Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2014/04

e-JEMMi edisi No. 04 Vol. 17/2014 (21-4-2014)

Kerajaan Menyerang Balik (II)

April 2014, Vol. 17, No. 04
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________

e-JEMMi -- Kerajaan Menyerang Balik (II)
No. 04, Vol. 17, April 2014

Shalom,

Peperangan yang dikobarkan Allah terhadap penguasa dunia ini terus 
berlanjut. Dari hari ke hari, di seluruh tempat di muka bumi ini, 
Allah sedang merebut benteng-benteng si Jahat dengan menggerakkan 
laskar-laskar-Nya yang setia. Dalam edisi kali ini, redaksi ingin 
mengajak Pembaca sekalian untuk menyaksikan karya Allah melalui 
kehidupan dua hamba-Nya yang hidup di dua zaman, dua negeri yang 
berbeda, tetapi menghadapi kuasa jahat yang sama: komunisme. Kiranya 
kesaksian dan kisah hidup kedua hamba Tuhan ini semakin menguatkan 
iman kita dan menyadari bahwa sampai hari ini, Tuhan bekerja di dunia 
ini, bahkan di tempat-tempat yang menolak kehadiran-Nya sekalipun.

Selamat membaca, Tuhan Yesus menguatkan kita sekalian. Amin!

Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org/ >


              KESAKSIAN MISI: DIBEBASKAN OLEH KEMURAHAN

Seorang gadis kecil bernama Alani merasakan sakit yang luar biasa di 
sekitar perutnya, sampai-sampai ia tidak dapat makan. Awalnya, orang 
tuanya membawa gadis ini ke RS dan di sana, mereka menghabiskan banyak 
uang untuk melakukan tes kesehatan terhadapnya, tetapi dokter di sana 
tidak dapat menemukan penyakit pada tubuh gadis ini.

Sesudah itu, orang tua Alani percaya bahwa anak mereka pasti diganggu 
oleh roh jahat sehingga mereka membawanya berobat ke banyak dukun, 
menghabiskan lebih banyak uang lagi, tetapi tetap saja tidak ada yang 
dapat menolong mereka. Akhirnya, mereka membawa gadis kecil ini kepada 
dukun yang paling kuat dari semua dukun yang pernah mereka datangi. 
Dukun ini pun meminta sejumlah uang yang banyak, bahkan sebelum ia 
melihat gadis itu; maka, orang tua Alani menghabiskan semua uang 
mereka untuk membayar dukun itu karena mereka merasa bahwa ini adalah 
usaha terakhir mereka.

Sementara dukun itu berusaha mengobati Alani, ia melihat seekor ular 
yang merayap di belakang anak itu dan menjadi sangat ketakutan! 
Kemudian, dukun itu mengatakan kepada orang tua Alani bahwa ia tidak 
sanggup mengatasi roh jenis ini dan menyarankan mereka untuk meminta 
tolong kepada Tuhan orang Kristen.

Maka, orang tua Alani membawa gadis ini kepada seorang pendeta yang 
tinggal di desa terdekat karena mereka mendengar bahwa pendeta ini 
mengenal Tuhan yang dimaksud oleh dukun itu. Kedua orang tua Alani 
merasa sangat terkejut karena pendeta itu tidak meminta uang kepada 
mereka. Pendeta itu juga menceritakan kepada Alani dan kedua orang 
tuanya tentang Kristus Yesus dan kuasa-Nya yang sanggup mengusir roh 
jahat dan menyembuhkan orang sakit. Kemudian, pendeta itu juga 
mengatakan kepada mereka bahwa Yesus juga ingin agar mereka 
diselamatkan dan memiliki hidup yang kekal. Orang tua Alani menolak 
untuk menerima Kristus karena mereka takut terhadap orang-orang di 
desa mereka, tetapi mereka mengizinkan Alani untuk menerima-Nya sebab 
mereka ingin menolong Alani dengan cara apa pun.

Maka, keluarga itu tinggal bersama sang pendeta selama empat hari 
berikutnya, bahkan sejumlah jemaat yang dipimpin pendeta itu juga 
datang ke sana dan berdoa bagi Alani. Pada hari keempat, Alani benar-
benar dilepaskan dari roh jahat itu dan disembuhkan dari rasa sakit di 
perutnya.

Setelah pulang, para anggota partai komunis Laos di desanya melarang 
Alani dan orang tuanya untuk kembali ke gereja yang dipimpin pendeta 
itu, tetapi Alani tetap menyerahkan kepercayaannya kepada Tuhan yang 
telah membebaskan dan menyembuhkannya tanpa meminta sepeser pun 
darinya.

Kesaksian yang baru saja terjadi ini adalah sebuah pengingat bagi 
kita. Mungkin kita tidak sedang didera oleh roh jahat atau tergoda 
untuk meminta tolong kepada dukun. Namun, seberapa sering kita tergoda 
untuk mencari pertolongan kepada kuasa-kuasa lain di luar Kristus? 
Seperti orang tua Alani, lebih mudah bagi kita untuk meminta 
pertolongan dari orang-orang atau hal-hal lain di sekitar kita, tetapi 
ingatlah bahwa Yesus selalu tersedia bagi kita. Ia membuka tangan-Nya 
dan meminta kita untuk meletakkan setiap beban kita; ketakutan, 
kekhawatiran, dan pergumulan-pergumulan kita -- tanpa meminta apa pun 
dari kita karena Ia sudah membayar harganya.

Ingatlah Alani dan bawalah dia dalam doa Anda, mintalah kepada Tuhan 
agar imannya semakin dikuatkan. Doakan juga agar kedua orang tuanya 
dapat beroleh keselamatan, dan desa mereka dapat terbuka bagi Injil. 
(t/Yudo)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: http://www.persecutionblog.com/
Alamat URL: www.persecutionblog.com/2014/02/jesus-is-cheaper-than-the-witch-doctor.html
Judul asli artikel: Jesus is Cheaper Than the Witch Doctor
Penulis artikel: Grace Taylor
Tanggal akses: 13 Februari 2014


             TOKOH MISI: RICHARD DAN SABINA WURMBRAND

Richard Wurmbrand (24 Maret 1909 -- 17 Februari 2001)
Sabina (Oster) Wurmbrand (10 Juli 1913 -- 11 Agustus 2000)

Banyak orang menyebut pria ini sebagai "Suara dari Gereja-Gereja Bawah 
Tanah" atau "Rasul Paulus bagi Negeri Tirai Besi". Pria rendah hati 
yang juga menjadi penggagas pelayanan The Voice of Martyrs ini adalah 
Pendeta Richard Wurmbrand. Hidup Pendeta Wurmbrand berjalan beriringan 
dengan Sabina, seorang perempuan mengagumkan yang dinikahinya pada 26 
Oktober 1936.

Richard Wurmbrand adalah anak bungsu dari empat bersaudara yang lahir 
dari sebuah keluarga Yahudi pada 24 Maret 1909 di Bucharest, Rumania. 
Richard adalah pria yang sangat cerdas, ia fasih menggunakan sembilan 
bahasa asing, aktif dalam gerakan politik sayap kiri, dan bekerja 
sebagai pialang.

Setelah pernikahan mereka, pada tahun 1938, Richard dan Sabina 
bertobat dan menjadi Kristen. Mereka mengambil keputusan itu sebagian 
besar karena pengaruh seorang tukang kayu bernama Christian W?lfkes. 
Maka, keduanya pun segera bergabung dengan Pelayanan Misi Gereja 
Anglikan yang melayani orang-orang Yahudi di Bucharest. Setelah itu, 
Richard ditahbiskan, awalnya sebagai seorang Anglikan, tetapi kemudian 
sebagai pengerja aliran Lutheran.

Selama Perang Dunia II, Richard dan Sabina melihat adanya kesempatan 
untuk menginjili para tentara Jerman yang saat itu menginvasi negara 
mereka. Mereka pun memberitakan Injil di tempat-tempat perlindungan 
dan menyelamatkan banyak anak-anak Yahudi dari tempat kumuh. Karena 
kegiatan itu, keduanya kerap kali ditangkap dan dipukuli, bahkan 
hampir dihukum mati. Pada masa itu, Sabina kehilangan keluarganya di 
kamp konsentrasi Nazi.

Pada tahun 1945, rezim komunis Rumania merebut pemerintahan dan jutaan 
pasukan Rusia pun "diundang" untuk masuk ke dalam negara ini. Saat 
itu, Pendeta Wurmbrand terus melayani orang-orang sebangsanya yang 
tertindas, dan dengan berani juga melayani para serdadu Rusia.

Pada tahun yang sama, Richard dan Sabina Wurmbrand mengikuti Kongres 
Kultus (Congress of Cults) yang diadakan oleh pemerintah komunis 
Rumania. Dalam kongres itu, banyak pemimpin agama yang maju ke depan 
untuk memberi pujian kepada komunisme dan bersumpah setia terhadap 
rezim yang baru ini. Melihat hal itu, Sabina berkata kepada Richard, 
"Richard, berdirilah dan hapuskan kehinaan ini dari wajah Kristus." 
Mendengarnya, Richard menjawab, "Jika aku melakukannya, kamu akan 
kehilangan suamimu."

"Aku tidak pernah menginginkan seorang suami yang pengecut," jawab 
istrinya. Jadi, Richard pun berdiri dan membuat pernyataan di hadapan 
empat ribu delegasi itu bahwa tugas mereka hanyalah satu, yaitu 
memuliakan Allah dan Kristus saja.

Selama tahun 1945 -- 1947, Richard membagikan kira-kira satu juta 
Injil kepada pasukan Rusia, bahkan sering kali disamarkan menyerupai 
buku-buku propaganda komunis. Tidak berhenti sampai di situ, Richard 
juga menyelundupkan Injil ke negara Rusia. Pada 30 Desember 1947, 
pendirian Republik Rakyat Rumania (People`s Republic of Romania) 
diproklamasikan.

Penculikan Richard Wurmbrand

Pada 29 Februari 1948, polisi rahasia menahan Richard ketika ia sedang 
dalam perjalanan menuju gerejanya dan membawanya ke markas mereka. Di 
sana, ia ditahan di sel isolasi dan diberi label "Tahanan Nomor 1".

Pada tahun 1950, Sabina juga ditangkap dan dipenjara, ia juga 
mengalami kerja paksa untuk menyelesaikan proyek Kanal Danube. 
Peristiwa ini membuat Mihai, anak mereka yang baru berusia 9 tahun 
menjadi terlantar. Setelah pembebasannya pada tahun 1953, pemerintah 
Rumania memberitahukan kepadanya bahwa Richard telah meninggal di 
penjara.

Akan tetapi, seorang dokter Kristen yang menyamar sebagai anggota 
Partai Komunis menemukan bahwa Richard masih hidup di dalam penjara. 
Menurut amnesti umum, Richard dibebaskan pada tahun 1956 setelah 
dipenjara selama 8 setengah tahun. Ia diberi peringatan untuk tidak 
berkhotbah lagi. Selama di penjara, Richard mengalami penyiksaan 
brutal yang dilakukan oleh para polisi rahasia. Akan tetapi, meskipun 
pernah diperlakukan sedemikian rupa, Richard tetap mengerjakan kembali 
pelayanannya melalui "gereja-gereja bawah tanah".

Karena pelayanannya itu, Richard ditangkap kembali pada tahun 1959, ia 
dikhianati oleh orang yang bekerja bersamanya dan didakwa 25 tahun 
penjara. Tuduhannya adalah kegiatan menyebarkan doktrin yang melawan 
doktrin komunisme. Pada tahun 1964, Richard dibebaskan kembali melalui 
amnesti karena adanya tekanan negara-negara Barat terhadap Rumania.

Pada Desember 1965, badan Pelayanan Misi Norwegia untuk Masyarakat 
Yahudi dan Aliansi Ibrani Kristen membayar uang sebesar $ 10.000 
kepada pemerintah komunis Rumania untuk mengizinkan keluarga Wurmbrand 
meninggalkan Rumania. Meskipun enggan meninggalkan tanah kelahirannya, 
Richard akhirnya setuju untuk pergi dari Rumania setelah diyakinkan 
oleh para pemimpin gereja bawah tanah lainnya bahwa ia harus menjadi 
"suara" yang menyampaikan keadaan gereja bawah tanah kepada dunia. 
Maka, Richard, Sabina, dan Mihai pun meninggalkan Rumania. Pertama-
tama ke Norwegia, kemudian ke Inggris.

Lahirnya Sebuah Pelayanan yang Unik

Di Inggris, Richard memulai pelayanannya sebagai suara bagi orang-
orang Kristen yang teraniaya bersama Pendeta Stuart Harris. Pada saat 
itulah, ia juga mulai menulis kesaksiannya yang berjudul "Tortured for 
Christ" [Menderita bagi Kristus], sebuah buku tentang masa-masa ketika 
ia mengalami penganiayaan. Kemudian, ia pindah ke Amerika. Di negara 
itulah, pada tahun 1966, ia berdiri di hadapan Sub Komite Senat 
Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat dan membuka kemejanya untuk 
menunjukkan 18 bekas luka yang dalam pada tubuhnya. Kisahnya menyebar 
dengan cepat sehingga semakin banyak orang yang mengundangnya untuk 
berbicara.

Pada tahun 1967, keluarga Wurmbrand secara resmi memulai sebuah 
pelayanan yang dikhususkan untuk melayani gereja-gereja yang 
teraniaya. Semula, pelayanan itu bernama Jesus to the Communist World 
(Yesus bagi Negara-Negara Komunis), tetapi kemudian diubah menjadi The 
Voice of Martyrs. Di tahun yang sama, Richard menerbitkan buku 
"Tortured for Christ".

Pada bulan Oktober 1967, edisi pertama dari laporan bulanan yang 
diterbitkan The Voice of Martyrs diterbitkan di Amerika Serikat. Pada 
pertengahan tahun 1980-an, pelayanan ini telah berdiri di 80 negara 
yang melarang Injil dengan kantor-kantor perwakilan yang tersebar di 
30 negara.

Pada tahun 1990, setelah tumbangnya rezim Nicolae Ceausescu pada 
Desember 1989, Richard dan Sabina kembali ke Rumania setelah 25 tahun 
dalam pengasingan. Di sana, mereka diterima dengan hangat. Sebuah 
percetakan dan toko buku dibuka di kota Bucharest, dan para pejabat 
kota tersebut menawarkan kepada Richard untuk menyimpan berbagai 
literatur Kristen di sebuah ruangan tepat di bawah istana Ceausescu, 
tempat yang dahulu menjadi sel isolasi bagi Richard.

Richard berhenti dari jabatannya di The Voice of Martyrs pada tahun 
1992, tetapi ia terus melayani sebagai konsultan dan dewan direktur 
bagi lembaga ini. Ia terus memupuk kecintaannya terhadap pelayanan 
tersebut sampai ia meninggal pada tahun 2001.

Selama masa pelayanannya, Richard telah menulis 18 buku dalam bahasa 
Inggris dan Rumania. Beberapa dari buku-buku itu telah diterjemahkan 
ke dalam beberapa bahasa asing, tetapi bukunya yang paling terkenal 
adalah "Tortured for Christ". Ia menerima banyak penghargaan dan 
pujian selama hidupnya atas pekerjaan dan pelayanannya.

Richard tetap dikenang sebagai orang yang sangat mengasihi Tuhan, 
berkobar-kobar dalam pekerjaan demi Kristus, berkuasa dalam pelayanan 
penginjilan, dan seorang yang tekun dalam menderita demi Yesus yang 
sangat dicintainya. Sabina meninggal pada 11 Agustus 2000. Wanita ini 
dikenang sebagai seorang wanita yang memiliki integritas yang 
mengagumkan, seorang murid Kitab Suci, seorang pejuang iman yang 
perkasa, dan seorang penolong sejati bagi suaminya. (t/Yudo)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Persecution.com
Alamat URL: http://www.persecution.com/public/ourfounders.aspx
Judul asli artikel: Richard and Sabina Wurmbrand
Penulis artikel: tidak dicantumkan.
Tanggal akses: 26 November 2013


     STOP PRESS: PEMBUKAAN KELAS PEMBINAAN IMAN REMAJA (PIR)

Pelayanan remaja merupakan pelayanan yang perlu mendapat perhatian 
khusus dari gereja. Ada beberapa gereja yang makin lama makin 
kehilangan remajanya. Salah satu faktornya adalah pentingnya peranan 
pembimbing atau pembina remaja. Mereka dituntut bukan hanya untuk 
dewasa secara rohani, melainkan juga harus kreatif dengan ide-ide baru 
dalam membina remaja. Berangkat dari pemikiran ini, PESTA menghadirkan 
modul pelayanan remaja yang disebut Pembinaan Iman Remaja (PIR). 
Selain modul tersebut, PESTA juga membuka kelas diskusi untuk para 
pembina remaja yang dapat menjadi tempat untuk berbagi dalam 
menggeluti pelayanan remaja. Kelas diskusi ini akan dimulai pada 8 Mei 
2014. Bagi Bapak/Ibu yang ingin bergabung, silakan mengirimkan 
permohonan ke Kusuma < kusuma(at)in-christ.net >.


Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amidya, dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org