Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/1

e-JEMMi edisi No. 01 Vol. 10/2007 (4-1-2007)

Etnomusikologi

                                            Januari 2007, Vol.10 No.01
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI       : Etnomusikologi dan Penerjemahan Alkitab
KESAKSIAN MISI     : Musik Bagi Telinga Mereka
SUMBER MISI        : Ethnomusicology, Wycliffe - Ethnomusicology
DOA BAGI MISI DUNIA: Serbia, Burkina Faso, Pantai Gading
DOA BAGI INDONESIA : Etnomusikologi
STOP PRESS         : Upgrade Situs e-MISI

______________________________________________________________________

                     "NYANYIKANLAH ALLAH ITU BAIK"
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam dalam kasih Kristus!

  Benarkah kita dapat menggunakan musik untuk melakukan pelayanan
  misi? Jika benar bagaimana caranya memadukan musik dengan pelayanan
  misi? Tentu sebuah hal yang luar biasa jika karya Tuhan lewat
  perantara puji-pujian mampu mengubah dan menjangkau jiwa-jiwa yang
  haus akan kasih-Nya. Artikel yang tersaji kali ini, kami harap dapat
  menjawab pertanyan-pertanyaan tersebut dan dapat menjelaskan kepada
  Anda apa yang dapat Allah lakukan melalui musik. Untuk melengkapi
  sajian artikel kali ini, kami hadirkan pula sebuah kisah dalam kolom
  Kesaksian Misi tentang bagaimana Allah bekerja di antara orang
  Canela dengan musik. Selamat membaca.

  Redaksi e-JEMMi,
  Lisbet

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

               ETNOMUSIKOLOGI DAN PENERJEMAHAN ALKITAB
               =======================================

  Tidak seperti yang sering dikatakan banyak orang, sebenarnya musik
  bukan bahasa universal. Makna musikal tidak dapat menyeberang lintas
  budaya. Jika ingin dimengerti, kita harus berbicara dengan
  menggunakan bahasa musik dari budaya setempat. Inilah yang menjadi
  fokus bahasan dalam etnomusikologi. Apakah yang dimaksud dengan
  etnomusikologi? Menurut Pono Banoe, dalam kamus istilah musik,
  etnomusikologi adalah studi musik yang dikaitkan dengan latar
  belakang kebudayaan suatu bangsa. Senada dengan itu, beberapa ahli
  etnomusikologi mendefinisikan etnomusikologi sebagai studi tentang
  musik-musik etnik.

  Setiap kebudayaan di dunia, memiliki dua komponen utama, yaitu
  bahasa dan musik mereka sendiri. Dalam kebanyakan budaya, baik
  bahasa maupun musik dipakai untuk berkomunikasi. Bahasa memakai
  kata-kata sebagai media untuk membagikan pemikiran dan ide. Musik
  memakai kombinasi kata (biasanya dalam bentuk puisi) dan komponen
  ritmis melodis untuk berkomunikasi. Seperti bahasa, musik dapat
  mengomunikasikan pemikiran dan ide. Bahkan kadangkala musik dapat
  dipakai untuk tingkatan-tingkatan komunikasi yang lebih mendalam
  yang mengungkapkan hal-hal yang tak dapat dikatakan secara langsung.
  Musik, melalui puisi dan bunyi, fungsinya dapat menjadi amat penting
  dalam menyampaikan ungkapan-ungkapan dalam kehidupan sehari-hari.

  Prinsip inilah yang membuat etnomusikologi menjadi bidang yang
  penting dalam pelayanan penerjemahan Alkitab. Musik menyentuh sampai
  kedalaman jiwa manusia sehingga seseorang yang tidak pernah mau
  mendengarkan kebenaran Alkitab melalui khotbah akan tertarik ketika
  mendengar sebuah lagu dalam bahasanya sendiri. Apalagi jika lagu itu
  dimainkan dengan irama musik khas daerahnya -- dan lagu-lagu seperti
  itu dapat menjadi sarana yang sangat efektif untuk menyampaikan
  kebenaran rohani.

  Pernah terjadi di sebuah daerah di Ghana, di mana sebuah kelompok
  musik rohani langsung dikerumuni dua ratus orang yang penasaran dan
  ingin bertanya. Para pemusik tadi menyanyikan lagu demi lagu dengan
  memakai gaya dan irama musik setempat yang isinya mengungkapkan
  kebenaran Allah.

  Sering kali nyanyian rohani dalam bentuk musik tradisional lebih
  bisa dinikmati dan dipahami daripada nyanyian rohani dengan musik
  asing, misalnya dari Barat. Di Senegal, misalnya, kaset Injil
  Yohanes dalam salah satu bahasa suku sangat digemari karena
  ayat-ayat Alkitab dibacakan/disenandungkan sesuai dengan irama yang
  mereka kenal. Orang-orang yang lebih tua mendengarkan kaset ini
  dengan tekun. Bahkan mereka meminta anak-anak agar tidak ribut
  supaya mereka dapat mengerti dengan jelas apa yang sedang
  disampaikan.

  A adalah seorang pemuda Afrika yang berbakat musik. Ketika ia
  mendengar suatu persekutuan di mana banyak orang menggubah lagu-lagu
  baru dan mereka mencari orang yang dapat memainkan biola berdawai
  satu, A pun bergabung. Melalui lagu-lagu inilah akhirnya A menerima
  Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Sekarang, bersama dengan
  orang-orang percaya lain, A berkeliling ke desa-desa menyanyikan
  lagu-lagu baru gubahannya sendiri.

  Musik adalah sarana penting untuk memberitakan Injil agar pesan
  Alkitab dapat disampaikan kepada para pendengar yang belum mengenal
  Yesus.

  Bahan diambil dari sumber:
  Judul buletin: Berita Kartidaya, Edisi 1/2006
  Judul artikel: Etnomusikologi dan Penerjemahan Alkitab
  Penulis      : Ajang dan Darne
  Halaman      : 1 -- 2

______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI

                       MUSIK BAGI TELINGA MEREKA
                       =========================

  Sistem musikal yang dimiliki orang-orang Canela di hutan Amazon,
  Brazil, membuat kami sangat kebingungan. Bukan karena saya dan istri
  saya, Jo, buta terhadap irama musik dan tidak menghargai musik
  (selama bertahun-tahun kami bernyanyi dengan banyak kelompok musik).
  Bukan juga karena kami tidak pernah mendengar tentang musik Canela.
  Malahan, selama berada di desa, musik seperti itu selalu terdengar.
  Setiap malam, penduduk Canela menghantar kami tidur dengan
  nyanyiannya dari alun-alun kota.

  Kami belajar menyanyikan lagu-lagu Canela, tapi tetap tidak bisa
  memahami irama dan sistem nadanya. Saat orang-orang di sekitar kami
  menyanyi dan menari, Jo tidak tahu harus menyanyikan apa dan saya
  tidak tahu bagaimana harus menggerakkan kaki saya. Bagaimana kami
  bisa memperkenalkan komposisi himne asli Canela, sedangkan selama
  hampir dua puluh tahun berdoa dan berusaha, kami tetap tidak bisa
  memahami musik mereka?

  Kemudian, datanglah Dr. Tom, seorang konsultan musik-musik etnik
  dari Wycliffe. Tom merekam musik Canela selama beberapa minggu. Dia
  mempelajari dan menganalisis musik tersebut dengan menggunakan
  komputernya. Pada tahun selanjutnya, kami bertemu kembali dan
  akhirnya dia memperkenalkan dasar musik Canela pada kami .

  PERBEDAAN

  Seruling, yang dibuat dari ujung tanduk sapi, adalah bagian dari
  musik Canela yang rumit itu. Sekarang kami tahu mengapa kami tidak
  pernah bisa mempelajarinya. Tidak seperti sistem musikal yang berisi
  delapan catatan dengan beberapa catatan kecil, musik Canela ternyata
  memiliki lebih banyak catatan. Walaupun musik Canela bisa
  dinyanyikan atau dimainkan dengan instrumen seperti biola atau
  "slide flute", tapi mustahil dimainkan dengan keyboard.

  Perbedaan selanjutnya adalah pada kata-katanya. Ada banyak suku kata
  tambahan dan improvisasi yang ditambahkan pada kata dasar sehingga
  hampir mustahil untuk bisa memahami liriknya. Mungkin kita perlu
  melakukan yang sama pada lagu-lagu kita. Misalnya, kata "Glo-o-o-o-
  o-ria" pada lagu Natal, masing-masing "o" dinyanyikan dengan irama
  yang berbeda. Atau menambahkan improvisasi "fa la la la" pada lagu
  lainnya.

  Sistem musik Canela tidaklah sederhana. Seperti sebuah simfoni yang
  memiliki bagian yang berbeda, misalnya lagu pembuka, dll, begitu
  juga dengan sistem musik Canela memiliki tiga jenis utama. Pada
  setiap pesta besar atau kecil, mereka selalu memulai nyanyian dengan
  lagu "ihkenpoc" yang berirama lambat. Lalu perlahan berganti dengan
  musik "kyikyi" yang berirama sedang, dan berakhir dengan musik
  "ihkenpej" yang berirama cepat. Tom menemukan pola seperti ini dan
  dia memberitahukannya pada kami. Setelah saya memberinya lirik yang
  berdasar pada ayat Alkitab, Tom menggubah lebih dari dua puluh himne
  asli Canela.

  DITERIMA DENGAN BAIK

  Kemudian, kami berkunjung ke desa Canela untuk memperkenalkan
  lagu-lagu tersebut pada penduduk desa. Tindakan kami ini seperti
  menuang bensin ke atas api! Hanya dalam beberapa malam, ratusan
  penduduk Canela berkerumun untuk mendengarkan dan mempelajari
  lagu-lagu baru. Pemimpin nyanyian dan pemimpin tariannya sangat
  bersemangat. Dia ingin memiliki satu buku himne dan kemudian duduk
  selama berjam-jam mendengarkan rekaman yang telah kami persiapkan.
  Akhirnya, dia bisa mempelajari seluruh lagu dan melakukan perbaikan.
  Penduduk Canela yang lain mulai menambahkan ayat-ayat ke beberapa
  himne.

  Setiap malam, selama kelas pengajaran Alkitab, lebih dari setengah
  waktunya dipergunakan untuk menyanyikan lagu-lagu baru. Seorang
  penduduk Canela dengan menangis berkata, "Anda memberikan firman
  Tuhan kepada kami, di mana Tuhan bisa berbicara kepada kami. Tapi
  teman Anda, Tom, memberi kami lagu sehingga kami bisa bercakap-cakap
  dengan-Nya."

  Setelah pemberian Alkitab pada tahun 1990, seluruh penduduk Canela
  yang telah menerima salinan Alkitab terjemahan itu mengelilingi
  sang pemimpin pujian di alun-alun pusat. Mereka menyanyikan beberapa
  lagu baru Canela -- "Firman Tuhan Lebih Manis daripada Madu Bagiku"
  dan "Biarlah Kita Bersandar dan Mengikuti Perintah Tuhan".

  Apa yang dilakukan Tom terhadap budaya Canela ini bukan hanya
  memperlancar penerimaan masyarakat Canela terhadap Alkitab
  terjemahan baru, namun juga memudahkan dalam menerima keseluruhan
  pesan Injil.(t/Lanny)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Judul asli: "Music to Their Ears"
  Penulis   : Jack Popjes
  Nama Situs: Wycliffe
  Situs     : http://wycliffe.org/ethnomusic/canela.htm

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

ETHNOMUSICOLOGY
==>     http://www.sil.org/anthro/ethnomusicology.htm
  Apakah etnomusikologi itu? Apa pula manfaatnya dalam dunia misi?
  Jawaban tersebut dapat Anda temukan dalam salah satu halaman situs
  Summer Institute Linguistic (SIL). Selain dapat mengetahui
  pengertian etnomusikologi itu sendiri, di sini Anda juga dapat
  membaca sejumlah artikel mengenai etnomusikologi. Tersedia juga
  tautan ke sejumlah situs yang senada.

WYCLIFFE - ETHNOMUSICOLOGY
==>     http://wycliffe.org/ethnomusicology.htm
  Mengapa musik menjadi salah satu bagian penting dalam memberitakan
  firman Tuhan? Karena musik, sama halnya dengan bahasa, menjadi salah
  satu komponen utama dari setiap kebudayaan. Dalam hal ini, musik
  dapat menjadi amat penting untuk menyampaikan ungkapan-ungkapan
  dalam kehidupan sehari-hari dan dipakai sebagai alat komunikasi.
  Oleh karena itulah, musik menjadi salah satu bagian penting dalam
  pemberitaan firman Allah. Sebagai salah satu organisasi misi yang
  terbeban dalam pelayanan ini, Wycliffe menyediakan info lengkap
  mengenai etnomusikologi dalam situsnya. Silakan berkunjung.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

S E R B I A
  Serbia -- Orang Kristen di seluruh dunia dimohon untuk berdoa bagi
  gereja-gereja injili di Serbia karena kekerasan meresahkan mereka.
  Pastor Alexander dari Gereja Injili di Kraljevo berkata, "Saya tidak
  mengetahui dengan pasti kapan, tapi beberapa orang memecahkan gereja
  kami dengan sebongkah batu lalu melempar bom molotov dan membakar
  kediaman kami. Ini seperti film horor." Alexander juga mengatakan
  bahwa gerejanya dirusak pada bulan Juni, sementara gereja lain juga
  dirusak akhir minggu ini. Alexander yakin ia tahu mengapa
  gereja-gereja injili menjadi target. "Semua gereja protestan dan
  injili menjadi sasaran kampanye di sejumlah media, yang dilakukan
  untuk mencoreng nama kami. Mereka menyebut kami sebagai sekte yang
  sesat, bahwa kami menghancurkan identitas Serbia."
  [Sumber: Mission Network News, Desember 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Mari kita naikkan doa bagi saudara-saudara kita yang ada di Serbia
    agar mereka terus bertahan dalam iman mereka, kuat di dalam Tuhan
    dan selalu ingat akan janji Tuhan untuk selalu menyertai
    anak-anak-Nya.
  * Doakanlah agar ada kesatuan hati di antara gereja-gereja yang ada
    di Serbia.
  * Berdoalah agar mereka tidak diusir dari bangunan sewaannya dan
    agar mereka tetap berani dalam bersaksi.

B U R K I N A  F A S O
  Burkina Faso -- Christian World Outreach (CWO) baru saja meluncurkan
  satu cabang pelayanan baru di Burkina Faso. Greg dari CWO mengatakan
  bahwa seorang sukarelawan mereka melihat ladang-ladang pangan yang
  mengering karena teriknya matahari di Afrika dan memerlukan
  perlindungan. Mereka baru saja membangun dua rumah berteduh, sejenis
  rumah kaca untuk melindungi ladang yang ditanami tanaman pangan
  untuk sekolah-sekolah mereka. "Village of Hope ada di dekatnya.
  Bangunan ini seperti sekolah berasrama untuk anak-anak desa.
  Bangunan ini juga digunakan sebagai balai pelatihan kerja untuk
  mengajarkan berbagai hal seperti metode pertanian yang lebih baik
  kepada anak-anak muda." Greg mengatakan bahwa orang-orang singgah
  karena ingin tahu dan karena itulah mereka bisa menjelaskan alasan
  diadakannya proyek itu. "Kami juga menjual sayuran di pasar. Uang
  yang kami peroleh itu untuk mendukung pelayanan sehingga kami
  sedikit bisa berdiri sendiri. Proyek ini membuka jalan untuk
  membagikan Injil karena orang datang untuk melihat sesuatu yang
  unik.
  [Sumber: Mission Network News, Desember 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Naikkan syukur atas satu cabang pelayanan baru di Burkina Faso
    yang baru saja diluncurkan oleh CWO. Ucapkan syukur juga atas
    beberapa fasilitas bangunan yang dapat dimiliki.
  * Pelayanan yang sedang dijalankan oleh CWO juga merupakan proyek
    yang mereka harapkan dapat menjadi kesempatan untuk membagikan
    Injil kepada orang-orang yang datang melihat pekerjaan mereka.
    Berdoalah agar Roh Kudus bekerja di hati para pengunjung.

P A N T A I  G A D I N G
  Bogo dan istrinya, Salimata, mencintai Tuhan dan bersaksi bagaimana
  Ia mengubahkan hidup kepada teman-teman mereka di Komono.

  Misionaris Jan dan Doortje meninggalkan Burkina Faso menuju Pantai
  Gading untuk mengunjungi orang-orang percaya di Komono. Di sepanjang
  perjalanan mereka bertemu dengan beberapa petugas di kedua sisi
  perbatasan. Mereka saling memberi salam, bercakap-cakap, dan
  menjalin hubungan persahabatan. Perjalanan Jan dan Doortje sangat
  menyenangkan dan mereka mengucap syukur atas doa-doa yang telah
  dipanjatkan agar perjalanan mereka lancar.

  Sesampainya di desa Komono, mereka bertemu dengan teman-teman. Bogo
  duduk di serambi, ditemani oleh beberapa masyarakat Komono yang
  belum percaya pada Kristus sebagai Juru Selamat mereka. Dengan
  berani dia menyaksikan imannya dan perubahan yang telah Kristus
  lakukan dalam hidupnya. Hal ini amat membahagiakan Jan karena
  kebanyakan orang Komono sangat pemalu dalam menceritakan iman
  mereka.

  Setelah hari-hari yang penuh semangat di Pantai Gading bersama
  teman-teman Komono mereka, Jan dan Doortje kembali ke Burkina Faso.
  Pada minggu ini, rekan kerja mereka, Kassoum, akan pergi ke Pantai
  Gading dan mengunjungi keluarganya. Dia akan merayakan Natal bersama
  umat percaya di sana. Dia bermaksud mengundang beberapa penduduk
  Komono yang belum percaya pada Kristus untuk bersama-sama merayakan
  Natal dan menceritakan kelahiran Yesus dan bagaimana Ia menebus dosa
  manusia.

  [Sumber: New Tribes Mission, Desember 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Naikkan pujian dan syukur atas pemeliharaan Tuhan kepada tim NTM
    yang melayani di Komono.
  * Berdoalah bagi Kassoum dan keluarganya agar mereka berani
    mengisahkan kelahiran Tuhan Yesus dan karya penebusan-Nya kepada
    orang-orang yang belum percaya di Pantai Gading.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                            ETNOMUSIKOLOGI
                            ==============

  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukurlah kepada Bapa karena sampai saat ini sudah banyak suku
    yang dapat menaikkan pujian dengan menggunakan bahasa dan alat
    musik mereka sendiri dalam memuji Tuhan.

  * Berdoalah agar Roh Kudus bekerja di hati orang yang sedang
    mendengarkan puji-pujian dalam bahasa mereka.

  * Musik merupakan salah satu alat komunikasi yang dapat
    mengomunikasikan pemikiran dan ide. Musik juga dapat mengungkapkan
    hal-hal yang tak dapat dikatakan secara langsung. Doakanlah para
    pembuat syair puji-pujian agar diberikan hikmat untuk menyusun
    lirik pujian.

  * Tenaga ke lapangan untuk bidang ini masih terus dibutuhkan.
    Mintalah kepada Bapa agar mengirimkan pekerja-pekerja-Nya ke
    ladang misi.

  * Doakan mereka yang sudah tergerak dan punya beban untuk terjun ke
    ladang misi dalam bidang ini agar semakin diteguhkan dan
    dikuatkan. Adakalanya mereka juga jatuh bangun dengan panggilan
    mereka, mari berdoa agar mereka dapat melihat dengan jelas apa
    yang Bapa inginkan dalam hidup mereka.

______________________________________________________________________
STOP PRESS!

                          UPGRADE SITUS E-MISI
                          ====================

  Kini Anda dapat menikmati tampilan baru situs e-MISI. Hal ini tidak
  lepas dari kerja keras tim web YLSA yang telah berusaha melakukan
  peningkatan fasilitas di situs e-MISI. Selain dihadirkan dengan
  desain antarmuka yang baru, situs e-MISI juga menyediakan fasilitas
  keanggotaan, blog, pencarian, dan cari kata yang terintegrasi dengan
  situs SABDAweb. Adapun fasilitas keanggotaan akan memberi akses
  menuju halaman Lintas Budaya kepada para anggota. Dengan format baru
  e-MISI ini, kami berharap dapat semakin memudahkan dan mendukung
  pelayanan Anda. Selamat berkunjung.

______________________________________________________________________
URLS Edisi Ini

Mission Network News                http://www.missionnetworknews.org/
New Tribes Mission                                 http://www.ntm.org/
______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                        Staf Redaksi: Lisbet
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org