yesus rela menderita sengsara seperti itu untuk menebus dosaku? Kalau aku yang ada di posisinya saat itu, aku pasti sudah mati saat melalui jalan salib itu!" <nov@> Bagi pembaca yang juga sudah nonton, Anda pasti bisa menambahkannya dengan memberikan komentar Anda sendiri. Terlepas dari semua pendapat pro dan kontra yang dilontarkan oleh berbagai pihak yang telah menyaksikan film ini, perayaan PASKAH seharusnya menolong kita untuk terus diingatkan akan betapa besarnya pengorbanan yang telah Yesus lakukan bagi kita -- sampai rela mati sengsara di atas kayu salib. Hanya melalui pengorbanan Yesus yang luar biasa ini maka kemenangan dapat diraih, yaitu pada hari yang ketiga Dia bangkit atas kuasa maut! Mari kita bersama menggunakan momen PASKAH ini untuk mengintrospeksi diri. Bagaimana kita memberikan syukur atas apa yang telah dilakukan Yesus bagi kita? Sudahkah kita melakukan sesuatu untuk memuliakan Dia? Selamat merayakan Hari PASKAH! Redaksi Buletin e-JEMMi *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= "The best motivation to live for Christ, is a good memory of His death for us." (Our Daily Bread) *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ RENUNGAN MISI ~~ DAN MEREKA MENUTUPI MUKA-NYA ============================ (Lukas 22:64; Markus 14:65) Dilihat dari segi sejarah, kesengsaraan Kristus sama sekali adalah termasuk masa silam. "Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah" (Roma 6:10) dan sesudah itu tidak mati lagi; maut tidak lagi memegang kuasa atas diri-Nya. Tetapi secara rohani, kesengsaraan Kristus tetap ada dan berulang-ulang terjadi. Kita menyalibkan Dia lagi. Yesus Kristus terus-menerus dikhianati, ditinggalkan, dipungkiri, ditudungi, diludahi, didera, diejek, dan kemudian disalibkan. Tiap peristiwa dalam kisah penderitaan-Nya mempunyai ciri tersendiri. Dalam arti rohani kita berada di sana ketika "Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci." (1Korintus 15:3) "Dan orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli- Nya. Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya: 'Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?' Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia, menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: 'Hai nabi, cobalah terka! Malah para pengawalpun memukul Dia.'" (Lukas 22:63-64; Markus 14:65) Hal ini terjadi di halaman istana Kayafas, pagi-pagi benar sebelum fajar menyingsing. Sinar bulan purnama menerangi tempat kejadian itu dan nyala api unggun yang dikobarkan memancarkan sinar dan bayangannya atas halaman itu: Dengan muka-Nya yang ditutupi Yesus duduk di tengah-tengah sekumpulan orang yang tanpa alasan membenci- Nya. Pelayan-pelayan dari Majelis Besar, orang-orang bayaran dari Imam Besar; dan mungkin semua mereka adalah orang-orang Yahudi yang sebangsa dengan Tuhan Yesus. Ada yang mengenal Dia dan pernah mendengar kata-kata yang diucapkan-Nya. Mereka telah menyaksikan keajaiban-keajaiban yang dibuat-Nya. Di taman Getsemani mereka berkisut melihat pandangan-Nya. Sekarang mereka menutupi muka-Nya dan mengejek-Nya. Kegelapan apakah yang menguasai hati-hati yang dapat berbuat seperti ini dan tahan melihatnya! Betapa matinya perasaan terhadap kasih dan kebenaran; kebutaan apa yang membuatnya tidak melihat keindahan kesucian; dan betapa jahatnya pikiran dan keringnya hati nurani! Dan hal ini mereka lakukan terhadap Yesus dari Nazaret, yang pernah membuka mata seorang yang lahir buta di Yerusalem. Mereka menutupi muka-Nya. Apakah Malkus ada di antara mereka? Apakah Kayafas turut? Apakah Petrus melihat sesuatu sebelum dia keluar dan menangis sedih? Kemudian dia menulis tentang malam buruk itu ketika dia berdiri dan memanaskan dirinya -- tetapi jiwanya menggigil -- di dekat api: "Kristuspun telah menderita ... tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil .... oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." (1Petrus 2:21-24) Ya, Petrus tentu melihatnya, paling sedikitnya dari jauh. Rasa malu dan kesakitannya mendera hatinya. Pandangan terakhir dari Kristus sebelum mata-Nya ditudungi diarahkan kepada Petrus, yang juga menyangkal Dia di depan pelayan-pelayan ini. Betapapun ringkasnya kesaksian ini, kita dapat membaca di antara baris-baris tersebut sifat pengecut, kekejaman, dan kebodohan dari kebencian mereka terhadap Juruselamat itu. Mengapa timbul pikiran pada mereka untuk menutupi mata Yesus? Bukankah karena mata-Nya penuh dengan keheranan suci akan ketidakpercayaan mereka, mata yang penuh belas-kasihan akan kebodohan mereka tetapi juga berkilat dengan sinar yang mendera hati nurani mereka seperti nyala api? Mereka tak tahan melihat-Nya dengan berhadapan muka, maka seperti Markus katakan, ketika beberapa orang mulai "meludahi Dia" yang lain "menutupi muka-Nya dan memukul-Nya." Kekecutan hati mereka hanya dapat diimbangi oleh kebencian mereka, Mereka memukul Dia. Mereka mengejek-Nya. "Dan banyak hujat yang diucapkan mereka kepada-Nya." Dan kebencian mereka adalah tidak pantas. "Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?" (Markus 14:65; Lukas 22:64-65) Bukanlah perseorangan yang memukul Dia, melainkan bangsa itu; umat manusia seluruhnya. Segala kekecutan hati dari pendurhakaan dan ketidakpercayaan yang berabad-abad itu dilambangkan oleh peristiwa ini. Ada orang yang selalu takut dan oleh karena itu tidak rela untuk berhadapan muka dengan Kristus. Orang mencoba mengelakkan Yesus dalam sejarah dengan mengatakan, bahwa cerita itu adalah dongeng; atau mereka tidak mau berhadapan muka dengan Dia. Betapa banyaknya sejarah-sejarah populer dan buku-buku pelajaran menutupi muka Yesus dengan memakai suatu ayat sebagai dalih yang sama sekali tidak menyingkapkan sejarah hidup Yesus Kristus yang sebenarnya. Ketidakpercayaan menudungi Alkitab dengan menutupi sampulnya dan dengan demikian merintangi amanatnya mencapai dunia kanak-kanak atau dengan membiarkannya tergeletak begitu saja di rak buku, sebuah buku klasik yang menjadi buah bibir tiap orang, tetapi yang tak pernah dibaca orang. Orang-orang menutupi muka Yesus di atas mimbar atau dalam pers dan kemudian mengejek jasa-Nya sebagai nabi, dan kemuliaan-Nya sebagai Mesias. Kalau pendurhakaan dan kemurtadan menutupi muka Juruselamat, maka mereka juga menampar muka-Nya, Valtaire, Nietzsche, Rennan, Bebel, Paine; Ingersoll dan yang lainnya yang sependapat dan sejiwa dengan mereka, semuanya menutupi muka Yesus dulu sebelum mereka mengingkari ketuhanan-Nya; menyembunyikan muka-Nya sebelum mereka mendera kemuliaan-Nya. Sungguh menyakitkan saat membaca dalam Injil mengenai Kristus yang muka-Nya ditutupi ini, namun terutama mengenai cara orang-orang menutupi muka-Nya berulang-ulang selama sembilan belas abad dan kemudian mengejek-Nya. Dendam dari ketidakpercayaan sama jelasnya pada masa sekarang dengan dulu dalam ruangan pengadilan Kayafas. Orang-orang tidak dapat membiarkan Kristus tenang. Muka-Nya memikat perhatian. Mata-Nya adalah nyala api. Dia menarik atau membuat orang jijik. Dulu Dia berbuat demikian dan sekarang pun juga. Di depan mata Yesus kubuka kehidupanku dan isi hati yang keruh Di depan mata Yesus. Di depan mata Yesus yang suci b'laka apinya, kulihat cahya sayang-Nya, Di depan mata Yesus. (Nyanyian Rohani 136) Orang-orang percaya dari Perjanjian Lama ingin melihat kemuliaan Allah pada muka yang diurapi. Inilah doa Musa, harapan Daud, dan keinginan Yesaya, "Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?" (Mazmur 13:2) "Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!" (Mazmur 31:16) "Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur." (Mazmur 143:7) "Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?" (Yesaya 42:19) Dengan demikian mungkin ramalan Yesaya itu terwujud. Kalau kita merenungkan kata-kata seperti ini, maka mulailah kita sadari apa artinya bagi Tuhan Yesus kalau muka-Nya ditutupi dan dengan demikian mengalami pada diri-Nya dan dalam diri-Nya segala kebodohan dan kebutaan dari ketidakpercayaan yang disengaja terhadap Allah dan utusan-utusan-Nya. Ini bukan sesuatu yang baru. Sepanjang zaman orang-orang selalu menuntut bukti dari mereka yang membuat kesaksian bagi Allah. Apakah keajaiban-keajaiban-Nya? Tanda-tanda apa yang diberikan-Nya? Kapankah ramalan-ramalan-Nya dipenuhi? Mereka yang memalingkan mukanya dari Kristus atau menutupi muka-Nya tetap tidak percaya dan tetap tidak menyadari dosanya. Pelayan- pelayan Imam Besar, tidak melihat apa-apa. Tetapi Petrus didera dalam hati nuraninya dengan satu pandangan saja. Dia dapat menyesal karena dia tidak menutupi muka Yesus. Dan demikianlah selalu halnya. Maka kita tidak usah heran, kalau orang menutupi muka Juruselamat kita, memukul-Nya atau menghina-Nya di muka umum sekarang. Tiap agama baru atau falsafah yang menjauhkan orang dari Injil hanya berhasil dengan menutupi muka Kristus. Mereka yang melihat mata-Nya tidak memerlukan cahaya lain. Mereka yang telah melihat muka-Nya tidak mengikuti pemimpin lain. "Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa; yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. Sebab bukan diri kami yang kami beritakan; tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena Yesus. Sebab Allah yang telah berfirman: Dari dalam gelap akan terbit terang ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus." (2Korintus 4:3) Mereka yang berjalan dalam gelap dengan mata hati yang buta sering mematikan sendiri lampu dengan lebih dulu menutupi muka Kristus dari Allah. Kekuasaan Iblis merintangi kita untuk melihat kemuliaan Juruselamat kita. Semangat zaman yang mencakup pendapat yang berubah-ubah, pepatah-pepatah duniawi, renungan-renungan lihai, ilham-ilham yang tak murni, dan maksud-maksud untuk menciptakan suatu suasana kesangsian dan ketidakpercayaan telah mencekik segala kepercayaan. Kebutaan mendahului ketidakpercayaan dan merupakan sebabnya. Kebutaan itu dilaksanakan dengan menutupi Injil, dengan menggelapkan firman yang jelas dari Allah, dan dengan menutup mata kita terhadap kebenaran. "Aku datang," kata Tuhan Yesus, "ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta." (Yohanes 9:39) Lihatlah lagi gambar yang mengibakan hati dari Kristus yang diselubungi itu di tengah-tengah gerombolan Majelis Besar itu. Tataplah muka itu, diterangi sinar matahari pagi -- berdarah, dipukuli, diselubungi, "Pandanglah wajah orang yang Kau urapi," (Mazmur 84:10) kata penulis Mazmur -- dan di sini kita melihat wajah itu sebagai gambar sejati dari Juruselamat yang sedang menderita itu. "Lihatlah manusia itu!" Diikat, penat, luka memar, dihina, tetapi tetap diam dengan ketenangan kasih yang menderita. "Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?" Kita pasti harus mendapat jawabannya dalam hati nurani kita sendiri. "Kristuspun telah menderita" untuk kita, bukan hanya untuk menebus kita dari dosa dan membebaskan kita dari laknatnya, tetapi Dia menderita "dan telah meninggalkan teladan" bagi kita, supaya kita mengikuti jejak-Nya. (1Petrus 2:21). Dalam tiap peristiwa dari kesengsaraan itu Pemikul Salib itu berseru dalam telinga kita: "Ikutlah Aku. Hiduplah dengan penuh keberanian, berbahaya, lengkap, tanpa puasa. Terimalah lumpur dan lendir, terik-panas dan kemelaratan penuduh-penuduhmu. Tahanlah menderita dan beranilah demi Aku dan demi Injil. Janganlah tolak untuk minum bersama Aku dari cawan kegagalan yang sering lebih pahit daripada cawan kematian -- kesakitan ejekan yang mendahului kesengsaraan salib." Kalau kita ingat ruangan pengadilan dan Kristus yang diselubungi itu yang menanggung bantahan yang hebat dari orang-orang berdosa terhadap diri-Nya, kita tidak akan bertambah lelah atau akan pingsan mendengar celaan atau nista. "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi- nabi yang sebelum kamu." (Matius 5:11-12) Ini adalah kebahagiaan yang terakhir dan yang terbesar. Kebahagiaan mereka yang mengikuti Kristus sepanjang jalan sampai akhir. Diedit dari sumber: Judul Buku : Kemuliaan Salib Judul Artikel: Dan Mereka Menutupi Mukanya Penulis : Samuel Zwemer Penerbit : Badan Penerbit Kristen, 1970 Halaman : 23 - 28 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ ANNIE'S EASTER ==> http://www.annieshomepage.com/easter.html Halaman Annie's Easter khusus disajikan untuk menyambut "Resurrection Sunday" (Kebangkitan Kristus). Halaman ini menawarkan banyak sumber yang bisa Anda pakai untuk mensharingkan iman Anda kepada orang lain. Selain itu, melalui halaman ini Anda juga bisa belajar tentang perayaan tradisi PASKAH yang dilakukan orang Kristen di berbagai negeri. EASTER RESOURCES -- A CHRISTIAN EASTER CELEBRATION ==> http://www.gospelcom.net/peggiesplace/easter1.htm Bagian Easter Resources menampilkan banyak artikel, renungan, dan puisi PASKAH dalam bahasa Inggris. Beberapa diantaranya: At the Foot of the Cross! (artikel), The Passion of Christ (puisi), The Stone before Jesus' Tomb (khotbah), dan masih banyak lagi. Silakan berkunjung langsung ke bagian ini. Anda pasti mendapatkan banyak berkat melalui bagian ini dan silakan sharingkan kepada teman-teman Anda. ICW PASKAH ==> http://www.sabda.org/publikasi/icw/1021/ Bagi Anda yang sedang mencari sumber-sumber PASKAH, maka ICW (Indonesian Christian Webwatch) edisi 1021/2004 yang terbit minggu ini akan banyak menolong Anda. Dalam edisi ini dimuat beberapa alamat situs yang mengulas tentang PASKAH dan juga review-nya. Dengan demikian, Anda bisa menambah referensi dan wawasan seputar PASKAH melalui edisi ini. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ T U R K I Sebuah grup yang beranggotakan orang-orang Kristen baru-baru ini membagikan 3.400 kopi Perjanjian Baru, sebagai bagian dari promosi sebuah situs web doa. Para pelayan Tuhan tersebut banyak menerima respon melalui telepon dan e-mail yang meminta kepada mereka kitab Perjanjian Baru. Berdoalah agar pekerjaan ini banyak menghasilkan buah, dan agar banyak orang dimenangkan bagi Kristus di Turki. "Di Turki, kami menyediakan buku-buku keKristenan dan hal lainnya yang berhubungan dengan kekristenan." [Sumber: [suaramartir] Berita Mancanegara (JASO03)] Pokok Doa: --------- * Dukunglah melalui doa-doa kita supaya pembagian Alkitab Perjanjian Baru ini bisa menolong banyak orang Turki mendengar "Berita Keselamatan Yesus Kristus". * Doakan para pekerja di Turki supaya mereka bisa memberitakan tentang kasih Yesus kepada banyak penduduk dan pelayanan ini bisa menghasilkan banyak buah. G E O R G I A "Seorang pekerja kami mengunjungi Georgia, negara bekas Uni Soviet, dan bertemu dengan orang Kristen yang baru saja mengalami penyerangan. Dia mengirimkan kepada kami laporan ini: 'Orang-orang Kristen di Tiblisi mengadakan suatu kebaktian khusus pada tanggal 24 Januari 2003. Mereka berkumpul untuk berdoa bagi kesatuan orang-orang percaya di Georgia. Baru saja kebaktian dimulai, tiba-tiba bis-bis berdatangan dan menurunkan geng-geng perusak yang terorganisasi dengan baik. Gerombolan perusak yang berjumlah beratus-ratus orang menguasai dan menduduki gereja. Mereka memporak-porandakan gereja, merusak buku-buku Kristiani dan memaksa orang-orang Kristen keluar gedung gereja. Tidak puas dengan yang telah mereka lakukan, beberapa penyerang mengejar orang-orang Kristen yang ada di jalan dan memukuli mereka.' 'Polisi setempat tidak bereaksi untuk melindungi orang-orang Kristen. Seperti yang dilaporkan. Polisi setempat telah diberitahu bahwa akan ada penyerangan oleh kelompok-kelompok perusak dan mereka tidak boleh menghalangi. Protes yang dikirimkan kepada Presiden Georgia, Edward Shevardnadze, tidak menghasilkan putusan apapun. Penyerangan ini bukan yang pertama terhadap orang-orang Kristen. Tahun lalu, 1.000 Alkitab dibakar pada saat penyerangan terhadap gudang Bible Society of Georgia. Lebih lagi, pemerintah mengontrol koran-koran dan menerbitkan artikel Sectarians. Kami akan membantu menggantikan Alkitab-alkitab yang telah dibakar tahun lalu.'" [Sumber: Mission Network News, March 26th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Berdoalah bagi orang-orang Kristen di Georgia dan hikmat bagi para pekerja yang melayani di sana. * Doakan supaya penyerangan ini tidak melemahkan iman orang-orang Kristen di Georgia. Berdoa supaya mereka tetap setia dan semakin berani menyaksikan kasih Allah melalui kehidupan mereka. Z A M B I A Diperkirakan 17 juta orang telah meninggal karena AIDS sejak tahun 70-an di Afrika. Kematian tersebut telah meninggalkan sekitar 13 juta anak-anak yatim piatu. Teen Missions International sedang membangun AIDS Rescue Centers sebagai bagian dari pelayanan kepada anak-anak jalanan, anak-anak yatim piatu, dan penderita AIDS. Perwakilan dari Teen Missions International mengatakan bahwa pelayanan tersebut pada dasarnya berusaha mencukupi kebutuhan mereka terutama kebutuhan kesehatan, dan banyak anak yang tergantung pada pelayanan tersebut. "Anak-anak itu sudah tidak memiliki siapa-siapa yang bisa merawat mereka. Pelayanan ini bisa dikatakan menjadi ayah dan ibu bagi anak-anak itu. Pelayanan ini menjadi satu-satunya tempat mereka berharap. Sebagian besar anak-anak yatim piatu korban AIDS ini akan ditolong juga untuk mengenal dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka secara pribadi." Teen Missions International membutuhkan banyak sukarelawan untuk membantu dan mengembangkan pelayanan mereka. [Sumber: Mission Network News, March 25th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Doakan supaya setiap pelayanan yang dilakukan Teen Missions International bisa menjangkau dan menolong anak-anak yatim piatu korban AIDS. * Berdoa untuk sukarelawan yang dibutuhkan untuk menolong jutaan anak yatim piatu di Zambia. Berdoa supaya banyak hati yang tergerak untuk memberikan perhatian pada masa depan anak-anak tersebut. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Persiapan Hati Menyambut PASKAH ------------------------------- Di akhir minggu ini kita akan bersama-sama merayakan peristiwa sengsara, kematian, dan kebangkitan Yesus. Semua gereja pasti telah mempersiapkan ibadah-ibadah khusus untuk merayakan peristiwa tersebut. Pokok Doa: ---------- * Peristiwa sengsara, kematian dan kebangkitan Kristus memberikan makna yang penting bagi iman orang Kristen. Berdoa agar setiap ibadah PASKAH yang diadakan di setiap gereja membantu jemaat untuk mengenang kembali arti pengorbanan Yesus di kayu salib bagi hidup mereka. * Melalui perayaan PASKAH ini, jemaat semakin diteguhkan dengan kemenangan Yesus atas maut. Jaminan ini menguatkan mereka untuk mempunyai hidup yang berkemenangan dalam segala aspek. * Berdoa supaya sukacita PASKAH ini bisa terpancar dalam setiap segi kehidupan orang Kristen sehingga menarik minat banyak orang yang belum mengenal Kristus untuk mengetahui sumber sukacita tersebut. * Kiranya moment PASKAH ini semakin mendorong kita untuk memberitakan Kabar Baik dengan giat kepada orang-orang di sekitar kita. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: Bahagia tarigan <gia_trg@> >Saya ingin bergabung dengan saudara dalam menjalankan misi >kristiani, apa yang harus saya lakukan agar saya dapat bergabung >dengan anda? Tolong berikan/kirimkan saya informasi tentang hal >itu. Redaksi: Kami menyambut dengan sukacita kerinduan Anda untuk terlibat dalam pelayanan misi. Namun, perlu Anda ketahui bahwa kami hanya bergerak dalam bidang penerbitan dan tidak bergerak "langsung" di ladang misi (di lapangan). Tapi kami akan menolong Anda dengan memberikan beberapa saran jika Anda ingin terlibat dalam pelayanan misi: Sebagai langkah awal, kami telah memasukkan email Anda dalam daftar penerima Buletin e-JEMMi. Dengan demikian, setiap minggu Anda bisa menerima kiriman e-JEMMi dan bersama pembaca lainnya Anda bisa mulai terlibat dalam pelayanan misi dengan cara mendukungnya dalam doa. Jika Anda mengetahui pelayanan-pelayanan misi di berbagai tempat, berdoalah juga bagi mereka. Kalau Tuhan terus tambahkan beban yang lebih besar kepada Anda untuk terjun dalam ladang misi, maka perlengkapi diri Anda dengan belajar Firman Tuhan banyak-banyak. Bacalah buku-buku misi dan mulailah belajar ketrampilan-ketrampilan utama dalam pelayanan misi. Lalu bukalah mata dan telinga lebar-lebar pada setiap informasi tentang pelayanan misi, dan berdoalah agar Tuhan tunjukkan kepada Anda apa yang harus Anda lakukan. Nah, persiapkan diri baik-baik, kami yakin kerinduan Anda akan terlaksana. Juga kami ucapkan selamat bergabung menjadi anggota Buletin e-JEMMi dan selamat berdoa! *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip Buletin e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |