Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/390

KISAH edisi 390 (6-5-2015)

Dengarlah Panggilan-Nya dan Setialah Melayani Dia

____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________
                       Edisi 390, 6 Mei 2015

KISAH -- Dengarlah Panggilan-Nya dan Setialah Melayani Dia
Edisi 390, 6 Mei 2015


Salam kasih,

Hal utama yang perlu dilakukan seseorang untuk mengenal Allah adalah 
duduk diam bersama Allah. Itulah yang dilakukan oleh A.W. Tozer. 
Dengan merenung dan berdoa, Tozer berusaha untuk mengetahui kehendak 
Allah. Hasil yang didapatkan adalah Tozer menyerahkan hidupnya 
sepenuhnya untuk melayani Tuhan melalui khotbah-khotbahnya. Bagaimana 
dengan kita? Sudahkah kita memohon pimpinan Tuhan untuk melayani Dia? 
Simaklah kisah hidup A.W. Tozer yang memberikan hidupnya untuk 
melayani Tuhan selama lebih dari setengah abad. Kiranya hidup rohani 
kita semakin diubahkan dan kita menjadi berkat bagi banyak orang. 
Selamat menyimak!

Staf Redaksi KISAH,
Bayu
< http://kesaksian.sabda.org/>


           DENGARLAH PANGGILANNYA DAN SETIALAH MELAYANI DIA
           
Ditulis oleh: Amidya

Tuhan memanggil masing-masing umat-Nya dengan cara-Nya yang berbeda, 
ada yang dipanggil melalui sakit penyakit, melalui cobaan hidup, atau 
bahkan melalui keadaan tenang dan damai, Allah dapat menyatakan 
panggilan-Nya atas setiap kita. Satu kisah yang cukup mengesankan saat 
Allah memanggil seseorang melalui seorang pengkhotbah jalanan, mungkin 
terasa aneh dan jarang terjadi. Akan tetapi, inilah yang dialami oleh 
Aiden Wilson Tozer. Panggilan Allah yang unik mengantarkan dirinya 
untuk menyerahkan hidup sepenuhnya bagi Allah dengan berkhotbah dan 
memberikan pengajaran yang menyejukkan hati banyak orang. Ia sangat 
dikenal dengan nama A.W. Tozer, orang yang mendapatkan reputasi dan 
julukan sebagai "nabi abad ke-20".

Aiden Wilson Tozer lahir pada tanggal 21 April 1897 di sebuah desa 
pertanian kecil bernama La Jose yang berada di antara pegunungan 
berduri Pennsylvania sebelah Barat. Tozer menempuh pendidikan dasar di 
tempat kelahirannya, lalu melanjutkan pendidikan menengahnya di Akron, 
Ohio. Kepindahan Tozer ke Ohio bukan tanpa sebab, melainkan ia 
mengikuti orang tuanya yang pindah dari La Jose ke Ohio. Pada masa 
kanak-kanaknya, Tozer adalah anak yang nakal, susah untuk diatur, akan 
tetapi Tozer memiliki semangat belajar yang tinggi, dan ia adalah 
seorang anak yang mandiri. Kemandirian Tozer ditunjukkan ketika ia 
berusia 16 tahun, ia sudah bekerja sebagai buruh di perkebunan 
Goodyear Rubber. Pada masa kanak-kanak hingga remaja, ia sangat 
memedulikan kehidupan rohani.

Perjalanan hidupnya berubah ketika ia berusia 17 tahun saat ia merasa 
terpanggil melalui pengkhotbah jalanan yang ia dengar dalam perjalanan 
pulang dari Goodyear Rubber. Pengkhotbah jalanan itu berteriak, "Jika 
Anda tidak tahu bagaimana agar diselamatkan, berserulah kepada Tuhan, 
katakan, `Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa ini.`" Suara 
pengkhotbah itu rupanya mengetuk hati Tozer. Sepanjang perjalanan 
hingga tiba di rumah, ia terus memikirkan seruan yang diucapkan oleh 
pengkhotbah itu dan ia mulai bergumul di loteng rumahnya. Selama 
beberapa waktu, ia terus bergumul dengan Tuhan, ia berdoa dan mencari 
kebenaran yang ingin ia dapatkan. Akhirnya, ia keluar dari loteng 
rumah dan ia berseru bahwa ia sudah menjadi ciptaan yang baru. Sejak 
saat itu, Tozer berkomitmen untuk mengikuti pengajaran Allah seumur 
hidupnya.

Pada usia 21 tahun, Tozer menikah dengan Ada Cecelia Pfauz. Tozer 
tergolong orang yang beruntung. Ia tidak hanya memiliki seorang istri 
yang baik, tetapi juga memiliki seorang ibu mertua yang baik. Ibu 
mertua Tozer mendorong menantunya tersebut untuk mempelajari buku-buku 
rohani yang baik, mempelajari Alkitab, dan berdoa. Dapat dikatakan 
bahwa ibu mertua Tozerlah yang membawa Tozer kepada pertumbuhan rohani 
dan membukakan ladang pelayanan bagi Tozer. Ibu mertua Tozer sering 
kali mengumpulkan orang-orang di sekitar rumahnya dan mendesak Tozer 
untuk berkhotbah di depan mereka semua. Hal seperti ini terus 
dilakukan oleh ibu mertua Tozer hingga Tozer bersama istrinya pindah 
ke West Virginia. Di tempat tinggal yang baru, kini giliran adik ipar 
Tozer yang sering membuat acara-acara pertemuan penginjilan, dan 
banyak orang senang mengikuti acara ini, khususnya mendengarkan 
khotbah-khotbah penginjilan yang dibawakan Tozer, sekalipun ia tidak 
menempuh pendidikan formal di sekolah Alkitab.

Pada tahun 1919, Tozer bersama istrinya, Ada Cecelia Pfauz, menerima 
panggilan pelayanan di Majalah Kristen dan Pengabaran Injil Alliance. 
Tozer bersama dengan istrinya melayani di sana selama 40 tahun. 
Gereja-gereja di daerah Indiana dan Ohio juga turut terlibat dalam 
Majalah Alliance yang beredar mingguan. Lalu, pada tahun 1928, Tozer 
menerima panggilan dari Gereja Alliance Southside di Chicago.

Selama 30 tahun, Tozer melayani di Gereja Alliance Southside di 
Chicago. Jemaat di gereja itu sungguh terpikat dengan khotbah-khotbah 
yang disampaikan oleh Tozer. Jemaat yang semula berjumlah 80 orang, 
mulai bertambah menjadi 800 orang dalam jangka waktu 30 tahun. Lalu, 
pada tahun 1950, Tozer terpilih menjadi editor di Alliance Life 
(majalah resmi dari Gereja Alliance -- Red.). Pada editorial 
pertamanya, Tozer menuliskan suatu keadaan, yaitu "Jumlah orang-orang 
yang bersemangat dan bergegas dalam gerakan yang membingungkan terus 
bertambah. Orang seperti itu akan mengalami kerugian. Akan tetapi, 
orang Kristen yang sejati tidak akan tertarik pada gerakan yang 
membingungkan."

Menurut orang-orang yang bekerja di Alliance Life, Tozer adalah orang 
yang tegas dan memiliki kepribadian kuat. Tozer adalah seorang Kristen 
yang mencintai Alkitab dan sangat menyetujui presentasi-presentasi 
yang unik tentang Injil yang berpusat kepada Kristus. Di bawah 
kepemimpinan Tozer, Alliance Life meraup penjualan dua kali lipat 
lebih besar. Seseorang yang mengamati penjualan Alliance Life 
berpendapat bahwa "Orang berlangganan Alliance Life semata-mata karena 
menunggu editorial dan artikel Tozer yang begitu dalam".

Di samping sebagai seorang editorial yang andal, Tozer adalah seorang 
yang menghabiskan banyak waktu dengan lututnya. Ini bukan berarti 
Tozer beraktivitas dengan lututnya, melainkan sepanjang hari ia 
memiliki jam doa khusus, dan ia adalah seorang yang berjam-jam 
bertelut dalam doa. Doa yang Tozer lakukan setiap hari memengaruhi 
aktivitas Tozer sebagai seorang penulis dan pengkhotbah. Tozer sadar 
bahwa dirinya mampu melakukan apa yang sekarang ia lakukan hanya 
karena Tuhan yang menganugerahkan. Melalui doa, ia merasa dikuatkan 
dan memperoleh pengilhaman untuk tulisan dan khotbahnya.

Tahun-tahun terakhir pelayanan Tozer dihabiskan di gereja di jalan 
Avenue di Toronto, Kanada. Pada tanggal 12 Mei 1963, pengajarannya 
akan Allah di dunia berakhir ketika ia meninggal karena serangan 
jantung pada usia 66 tahun. Dalam sebuah pemakaman kecil di Akron, 
Ohio, tertera tulisan sederhana ini di batu nisannya: "Hamba Allah".

Tozer adalah seorang yang melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Ia 
adalah orang yang setia dalam mengerjakan panggilannya. Sepanjang 
waktu dalam hidupnya ia habiskan untuk melayani pekerjaan Tuhan dengan 
menulis dan berkhotbah. Jemaat yang ia layani memberikan pernyataan 
bahwa Tozer adalah orang yang dapat membuat seseorang terus mengenal 
Tuhan.

Sumber bacaan:
1. Tim Penulis Gereja Injili Hok Im Tong. "Pekan Misi dan Penginjilan ke-29". 
   Bandung: Gereja Injili Hok Im Tong, 2005
2. "A.W.Tozer". Dalam http://www.sermonindex.net/A.W. Tozer Short Biography/


POKOK DOA

1. Berdoalah untuk setiap hamba Tuhan yang juga memiliki hati dan 
   semangat seperti A.W. Tozer.

2. Berdoalah untuk kita masing-masing, agar kita bisa meneladani A.W. 
   Tozer dalam kehidupan kita.

3. Berdoalah untuk setiap pemberitaan Injil agar melalui hal itu 
   semakin banyak orang diselamatkan.


"Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan 
Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu" (1 Korintus 9:14)

< http://alkitab.mobi/?1korintus+9:14 >
< http://alkitab.sabda.org/?1korintus+9:14 >


  STOP PRESS: MEMASUKI DUNIA PUSTAKA KRISTEN DALAM PUBLIKASI E-BUKU

Apakah Anda menyadari betapa pentingnya kegiatan membaca? Anda 
membutuhkan banyak informasi mengenai buku-buku Kristen yang perlu 
Anda baca?

Yayasan Lembaga SABDA <http://ylsa.org> mengajak Anda untuk segera 
mendaftarkan diri menjadi pelanggan publikasi e-Buku < 
http://sabda.org/publikasi/e-buku >. Setiap pelanggan e-Buku akan 
mendapatkan informasi tentang buku-buku Kristen yang layak dibaca, 
baik buku cetak maupun buku elektronik. Ada pula artikel-artikel, 
kesaksian pembaca, berbagai macam tips dunia baca, dan berbagai 
informasi dunia pustaka yang dapat Anda peroleh secara GRATIS melalui 
mailbox Anda. Cara berlangganan sangat mudah! Daftarkan diri Anda 
sekarang juga dengan mengirimkan email ke:

--> < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org > atau < buku(at)sabda.org >

Pastikan diri Anda selalu mengetahui buku-buku bermutu yang layak Anda 
baca untuk menolong pertumbuhan iman Kristen dan wawasan Anda!


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Amidya, Bayu, dan Yans
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org