Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/1 |
|
e-JEMMi edisi No. 01 Vol. 9/2006 (4-1-2006)
|
|
Jan 2006, Vol.9 No.01 ****************************** e-JEMMi ***************************** (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ********************************************************************** ** SEKILAS ISI ** <*> EDITORIAL <*> KESAKSIAN MISI : World Harvest <*> SUMBER MISI : Midlife Dimensions: Crisis Issues, Christian Resources For The World Community <*> DOA BAGI MISI DUNIA: Internasional, Amerika, Papua Nugini <*> DOA BAGI INDONESIA : Doakan e-JEMMi <*> SURAT ANDA : Mengirimkan Kesaksian Pelayanan ______________________________________________________________________ "DI MANA TERDAPAT PENGHARAPAN DI SANA TERDAPAT KEBAHAGIAAN" ______________________________________________________________________ ** EDITORIAL ** Shallom dan selamat bersua kembali di tahun 2006. Masih segar dalam ingatan kita kejadian di akhir tahun 2004 ketika `air bah` tsunami menyapu sebagian besar wilayah Aceh. Kengerian dirasakan setiap orang takkala melihat dan mendengar sapuan air laut yang luar biasa dahsyatnya. Duka melanda tidak saja bangsa Indonesia tapi juga bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Semua mata tertuju pada Aceh! Melihat kondisi ini, banyak organisasi kemanusiaan yang tergerak untuk ambil bagian dalam membantu saudara-saudara kita yang ada di Aceh. Bencana ini bukan lagi milik bangsa Indonesia tetapi telah menjadi bencana global yang menggerakkan hati setiap orang untuk peduli pada Aceh. Salah satu organisasi kemanusiaan internasional yang terlibat sampai saat ini adalah World Harvest. Apa yang mereka lakukan di Aceh pasca tsunami dapat Anda simak di kolom Kesaksian Misi yang kami sajikan. Meski telah terjadi setahun lalu, bencana di Aceh memang masih menyisakan duka yang teramat dalam bagi kita sampai hari ini. Seperti Amsal 25:20 berkata, "Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan seperti cuka pada luka." Kesedihan yang berlarut-larut hanya akan menambah luka itu sendiri. Sudah saatnya kita kembali bersemangat dan bangkit untuk mulai membangun kembali, bukan hanya dalam hal fisik tapi juga pembangunan rohani. Dimulai dengan semakin menggiatkan doa bagi pelayanan misi di berbagai negeri khususnya di Amerika dan Papua Nugini. Di balik setiap kejadian yang kita alami, kita pasti bisa melihat betapa berkuasanya Dia yang menciptakan langit dan bumi! KEMULIAAN BAGI ALLAH DI TEMPAT YANG MAHA TINGGI! Redaksi e-JEMMi, Lisbet ______________________________________________________________________ ** KESAKSIAN MISI ** WORLD HARVEST ============= Jalan Menuju Kebenaran (A Road To Hope) Seperti yang kita semua ketahui, tahun 2005 lalu diawali dengan luka yang mendalam bagi jutaan manusia di seluruh dunia akibat tragedi tsunami. Kenyataannya, sampai saat ini masih banyak sekali warga Aceh yang hidup dalam trauma dan depresi. "Bu ... mandi ya?" bujuk seorang perawat kepada wanita setengah baya itu. Namun yang ditanya tetap berdiam diri, pandangan matanya menatap kosong ke depan, matanya selalu berkaca-kaca, dia tidak punya apa-apa lagi, semua keluarganya hilang. Perlahan dia menggeleng, "Tidak mau ... dilap saja ...." Gulungan air bah yang dalam sekejap menyapu habis seluruh keluarganya, membuat sang wanita setengah baya ini trauma terhadap air. Sudah beberapa bulan berlalu, namun dia selalu menggigil dan trauma setiap kali merasakan siraman air pada tubuhnya. Bencana yang telah merenggut lebih dari 166.000 nyawa dan menghilangkan 133.000 lainnya itu telah menyentuh hati banyak orang untuk membantu mereka dalam segala hal. Banyak organisasi kemanusiaan yang dengan cekatan menyumbang banyak bala bantuan setelah bencana terjadi. Tetapi, beberapa bulan setelah tsunami, banyak dari organisasi-organisasi tersebut juga sudah berkemas dan meninggalkan Aceh karena kondisi di sana sudah sedikit membaik. Hanya beberapa yang masih tinggal untuk terus membantu, salah satunya adalah sebuah organisasi kemanusiaan internasional bernama WORLD HARVEST. Sejak hari pertama musibah tsunami terjadi dan sesuai dengan permintaan pemerintah Indonesia, World Harvest telah menyumbangkan pertolongan darurat mendasar kepada orang-orang yang terkena musibah di Aceh dan bagian Sulawesi Utara seperti: a. Bantuan obat-obatan: Mengirimkan 10 buah kontainer obat-obatan dan peralatan medis sesuai dengan keperluan rumah sakit di Aceh. b. Pengiriman paramedis: Mengirimkan dokter-dokter dan perawat- perawat dari Indonesia, Amerika, dan Australia, yang telah menjadi sukarelawan untuk membantu di Aceh. c. Pembangunan POSKO: Tempat dimana para korban bisa mendapatkan bantuan medis dengan segera. d. Menggerakkan para sukarelawan dan pelayan masyarakat: mengirimkan para sukarelawan ke Aceh untuk memberikan bantuan konseling kepada para korban yang masih hidup dalam trauma. e. Bantuan bahan pangan: Mendistribusikan bahan-bahan makanan darurat kepada yang membutuhkan dan juga makanan bergizi bagi anak-anak. f. Konseling Krisis: Memfokuskan pada kesembuhan emosional para korban. g. Rehabilitasi Rumah Sakit: World Harvest dengan aktif ikut serta dalam merehabilitasi rumah-rumah sakit dan klinik-klinik yang telah hancur akibat tsunami. h. Bahan kebutuhan sekolah: Memberikan berbagai kebutuhan sekolah kepada anak-anak. Rob Fuller seorang dokter dari Amerika Serikat juga bergabung dengan World Harvest dalam tim bantuan Aceh. Ketika ditanyai apa yang memotivasi dia meninggalkan kehidupan dan pekerjaannya yang nyaman dan memilih untuk pergi ke belahan dunia lain untuk mengulurkan tangan, membersihkan luka-luka, merangkul dan ikut menangis dengan orang yang sama sekali tidak dia kenal di daerah yang bahkan mungkin sebelumnya tidak pernah ia dengar namanya, serta merta menjawab dengan senyumannya yang khas. Dia mengatakan dua patah kata yang bermakna sangat dalam: "Kasih Tuhan". Banyak orang yang telah merespon panggilan ini dan sebanyak 123 sukarelawan telah bergabung dengan tim pertolongan World Harvest untuk memberikan konseling, perawatan medis dan pendidikan kepada para pengungsi secara cuma- cuma. Setelah tsunami, dari 9 rumah sakit di Aceh, hanya 2 yang masih berfungsi dan salah satunya adalah Rumah Sakit Zainal Abidin. Biarpun rumah sakit ini adalah yang terbesar di Aceh, 95% dari fasilitasnya telah hancur oleh tsunami yang terjadi akhir tahun lalu. Serpihan besi-besi tua dan kawat-kawat bekas bangunan bercampur dengan air kotor yang tercemar mayat-mayat manusia yang membusuk, merupakan surga bagi kuman tetanus. Goresan luka kecil pun bisa berkembang menjadi infeksi yang berkepanjangan. Tim pertama terdiri dari 50 dokter asal Amerika, para konselor, dan penerjemah, yang dipimpin langsung oleh Pdt. Daniel Hanafi selaku VP International, di sana mereka menjumpai suatu keadaan yang mengenaskan. Puluhan orang bergeletakan dengan tubuh mengejang dan mulut berbusa, semuanya terkena tetanus. Para dokter tidak bisa berbuat apa-apa karena antibiotik tidak tersedia sama sekali. Beruntung saat itu separuh dari tim rombongan masih tertahan di Jakarta karena penuhnya pesawat. Mereka bisa dihubungi dan kesokan harinya tambahan antibiotik pun tiba. Kerja sama yang telah digalang oleh World Harvest dengan TNI selama hampir 8 tahun dalam program-program kemanusiaan di pulau Jawa memungkinkan mereka menggunakan fasilitas Angkatan Laut untuk mengirimkan peralatan-peratatan medis yang sangat dibutuhkan oleh Rumah Sakit Zainal Abidin. Tidak mengherankan sampai saat ini, World Harvest bersama Fokus Pada Keluarga (Focus On The Family) diberi kantor tersendiri di Rumah Sakit Zainal Abidin. Beruntung juga organisasi Fokus Pada Keluarga bukan merupakan barang baru lagi di Aceh. Selama hampir 5 tahun saran-saran pembinaan keluarga dari organisasi ini sangat akrab di telinga mereka lewat siaran Radio yang disiarkan secara rutin setiap minggunya. World Harvest kemudian bekerjasama dengan Fokus Pada Keluarga untuk membuka tenda di lokasi pemukiman para pengungsi. Selain memberikan pelayanan konseling diberikan juga fasilitas pengobatan gratis, pendidikan keterampilan, manajemen dan bahasa Inggris. Setelah musibah terjadi, diperlukan jangka waktu yang lama untuk mengurangi penderitaan para korban. World Harvest sadar bahwa usaha penyembuhan sendiri hanya akan membawa solusi jangka pendek kecuali ditemani oleh pembangunan transformasi jangka panjang. World Harvest telah memperkenalkan kepada masyarakat Aceh suatu komunitas baru, Community Transformational Center (CTC) -- Pusat Transformasi Komunitas untuk membantu para korban tsunami di propinsi Aceh. World Harvest telah berhasil meluncurkan program ini di wilayah Neuhuen tempat di mana penduduk setempat bisa mendapatkan pertolongan medis, pendidikan, latihan untuk bekerja dan konseling penanganan krisis. KETIKA SATU MENANGIS DAN SERIBU MENYAHUT, HIDUPLAH HARAPAN World Harvest tidak pernah berhenti untuk membantu masyarakat Aceh dalam membangun kembali kehidupan dan masa depan mereka. Masih banyak bantuan yang dibutuhkan. Oleh karena itulah World Harvest mengadakan Benefit Concert, "Harapan Untuk Aceh" yang diselenggarakan di Ford Amphitheatre, Hollywood, Amerika pada tanggal 2 Oktober 2005. Konser ini menampilkan artis-artis Kristen Indonesia, seperti Sidney Mohede dan grup band HPM (Harvest Praise Ministry), Frontline Generation dari Seattle, dan Four Walls dari Los Angeles. Untuk mentransformasikan kehidupan para korban, usaha yang keras sangatlah diperlukan. Saudara-saudara kita di Aceh memerlukan pertolongan kita untuk membangun kembali kehidupan mereka. Kami percaya ketika satu menangis dan seribu orang menyahut dan bergerak, maka muncullah harapan. World Harvest sampai saat ini masih terus mencari sukarelawan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Amerika Serikat untuk dapat bergabung dalam tim "Harapan untuk Aceh". Apabila Anda ingin ikut serta dalam tim kami atau membantu World Harvest dalam melayani korban bencana, silakan mengunjungi Situs World Harvest di alamat: ==> http://www.worldharvest.cc// Sumber diedit dari: Nama majalah : SPIRIT Indonesian Magazine, Edisi 28/Oktober 2005 Halaman : 47 - 48 ______________________________________________________________________ ** SUMBER MISI ** MIDLIFE DIMENSIONS: CRISIS ISSUES ==> http://www.midlife.com/ Midlife Dimensions, sebuah pelayanan konseling bernafas Kristen, menyediakan pelayanan secara online untuk membantu mereka yang sedang mengalami depresi, kecanduan dan krisis paruh baya. Bacalah artikel-artikel seperti "Handling Negative Emotions" (Menangani Emosi Negatif), "Causes and Cures for Affairs" (Alasan dan Penanganan Selingkuh), "Helping a Friend in Crisis" (Menolong Teman yang sedang dalam Krisis), "Depression" (Depresi) dan "Preventing Midlife Crisis" (Menghindari Krisis Paruh Baya). Temukan pula sumber-sumber tentang penanganan masalah kecanduan: bacalah kata- kata dorongan harian bagi mereka yang mengalami kecanduan. Baca juga halaman tanya jawab mengenai usia paruh baya dan informasi seminar. James dan (alm) Sally Conway adalah pengarang buku "Pria Paruh Baya" (telah diterjemahkan dalam bahasa Cina), "Wanita Paruh Baya", "Mempercayai Tuhan ketika Keluarga Mengalami Krisis", "Stop Pelecehan Seksual" dan "Sifat-sifat dalam Perkawinan yang Langgeng". Pemesanan buku, tape, dan artikel dapat dilakukan secara online; tersedia pula ruang chat dan nomor telepon konseling. CHRISTIAN RESOURCES FOR THE WORLD COMMUNITY ==> http://www.christianitytoday.com/international/ [1] ==> http://www.whoisjesus.org/ [2] ChristianityToday.com [1] bekerjasama dengan Global Christian Internet Alliance menyediakan sebuah sumber bagi komunitas masyarakat Kristen dan non-Kristen. Temukan kumpulan sumber bahan tersebut dalam berbagai bahasa, dapatkan info-info terbaru dan bergabunglah dengan rekan-rekan lain di seluruh dunia. Baca juga Laporan Dunia dari majalah Christianity Today; selain berita internasional dari Afrika, Asia, Eropa, Amerika Utara, Oseania dan Amerika Selatan. Bahan-bahan dalam berbagai bahasa meliputi bahan- bahan dari Situs Bible Gateway, Evangelism Toolbox, dan Christian Answers yang disajikan dalam 19 bahasa; mereka yang bukan Kristen juga dapat membaca artikel Who is Jesus? [2] dalam bahasa ibu mereka. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI MISI DUNIA ** * I N T E R N A S I O N A L Pengembangan bisnis menjadi cara untuk membantu umat Kristen dalam menembus negara-negara yang sulit dijangkau. Jumlah ancaman hukuman bagi orang Kristen terus meningkat di seluruh dunia. Daftar yang dikeluarkan Open Doors` World Watch menunjukkan Korea Utara, Saudi Arabia, Laos, Vietnam, dan Iran sebagai negara-negara yang memiliki rekor terburuk dalam hal kebebasan beragama. Namun hal itu tidak menghentikan organisasi Farms International dalam mencari cara-cara baru untuk membantu menembus negara-negara itu. Wakil organisasi tersebut, Joe Ritcher lalu menyebutkan program bantuan pengentasan kemiskinan bagi para keluarga lewat pinjaman usaha. "Pinjaman ini dikelola oleh masyarakat lokal dengan tujuan utama mengentaskan keluarga-keluarga tersebut dari kemiskinan dan pada waktu bersamaan mengajarkan mereka manajemen keuangan dan kebiasaan memberi perpuluhan bagi gereja lokal." Richter mengatakan bahwa program ini telah dikembangkan di negara-negara yang tidak akan Anda kira sebelumnya. "Kami telah bekerja paling tidak di lima negara yang mungkin Anda kira susah ditembus. Dan di situ, tujuan utama kami adalah untuk memperkuat gereja-gereja lokal dalam melakukan penginjilan dan pekerjaan misi di luar negara mereka." Farms International mendapatkan banyak permintaan, namun masalah dana membatasi lingkup gerak pelayanan mereka. [Sumber: Mission Network News December 15th 2005] Pokok Doa: ---------- * Naikkan syukur untuk program-program bantuan yang sudah dapat disalurkan kepada masyarakat yang kekurangan agar dapat menaikkan taraf hidup mereka. * Doakan pelayanan FI dalam mengentaskan kemiskinan ke negara-negara di seluruh dunia baik yang tertutup maupun yang terbuka untuk Injil. Doakan tersedianya sumber dana bagi organisasi ini untuk memperlancar pelayanan mereka. * A M E R I K A Organisasi Adventures In Missions melanjutkan pengiriman tim-tim ke pantai teluk untuk memberi bantuan. Dari markas kami di pinggiran kota New Orleans, para sukarelawan rela membayar harga dan pergi ke mana saja -- dari jalan-jalan yang tertimbun lumpur sampai rumah- rumah yang hancur. Untuk kemudian pelan-pelan membangun kembali rumah dan kehidupan mereka. Ketika Gus, salah satu sukarelawan penolong korban topan Katrina, berjalan di sepanjang jalan yang telah rusak untuk menyingkirkan sampah-sampah, dia pun menemukan beberapa bagian robekan Alkitab. Saat ia memasukkannya ke dalam kantong sampahnya, dia merasa sedih karena telah membuang Firman Tuhan. Beberapa menit kemudian, dia menemukan robekan lain, dan sekali lagi membuangnya ke wadah yang ia bawa. Sampai saat untuk ketiga kalinya ia menemukan robekan Alkitab lain, ia merasa bahwa Tuhan sedang mencoba mengatakan sesuatu pada dia. Ia pun dibawa ke 2Timotius 1 yang berbicara tentang sukacita dan kesetiaan pada apa yang Tuhan perintahkan pada kita. Gus tidak begitu yakin jika ia dapat membagikan apa yang hatinya rasakan tersebut kepada rekan sukarelawannya yang lain pada malam itu di markas, namun ia lalu berani melakukannya. "Tuhan telah mengangkat rohku dari atas lumpur," katanya. Untuk sesaat ia terdiam, dan kemudian ia pun melanjutkan: "Aku adalah salah satu korban yang selamat dari tragedi 11 September. Ketika aku lari dari gedung yang terbakar saat itu, aku kehilangan Alkitabku. Saat aku menemukan beberapa robekan Alkitab waktu membersihkan jalan tadi, aku pun membayangkan jika ada seseorang yang juga menemukan sisa-sisa Alkitabku di antara puing-puing gedung dan mungkin itu juga akan menguatkan orang tersebut dengan cara yang sama." [Sumber: seth(at)adventures.org, December 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan pemulihan baik jasmani maupun rohani para korban badai Katrina dan korban angin topan lainnya di Amerika. * Doakan pelayanan tim AIM yang dengan setia memberikan bantuan dan pertolongan kepada para korban. Doakan kesehatan para sukarelawan dan sumber dana yang mereka perlukan untuk membantu kelancaran pelayanan AIM. * P A P U A N U G I N I Duduk berdempetan di antara banyak saudara saudari kami dalam Kristus dari suku Banwaon, keluarga saya dan saya sendiri tertawa dan bersenda gurau sambil jari-jari kami menelusuri nasi yang baru dimasak. Benar-benar hasil panen yang menakjubkan! Para remaja putri dengan seksama menaruh hidangan Thanksgiving tersebut ke dalam daun pisang yang bersih. Beberapa pemuda mendapat bagian yang cukup menantang -- dua babi liar yang berhasil ditangkap kemarin, hari ini akan dimasak dan dipotong kecil-kecil, termasuk tulang-tulangnya. Hidangan itu akan disajikan bersama mie telur rebus yang dicampur dengan sarden dan saus tomat. Jika makanan standar Anda adalah kentang manis dan daun-daun hijau yang dipetik dari hutan untuk disajikan sebagai sayuran; atau jika garam adalah sebuah camilan dan nasi hanya Anda makan sebagai selingan, apakah Anda akan menganggap ini sebagai perjamuan makan besar? Suara riuh rendah pun membahana saat tiap orang menikmati hidangan lezat tersebut. Sisa makanan dengan hati-hati akan dibungkus daun pisang untuk dibawa pulang dan dimakan pada hari berikutnya. Butuh lima kali proses masak untuk melayani semuanya. Ketika tiba saatnya untuk berkumpul di ruang pertemuan, orang-orang pun segera bergeliat mengambil tempat di lantai kayu ruang itu. Karena membludaknya orang, yang lain sampai-sampai harus berada di halaman. Lalu beberapa guru Alkitab, termasuk dua orang yang diundang dari suku lain, membagikan Firman Tuhan. Ketika saya berhenti untuk melihatnya, ketidaknyamanan saya atas lantai keras itu pun berubah menjadi kekaguman. Saya dikelilingi oleh orang-orang percaya dari suku Bawaon, wajah-wajah mereka menunjukkan minat yang sangat besar untuk mendengarkan apa yang dikatakan para pengkhotbah, dan tersenyum saat para remaja menyanyikan lagu-lagu pujian dan penyembahan. Ya, pada waktu itu keluarga saya memang sedang mengalami patah semangat, kekuatiran, malaria, ular, dan berbagai ketakutan; kami juga merasa rindu dengan keluarga besar kami, namun semua ini sangat layak untuk diperjuangkan. Sebelum suku Banwaon mengenali Yesus sebagai Juruselamat mereka, mereka selalu mengadakan korban persembahan bagi roh-roh atas keberhasilan panen mereka. Sekarang, mereka merayakan kemurahan Tuhan pada mereka. [Sumber: New Tribes Mission, December 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan agar iman suku Banwaon terus bertumbuh dan semakin kokoh serta menghasilkan buah yang dapat dibagikan kepada saudara- saudara mereka yang belum percaya dan kepada suku tetangga mereka. * Berdoa untuk keluarga misionaris NTM yang melayani suku Banwaon. Doakan keteguhan mereka untuk dapat terus melayani di antara suku ini, kesehatan keluarga mereka, dan tercukupinya kebutuhan mereka selama melayani. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI INDONESIA ** * Doakan e-JEMMi -------------- Tahun 2006 ini, publikasi e-JEMMi memasuki tahun penerbitan ke-9. Oleh karena itu, dalam edisi perdana tahun ini, kami mensharingkan beberapa pokok doa agar setiap penerbitan e-JEMMi di tahun 2006 bisa menjadi berkat bagi setiap pembacanya. * Mengucap syukur untuk edisi-edisi e-JEMMi yang telah diterbitkan selama tahun 2005. Doakan supaya pada tahun 2006 ini e-JEMMi dapat lebih banyak menerbitkan materi-materi misi yang bermutu dan menjadi berkat bagi banyak orang. * Bersyukur atas artikel kiriman dari hamba Tuhan yang melayani di lapangan. Berdoa agar e-JEMMi mendapat lebih banyak kiriman artikel, sumbangan tulisan dan kesaksian dari para hamba Tuhan yang melayani di lapangan atau orang-orang lain yang berkecimpung di dunia misi. * Doakan supaya ada pertambahan mitra yang rindu bergabung untuk mengembangkan publikasi e-JEMMi supaya dapat lebih banyak lagi menyampaikan berita-berita yang berbobot. * Berdoa juga untuk e-MISI yang bekerjasama dengan YLSA dalam menaungi penerbitan e-JEMMi. Doakan agar tahun 2006 ini, e-MISI bisa semakin mengembangkan pelayanannya terkhusus untuk perkembangan situs agar dapat menjadi sumber berbagai pelayanan misi elektronik. * Berdoa agar melalui e-JEMMi, semakin banyak masyarakat Kristen Indonesia khususnya kawula muda yang dapat mengenal dunia misi, bersedia mendoakan pelayanan misi di berbagai negeri, dan mau melibatkan diri dalam misi itu sendiri. * Doakan staf redaksi (Lisbet, Ary, dan Endah) supaya diberikan hikmat dalam mengelola setiap edisi e-JEMMi. ______________________________________________________________________ ** SURAT ANDA ** From: Elka Puspita Hendra <siho(at)> >Syaloom, >Ijinkan saya untuk mengirimkan kesaksian saya selama melayani di >Papua pada pertengahan Nopember 2005. >Thanks, >Elka Puspita Hendra Redaksi: Kami senang sekali menerima kesaksian pelayanan Anda selama di Papua. Kami tunggu kirimannya dan kiranya bisa menjadi berkat bagi para pembaca e-JEMMi lainnya. ______________________________________________________________________ ** URLS Edisi Ini ** * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * New Mission Tribes http://www.ntm.org/ ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi : < staf-misi(at)xc.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan : < owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://www.sabda.org/misi/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ **********************************************************************
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |