Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/10

e-JEMMi edisi No. 10 Vol. 11/2008 (5-3-2008)

Pengorbanan Kristus

 

                                              Maret 2008, Vol.11 No.10
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI       : Kematian Yesus dan Pengorbanan yang Menyelamatkan
SUMBER MISI        : SABDA.org
DOA BAGI MISI DUNIA: Liberia, Palestina
DOA BAGI INDONESIA : Kondisi Perekonomian Indonesia
______________________________________________________________________

           JESUS CAME INTO THE WORLD TO TALK TO MEN FOR GOD
              HE IS NOW IN HEAVEN TO TALK TO GOD FOR MEN
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Selama bulan Maret ini, berturut-turut Redaksi e-JEMMi akan
  menyajikan tiga sajian seputar Paskah dan satu sajian mengenai
  profil suatu bangsa. Kami berharap melalui sajian bulan ini, kita
  dapat mempersiapkan diri untuk menyambut perayaan Paskah tahun ini
  dengan penuh sukacita. Topik-topik yang telah kami persiapkan
  adalah:
  1. Pengorbanan Kristus,
  2. Kemenangan Kristus atas Iblis,
  3. Kebangkitan Kristus, dan
  4. Profil Bangsa: Cina Han

  Sebagai sajian minggu pertama, kami hadirkan sebuah artikel yang
  dapat menolong kita semua untuk lebih mengerti dan memahami alasan
  sebenarnya Yesus bersedia taat melakukan kehendak Bapa untuk
  menyelamatkan manusia yang berdosa.

  Kami juga terus memohon dukungan doa Anda untuk pekerjaan misi di
  berbagai tempat di dunia, termasuk di Indonesia. Kita berdoa karena
  kita percaya pada Allah yang mendengar setiap seruan dan doa.

  Selamat membaca, Tuhan memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

           KEMATIAN YESUS DAN PENGORBANAN YANG MENYELAMATKAN
           =================================================

  Bayangkan apa yang akan dialami para murid-murid Yesus jika pada
  akhir pekerjaan-Nya di bumi, Yesus Kristus tiba-tiba menghilang,
  mengabaikan hal yang paling ditakutkan dalam peradaban manusia --
  maut. Mungkin tiba-tiba firman-Nya hanya akan menjadi sekadar
  kata-kata tak berarti, dan makna agung dari pengorbanan-Nya di kayu
  salib mungkin hilang. Semua hal yang dilakukan-Nya, selain
  kematian-Nya, mungkin akan membuat firman-Nya dianggap palsu,
  sedangkan Tuhan tidak memberikan segala sesuatu yang palsu kepada
  kita.

  Yesus Kristus, Pribadi kedua dari trinitas Allah, bersedia
  meninggalkan surga, menjadi manusia, dan turun ke bumi. Ia datang
  bukan karena kebetulan. Ia memiliki suatu tujuan saat datang dan
  menyatakan Diri dalam beberapa kesempatan di bumi. Kepada para
  murid-Nya, Ia berkata bahwa Ia "datang bukan untuk dilayani,
  melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
  tebusan bagi banyak orang" (Markus 10:45). Ia berkata kepada Zakheus
  bahwa tujuan kedatangan-Nya adalah "untuk mencari dan menyelamatkan
  yang hilang" (Lukas 19:10). Kepada orang-orang Farisi, Ia menyatakan
  Diri sebagai gembala yang baik yang "memberikan nyawa-Nya bagi
  domba-domba-Nya" (Yohanes 10:11,14,18).

  Jelas bahwa tujuan utama dari kedatangan-Nya ke bumi adalah untuk
  menebus dosa. Ia datang ke dunia di mana hubungan antara Allah dan
  umat-Nya terputus karena dosa, sehingga Ia bisa memberikan
  pengampunan dan mengembalikan kita ke dalam hubungan kasih yang
  semula Allah inginkan. Menurut Roma 3:23, "Karena semua orang telah
  berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Kemudian, Roma
  6:23 mengatakan bahwa "upah dosa ialah maut". Namun demikian,
  Pribadi kedua dalam trinitas Allah, Yesus, menjadi manusia sehingga
  Ia bisa memberikan nyawa-Nya dan menggantikan kita di bukit Kalvari
  -- untuk menebus dosa kita. Kematian-Nya membuat orang yang percaya
  pada-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat dapat berdamai dengan Allah,
  dan dosanya diampuni.

  Karya penebusan-Nya yang menyelamatkan kita dari hukuman kekal dosa
  dan menyatukan kita kembali dengan Allah, tidak dapat dipisahkan
  dari sifat-Nya, baik sebagai Allah maupun manusia. Hanya Allah yang
  dapat mengampuni dosa. Oleh karena itu, jika Yesus bukan benar-benar
  Allah, Ia tidak dapat menjadi Juru Selamat dan mengampuni dosa kita.
  Jika Ia tidak benar-benar menjadi manusia, Ia tidak dapat mati demi
  dosa kita. Menjadi Allah membuat-Nya memenuhi syarat untuk menjadi
  Juru Selamat kita, namun pengorbanan-Nya bagi kita dalam
  kemanusiaan-Nya benar-benar membuat-Nya menjadi Juru Selamat kita.

  Pemahaman yang benar akan pribadi manusia Yesus Kristus penting agar
  dapat memahami dengan baik karya penebusan-Nya. Fakta bahwa Yesus
  adalah Tuhan berarti karya penebusan-Nya semata-mata karya dan
  kehendak Tuhan. "Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh
  Kristus." (2 Korintus 5:19) Karena ini adalah karya Allah, maka
  tidak dapat menjadi karya manusia. Karya-Nya bukanlah karya
  penebusan Allah ditambah dengan karya lainnya, tetapi semata-mata
  hanyalah karya penebusan-Nya saja.

  Pemahaman yang benar dari pribadi Yesus Kristus -- sifat dan
  karakter-Nya -- penting untuk memahami keefektifan karya
  penebusan-Nya. Fakta bahwa Yesus adalah Tuhan berarti karya
  keselamatan-Nya tidak hanya untuk satu kali saja, satu tempat saja,
  atau satu situasi saja. Nilainya tak terbatas dan kekal. Karya
  penebusan itu ada bagi semua orang dalam segala zaman. Penebusan
  yang sifatnya kekal memerlukan pengorbanan yang kekal, pengorbanan
  besar yang hanya bisa diberikan oleh Allah-Manusia.

  Pemahaman yang benar akan pribadi Yesus Kristus juga penting agar
  kita dapat menerima dan mengalami karya tebusan-Nya. Fakta bahwa
  Yesus adalah Tuhan berarti seseorang tidak bisa mendapat keselamatan
  apabila ia pada saat yang sama tidak mengakui keilahian Yesus. Yesus
  menyampaikan hal tersebut secara terus terang pada orang Yahudi:
  "Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam
  dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu
  akan mati dalam dosamu." (Yohanes 8:24)

  Di sini kita melihat bahwa karya penebusan Yesus tidak dapat
  dipahami secara terpisah dari sifat-Nya sebagai Allah dan manusia.

  YESUS, KORBAN KITA ATAS DOSA

  Untuk memahami arti dan tujuan kematian Yesus, kita harus merujuk
  pada sistem korban pada Perjanjian Lama. Pada masa Perjanjian Lama,
  seekor hewan disembelih dan darahnya diletakkan di atas altar. Itu
  adalah cara manusia, yang terpisah dari Allah karena dosa, untuk
  mendapat pengampunan dan berdamai dengan Allah. Namun demikian,
  darah binatang tidak dapat menghapus dosa, seperti yang penulis
  Ibrani katakan, "Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah
  domba jantan menghapuskan dosa." (Ibrani 10:4) Mengorbankan hewan
  untuk Tuhan itu juga tidak dapat menghapus dosa manusia:
  "Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan
  berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali
  tidak dapat menghapuskan dosa." (Ibrani 10:11)

  Kalau begitu apa tujuan dilakukannya pengorbanan itu? Pengorbanan
  hewan itu memberikan pengampunan dosa sementara yang diterima
  manusia dengan iman, dan memungkinkan mereka diterima Allah. Namun
  lebih daripada itu, cucuran darah dan ketentuan kehidupan yang ada
  di antara para pendosa, menekankan perlunya korban pengganti.

  Yesus Kristus melakukan pengorbanan darah kekal di kayu salib, demi
  semua dosa dengan memberikan diri-Nya sebagai korban pengganti.
  Penulis Ibrani mengatakan bahwa kedatangan-Nya adalah "untuk
  menghapuskan dosa oleh korban-Nya" (Ibrani 9:26). "Tetapi Ia,
  setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk
  untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, ..., tidak perlu lagi
  dipersembahkan korban karena dosa." (Ibrani 10:12,18)

  Karena pengorbanan Yesus, dosa yang memisahkan kita dengan Allah,
  dihapuskan jika kita percaya pada Yesus, dan kita bisa berdamai
  dengan Allah -- artinya, kita dapat menjalin hubungan baik
  dengan-Nya lagi.

  Jadi, mereka yang dengan iman memberikan persembahan korban di
  Perjanjian Baru menanti-nantikan kayu salib dan percaya bahwa
  seseorang akan datang untuk menebus dosa mereka. Kita dengan iman
  mengingat kembali kayu salib dan Pribadi yang mati di atasnya untuk
  menggantikan dan menebus dosa kita.

  YESUS, ANAK DOMBA PASKAH KITA

  Untuk memahami arti dan tujuan kematian Yesus, kita harus merujuk
  pada Paskah, yang dirayakan pada zaman Keluaran. Orang Israel
  tinggal di Mesir selama empat ratus tahun, dari menjadi budak sampai
  warga negara Mesir. Allah, untuk memaksa Firaun mengizinkan umat
  Israel kembali ke tanahnya sendiri, mengirim sembilan wabah,
  menunjukkan kuasa-Nya pada Firaun. Wabah terakhir adalah kematian
  anak sulung di Mesir. Agar tidak terkena wabah itu, umat Israel
  harus mengorbankan seekor domba tak bercela (Keluaran 12:5),
  membunuhnya (Keluaran 12:6), dan membubuhkan darahnya pada kedua
  tiang pintu dan pada ambang atas (Keluaran 12:7). Darah itu adalah
  tanda. Dan saat Allah melihat tanda itu di pintu rumah, ia melewati
  rumah itu dan tidak mengambil nyawa anak sulung yang ada di dalamnya
  (Keluaran 12:13).

  Dalam Paskah, kita sekali lagi dapat melihat korban pengganti dan
  manfaatnya dengan iman (Ibrani 11:28). Perjanjian Baru mengajarkan
  bahwa Yesus memenuhi kriteria sebagai anak domba Paskah. Rasul
  Paulus mengatakan bahwa Ia adalah Anak domba Paskah kita (1 Korintus
  5:7). Petrus menyatakan-Nya sebagai "Anak domba yang tak bernoda dan
  tak bercacat" (1 Petrus 1:19) dan Yohanes Pembaptis, saat melihat
  Yesus, menggambarkan-Nya dengan berkata: "Lihatlah Anak domba Allah,
  yang menghapus dosa dunia." (Yohanes 1:29). Karena kita, oleh iman
  dalam Yesus, dibasuh oleh darah-Nya, malaikat maut tidak akan
  mendatangi kita (Yohanes 11:26).

  YESUS, MESIAS KITA YANG MENDERITA

  Untuk memahami arti dan tujuan kematian Yesus, kita harus merujuk
  pada penderitaan Mesias dalam Yesaya 53. Di sini, kita melihat bahwa
  Mesias "menyerahkan diri-Nya sebagai korban penebus salah" (Yesaya
  53:10). Ia mengorbankan diri-Nya. Ia menjadi penanggung dosa. Kita
  bisa juga melihat bahwa kematian-Nya adalah kematian pengganti, satu
  kematian yang menggantikan kematian banyak orang. Ia tidak mati demi
  dosa-Nya sendiri, tapi demi dosa orang lain. Yesaya mengatakan,
  "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan
  kesengsaraan kita yang dipikulnya, .... Tetapi dia tertikam oleh
  karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita
  .... TUHAN telah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita sekalian ...
  kejahatan mereka Dia pikul." (Yesaya 53:4-6,11)

  Dari hal itu, kita bisa simpulkan bahwa Perjanjian Lama jelas-jelas
  menunjuk pada perlunya pengorbanan agung demi dosa, karena
  pengorbanan dalam Perjanjian Lama tidak akan pernah dapat menebus
  dosa kita. Perjanjian Lama juga mengatakan tentang Pribadi yang akan
  memberikan pengorbanan agung dan penebusan itu sekali dan untuk
  selamanya dengan kematian-Nya: Yesus Kristus, yang "menggantikan
  kita sebagai persembahan dan korban kepada Allah" (Efesus 5:2).
  Adalah Dia yang "memikul dosa kita dalam tubuh-Nya di kayu salib" (1
  Petrus 2:24), mendamaikan kita dengan Allah "melalui darah-Nya di
  kayu salib" (Kolose 1:20).

  YESUS, SANG PENEBUS AGUNG

  Meskipun kita tidak bisa benar-benar memahami karya penebusan Yesus
  Kristus, Perjanjian Baru menyajikan beragam pikiran untuk
  menjelaskan dan mengilustrasikan makna kematian-Nya di bukit
  Kalvari.

  Kita dapat melihat elemen pengorbanan dalam karya penebusan-Nya.
  Karena dosa, kita pantas mati (Roma 3:23, 6:23). Tapi Yesus
  berkorban bagi kita. "Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk
  segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar,
  supaya Ia membawa kita kepada Allah." (1 Petrus 3:18)

  Kita dapat melihat elemen pemulihan hubungan dalam karya
  penebusan-Nya. Karena dosa, kita telah terpisah dari Allah yang
  kudus. Tapi Yesus mati untuk menghapus sebab dari perpisahan itu --
  dosa -- dan mendamaikan kita kepada Allah. Sebab "ketika masih
  seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya" (Roma
  5:10).

  Kita dapat melihat elemen tebusan dalam karya penebusan-Nya. Kita
  telah jatuh ke dalam dosa dan dikuasai olehnya. Tapi Yesus mati
  untuk menebus dosa kita, memenuhi semua persyaratan kudus hukum
  Allah dan kutukan-Nya, dan menebus kita dari kuasa dosa (1 Timotius
  2:6).

  Karena dosa, kita telah melawan Allah dan membangkitkan angkara-Nya.
  Namun dalam karya penebusan-Nya, Yesus mati untuk menghindarkan kita
  dari angkara murka Allah dengan mengorbankan diri-Nya. Yesus adalah
  "pendamai dosa-dosa kita" (1 Yohanes 4:10).

  Kita dapat melihat elemen penyelesaian dalam karya penebusan-Nya. Di
  kayu salib Yesus berkata, "Sudah selesai!" (Yohanes 19:30) Yesus
  telah melakukan apa pun yang perlu untuk menyelamatkan kita. Ia
  telah menjalani hidup yang tidak akan pernah kita bisa jalani, dan
  kematian-Nya menebus dosa kita. Seperti yang dikatakan Yohanes,
  "Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa."
  (1 Yohanes 1:7) Benar adanya jika kita masih memerlukan penyucian
  dan pengampunan dosa setiap hari (1 Yohanes 1:9) selama kita hidup,
  namun kita menerima pengampunan itu atas dasar apa yang telah
  diselesaikan oleh Yesus Kristus. Kematian-Nya yang sekali dan untuk
  selamanya menebus semua dosa -- dahulu, sekarang, dan selamanya.

  Dalam Perjanjian Baru, kita melihat kasih Allah ditunjukkan melalui
  Yesus Kristus. "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa
  Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita" (1 Yohanes 3:16).

  MEMEROLEH FAEDAHNYA

  Seperti yang telah kita lihat, melalui kematian Anak-Nya di kayu
  salib, Allah menebus dosa kita. Dia sudah melakukannya.
  Pertanyaannya untuk kita sekarang adalah bagaimana kita
  mengaplikasikan karya penebusan-Nya dan bagaimana mengalami
  keuntungan dari penebusan itu.

  Alkitab jelas mengatakan bahwa penebusan itu tidak diberikan bagi
  semua orang. Yesus sendiri mengatakan, "Bukan setiap orang yang
  berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
  Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
  sorga." (Matius 7:21) Yesus juga mengatakan, "Enyahlah dari
  hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api
  yang kekal yang telah disediakan untuk Iblis dan
  malaikat-malaikatnya." (Matius 25:41) Tidak ada seorang pun yang
  akan selamat.

  Alkitab mengatakan bahwa segala usaha dan kemampuan kita tidak akan
  dapat membuat kita pantas untuk ditebus. Paulus mengatakan bahwa
  itu "bukan hasil usahamu ....bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada
  orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8-9).

  Alkitab juga jelas menyatakan bahwa kita akan pantas ditebus jika
  kita melaksanakan Sepuluh Perintah Allah. Paulus mengatakan, "Tidak
  seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, ....
  Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan
  hukum Taurat." (Galatia 2:16)

  Lalu apa yang akan membuat kita pantas ditebus jika usaha, prestasi,
  dan kemampuan kita tidak mampu membuat kita pantas ditebus? Alkitab
  jelas menyatakan bahwa kita pantas ditebus karena "iman pada Yesus
  Kristus" (Galatia 2:16). Karena iman kita pada-Nya, kita dibenarkan
  dan pantas mendapatkan pengampunan-Nya (Galatia 2:16; Efesus 2:8-9).

  Perhatikan penekanan yang diulang-ulang pada iman dalam Kristus.
  Sifat dan karakter Yesus Kristus tidak dapat dipahami terpisah dari
  karya penebusan-Nya. Adalah iman terhadap sang Penebus -- Pribadi
  yang menyerahkan diri-Nya menjadi korban tebusan -- yang
  menyelamatkan.

  Kesimpulannya, keselamatan adalah anugerah yang diberikan secara
  cuma-cuma, yang pantas diterima siapa pun yang mau dengan iman
  menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (Kisah Para
  Rasul 16:31; Roma 6:23). Iman tidak hanya berarti mengakui penebusan
  yang telah dilakukan-Nya, tapi juga menyerahkan hidup kita di
  tangan-Nya. Yesus berkata, "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia
  beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak,
  ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di
  atasnya." (Yohanes 3:36)

  MENENTUKAN KEHIDUPAN KEKAL SESEORANG

  Sudah atau belumnya seseorang mendapatkan karya penebusan karena
  iman-Nya pada Tuhan dan Juru Selamat, menentukan kehidupan kekal
  seseorang. Mereka yang menerima-Nya pasti akan memeroleh hidup
  kekal. Mereka yang menolak-Nya akan selamanya terpisah dari-Nya dan
  akan dilempar ke lautan api, tempat penyiksaan (Matius 8:11-12,
  13:40-42, 49-50; 2 Petrus 2:17; Yudas 13; Wahyu 20:13-14).

  Dalam Lukas 16:19-31, Yesus dengan jelas mengungkapkan perbedaan
  kehidupan setelah kematian antara orang-orang yang dengan iman
  menerima-Nya dan yang menolak-Nya. Keselamatan kekal untuk
  orang-orang yang percaya bertentangan dengan hukuman kekal untuk
  orang-orang yang tak percaya (Matius 25:46), dan hal itu ditentukan
  oleh penerimaan atau penolakan akan pribadi dan karya Yesus Kristus.

  Kesimpulannya, Yesus Kristus adalah Pribadi kedua dalam trinitas
  Allah, Pribadi yang sangat mencintai kita sampai-sampai Ia mau
  meninggalkan surga, menjadi manusia untuk menebus dosa kita agar
  kita, melalui iman kepada-Nya, memeroleh hidup kekal dan tinggal
  bersama-Nya. "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga
  selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama
  lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
  diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12) Dia adalah "Allah Mahabesar
  dan Juru Selamat kita" (Titus 2:13).

  REFLEKSI

  1. Yesus mati. Apa makna kematian-Nya bagi Anda? Apa yang Anda dapat
     dari pengorbanan-Nya?
  2. Apakah Anda telah menerima Yesus Kristus secara pribadi dan
     menerima-Nya sebagai Juru Selamat Anda?
  3. Apakah penting bagi keselamatan Anda bahwa Yesus Kristus itu
     Allah? Mengapa?
  4. Jika Anda ada di hadapan Yesus Kristus sekarang, dan Ia bertanya
     kepada Anda mengapa Ia harus mengizinkan Anda masuk ke surga,
     apa jawaban yang akan Anda berikan? (t/Dian)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku    : Conterfeits at Your Door
  Judul asli bab: Jesus Death and Saving Sacrifice
  Penulis       : James Bjornstad
  Penerbit      : G/L Publications, California 1979
  Halaman       : 38 -- 46

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

SABDA.org
===>    www.sabda.org
  Anda sedang mencari situs-situs yang khusus menyediakan bahan-bahan
  Paskah? Nah, berkunjunglah ke situs SABDA.org, karena situs milik
  Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) ini menyediakan banyak sekali bahan
  seputar Paskah. Berikut ini beberapa tautan yang kami sediakan untuk
  Anda.

  1. www.sabda.org/publikasi/e-konsel
     # Arti Kematian dan Kebangkitan Kristus
       http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/060/
     # PASKAH
       http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/038/
  2. www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
     # Taman Getsemani
       http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/219/
     # Penyaliban Yesus
       http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/221/
     # Kematian Yesus
       http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/276/
     # Kebangkitan Yesus
       http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/325
  3. www.sabda.org/publikasi/misi
     # Kebangkitan Kristus
       http://www.sabda.org/publikasi/misi/2003/15/
     # Inisiatif Penyelamatan
       http://www.sabda.org/publikasi/misi/2005/09/
     # Edisi Khusus Paskah
       http://www.sabda.org/publikasi/misi/2007/14/

  Jika Anda membutuhkan lebih banyak bahan Paskah, masukkan kata
  "Paskah" dalam kotak pencarian yang tersedia, maka Anda akan
  mendapat bahan lebih banyak lagi.

_____________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

L I B E R I A
  Beberapa tahun yang lalu, penginjil Tommy Tippit menerima surat
  elektronik (e-mail) yang menyatakan keputusasaan dari seorang
  laki-laki yang tidak ia kenal. Orang tersebut adalah seorang pendeta
  Liberia yang mencari sepuluh pendeta Amerika secara tersambung
  (online). Tippit berkata, "Dia menulis kepada sepuluh pendeta itu.
  Saya adalah salah satu pendeta yang dikirimi surat, dan hanya saya
  yang membalasnya. Di surat itu tertulis, "Negara kami sedang perang
  dan hancur. Maukah Anda datang?" Tippit bersedia datang ke negara
  itu. Saat ini dia rindu untuk mengubah keadaan negara itu dengan
  kuasa Tuhan. Tippit berkata, dalam batas tertentu, ia ingin tinggal
  di Liberia. Wakil Presiden Liberia bahkan meminta Tipit kembali ke
  Liberia untuk membantu membangun kembali negaranya. Langkah
  selanjutnya ialah melakukan suatu tindakan nyata. "Saya berdoa agar
  ada orang-orang di Amerika yang Tuhan jamah, yang berkata, `Hei,
  kami sanggup mengirim beberapa dokter. Hei, kami dapat mengirim
  beberapa pekerja bangunan. Kami dapat mengirim sesuatu ke sana dan
  menciptakan suatu perubahan besar` -- tidak hanya dalam bidang
  sosial, tapi juga dalam bidang kerohanian, seperti yang sudah kami
  lakukan." (t/Novita dan Dian)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2007
  Selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10719
  Pokok doa:
  ---------
  * Saat ini kondisi di Liberia sangat memprihatinkan karena sedang
    terjadi peperangan. Doakan agar Tuhan memanggil agen-agen pengubah
    untuk menolong negara ini keluar dari kemelut peperangan.
  * Doakan Tippit yang Tuhan panggil dan pakai untuk memberikan dampak
    perubahan di Liberia. Kiranya hikmat Tuhan menolongnya untuk
    mengambil keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
  * Berdoalah agar Tuhan mengirim dokter, ahli bangunan, dan
    pekerja-pekerja di bidang lainnya untuk peduli, membantu
    memperbaiki, juga memulihkan kondisi yang sedang terjadi di
    Liberia.

P A L E S T I N A
  "The Natitity", satu-satunya TV Kristen di Israel, menghentikan
  siarannya karena adanya ancaman pembunuhan, masalah dengan
  pemerintahan Palestina, dan kesulitan keuangan yang tidak dapat
  ditanggulangi. Stasiun tersebut telah beroperasi di Betlehem sejak
  tahun 1996. Direktur Internasional Arab Vision berkata, "Sangat
  menyedihkan karena satu-satunya penyeru Injil melalui TV di wilayah
  Palestina kini bungkam. Faktanya orang-orang Kristen di dunia Arab
  sangat tergantung pada satelit TV di mana program-program Kristennya
  disiarkan dari luar negara-negara Arab." Doa Anda sangat dibutuhkan
  untuk situasi ini. (t/Novita dan Dian)
  Diterjemahkan dari:
  Judul buletin: Body Life, Edisi Desember 2007, Volume 25, No. 12
  Halaman      : 1
  Pokok doa:
  ----------
  * Kiranya Tuhan membuka jalan bagi "The Natitity" agar dapat
    beroperasi kembali. Doakan untuk setiap kebutuhan dana yang
    diperlukan dan juga keberanian untuk terus maju melayani bagi
    Kristus.
  * Berdoalah agar Tuhan membuka jalan bagi masuknya Injil ke
    negara-negara Arab. Doakan juga untuk aparat pemerintah agar
    memberikan keadilan dan kesempatan bagi orang-orang Kristen untuk
    beribadah dengan damai.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                    KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA
                    ==============================

  Melambungnya harga kedelai di pasar dunia pada awal 2008, secara
  nyata telah mengguncang perekonomian di tingkat rumah tangga
  masyarakat Indonesia. Maklum karena dua pertiga dari kebutuhan
  kedelai yang merupakan bahan baku utama tahu dan tempe di dalam
  negeri masih bergantung pada pasokan luar. Akibatnya pasar-pasar
  kehilangan tempe sebagai sumber gizi yang murah meriah bagi rakyat
  kecil.

  Tak hanya itu, hampir bersamaan, harga komoditas pangan lainnya juga
  ikut naik. Persoalan seputar pangan ini semakin pelik ketika dunia
  mulai diguncang krisis bahan bakar minyak bumi. Tak terbayangkan
  sebelumnya kenaikan harga BBM berdampak langsung pada kenaikan harga
  produk pangan. Ketika harga bahan pangan meningkat, harga produk
  makanan pun dengan sendirinya akan melonjak. Dengan kata lain,
  begitu harga makanan naik, yang menanggung beban paling banyak
  akibat kenaikan tersebut adalah masyarakat miskin. Termasuk di
  dalamnya kalangan usaha sektor nonformal maupun informal. Fenomena
  inilah yang terjadi saat ini. [Sumber: Harian Umum Kompas, Jumat 29
  Februari 2008]

  Pokok Doa
  ---------

  1. Doakan pemerintah Indonesia agar diberi hikmat oleh Tuhan
     dalam mengambil kebijakan-kebijakan sehubungan dengan krisis
     kenaikan harga-harga bahan pangan yang sedang melanda. Semoga
     pemerintah benar-benar mau mendahulukan kepentingan rakyat saat
     ini.

  2. Akibat kenaikan harga bahan pangan ini, beberapa industri rumah
     tangga terancam gulung tikar. Kiranya Tuhan memberi mereka
     ketabahan dan kekuatan sehingga di tengah kondisi yang serba
     sulit ini, mereka tetap bertahan.

  3. Kiranya para pemilik industri rumah tangga yang sementara ini
     tidak bisa melanjutkan usahanya, mendapat pencerahan dari
     berbagai sumber untuk melakukan usaha baru yang lain agar mereka
     tetap dapat melanjutkan kelangsungan hidup mereka.

  4. Berdoa untuk usahawan-usahawan Kristen agar terbeban membantu dan
     memberi pertolongan bagi usahawan-usahawan kecil yang sedang
     dalam kesulitan.

  5. Mari kita terus berdoa untuk negara kita tercinta, Indonesia,
     agar melalui berbagai kesulitan hidup ini, banyak orang mencari
     Tuhan dan kembali kepada-Nya.

______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
   untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
    yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
    Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi              :                   < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :                 http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org