Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2011/12

e-JEMMi edisi No. 12 Vol. 14/2011 (22-3-2011)

Penglihatan Malam di Irak

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________

SEKILAS ISI
KESAKSIAN MISI: PENGLIHATAN MALAM DI IRAK
SUMBER MISI: HAITIAN CHRISTIAN MISSION
STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DAN INFO YLSA DI SITUS PASKAH
            INDONESIA

Shalom,

Rezim Saddam Hussein di Irak memang sudah berakhir. Akan tetapi,
perjuangan rakyat Irak belum berakhir, khususnya untuk mendapatkan
kebebasan beragama. Banyak kesaksian dari para penginjil di sana
tentang campur tangan Tuhan dalam pelayanan yang mereka lakukan.
Kesaksian kali ini mengetengahkan pengalaman MH, penginjil muda yang
mengalami mukjizat di dalam penjara. Dia dibebaskan bersama lima orang
lain di dalam selnya. Dia bersyukur karena teman-temannya yang
beragama lain itu dibebaskan, bukan saja dari penjara fisik, melainkan
dari penjara rohani. Silakan menyimak kisah selengkapnya. Jangan lupa
menyisihkan waktu untuk membaca sepak terjang pelayanan misi di Haiti
dalam kolom Sumber Misi. Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi Tamu e-JEMMi,
Mahardhika Dicky Kurniawan
< http://misi.sabda.org/ >

              KESAKSIAN MISI: PENGLIHATAN MALAM DI IRAK

"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu
Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan
tempat bagimu." (Yohanes 14:2)

MH seorang penginjil Irak, yakin upahnya di kekekalan nanti salah
satunya adalah rumah di Surga. Apa yang dia tidak harapkan adalah
Allah mempersiapkan dia terlebih dahulu di sebuah tempat -- di salah
satu penjara terkeji milik Saddam Hussein.

Orang-orang Irak menyebut penjara keamanan Baghdad sebagai "Kapal
Putih", karena terang yang ditimbulkan oleh tembok bagian luar yang
kadang kala berkilauan terkena sinar matahari. Penjara ini sangat
besar dan berbentuk kotak, mengingatkan mereka akan sebuah kapal
besar. Di penjara tersebut ada satu ruangan penyiksaan yang disebut
"rumah merah". Mereka mengatakan bahwa kekejaman Saddam membuat para
penghuni penjara menjadi gila. Bekas diktator Irak ini memerintahkan
dinding penjara di cat merah darah.

Bulan Februari lalu, MH dan tujuh orang pemimpin Kristen lainnya,
ditangkap di rumah pertemuan mereka oleh polisi rahasia Saddam.
Seratus orang percaya dijebloskan ke dalam ruangan yang remang-remang,
di mana mereka baru saja menyanyikan lagu pujian, "Kami Memberikan
Kepadamu Segala Kemuliaan" ketika 15 agen berpakaian preman,
bersenjata pistol, dan "walki-talki" menerobos pintu.

MH mengatakan kepada perwakilan salah satu lembaga Kristen bahwa
polisi memerintahkan mengakhiri ibadah dan mereka menggunakan
cara-cara yang kasar dan meminta semua tenang. "Semua duduk, tidak
ada yang boleh berbicara, kata MH". Salah satu petugas mengeluarkan
sepucuk kertas dan mulai memanggil nama-nama kami. Mereka mengenal
nama semua orang di ruangan ini satu persatu! Penginjil muda ini
akhirnya menyadari bahwa Saddam telah mengirimkan seorang mata-mata ke
dalam gereja mereka. Hari ini, mereka menganggap orang yang
mengkhianati mereka sebagai "Yudas".

Jemaat gereja tahu bahwa persekutuan mereka ilegal. Rezim Saddam
Hussien hanya mengizinkan orang-orang Kristen beribadah di dalam
gedung-gedung gereja yang sudah didaftarkan kepada pemerintah. Suatu
waktu, pejabat pemerintah memberikan izin kepada orang-orang percaya
untuk mengadakan suatu pesta. Pejabat tersebut mengira ini adalah
pesta seperti pada umumnya, tetapi sebenarnya bukan, melainkan KKR.
Acara ini ketahuan oleh polisi. Izin tidak diberikan bagi acara
khotbah dan puji-pujian. Delapan orang jemaat gereja diborgol, ditutup
matanya, dan dibawa dengan cepat dengan "van" yang tidak berjendela.

Pada saat di penjara, MH dibawa ke ruangan interogasi. Seorang penjaga
menahan MH di kursi, sementara yang lainnya menampar mukanya. "Kami
akan menahanmu di penjara bawah tanah dan menyiksamu, dan kamu akan
tahu mengapa kamu ada di sini!" kata salah satu penyiksanya. "Tidak
ada tahanan yang dibiarkan hidup pada saat mereka ada di tempat ini.
Jika kamu tidak mengatakan kepada kami yang sebenarnya, kamu akan mati
hari ini".

Penjaga yang lain masuk ke ruangan dan menggunakan tinjunya memukul
muka dan tubuh MH. Dia meminta informasi mengenai kepercayaan yang
dianut oleh MH dan susunan organisasi gereja. Mendekati satu jam
kemudian, MH yang mukanya memar diberi pakaian khusus tahanan penjara
bernomor XX dan selnya bernomor XX.

"Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada
orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara." (Yesaya 61:1)

MH berbagi ruangan yang berukuran 2,5 x 2 meter dengan lima orang
"beragama lain" -- dua orang Suni dan tiga orang Syiah. MH berdoa dan
meminta Allah memakainya untuk membebaskan teman selnya dari "penjara
rohani" mereka dengan mengenalkan mereka kepada Kristus. Dia
menggenggam pecahan batu dan menulis nama Yesus di dinding sel penjara
dan menggambar salib di sampingnya. Salah seorang Syiah bernama S
meminta penjelasan kenapa MH menulis seperti itu. "Kamu harusnya
berdoa kepada allah atau pemimpin `agama lain`", kata S. "Kenapa kamu
berharap kepada Yesus untuk menolongmu?"

MH menjelaskan bahwa dia memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan,
dan Yesus telah melakukan banyak mukjizat kepadanya. Dia yakin Yesus
akan melakukan mukjizat yang lain dan membebaskannya dari penjara.
"Aku bertanya balik kepada S, kenapa aku harus berdoa kepada seorang
manusia yang mati?" "Aku mengatakan kepadanya, aku lebih memilih
berdoa kepada Allah yang hidup. Yesus hidup, sedangkan semua nabi mati
dan dikubur di tanah". S memandang rendah MH. Dia mengatakan kepadanya
bahwa dia bukan orang yang baik karena dia tidak percaya pada ajaran
agamanya. MH terus berdoa untuk S dan teman satu selnya.

Beberapa minggu selanjutnya, MH terbangun pada saat S mencium kedua
tangan dan pipinya. MH dan teman satu selnya terkejut melihat
perubahan hati S. Jadi, mereka memintanya menjelaskan apa yang
terjadi. S mengatakan, Yesus muncul di hadapannya dan mengatakan
kepadanya bahwa MH akan dibebaskan dari penjara. "Dia muncul di
depanku ketika aku sedang tidur", kata S. "Dia berpakaian putih dan
aku tidak dapat melihat wajah-Nya, karena wajah-Nya memancar lebih
terang daripada matahari dan membutakanku."

S bertanya kepada orang itu siapa Dia, dan Dia menjawab, "Yesus
Kristus". Yesus menunjuk kepada MH dan mengatakan kepada S, tidak usah
khawatir terhadap MH. Aku yang bertanggung jawab atas MH, dan Aku akan
membebaskannya dari tempat ini, kata Yesus. Bagaimana denganku? Kata
S. Yesus menghilang tanpa menjawab pertanyaannya.

"Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu." (Yohanes 8:32)

MH menjelaskan kepada teman satu selnya bahwa Yesus muncul untuk
membuktikan bahwa MH milik-Nya dan apa yang dikatakan-Nya adalah
kebenaran. Dengan segera teman-temannya berlutut dan mulai berdoa,
meminta Yesus juga membebaskan mereka dari penjara. Mimpi S menjadi
kenyataan satu minggu kemudian, seperti halnya MH dan semua orang
Kristen yang ditahan bersama dia juga dibebaskan.

Beberapa bulan kemudian, salah seorang penginjil yang dibebaskan
bernama J, bercerita kepada salah seorang perwakilan sebuah lembaga
Kristen. "Yesus mengatakan kepadaku, Saddam akan memberikanku suatu
bingkisan. Ketika aku dibebaskan, aku tidak mengatakan apa-apa. Aku
hanya tersenyum, karena aku tahu bingkisan tersebut adalah kebebasanku
yang datangnya dari Tuhan, bukan presiden".

J percaya dia selamat dari "rumah merah," karena walaupun secara fisik
ditekan di dalam kegelapan, dijejalkan ke dalam sel penjara, dia
secara spiritual sudah dibebaskan di dalam Kristus. Tuhan telah
membebaskannya jauh sebelum Saddam Hussein membebaskannya dari
kurungan fisik. J aktif di gerejanya dan menghabiskan banyak waktunya
untuk melayani sesama. Dia membagikan traktat-traktat Injil dan kadang
kala bersaksi kepada orang-orang Irak.

"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap
manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
(2 Timotius 3:16-17)

Kami memuji Allah karena kemunculan yang luar biasa dari Anak-Nya,
Yesus, kepada anak-anak-Nya di Irak. Tetapi membangun gereja tidak
hanya berdasarkan pada mukjizat-mukjizat dan penglihatan-penglihatan.
Gereja harus dibangun di atas dan berakar dalam firman Tuhan.

Pokok doa:

1. Doakan J dan MH agar tetap menjadi alat Tuhan untuk bersaksi
   tentang Kristus di Irak.

2. Doakan gereja-gereja di Irak agar terus bertumbuh dan berakar dalam
   firman Tuhan.

3. Doakan umat Kristen yang masih ditahan di penjara Irak karena iman
   kepada Kristus, agar mereka tetap menaruh harapan dan beroleh
   kekuatan dari Kristus.

Diambil dari:
Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi November - Desember 2003
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 5 -- 7

               SUMBER MISI: HAITIAN CHRISTIAN MISSION

Berawal dari kelompok belajar Alkitab kecil yang berdiri tahun 1974,
Haitian Christian Mission < www.hcmsupport.org > telah melayani ribuan
penduduk Haiti setiap tahunnya. Pelayanan misi yang berfokus kepada
orang-orang Haiti ini, memunyai satu tujuan untuk menyelamatkan
jiwa-jiwa bagi Kerajaan Allah. Program misi yang mereka lakukan
meliputi: pendidikan, kesehatan, pusat nutrisi, dan program sponsor
(dukungan). Semua program tersebut dapat terlaksana karena mendapat
dukungan dari masyarakat, ekspatriat, dan para pendukung lain. Proyek
misi jangka pendek yang sedang dilakukan di antaranya: perbaikan dan
pembangunan gereja, pengeboran sumur untuk air, pengadaan tim
kesehatan, dan pembentukan tim penginjilan dan tim pengajar untuk
menjadi pemimpin- pemimpin gereja. Silakan mengunjungi situs mereka
untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. (DIY)


STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DI SITUS PASKAH INDONESIA

==> http://paskah.sabda.org/

Situs Paskah Indonesia adalah situs berbahasa Indonesia yang
menyediakan bahan Paskah yang sangat lengkap, di antaranya: tip-tip
menarik seputar Paskah, info buku yang berhubungan dengan Paskah,
ucapan Paskah, info profil user baru, kolom status online, humor
Paskah, khotbah audio, link situs Paskah, blog mengenai Paskah,
renungan Paskah, lagu Paskah, puisi Paskah, bahan mengajar Paskah,
kesaksian Paskah, drama Paskah, artikel Paskah, topik forum yang aktif
dikunjungi, Facebook YLSA, dan lowongan YLSA.

Situs Paskah Indonesia juga dirancang sedemikian rupa agar setiap
pengunjung bisa ikut berpartisipasi dengan mengirimkan renungan,
artikel, atau juga blog Paskah untuk bisa saling berbagi berkat dengan
pengunjung yang lain. Fasilitas forum juga tersedia di situs ini
sehingga pengunjung bisa ikut berdiskusi seputar topik Paskah.
Keistimewaan lain dari situs ini adalah disediakannya fasilitas
mengirimkan ucapan selamat Paskah untuk teman seiman dan pengunjung
yang lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs Paskah
Indonesia!

"WE SHOULD WORK HARDER TO BE WHAT WE SHOULD BE RATHER THAN TO HIDE
WHAT WE ARE"

Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org