Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/12 |
|
e-JEMMi edisi No. 12 Vol. 12/2009 (25-3-2009)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI: Bagaimana Membina Murid-Murid yang Berlipat Ganda (II) REFERENSI MISI: Seputar Pemuridan dalam Situs e-MISI SUMBER MISI: Reign Ministries DOA BAGI MISI DUNIA: Pakistan, Iran DOA BAGI INDONESIA: Sumatera ______________________________________________________________________ TO THE WISE THE WORLD IS SUFFICIENT ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Dalam edisi e-JEMMi minggu lalu, kita sudah mempelajari bagaimana membina dan melipatgandakan murid dengan memiliki hati yang penuh belas kasih dan memberikan mereka makanan rohani yang cukup. Dalam edisi minggu ini, kita akan mempelajari bagaimana melindungi murid yang sudah Tuhan percayakan, agar mereka tidak jatuh dan kembali kepada kehidupan mereka yang lama. Nah, untuk lebih jelasnya, silakan simak artikel yang telah kami persiapkan berikut ini. Harapan kami, setelah membaca artikel ini, wawasan Anda tentang pemuridan semakin bertambah dan Tuhan akan memampukan Anda untuk menjalankan tugas pemuridan kepada orang-orang yang sudah Tuhan percayakan kepada Anda. Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti http://www.sabda.org/publikasi/misi/ http://misi.sabda.org/ ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI BAGAIMANA MEMBINA MURID-MURID YANG BERLIPAT GANDA (II) Orang Tua Melindungi Anak-Anak Rohaninya Dengan sistematis, Iblis telah berencana untuk menghancurkan murid-murid Kristus melalui kedengkian, rasa tawar hati, ketidaksabaran, dan dosa-dosa lainnya. Meskipun kesusahan banyak sekali, kuasa untuk bertahan terhadap serangan Iblis dengan segera kita peroleh apabila kita memiliki hidup Kristus. "Sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4) Kristus memberikan teladan bagi kita sebagai orang tua rohani yang melindungi ketika Ia mengatakan kepada Petrus, "Lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." (Lukas 22:31-32) Perlindungan dari Pencobaan Tiga pencobaan utama yang digunakan Iblis untuk menarik kita ke dalam dosa disebut dalam 1 Yohanes 2:15-16. "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.", 1. Keinginan Daging Keinginan atau nafsu mulai dengan pandangan. "Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan." (Amsal 4:25-27) Menolong murid-murid berarti memerhatikan tingkah laku mereka terhadap lawan jenis. Nasihat yang jujur dan terus terang tentang pokok ini, yang diucapkan dengan kasih, harus diberikan baik kepada murid yang masih sendirian maupun yang sudah menikah, sehingga mereka bisa belajar bagaimana "menjaga hati dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23) 2. Keinginan Mata Keinginan akan uang dan harta benda juga dapat merusak para murid. Keduanya merupakan akibat dari terlampau banyak memusatkan perhatian kepada segala kesusahan dalam dunia ini. Uang sendiri bukanlah hal yang jahat; jika dipergunakan dengan semestinya, uang dapat menjadi alat untuk pelayanan yang efektif bagi banyak orang. Namun demikian, cinta uang adalah jahat. "Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka" (1 Timotius 6:9-10). "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24) Rahasianya ialah jangan dikuasai oleh uang. Pastikan apakah murid Anda yang menguasai uang atau uang yang menguasai dirinya. Perhatikan motivasinya dalam menjalankan usahanya. Amati berapa banyak energi yang diabdikan untuk memperoleh uang. Hal apa yang menjadi prioritasnya. Apakah ia memunyai waktu bagi Tuhan, keluarga, dan pelayanannya di gereja? Perhatikan bagaimana ia membelanjakan dan menabung uangnya. Apakah yang selalu dibicarakannya? Sampaikan prinsip-prinsip sehat untuk mengurusi keuangan sehingga murid Anda terhindar dari utang. Dengan demikian, ia memunyai keleluasaan untuk bergerak dan mengikuti panggilan Allah. Yang erat berkaitan dengan keinginan akan uang adalah keinginan akan barang milik. Kita harus bertanya kepada diri sendiri, "Berapakah yang kita perlukan untuk kebutuhan-kebutuhan hidup yang pokok?" "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah" (1 Timotius 6:8). Yang lainnya cuma merupakan tambahan saja: rumah, mobil, dan ijazah pendidikan. Bersyukurlah kepada Tuhan untuk semua tambahan itu, tetapi jangan mendambakannya. Beberapa utusan gerejawi diberitahukan bahwa mereka harus meninggalkan Vietnam dalam waktu 2 jam. Mereka dapat bersaksi tentang "kerugian segala sesuatu" (Filipi 3:8). Barang yang sedikit yang mereka bawa serta menyatakan penilaian mereka. Ada yang membawa foto-foto keluarga atau benda-benda kecil yang menjadi kenangan, hanya itu saja. Utusan-utusan gerejawi itu dapat bersaksi dari pengalaman bahwa sebaiknya kita jangan mengumpulkan harta di bumi, di mana "ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah ... harta di sorga" (Matius 6:19-20). Coba, berpikirlah tentang semua milik Anda. Apa yang benar-benar Anda perlukan? Apakah yang terlalu penting bagi hidup Anda? Sekarang, dalam pikiran Anda, serahkanlah hak milik atas hal-hal tersebut kepada Allah. Apabila Anda melakukan hal itu, maka barang itu tidak lagi menguasai hidup Anda dan Anda dapat memakainya dengan kesadaran bahwa barang itu milik Tuhan, bukannya milik Anda. 3. Keangkuhan Hidup Godaan untuk menjadi angkuh sering kali terungkap dalam keinginan yang berlebihan akan penghargaan. Apabila Iblis tidak dapat menjerat orang dengan perbuatan yang tidak senonoh atau dengan uang, ia berbisik, "Sebenarnya kau harus diberi penghargaan. Kau telah bekerja dengan baik dan tak seorang pun yang mengerti." Banyak prajurit telah kalah dalam perjuangan untuk melipatgandakan murid karena "mereka lebih suka akan kehormatan manusia daripada kehormatan Allah" (Yohanes 12:43). Hati-hatilah terhadap rasa hormat, tersinggung, dongkol, rajuk, dan benci dalam diri murid-murid Anda. Sebagian besar sikap ini disebabkan oleh keinginan akan kebanggaan pribadi. Keinginan untuk dihargai dan dihormati memang wajar; namun demikian, hampir tidak ada orang yang akan mencapai keinginan ini. "Berbicara sedikit, melayani semua orang, beralih ke tempat lain," merupakan semboyan yang meluluhkan kesombongan manusia. Ingatlah, Tuhan yang memberikan pahala bagi orang yang dengan tekun mencari Dia. Ia sendiri adalah pahala yang utama bagi kita (Kejadian 15:1). Keangkuhan hidup dapat juga mengambil bentuk persaingan yang berlebih-lebihan. Kita ingin menjadi yang terbaik di pemandangan Tuhan, supaya kita akan berkenan kepada-Nya dalam semua yang kita lakukan. Meskipun persaingan yang sehat dapat memajukan keinginan akan keunggulan, terlalu banyak memusatkan perhatian pada diri sendiri dapat mengaburkan penglihatan kita akan keperluan orang lain. Kita harus mengingat akan kata-kata Paulus kepada jemaat Filipi, "Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga" (Filipi 2:3-4) Perlindungan Melalui Disiplin Ketika peringatan Tuhan tidak dihiraukan dan murid berbuat dosa, orang tua rohani harus mendisiplin dia. Ini merupakan pelayanan yang penting sekali dalam gereja. "Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan hari ini, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa." (Ibrani 3:13) Ayat-ayat yang paling baik mengenai disiplin terdapat dalam Ibrani 12:5-13. Kita harus mendisiplin orang yang berada di bawah pimpinan kita; tetapi kita jangan menghukum! Tujuan penghukuman adalah penghentian suatu kebiasaan atau pelanggaran, tetapi tujuan disiplin ialah memulihkan persekutuan dengan Allah. Berterus terang dan terbuka dengan orang lain mengenai dosa mereka merupakan suatu hal yang sukar, namun perlu sekali dilakukan. Teguran dan nasihat bukan saja merupakan cara tercepat menuju pemulihan dan pertumbuhan rohani, tetapi juga menyatakan kasih yang luar biasa pada pihak penasihat. Tidak banyak orang yang bersedia mengambil risiko kehilangan suatu hubungan baik karena harus mendisiplin. Paulus mempergunakan bermacam-macam kata untuk menggambarkan konfrontasi penuh kasih: menegur, menasihati, menempelak, memperbaiki, bahkan menghibur. Jika orang tua rohani memperkenankan muridnya terus saja tidak menaati firman Allah tanpa menegur dia penuh kasih, ia gagal untuk menunjukkan kasih yang sejati dalam hubungannya. Mendisiplin dengan kasih sekarang ini perlu sekali jika murid-murid itu kelak harus bertumbuh dengan mengasihi kesucian dan berusaha hidup saleh. Dari benih-benih dosa yang kecil, tumbuh pohon-pohon besar yang menghalangi terang yang bersinar dari maksud rencana Allah. Kegagalan untuk memperbaiki dan mendisiplin anak-anak kita sendiri ketika mereka masih kecil, berarti bahwa kekurangan-kekurangan yang kecil itu kelak bertumbuh menjadi masalah yang besar. Hal ini benar juga dalam hubungan kita dengan anak-anak rohani. Betulkan ketidaktaatan dengan segera. "Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat." (Pengkhotbah 8:11) Bertahun-tahun kemudian, mereka yang telah ditegur dengan penuh kasih akan memandang ke belakang dengan sukacita bahwa Allah cukup mengasihi mereka sehingga menjamah kehidupan mereka melalui seseorang yang menaruh perhatian cukup sehingga bersedia mendisiplin mereka. "Siapa yang menegur orang akan kemudian lebih disayangi daripada orang yang menjilat." (Amsal 28:23) Bagaimana Menegur dengan Kasih Apabila memberitahukan dosa dalam kehidupan murid-murid, lakukan dengan mengingat 2 Korintus 13 dan Galatia 6:1-3. Apabila Roh Kudus memimpin Anda untuk menghadapi murid, berikut ini ada beberapa peraturan dasar untuk mendekatinya. 1. Firman Allah selalu merupakan dasar bagi teguran. Penting sekali kita mengetahui bahwa pelanggaran itu jelas berlawanan dengan Alkitab (Titus 2:1). 2. Bertindaklah dengan bijaksana. Waktu yang tepat sangat penting. Kadang-kadang Allah menghendaki agar kita menerapkan kebenaran ini, "Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran." (Amsal 19:11) 3. Orang yang membina murid harus memenuhi persyaratan yang disebut dalam Galatia 6:1, "kamu yang rohani". Kita harus dikuasai oleh Roh Kudus. Kita harus memunyai kemenangan dalam hati kita sendiri atas kesalahan yang nyata, dalam kehidupan orang lain itu. 4. Kita tidak terpanggil untuk menghadapi setiap orang yang memunyai masalah dosa. Memenangkan hati orang itu merupakan kunci bagi tanggapan yang positif, tetapi hal itu memakan waktu. Kita juga bukan orang tua rohani bagi setiap orang. 5. Teguran itu harus masuk akal, diberikan dengan sikap yang penuh kasih dan harus menyatakan belas kasihan dan kelemahlembutan (2 Korintus 2:4). 6. Menasihati orang lain harus dilakukan dengan lemah lembut (Galatia 6:1). Ingatlah, hal yang sama ini bisa terjadi pada diri Anda juga pada suatu hari nanti (atau mungkin sudah terjadi). Berbicaralah dengan hati-hati, dan dengan rendah hati. 7. Lakukanlah bila berduaan dengan orang itu saja (Amsal 25:9 dan Matius 18:15). 8. Lakukanlah dengan ketekunan. Jangan membiarkan diri menjadi bosan atau berkecil hati. Nasihatilah dengan tekun, tetapi jangan mengomel. Setelah perkara ini selesai, jangan diungkit-ungkit lagi (Amsal 13:19 dan 28:23). Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Penggandaan Murid-Murid Judul asli buku: Multiplying Disciples Penulis: Waylon B. Moore Penerbit: Gandum Mas Malang, 1981 Halaman: 97 -- 103 ______________________________________________________________________ REFERENSI MISI SEPUTAR PEMURIDAN DALAM SITUS E-MISI http://misi.sabda.org/ 1. Pemuridan: Seni yang Hilang (LeRoy Eims) ===> http://misi.sabda.org/buku_misi_pemuridan_seni_yang_hilang 2. Pola Pemuridan Pemilihan Pelatihan Yesus ===> http://misi.sabda.org/pola_pemuridan_pemilihan_pelatihan_yesus 3. Panutan Melalui Disiplin: Belajar Pemuridan Dari Tuhan Yesus ===> http://misi.sabda.org/panutan_melalui_disiplin%3A_belajar_pemuridan_dari_tuhan_yesus 4. Mengapa Membina Murid? ===> http://misi.sabda.org/mengapa_membina_murid 5. Pentingnya Melipatgandakan Murid ===> http://misi.sabda.org/pentingnya_melipatgandakan_murid1 6. Pembina-Pembina Murid Masih Sedikit ===> http://misi.sabda.org/pembina-pembina_murid_masih_sedikit 7. Membesarkan Anak-Anak Rohani ===> http://misi.sabda.org/membesarkan_anak_anak_rohani ______________________________________________________________________ SUMBER MISI REIGN MINISTRIES ==> http://www.reignministries.org/ Berangkat dari kepercayaan bahwa remaja dapat dengan efektif membagikan iman mereka dan bahwa mereka memiliki peran penting dalam pemenuhan Amanat Agung, maka pada tahun 1981 Louie Inks membentuk Reign Ministries -- sebuah organisasi yang memiliki misi untuk membangun dan memajukan kerajaan Allah dengan mengembangkan, melatih, dan memuridkan para pemuda yang rindu memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan. Untuk itu, Reign Ministries memiliki -- selain bentuk pelayanannya yang lain tentunya -- sebuah program pemuridan bernama Kairos Discipleship Course. Kursus 2 semester ini diadakan untuk menyiapkan murid-muridnya menjadi para pemimpin yang mampu melayani di gereja dan komunitas mereka masing-masing, serta mampu memancarkan terang Kristus di lingkungan sekitarnya dan seluruh dunia. Program ini fokus antara lain pada subjek-subjek seperti kepemimpinan alkitabiah, doa syafaat, fondasi alkitabiah, peperangan rohani, dan sebagainya. Kunjungi situsnya untuk menyimak detail program ini pada khususnya dan keseluruhan Reign Ministries pada umumnya. ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA P A K I S T A N Setelah berbulan-bulan menemui jalan buntu, pengacara-pengacara di Pakistan mengatakan bahwa ada harapan baru untuk menyatukan kembali sebuah keluarga. SM, seorang gadis Kristen berusia 13 tahun, telah diculik dan dipaksa menikah dengan seseorang dari agama lain. Kata pengacaranya, SM dapat kembali ke keluarganya, jika mereka dapat secara legal memberdayakan polisi-polisi Pakistan yang sudah berhenti berusaha menegakkan hukum kepada para penculik. Compas Direct melaporkan, minggu lalu seorang hakim Pakistan menuntut para terdakwa penculikan untuk pertama kalinya dalam proses hukum yang berat selama 7 bulan. Meskipun hakim sudah menjatuhkan vonisnya, polisi daerah Chawk Munda tidak mengikutinya dengan melakukan penangkapan terhadap ketiga penculik. "Minggu lalu, hakim menghubungi kantor polisi lokal dan memerintahkan para petugas untuk menangkap para penculik," kata pengacara kepada Compass. Pengacara berharap bahwa polisi akan segera menindaklanjutinya. Pengacara yang beragama non-Kristen ini mengatakan bahwa akhir Desember lalu, ketiga penculik itu memasuki kediaman YM, ayah SM, dan mengancam akan membunuh keluarganya dan membakar rumahnya. Kekerasan terhadap keluarga ini terjadi karena mereka adalah keluarga Kristen. Keputusan untuk menindaklanjuti kasus ini menandai sebuah momentum titik balik yang signifikan. Dalam pengadilan sebelumnya, para hakim hampir selalu berpihak kepada para penculik -- berdasarkan bukti yang meragukan dan ancaman dari penculik -- dalam proses hukum untuk mendapatkan kembali SM dan saudarinya, A (10 tahun), yang diperbolehkan kembali kepada keluarganya September tahun lalu. Pakistan tetap masuk dalam daftar World Watch List -- daftar yang berisi negara-negara yang membiarkan penganiayaan terhadap orang Kristen. (t/Novita) Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009 Kisah selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/12361 Pokok doa: * Berdoa untuk keluarga YM, agar Tuhan melindungi mereka dari tekanan dan ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, mengingat mereka bertempat tinggal di negara yang sangat menolak keberadaan mereka sebagai orang Kristen. * Doakan agar Tuhan memulihkan negara Pakistan, dan Tuhan melawat bangsa ini agar mengenal kasih yang sejati sehingga mereka boleh belajar mengasihi sesamanya. I R A N Iran mencoba memperbaiki hubungan dengan AS dengan menawarkan bantuan menstabilisasi Irak. Iran menawarkan bantuan itu bahkan saat negara ini sedang dihadapkan pada sanksi sebagai negara yang berpredikat tidak baik. Kekacauan antara kelompok-kelompok beragama setempat juga menyeruak. Jumlah orang Kristen hanyalah 1/2 persen dari seluruh penduduk Iran. Walaupun orang Kristen diizinkan untuk beribadah di dalam gereja, namun jika mereka berasal dari latar belakang agama non-Kristen, maka mereka menghadapi risiko yang sangat besar karena pemerintah ingin agar mereka kembali ke agama mereka semula. Artinya, kegiatan penginjilan dilarang, dan menurut World Watch List Open Doors, Iran naik menempati urutan ketiga dalam daftar negara-negara yang paling banyak menganiaya orang-orang Kristen. World Watch List Open Doors terus mencatat negara-negara yang melecehkan dan menganiaya orang-orang Kristen di seluruh dunia. Lee DeYoung dari Words of Hope mengatakan bahwa mereka mendapatkan laporan meningkatnya kadar penganiayaan. "Para pemimpin keagamaan di sana menyadari bahwa gereja bertumbuh dan mencoba menekan orang-orang yang ikut andil dalam pertumbuhan itu." Rezim baru mengancam upaya penginjilan dan pemuridan. "Hal inilah yang membuat kami harus terus melayani," kata DeYoung. "Siaran radio sangat penting untuk mendukung orang percaya. Jumlah pemimpin Kristen yang terlatih telah menurun, beberapa dari mereka dipaksa untuk membatasi aktivitasnya. Siaran radio tidak boleh dihentikan. Penyiaran itu melingkupi seluruh negara dan didengarkan secara intens." Karena gereja dilarang membantu mereka yang berlatar belakang agama lain, banyak gereja etnis mencabut dukungan mereka untuk saudara-saudara mereka yang berlatar belakang agama lain. Berdoalah untuk kelompok sel orang percaya dari latar belakang agama lain itu yang sekarang melakukan pertemuan secara rahasia. (t/Novita) Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/9352 Pokok doa: * Berdoa untuk keberadaan orang percaya yang hanya berjumlah 1/2 persen dari jumlah penduduk di Iran, agar jumlah mereka yang minoritas ini tidak membuat mereka mundur untuk terus mengasihi Tuhan. Malahan, mereka dapat menjadi terang bagi orang-orang yang ada di sekitar mereka. * Doakan juga agar orang percaya di Iran diberi kekuatan dan kemampuan oleh Tuhan untuk dapat memberikan dukungan kepada para petobat baru, sehingga para petobat baru juga dapat mengalami pertumbuhan rohani yang dewasa di dalam Tuhan. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA SUMATERA Perpustakaan baru di Sumatera Utara memberikan beasiswa untuk anak-anak guna membantu mereka menggapai tujuan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Saat rekan sepelayanan Partners International membuka perpustakaan, seorang camat menyampaikan pidato sambutan selamat datang kepada mereka. Pemerintah jelas mengerti bahwa mereka terbatas dalam hal mendanai pendidikan nirlaba. Namun, mereka melihat kehadiran perpustakaan sangat penting. "Kami menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pembukaan perpustakaan ini. Dan kami berharap Anda juga dapat membuka perpustakaan-perpustakaan cabang di empat desa sekitar lainnya," kata camat. Program beasiswa untuk anak akan membantu anak-anak seperti Dinda, bocah berusia 9 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar negeri. Meski biaya sekolah gratis, buku dan perlengkapan sekolah tidaklah murah. Penghasilan ayahnya yang adalah seorang nelayan tidak menentu, dan ibunya adalah pencari tiram di sungai. Penghasilan mereka biasanya hanya cukup untuk makan, meski mereka sudah bekerja sangat keras. Program sponsor sangat unik bagi Dinda, yang masih belum memiliki masa depan yang pasti, karena menurut kebudayaan setempat, anak perempuan biasanya tidak sekolah. Di samping program beasiswa, perpustakaan juga mengadakan kelas percakapan bahasa Inggris untuk guru-guru bahasa Inggris. Klub guru bahasa Inggris lokal mengadakan sebuah acara bernama "Speak English Day" dengan menampilkan penutur asli bahasa Inggris dari Amerika -- sebuah kesempatan yang langka. Berdoa agar perpustakaan itu dapat menjadi alat untuk memberitakan kasih kepada sesama. Doakan Dinda dan anak-anak lainnya yang memiliki mimpi namun membutuhkan dukungan, seperti program beasiswa. Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/11711 POKOK DOA: 1. Mengucap syukur atas keberadaan perpustakaan baru di Sumatera dan program-program yang mereka adakan untuk memajukan pendidikan di sana. Doakan agar masyarakat sekitar, khususnya mereka yang masih bersekolah, dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya. 2. Mengucap syukur juga bagi mereka yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan memberikan dukungan dana hingga perpustakaan ini dapat terwujud. Tuhan memberkati pekerjaan dan pelayanan mereka. 3. Doakan masyarakat sekitar yang masih terikat dengan budaya yang merugikan anak, khususnya anak perempuan, kiranya adanya program ini dapat membuka dan mengubah pola pikir mereka menjadi lebih maju. 4. Berdoa bagi anak-anak yang menerima bantuan beasiswa, agar bantuan ini dapat membantu mereka untuk memiliki masa depan yang lebih baik. 5. Doakan untuk keinginan membuka perpustakaan serupa di tempat lain di Sumatera, agar Tuhan membuka jalan bagi terwujudnya program ini. 6. Berdoa agar melalui program ini, banyak orang mengalami perjumpaan dengan Kasih yang sejati dan memiliki hidup baru yang menjadi berkat. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |