Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/433

KISAH edisi 433 (4-4-2018)

Bersama-Nya Ada Jaminan Keselamatan

KISAH --Bersama-Nya Ada Jaminan Keselamatan-- Edisi 433, 4 April 2018
 
Bersama-Nya Ada Jaminan Keselamatan
Edisi 433, 4 April 2018
 
KISAH

Salam kasih,

Seorang ibu memiliki peran yang krusial dalam kehidupan anak-anaknya sejak anaknya dalam kandungan hingga bertumbuh dewasa. Secara khusus, seorang ibu Kristen memiliki peran penting dalam pertumbuhan rohani anaknya. Ia dapat menanamkan kebenaran firman Tuhan sejak anaknya masih kecil, bahkan bisa membawa anaknya menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Dengan demikian, seiring pertumbuhan fisiknya, dengan pertolongan Roh Kudus, sang anak juga akan mengalami pertumbuhan rohani. Selain melalui ibu/orang tua, proses pertumbuhan rohani dan pengenalan seorang anak akan Tuhan juga dapat dipengaruhi oleh komunitasnya.

Dalam edisi KISAH kali ini, kami mengajak Anda untuk membaca sebuah kesaksian yang mengisahkan pertobatan seorang anak Tuhan melalui bimbingan rohani dari ibunya dan kakak rohaninya dalam persekutuan di gereja. Kiranya menjadi berkat bagi Pembaca KISAH. Tuhan Yesus memberkati.

Margaretha I.

Pemimpin Redaksi KISAH,
Margaretha I.

 
Bersama-Nya Ada Jaminan Keselamatan

Oleh: Maskunarti

Shalom,

Gambar: Maskunarti

Perkenalkan, nama saya Maskunarti, yang akrab dipanggil Kun. Saya lahir ketika orang tuaku masih bersama. Mereka berbeda keyakinan dan karena suatu hal, mereka akhirnya bercerai pada saat aku duduk di kelas 5 SD. Meskipun demikian, sejak SD, saya memeluk agama yang sama dengan ibu saya, yaitu agama Kristen. Awalnya, saya memilih menjadi Kristen karena sepertinya agama ini baik dan cocok untukku. Pada saat itu, saya masih kecil, jadi saya tidak memikirkan makna Kristen yang sesungguhnya. Seiring berjalannya waktu, dari anak-anak hingga saya bertumbuh dewasa, ibuku memiliki andil yang besar dalam mendidikku sebagai orang Kristen. Sejak kecil, saya diikutkan dalam sekolah minggu di gereja saya. Ketika menginjak usia remaja dan pemuda, saya dibimbing untuk mengikuti kegiatan pemuda dan remaja yang ada di gereja saya. Karena saya belum dibaptis ketika masih bayi, saya pun menjalani baptis dewasa. Ibu mendorongku melakukan hal itu dengan tujuan supaya saya dapat bertumbuh menjadi orang Kristen yang baik.

Gambar: jembatan keselamatan

Setelah menjalani baptis dewasa, dalam persekutuan pemuda dan remaja di gereja saya (GKJ Karanganyar), saya, teman-teman pemuda, dan remaja lain dibimbing untuk mengenal Kristus secara mendalam. Pada suatu hari, salah seorang kakak yang sudah lebih dewasa rohaninya mendekati dan mengajak saya mengobrol lebih dalam. Kakak tersebut bernama Eni. Dia dengan ramah dan baik menceritakan kepada saya tentang pengalamannya menjadi orang Kristen. Pada saat Kak Eni menceritakan dan menjelaskan tentang siapa Yesus yang sesungguhnya, ia menjelaskan tentang ilustrasi jembatan keselamatan kepada saya. Dalam ilustrasi jembatan keselamatan dijelaskan bahwa hubungan manusia dengan Allah itu awalnya seperti garis lurus atau berbentuk elips yang tidak pernah terputus. Akan tetapi, manusia menjadi terpisah dengan Sang Penciptanya karena manusia mengikuti kehendaknya sendiri dan memberontak terhadap Allah. Itu membuat manusia jatuh dalam dosa dan tidak dapat bersama dengan Allah yang kudus. Ya, dosalah yang menyebabkan keterpisahan hubungan antara Allah dan manusia. Allah berada di surga, di takhta kudus-Nya, dan jika manusia tidak mengaku percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamatnya, manusia itu akan mengalami kematian kekal di neraka. Itu penjelasan singkat Kak Eni kepadaku. Cerita dan ilustrasi yang ditunjukkan kepadaku membuat hatiku terusik. Ada dorongan dalam hati saya untuk lebih mengenal pribadi Tuhan Yesus.

Gambar: Komunitas Kristen

Pada acara persekutuan pemuda dan remaja GKJ Karanganyar, Sabtu, 11 Agustus 2001, pukul 20.05, saya memutuskan untuk berdoa dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi saya. Saya mengundang Tuhan Yesus untuk masuk dalam hati saya. Masih segar dalam ingatanku isi doaku pada saat itu. Inilah doa yang saya ucapkan, yang juga didukung dalam doa oleh Kak Eni, “Tuhan Yesus, saya Maskunarti, mengakui bahwa saya orang berdosa yang tidak layak (sambil menyebutkan dan mengakui secara spesifik dosa-dosa yang aku ingat). Pada malam hari ini, saya mempersilakan dan mengundang Tuhan Yesus untuk tinggal di hati saya, menjadi Tuhan dan Juru Selamat pribadi dalam hidup saya untuk selama-lamanya, amin.” Tahukah Anda, apa yang saya rasakan ketika selesai berdoa? Hati saya dipenuhi dengan sukacita yang luar biasa, roh dan jiwa saya sangat bahagia sebab Tuhan Yesus telah menjadi bagian dalam hidup saya. Sejak saat itu, hidup saya tidak sama lagi sebab saya menyandang status baru sebagai anak Allah, dan Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan Juru Selamat saya. Mulai saat itu, saya dibimbing untuk hidup dalam Lordship (penyerahan dan penundukkan diri kepada Sang Penciptaku). Status baru sebagai anak Allah ini menjadikanku bertumbuh dan belajar tentang firman-Nya lebih dalam lagi dan hidup sebagai orang-orang yang membenci dosa. Terkadang, saya masih jatuh bangun dalam perbuatan yang berdosa, tetapi kini saya punya Tuhan Yesus yang menolong dan memampukan untuk segera melepaskan diri dari perbuatan yang berdosa itu dan memohon pengampunan dari-Nya.

Saya bersyukur karena ibu senantiasa membimbing saya untuk bertumbuh secara rohani, ibu mengikutsertakan saya dalam ibadah sekolah minggu sehingga di situ saya dapat belajar dan mengenal Tuhan dengan baik. Marilah kita semua mengejar pertumbuhan rohani di dalam komunitas kristiani yang membangun karena itu merupakan sarana untuk pertumbuhan rohani kita. Selamat bertumbuh bersama. Tuhan Yesus memberkati.

Download Audio

POKOK DOA
  1. Mari berdoa supaya Tuhan terus memberikan pertumbuhan rohani kepada Maskunarti sehingga menjadi pengikut Kristus yang menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan. Mari kita berdoa pula agar Tuhan Yesus memampukan setiap orang tua Kristen untuk membimbing anak-anaknya mengenal Kristus sedari dini.
  2. Mari kita berdoa untuk Kak Eni dan siapa pun yang pada saat ini sedang dipakai Tuhan untuk membimbing seseorang menerima Tuhan Yesus. Kiranya Tuhan Yesus menolong dan menguatkan mereka dalam menjalankan tugas pelayanan ini sehingga semakin banyak orang mengenal kebenaran firman Tuhan dan mengalami pertobatan.
  3. Mari kita berdoa untuk setiap pelayanan penjangkauan, kiranya Tuhan menolong untuk setiap pergumulan yang sedang mereka hadapi untuk dapat menjangkau jiwa yang belum mengenal Tuhan.

Inilah hidup kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Kristus Yesus yang telah Engkau utus."
(Yohanes 17:3, AYT)

 
Stop Press! IKUTI DISKUSI FACEBOOK GRUP E-DOA "DOA YANG LAHIR DARI IMAN MENYELAMATKAN ORANG SAKIT"
grup_diskusi_doa

"Tuhan tidak selalu menjanjikan penyembuhan, tetapi jika kita menggunakan iman kita, Tuhan selalu menjanjikan penyelamatan, yang sebenarnya lebih penting daripada penyembuhan."

Apakah Anda sedang bergumul dengan sakit dan kesembuhan atas penyakit? Apakah Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang kaitan antara doa, iman, dan keselamatan dari orang sakit? Jika Anda ingin belajar lebih banyak lagi mengenai permasalahan ini, mari ikuti diskusi di Facebook Grup e-Doa yang akan berlangsung pada 23 April -- 4 Mei 2018.

Untuk dapat bergabung dalam diskusi doa ini, silakan mendaftarkan diri ke: http://facebook.com/groups/doa.kristen atau melalui email ke alamat: doa@sabda.org. Pendaftaran ditunggu paling lambat hingga tanggal 16 April 2018.

Mari, kita semakin memahami makna doa dan kesembuhan dalam diskusi FB grup e-Doa!

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi KISAH.
logo KISAH Email kisah@sabda.org
Facebook KISAH
Twitter @sabdakisah
Redaksi: Margaretha I. dan Maskunarti.
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org