Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/11

e-JEMMi edisi No. 11 Vol. 11/2008 (11-3-2008)

Kemenangan Kristus atas Iblis

 


                                              Maret 2008, Vol.11 No.11
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI       : Iblis di dalam Kegelapan
SUMBER MISI        : DCI
DOA BAGI MISI DUNIA: Amerika Serikat, Internasional
DOA BAGI INDONESIA : Persiapan Paskah

______________________________________________________________________

                  THERE ARE NO GAINS WITHOUT PAINS
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Peristiwa kematian Kristus sungguh merupakan peristiwa yang
  mengerikan. Jika sampai sekarang mereka yang menyaksikan peristiwa
  tersebut masih hidup, pasti mereka tidak akan pernah melupakan
  peristiwa tersebut. Selain para imam besar dan Yudas yang mengambil
  bagian dalam rencana pembunuhan terhadap Kristus, ada pihak lain
  yang mengambil peranan utama dalam kematian Kristus, yaitu Iblis.
  Ini adalah hal yang tidak dapat dimungkiri karena Iblislah yang
  sebenarnya memiliki andil besar dalam membunuh Yesus. Anda ingin
  tahu lebih banyak tentang apa yang Iblis rencanakan untuk
  menggagalkan misi Kristus? Silakan simak artikel yang kami sajikan
  pada edisi minggu ini. Biarlah sajian ini dapat menjadi renungan
  bagi Anda yang sedang mempersiapkan diri untuk menyambut perayaan
  Paskah yang semakin dekat.

  Jangan lupa simak pula berita sumber misi dan pokok-pokok doa misi
  dari berbagai belahan dunia. Doa Anda sungguh merupakan partisipasi
  untuk kuasa Allah bekerja dengan luar biasa. Naikkan doa Anda karena
  Allah memanggil Anda untuk melayani bersama-Nya.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                      IBLIS DI DALAM KEGELAPAN
                      ========================

  Musuh utama Allah juga memunyai andil dalam penderitaan dahsyat
  Yesus di Getsemani. Sebagai makhluk yang dahulu paling ditinggikan
  di antara makhluk ciptaan Allah lainnya, Iblis telah memimpin suatu
  pemberontakan melawan Allah di surga pada masa-masa prasejarah.
  Alkitab tidak memberi keterangan detail mengenai hal itu, namun
  syair-syair misterius untuk Raja Babel dalam Yesaya 14 dan Raja
  Tirus dalam Yehezkiel 28 dengan jelas berisi sindiran mengenai
  jatuhnya makhluk kegelapan yang memanipulasi para raja ini untuk
  tujuan kejahatan.

  Sang pangeran kegelapan pasti membenci Yesus karena ia mengetahui
  tujuan ganda dalam misi Yesus, yakni "menyelamatkan umat-Nya dari
  dosa mereka" (Matius 1:21) dan "membinasakan perbuatan-perbuatan
  Iblis itu" (1 Yohanes 3:8).

  MELIHAT BAHAYA SALIB

  Saya tidak percaya Iblis dan roh-roh jahatnya bersorak gembira
  tatkala Yesus dipaku di kayu salib. Mereka menginginkan Dia mati,
  tetapi tidak disalib. Mereka tahu bahwa jika Kristus disalib, Dia
  akan menebus dosa dan mematahkan kuasa kematian. Tak diragukan
  lagi, sang pangeran kegelapan memunyai andil dalam perintah Raja
  Herodes untuk membunuh semua bayi di Betlehem (Matius 2:16).
  Kemungkinan besar ia juga berusaha membunuh Yesus di Getsemani saat
  penderitaan batin Yesus begitu hebat sampai "peluh-Nya menjadi
  seperti titik-titik darah" (Lukas 22:44). Namun, tampaknya musuh
  Allah mengerahkan segenap tenaga dengan berulang kali berusaha
  mencegah Yesus melakukan pengorbanan yang sempurna. Itulah tujuannya
  ketika ia dan Yesus, dengan perjanjian ilahi, saling berhadapan di
  padang gurun. Setelah menggambarkan pembaptisan Yesus, Markus
  berkata, "Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. Di
  padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai Iblis"
  (Markus 1:12-13).

  BERUSAHA MENCEGAH PENGORBANAN YANG SEMPURNA

  Pencobaan pertama datang setelah Yesus berada di padang gurun tanpa
  makanan selama empat puluh hari. Karena tahu Yesus sangat lapar,
  Iblis mendekati-Nya, "Jika (karena) Engkau Anak Allah,
  perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti" (Matius 4:3). Ia
  mendesak Yesus untuk menggunakan kuasa-Nya sendiri tanpa memedulikan
  kehendak Bapa. Yesus menjawab dengan mengutip Ulangan 8:3, "Manusia
  hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang
  diucapkan Tuhan."

  Dalam kitab Ulangan, Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa Allah
  merendahkan hati mereka dengan mengharuskan mereka hidup dengan
  makan manna, bukan dengan makanan yang mereka sediakan sendiri. Dia
  berbuat demikian untuk mengajarkan kepada mereka supaya bergantung
  pada Allah, bukan pada kekuatan sendiri. Yesus memandang rasa
  lapar-Nya sebagai sesuatu yang ditetapkan Bapa, sehingga Dia tidak
  akan memuaskan rasa lapar-Nya dengan usaha sendiri. Dia
  mengesampingkan kebebasan untuk mempergunakan kuasa-Nya sebagai
  Allah supaya Dia dapat hidup sebagai manusia yang lemah. Dia
  melakukan hal itu agar dapat mengalami berbagai ujian kehidupan
  seperti halnya kita manusia. Dia memutuskan untuk bergantung pada
  Allah, seperti yang harus kita lakukan sebagai manusia. Dia menolak
  melanggar komitmen ini dengan memuaskan rasa lapar-Nya dengan cara
  yang adikodrati.

  Usaha kedua Iblis untuk menggagalkan misi Kristus lebih kentara.
  Entah secara adikodrati atau dalam suatu penglihatan, Iblis membawa
  Yesus ke bubungan Bait Allah yang tertinggi, barangkali di bawahnya
  terletak Lembah Kidron yang dalam. Ia meminta Yesus untuk melompat
  -- jatuh dari ketinggian 137 meter -- yang mengingatkan-Nya pada
  Mazmur 91:10-12, "Malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya
  kepada-Mu ... supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Iblis
  pasti juga telah mengatakan bahwa adegan para malaikat yang
  menolong Yesus dari kematian yang pasti akan dialami-Nya itu akan
  sangat mengesankan orang-orang di sekitar Bait Allah sehingga
  mereka akan segera menerima-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan bagi
  mereka. Namun Yesus menanggapinya dengan mengutip Ulangan 6:16,
  "Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu."

  Usaha ketiga Iblis untuk menjauhkan Yesus dari salib dilakukan
  dengan cara yang lebih langsung. Cara yang tidak terhormat dan
  kasar. Dari atas gunung yang sangat tinggi (sekali lagi, entah
  dengan kuasa adikodrati-Nya atau dalam suatu penglihatan), Iblis
  memperlihatkan kepada Yesus seluruh kerajaan dunia sambil mengatakan
  bahwa ia akan memberikan semua itu dengan satu syarat -- Yesus harus
  sujud menyembahnya. Sebenarnya saat itu Iblis sedang menyatakan
  secara tak langsung bahwa tujuan dapat dicapai dengan segala cara.
  Dengan sekali menyembahnya, maka Yesus dapat mencapai tujuan-Nya --
  merebut seluruh kerajaan dunia dari Iblis, yang kini ia perintah
  sebagai "penguasa" (Yohanes 12:31, 14:30, 16:11). Yesus tidak
  mendebat desakan Iblis itu, tetapi dengan tegas Dia menolak tawaran
  tersebut. Dia tahu bahwa kejahatan takkan pernah dapat diatasi
  dengan kejahatan. Dia mengusir Iblis dengan sekali lagi mengutip
  ayat dalam Kitab Suci, "Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan
  hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Lukas 4:8; Ulangan
  6:13).

  Lukas berkata, "Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia
  mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik" (4:13). Iblis
  telah betul-betul dikalahkan sehingga ia meninggalkan Yesus saat
  itu. Namun yang pasti, setiap kali ada kesempatan, ia berusaha
  memengaruhi Yesus agar dapat meraih tujuan-Nya tanpa perlu menuju
  ke kayu salib.

  BERBICARA MELALUI SAHABAT DEKAT YESUS

  Matius 16:13-28 mencatat sebuah percakapan yang menggambarkan upaya
  Iblis untuk memengaruhi Kristus melalui kata-kata seorang sahabat.
  Hal itu terjadi menjelang akhir dari kehidupan Yesus di tengah
  masyarakat selama tiga tahun. Petrus, seorang murid yang setia,
  telah membuat suatu pengakuan besar, "Engkau adalah Mesias, Anak
  Allah yang hidup!" (ayat 16). Yesus memujinya. Namun, tatkala Dia
  "mulai mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke
  Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan ..., lalu dibunuh dan
  dibangkitkan pada hari ketiga" (ayat 21), Petrus sangat terkejut.
  Bagaimana mungkin Allah yang hidup membiarkan hal ini terjadi pada
  Putra-Nya yang tidak berdosa? Oleh karena itu Petrus "menarik Yesus
  ke samping dan menegur Dia, katanya: `Tuhan, kiranya Allah
  menjauhkan hal itu! Hal ini sekali-kali takkan menimpa Engkau`"
  (ayat 22).

  Saya yakin Petrus bermaksud baik. Ia mengasihi Yesus. Ia yakin
  bahwa Gurunya adalah Raja -- Mesias yang dijanjikan, yang akan
  segera membangun kerajaan-Nya di muka bumi ini. Oleh karena itu, ia
  pasti sangat terkejut dengan tanggapan keras Kristus, "Enyahlah
  Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan
  memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
  manusia" (ayat 23). Betapa berbedanya dengan ucapan-Nya beberapa
  saat sebelumnya! Bukannya memuji Petrus, Yesus justru menegurnya
  dengan keras, bahkan menyebutnya sebagai "Iblis". Tanpa sadar
  Petrus telah menjadi alat Iblis untuk sebaik mungkin mencegah Yesus
  menuju ke kayu salib.

  BERPERANG DALAM PERANG SEPANJANG ZAMAN

  Kehidupan Yesus di bumi, sejak kelahiran hingga kematian-Nya di kayu
  salib, diliputi peperangan dengan Iblis -- peperangan yang
  menentukan dalam perang sepanjang zaman. Ingatlah bahwa salah satu
  tujuan utama kedatangan Kristus adalah untuk "membinasakan
  perbuatan-perbuatan Iblis itu" (1 Yohanes 3:8). Dan Yesus tidak
  meremehkan musuh-Nya. Tiga kali selama minggu terakhir kehidupan-Nya
  di bumi, Yesus menyebut Iblis sebagai "penguasa dunia ini" (Yohanes
  12:31, 14:30, 16:11). Kata yang digunakan-Nya (archon) itu kerap
  dipakai untuk menunjukkan pemegang jabatan tertinggi dalam suatu
  wilayah atau negara. Yesus tahu bahwa Dia telah menyerang kepala
  sebuah pasukan besar yang berisi roh-roh yang telah jatuh ke dalam
  dosa. Iblis adalah pemimpin kerajaan kegelapan yang merupakan lawan
  dari Kerajaan Allah. Ia dan roh-roh jahatnya telah mengubah dunia
  yang baik, yang berasal dari tangan Allah, menjadi dunia yang kacau
  dan diliputi dosa. Karena Iblis, dunia sekarang ini menjadi tempat
  di mana bencana alam dapat membunuh ribuan anak tak berdosa, namun
  tak menyentuh ribuan orang jahat yang ada. Ini adalah dunia di mana
  kehidupan orang-orang baik acap kali dipenuhi dengan penderitaan dan
  kekecewaan, sementara kehidupan orang jahat ditandai dengan
  kesehatan dan kesuksesan. Ini adalah dunia di mana orang-orang baik
  kerap menjadi korban orang-orang jahat. Semua ini terjadi karena
  sekarang Iblis merupakan "ilah zaman ini" (2 Korintus 4:4).

  Oleh sebab itu, besarnya penderitaan Yesus di Getsemani
  menggambarkan "perang ilah-ilah itu". Yesus telah datang untuk
  "membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu", dan penderitaan-Nya
  di taman tersebut mewakili sebuah fase peperangan-Nya yang krusial
  dan menentukan dengan "pangeran kegelapan" tersebut.

  Melalui kelahiran-Nya di dunia, Tuhan di atas segala tuhan telah
  memasuki wilayah yang diduduki Iblis dan bala tentaranya. Rasul
  Yohanes menulis, "Seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat"
  (1 Yohanes 5:19). Di perbukitan Galilea, di jalan-jalan Yerusalem,
  dan akhirnya di antara pohon-pohon zaitun di Getsemani, Raja di atas
  segala raja itu berperang dengan seluruh bala tentara Iblis.

  Di sepanjang perjalanan, ada orang-orang yang berusaha menempatkan
  Kristus di sisi sebaliknya dari pertempuran ini. Namun, ketika
  seseorang menuduh-Nya mengusir roh-roh jahat dengan kuasa Beelzebul,
  Dia menanggapi, "Kalau Iblis mengusir Iblis, ia pun terbagi-bagi dan
  melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?
  ... Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka
  sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Atau bagaimanakah
  orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta
  bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu?" (Matius
  12:26-29).

  Saat mengikat "orang kuat itu" (Iblis), Yesus menggunakan
  otoritas-Nya terhadap Iblis dan kerajaannya. Dengan menderita di
  Getsemani dan mati di atas kayu salib, Kristus memberikan kepada
  kita dasar untuk berdoa, "Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
  di bumi seperti di surga" (Matius 6:10).

  Dengan menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, dan
  membangkitkan orang mati, Yesus memasuki kerajaan Iblis dan
  menunjukkan keunggulan-Nya terhadap seluruh kekuatan jahat. Melalui
  kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya, Dia akan mengikat
  musuh. Iblis mengetahui hal ini. Oleh karena itu, ia meningkatkan
  perlawanannya terhadap Yesus ketika saat yang sangat menentukan itu
  semakin dekat. Iblis mestinya telah berperan dalam menghadirkan
  perasaan takut yang mendalam ke dalam hati Yesus selama minggu
  terakhir pelayanan-Nya di dunia. Rasa takut ini mendorong-Nya untuk
  berseru, "Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan?
  Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah
  Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" (Yohanes
  12:27-28).

  Karena mengesampingkan penggunaan sifat-sifat ilahi-Nya, Yesus pun
  mengalami kecemasan seperti kita. Sebesar apa pun ketakutan-Nya
  dalam menerima kutukan dosa atas diri-Nya, Dia menolak pemikiran
  untuk kembali ke jalan yang aman. Tetapi, saat itu Dia perlu
  mendengar perkataan Bapa-Nya. Oleh karena itu, setelah Dia memohon,
  "Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Bapa-Nya menanggapi-Nya dengan hangat
  melalui suara dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan
  memuliakan-Nya lagi!" (ayat 28). Mendengar ini, Yesus menyahut
  dengan penuh kemenangan, "Sekarang berlangsung penghakiman atas
  dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke
  luar" (ayat 31).

  Apa maksud Yesus ketika Dia menggunakan kata sekarang untuk
  menggambarkan kekalahan Iblis? Tampaknya, penderitaan-Nya di
  Getsemani dan di kayu salib belum menaklukkan musuh. Iblis masih
  aktif dua puluh tahun berikutnya ketika Rasul Paulus menyebutnya
  "ilah zaman ini" (2 Korintus 4:4). Dan lima belas tahun berikutnya,
  Iblis masih menjadi sosok yang berbahaya, karena Rasul Petrus
  mengatakan bahwa Iblis "berjalan keliling sama seperti singa yang
  mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8).
  Tiga puluh tahun setelah Petrus menulis suratnya, Rasul Yohanes
  menyatakan bahwa "seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat" (1
  Yohanes 5:19). Jelaslah, Iblis belum betul-betul diusir dari dunia
  ini. Ia masih merupakan musuh yang sangat kuat. Namun, Yesus tidak
  keliru. Melalui penderitaan dan kematian-Nya, Dia memukul kalah
  Iblis dan para pengikutnya. Melalui kebangkitan-Nya, Dia
  memperingatkan kepastian kematian mereka. Mereka tahu bahwa ketika
  Yesus berkata, "Sudah selesai," dan mengembuskan napas terakhir-Nya,
  Dia telah membayar lunas dosa seluruh dunia. Itulah sebabnya roh-roh
  jahat "gemetar" ketika berpikir tentang Allah (Yakobus 2:19).

  Iblis tidak memiliki kuasa yang mengakibatkan kerusakan kekal bagi
  mereka yang berada di dalam Kristus. Fakta ini mendorong Paulus
  menuliskan, "Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu ...,
  telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia
  mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat
  utang, yang ... mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya
  dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti
  pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka
  tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka" (Kolose 2:13-15).

  Paulus menggambarkan Yesus yang sedang berjaya sebagai seorang
  penakluk yang hebat, bagaikan seorang jenderal yang secara terbuka
  menunjukkan kemenangannya atas musuh-musuhnya dengan cara menggiring
  mereka melewati jalan-jalan di sebuah kota, dalam kondisi telah
  dilucuti dan diborgol. Iblis telah dikalahkan, dipermalukan, dan
  dilucuti oleh salib Kristus dan semua yang terjadi setelah itu.
  Realitas kemenangan ini belum terwujud sepenuhnya. Hal itu menanti
  di kemudian hari. Tetapi, bala tentara kegelapan tahu bahwa hari itu
  akan datang tatkala maut akan "ditelan dalam kemenangan" (1 Korintus
  15:54), dan mereka akan "dilemparkan ke dalam lautan api dan
  belerang" (Wahyu 20:10). Tak heran bila Iblis melakukan apa saja
  untuk mencegah Yesus memenuhi perjanjian-Nya untuk mati di atas kayu
  salib.

  Diambil dari:
  Judul buku   : The Passion of Christ
  Judul artikel: Iblis di dalam Kegelapan
  Penulis      : Martin R. De Haan II
  Penerbit     : Yayasan Gloria, Yogyakarta 2005
  Halaman      : 21 -- 35

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

DCI
==>  http://www.dci.org.uk (1)
==>  http://www.worldchristians.org/indonesian/ind-surat.htm (2)
==>  http://www.worldchristians.org/indonesian/ind-pelajaran.htm (3)

  Alamat URL di atas merupakan beberapa bagian dari ribuan halaman
  yang ada di situs DCI (1). Halaman yang khusus berbahasa Indonesia
  ini (2) berisi berita-berita seputar misi, baik itu perkembangan
  proyek misi, kisah-kisah penjangkauan jiwa, serta profil masyarakat
  yang perlu mendengar kasih Tuhan di seluruh dunia. Semua itu
  dihadirkan agar kita mengetahui perkembangan misi di seluruh dunia
  sehingga hati kita tergerak untuk membantu pekerjaan misi, baik
  dalam bentuk doa, daya, dan dana. Di halaman ini ada satu tautan
  yang berisi informasi bagaimana kita selaku orang percaya dapat
  membantu mengabarkan Injil kepada segala suku bangsa. Selain itu,
  disediakan juga tautan untuk melihat foto-foto seputar proyek dan
  pelayanan dalam dunia misi yang dapat diunduh secara gratis dalam
  format PDF. Bagian lain (3) yang menarik dari situs ini adalah
  disediakannya modul-modul pelajaran yang ditulis oleh Dr. Les
  Norman, Th.D., M.Ph. yang sejak 1987 telah dibagikan secara gratis
  kepada puluhan ribu murid. Pelajaran ini kini diajarkan di ratusan
  Sekolah Misi secara gratis atau dengan biaya rendah di rumah-rumah
  dan gereja-gereja di seluruh dunia. Jika Anda mengikuti program
  Sekolah Misi, maka Anda akan memeroleh diploma penuh. Kunjungi
  halaman situs ini untuk melihat dan mengunduh modul-modul pelajaran
  yang disediakan. Selamat berkunjung.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

A M E R I K A  S E R I K A T
  Setiap orang yang bepergian melalui bandara di Washington D.C dapat
  mengakses film Jesus selama 24 jam. Pendeta senior Ralph Benson,
  Direktur Metropolitan Washington Interfaith Chapels, berdoa dengan
  dua puluh orang setiap harinya di bandara. Dia berkata bahwa proses
  penginjilan sering kali terjadi ketika para pekerja bandara melihat
  film ini. "Mereka akan duduk dan menonton film, dan mereka akan
  menanyakan beberapa pertanyaan mengenai film tersebut. Ada beberapa
  pendeta yang, tergantung dari pertanyaan yang muncul, akan
  membagikan traktat, renungan, dan memimpin mereka kepada Kristus
  dan kemudian menindaklanjutinya." Bandara juga menyediakan ruang
  kapel untuk mendukung pelajaran Alkitab di bandara yang merupakan
  sebuah alat untuk menindaklanjuti mereka yang memiliki pertanyaan.
  Dengan memenuhi kebutuhan semua komunitas kepercayaan, pintu pun
  terbuka lebar. Seorang non-Kristen meminjam salinan film Jesus, dan
  setelah beberapa bulan, ia mengambil keputusan untuk menjadi orang
  Kristen. Itu adalah hal yang luar biasa, apalagi sejak lahir ia
  telah patuh pada agamanya yang lama. (t/Novita)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2007
  Selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10649
  Pokok doa
  ---------
  * Kiranya melalui program penginjilan melalui film Yesus di
    bandara-bandara Washington D.C., Roh Kudus bekerja dalam hati
    setiap orang yang menontonnya. Doakan pula agar setiap orang yang
    disentuh hatinya oleh Roh Kudus dapat dilayani oleh pendeta
    setempat untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat
    pribadi.
  * Melalui program film Yesus ini pula, telah banyak jiwa yang
    dimenangkan bagi Kristus. Mari berdoa bagi para petobat baru ini
    agar pengenalan mereka akan Tuhan dapat terus bertumbuh dan mereka
    dapat menjadi kesaksian yang hidup bagi keluarga di sekitar mereka
    yang belum diselamatkan.

I N T E R N A S I O N A L
  Jumat lalu, Joni and Friends menegaskan semakin mendunianya program
  televisi terbaru mereka. Acara itu menyiarkan jawaban atas
  pertanyaan-pertanyaan mengenai kebaikan Tuhan yang bercahaya di
  tengah penderitaan dunia. Mereka telah memiliki rekaman acara
  berdurasi 26 jam. Steve Appel berkata bahwa tanggal 1 Februari 2008
  merupakan hari penayangan perdana acara tersebut di TBN. Acara itu
  akan disiarkan di Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan
  Australia. Benar-benar mendunia. Atas dasar itu, Appel berkata bahwa
  pelayanan mereka akan semakin kuat karena adanya program baru
  tersebut. Hal tersebut akan mengawali pelayanan Joni and Friends
  yang lainnya, yaitu pelayanan yang dilakukan bersama dengan Wheels
  for the World untuk memberikan kursi roda gratis serta alat-alat
  yang diperlukan bagi orang-orang cacat di seluruh dunia." Teks
  terjemahan (subtitle) akan disediakan. Appel juga mengatakan bahwa
  mereka sedang menerjemahkannya dalam bahasa Arab dan Persia. Akan
  diterjemahkan pula dalam bahasa Mandarin dan Spanyol. Doakan agar
  tayangan itu akan menjangkau mereka yang menderita, yang perlu
  mendengar pesan yang penuh dengan pengharapan. (t/Novita)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2007
  Full story: http://www.MNNonline.org/article/10725
  Pokok doa
  ---------
  * Kiranya melalui program televisi yang diluncurkan oleh Joni and
    Friends, banyak orang akan dimenangkan bagi Kristus.
  * Joni and Friends bersama Wheels for the World memiliki kerinduan
    untuk memberikan kursi roda gratis dan alat-alat yang diperlukan
    bagi orang-orang cacat di seluruh dunia. Doakan agar Tuhan
    mencukupkan segala kebutuhan yang mereka perlukan, baik dari dana
    maupun daya.
  * Berdoalah agar proses penerjemahan program televisi Joni and
    Friends ke dalam berbagai bahasa yang saat ini sedang berlangsung.
    Biarlah Tuhan memberikan hikmat, juga kemudahan sehingga proses
    penerjemahan dapat berjalan dengan baik dan dapat diselesaikan
    sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                         PERSIAPAN PASKAH
                         ================

  Bulan Maret ini kita akan merayakan hari yang istimewa bagi orang
  Kristen. Tanggal 23 Maret mendatang, orang Kristen di seluruh dunia
  akan merayakan Paskah. Berbagai persiapan dilakukan oleh setiap
  orang percaya, khususnya gereja-Nya untuk menyambut hari istimewa
  tersebut. Namun, jangan sampai kesibukan persiapan Paskah hanya
  menyangkut seputar perayaannya saja. Yang terpenting adalah
  persiapkanlah hati kita agar makna kematian Kristus yang sebenarnya
  dapat semakin dipahami oleh setiap pribadi maupun gereja-Nya.

  Melalui momentum Paskah tahun 2008 ini, mari kita berusaha untuk
  lebih menghargai apa yang telah Kristus lakukan bagi kita.

  Pokok Doa
  ---------

  1. Berdoa untuk persiapan Paskah di berbagai tempat di Indonesia.
     Kiranya Paskah tahun ini dapat dilalui dengan penuh hikmat dan
     setiap orang percaya dapat menemukan makna Paskah yang
     sesungguhnya.

  2. Biarlah melalui perenungan makna Paskah tahun ini, jemaat Tuhan
     boleh semakin didewasakan dan bertumbuh di dalam pengenalan yang
     benar akan Allah, sehingga dapat dipakai Tuhan untuk menjadi
     terang bagi mereka yang belum mengenal-Nya.

  3. Mari kita juga berdoa untuk hamba-hamba Tuhan yang akan
     mempersiapkan diri memberitakan firman Tuhan pada perayaan
     Paskah. Kiranya mereka juga semakin dalam mengenal kasih Tuhan
     sehingga mampu menyaksikan berita pengorbanan Kristus dengan hati
     yang penuh ucapan syukur.

  4. Doakan untuk setiap orang yang hatinya hancur karena belum
     mengalami kasih Kristus. Kiranya melalui berita Paskah ini, hati
     mereka boleh disentuh oleh kasih Kristus dan mengalami
     kebahagiaan yang sejati di dalam Dia.

  5. Doakan untuk aparat yang bertugas menjaga keamaan. Biarlah
     selama perayaan Paskah berlangsung, semua dapat berjalan dengan
     baik tanpa gangguan dari orang-orang yang tidak bertanggung
     jawab.

______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
   untuk tujuan komersil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
    yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
    Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi              :                   < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :                 http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org