Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2011/11 |
|
e-JEMMi edisi No. 11 Vol. 14/2011 (15-3-2011)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI ARTIKEL MISI: ALASAN MENGAPA KRISTUS MENDERITA DAN MATI DOA BAGI MISI DUNIA: JEPANG, KIRGIZSTAN, GHANA Shalom, Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh beberapa orang -- termasuk di dalamnya orang Kristen yaitu, mengapa Kristus mau menderita dan mati disalib? Anda tidak akan pernah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kecuali jika Anda bisa melihat alasan yang melampaui pikiran manusia. Berikut dua alasan yang kami sajikan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Anda juga bisa melihat alasan yang lainnya di < http://misi.sabda.org/alasan_mengapa_kristus_menderita_mati > Dengan memahami pengorbanan-Nya, Anda akan semakin bersyukur atas keselamatan yang Dia berikan bagi Anda. Selamat membaca sajian artikel kami. Redaksi Tamu e-JEMMi, Mahardhika Dicky Kurniawan < http://misi.sabda.org/ > ARTIKEL MISI: ALASAN MENGAPA KRISTUS MENDERITA DAN MATI Untuk Membatalkan Tuntutan Hukum Taurat Terhadap Kita "Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu... telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib." (Kolose 2:13-14) Sangatlah bodoh jika kita memiliki pemikiran bahwa perbuatan baik kita pada suatu hari nanti akan cukup untuk membayar keburukan yang kita lakukan. Ada dua alasan mengapa kita mengatakan pemikiran ini bodoh. Pertama, pemikiran itu sama sekali tidak benar. Semua perbuatan baik kita pun tidak sempurna karena kita tidak memuliakan Tuhan dalam cara kita melakukan-Nya. Apakah kita melakukan kebaikan dalam ketergantungan dengan penuh sukacita pada Tuhan dengan tujuan menyatakan kemuliaan-Nya? Apakah kita telah memenuhi perintah untuk melayani "dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus?" (1 Petrus 4:11) Apa yang harus kita lakukan untuk menjawab firman Tuhan, "Segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa?" (Roma 14:23) Menurut saya, kita seharusnya tidak berkata apa-apa. "Segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut." (Roma 3:19) Kita tidak akan berkata apa pun. Merupakan kebodohan jika kita mengira bahwa kebaikan kita akan cukup untuk membayar kejahatan kita di hadapan Allah. Tanpa iman kepada Kristus, perbuatan kita hanyalah suatu pemberontakan. Alasan kedua mengapa mengharapkan perbuatan baik untuk keselamatan kita merupakan kebodohan, adalah karena ini bukan cara Tuhan dalam menyelamatkan. Jika kita diselamatkan dari akibat perbuatan jahat kita, itu pasti bukan dikarenakan perbuatan baik kita lebih banyak daripada perbuatan buruk kita. Tetapi dikarenakan "surat hutang [kita]" di Surga telah dipakukan pada salib Kristus. Tuhan tidak menyelamatkan orang berdosa dengan menimbang perbuatan-perbuatan mereka. Tidak ada harapan bagi keselamatan di dalam perbuatan baik kita. Pengharapan hanya datang melalui penderitaan dan kematian Kristus. Tidak ada keselamatan dengan cara menyeimbangkan perbuatan baik dengan perbuatan buruk. Keselamatan diberikan melalui penghapusan utang. Catatan perbuatan jahat kita (termasuk perbuatan baik yang tidak sempurna yang kita lakukan), ditambah hukuman yang harus diterima, harus dihapus -- bukan disejajarkan. Inilah yang dikaruniakan Kristus melalui penderitaan dan kematian-Nya. Penghapusan terjadi ketika semua perbuatan jahat kita "[di]pakukan pada kayu salib". (Kolose 2:14) Bagaimana bisa catatan semua utang itu dipakukan di atas salib? Bukan kertas yang dipaku di atas salib, tapi Kristus. Kristuslah yang menanggung semua akibat perbuatan buruk (dan baik) kita. Dia menanggung hukumannya. Dia menempatkan keselamatan saya pada landasan yang sama sekali berbeda. Dia menjadi satu-satunya harapan saya. Dan beriman kepada-Nya merupakan satu-satunya jalan saya kepada Allah. Untuk Menjadi Tebusan bagi Banyak Orang "Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45) Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa Iblis harus dibayar agar orang berdosa bisa diselamatkan. Apa yang terjadi terhadap Iblis ketika Kristus mati bukanlah pembayaran, tapi penaklukan. Anak Allah menjadi manusia supaya "oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut". (Ibrani 2:14) Tidak ada tawar-menawar. Ketika Yesus mengatakan, bahwa Dia datang untuk "memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan", fokusnya bukanlah pada siapa yang mendapat bayarannya. Fokusnya adalah pada nyawa-Nya sendiri yang menjadi tebusan, pada kerelaan-Nya untuk melayani daripada dilayani, pada "banyak orang" yang akan mendapatkan keselamatan dari tebusan yang diberikan-Nya. Jika kita bertanya siapa yang menerima bayarannya? Alkitab menjawab: Tuhan. Alkitab berkata, Kristus "telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah". (Efesus 5:2) Kristus "telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat". (Ibrani 9:14) Kita perlu ditebus karena telah berdosa melawan Allah dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Dan karena dosa kita, "seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah". (Roma 3:19) Alkitab berkata, ketika Kristus menjadi tebusan bagi kita, kita dibebaskan dari hukuman Allah. "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus." (Roma 8:1) Pada akhirnya kita akan diselamatkan dari "hukuman Allah" yang terakhir (Roma 2:2; Wahyu 14:7). Harga tebusan untuk bisa diselamatkan dari hukuman Allah adalah nyawa Kristus. Hidup-Nya diserahkan kepada kematian. Yesus berulang kali berkata kepada para murid, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia". (Markus 9:31) Salah satu alasan mengapa Yesus senang menyebut diri-Nya "Anak Manusia" (lebih dari enam puluh lima kali dalam Kitab-kitab Injil) adalah, karena sebutan itu mengandung pengertian kefanaan di dalamnya. Manusia bisa mati. Karena itulah Dia harus menjadi seperti manusia. Tebusan hanya bisa dilakukan oleh Anak Manusia, karena tebusan tersebut adalah hidup yang diserahkan ke dalam kematian. Harganya bukan darinya. Itulah maksud perkataan "Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani". Dia tidak membutuhkan pelayanan kita. Dia adalah pemberi, bukan penerima. "Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri." (Yohanes 10:18) Harganya dibayar secara sukarela; tidak dipaksakan. Hal itu membawa kita kembali kepada kasih-Nya. Dia dengan sukarela menyelamatkan kita dengan memberikan nyawa-Nya. Berapa banyak yang Kristus tebus dari dosa? Dia berkata, Dia datang untuk "menjadi tebusan bagi banyak orang." Tidak semua orang akan diselamatkan dari murka Allah. Tapi tawaran ini ditujukan kepada semua orang. "Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia." (1 Timotius 2:5-6) Keselamatan adalah bagi semua orang yang menerima Kristus yang telah menjadi penebus. Diambil dari: Judul buku: Penderitaan Yesus Kristus Judul buku asli: The Passion of Jesus Christ Penulis: John Piper Penerjemah: Stevy Tilaar Penerbit: Momentum Surabaya, 2005 Halaman: 22 -- 25 DOA BAGI MISI DUNIA: JEPANG, KIRGIZSTAN, GHANA JEPANG (Dirangkum oleh: Dicky) -- Para pakar telah memprediksi bahwa gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan Jepang akan tercatat sebagai salah satu bencana alam dengan jumlah kerugian yang terbesar. Setelah tiga hari, para petugas masih berjuang menangani para korban. Rumah sakit mulai kehabisan persediaan obat dan seluruh masyarakat di daerah yang terkena dampak paling parah masih belum bisa berbuat apa-apa. PH dari Food For The Hungry (FH) berkata, "Untuk menanggapi hal ini, kami berupaya membantu menyediakan tempat penampungan, makanan, dan barang-barang kebutuhan dasar selain makanan seperti peralatan kesehatan atau peralatan dapur." Akan tetapi ancaman radiasi nuklir mengintai setelah para korban selamat melihat pembangkit listrik yang rusak terus menyemburkan asap dan debu. Jalanan tidak bisa dilewati di beberapa tempat dan bahan bakar menjadi komoditas berharga. Kesulitan komunikasi juga telah mengganggu perencanaan tanggap darurat. PH menambahkan, "Saluran darat rusak dan hubungan telepon tidak bisa dilakukan, sehingga komunikasi sangat sulit. Hal ini memperlambat pengiriman persediaan barang dan koordinasi." Sementara itu, lebih dari 300 gereja di Jepang yang terkena dampak tsunami masih belum diketahui kondisi terakhirnya. Para utusan Injil Asian Access, termasuk Wakil Presiden untuk wilayah Jepang Mary Jo Wilson dan Pendeta Hiroshi Kawasaki sedang berkumpul untuk retret tahunan saat gempa terjadi. Semuanya selamat dari bencana dan jadwal pertemuan mereka memungkinkan mereka untuk menyusun rencana bersama. Keluarga dan jemaat Kawasaki berada di wilayah gempa, namun mereka semua selamat. Bangunan gereja yang lain mungkin tidak seberuntung mereka. Salah satu gereja yang berhasil dihubungi berjarak dua mil dari reaktor nuklir dan sedang dievakuasi. Puji Tuhan, beberapa gereja yang tidak mengalami kerusakan memutuskan untuk menjawab kebutuhan masyarakat. "Beberapa gereja membuka diri dan menyediakan tempat penampungan pengungsi untuk waktu yang lama. Kami melihat tubuh Kristus bekerja sama," kata Wilson. Saat ini kebutuhan para pengungsi masih sebatas kebutuhan jasmani, namun Kawasaki mengantisipasi kebutuhan rohani akan muncul seiring waktu berjalan. Umumnya, warga Jepang bersikap apatis terhadap Injil. Mereka tidak terlalu tertarik dengan hal-hal rohani, tetapi hidup mereka berfokus pada ekonomi dan mengumpulkan benda-benda duniawi. Sumber: 1. http://mnnonline.org/article/15463 2. http://mnnonline.org/article/15464 Pokok Doa: 1. Doakan pelayanan Food For The Hungry dan organisasi-organisasi Kristen lainnya dalam membantu para pengungsi, agar mereka bisa menggunakan kesempatan ini untuk memberitakan Injil Yesus Kristus kepada masyarakat Jepang. 2. Doakan agar gereja-gereja di Jepang bangkit dari kepanikan dan menjadi saksi Kristus bagi masyarakat sekitar yang menderita karena gempa bumi dan tsunami. 3. Doakan agar umat percaya di Jepang yang selamat dari gempa bumi dan tsunami dapat menjadi saluran berkat dan menguatkan para korban dan membagikan kasih Kristus kepada yang membutuhkan. 4. Doakan supaya warga Jepang yang belum mengenal Kristus, mengalami kasih Kristus yang nyata dalam hidup mereka. Biarlah Kristus memulihkan mereka dan membuka hati untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. KIRGIZSTAN (Diringkas oleh: Dicky) -- Dengan merekam Alkitab versi audio, Audio Scripture Ministries (ASM), ingin menjangkau kelompok masyarakat di ketinggian 14.000 kaki dpl, yang terisolasi hampir 100 tahun, dan kebanyakan buta huruf. "Kami menetapkan sasaran 1.000 Alkitab audio untuk Kirgizstan. Kami tahu ini rancangan Allah dan sangat antusias untuk melihat cara-Nya bekerja menolong kami dan menyelesaikan rancangan-Nya," urai TD dari ASM. UU Agama di negara ini melarang pendirian sekolah swasta berdasar agama tertentu dan penyebaran literatur agama di tempat-tempat umum. Akan tetapi, rekan-rekan ASM di negara itu melaporkan, "Tidak ada ancaman terhadap pelayanan karena kami sengaja tidak memberi penekanan agama dalam kegiatan kami, melainkan memfokuskan pada kebutuhan khusus bagi masyarakat khusus di negara ini." Pokok doa: 1. Doakan tim ASM di Kirgizstan, agar Tuhan membuka jalan untuk mewartakan Injil dalam bentuk audio kepada orang-orang yang buta huruf di sana. 2. Doakan agar Tuhan menggunakan setiap kesempatan yang dipakai oleh anak-anak Tuhan di sana untuk menceritakan iman mereka melalui kesaksian dan pengalaman hidup. 3. Doakan para pemimpin gereja, agar mampu memuridkan dan memperlengkapi orang-orang percaya secara efektif sehingga mampu menghadapi perlawanan iman yang dihadapi. GHANA (Diringkas oleh: Dicky) -- Jutaan anak terlibat dalam perdagangan seks setiap tahun di seluruh dunia. Di Ghana banyak remaja putri di bawah umur 18 tahun berpaling ke pelacuran untuk membayar uang sekolah. Untuk menanggapi masalah gawat ini, Every Child Ministries (ECM) telah secara aktif menjangkau mereka selama 10 bulan terakhir dengan menerjunkan tim pasangan suami istri untuk bergaul dengan mereka. "Para staf pergi untuk mengobrol dengan mereka, mencoba mengetahui alasan mereka terjun ke dunia pelacuran, lalu mencoba membawa mereka kepada Kristus," kata LR dari ECM. Setiap bulannya, sekitar 3-6 remaja putri memilih untuk berhenti melacurkan diri setelah berbincang dengan staf ECM. Mereka dibantu dengan uang sekolah atau sedikit pinjaman untuk memulai usaha. Lalu, staf ECM mengundang mereka untuk mengunjungi gereja setempat. Walaupun banyak gereja yang menolak untuk menyambut para remaja mantan pelacur itu, namun sejumlah gereja menerima mereka dengan tangan terbuka. Terlepas dari pandangan orang lain, pelayanan ECM selalu menjelaskan kepada para remaja putri ini bahwa Yesus mengasihi mereka. "Mereka sadar kebutuhan akan Kristus yang menawarkan pengampunan, awal hidup baru, dan rasa dihargai." Pemulihan membutuhkan waktu. Pendampingan dan dukungan untuk mengawali hidup baru ditawarkan. Namun, ECM berharap bisa memperluas programnya dengan lebih banyak pelatihan, kredit mikro, dan kesempatan melakukan pendampingan, bahkan di luar Ghana. Sumber: http://mnnonline.org/article/15382 Pokok doa: 1. Doakan agar remaja putri yang telah terjerumus dalam pelacuran di Ghana dapat menemukan kembali harapan di dalam Yesus. 2. Doakan agar Tuhan senantiasa memberkati dan menopang para staf ECM yang sedang melayani di Ghana, dengan kekuatan dan kemampuan untuk bekerja di ladang pelayanan yang sulit ini. 3. Doakan agar gereja di Ghana mau menerima para remaja putri mantan pelacur sebagai bagian dari keluarga Allah. "ONLY LIVING SAVIOUR COULD RESCUE A DYING WORLD" Kontak: < jemmi(at)sabda.org > Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/misi > Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |