Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/89

KISAH edisi 89 (22-9-2008)

Aku Telah Melihat Tuhan

 
____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________

                     Edisi 89, 22 September 2008

PENGANTAR
  
  Dalam rancangan Allah, pelayanan dan pekerjaan Tuhan bukanlah 
  monopoli kaum adam. Wanita ditentukan untuk menjadi anggota penuh 
  tim pelayan Tuhan. Sesungguhnya, sukses Abraham mengemban misi Tuhan 
  tidak dapat dipisahkan dari partisipasi Sara, istrinya. Dalam 
  sejarah pendudukan Tanah Perjanjian, Rahab, wanita Kanaan itu, 
  menjadi kunci penentu keberhasilan bangsa Israel dalam memasuki 
  tanah Kanaan. Debora (Hakim-hakim 4 dan 5) mewakili hebatnya 
  kepemimpinan wanita dalam masa krisis. Rut dan Ester menunjukkan apa 
  yang dapat dikerjakan Tuhan lewat wanita, yang dengan tulus mengabdi 
  selaras dengan kepribadiannya.
  
  Gereja Kristus diberkati oleh kehadiran Lottie Moon, Ibu Theresa, 
  dan tak terhitung pelayan Tuhan berjenis kelamin wanita lainnya. 
  Sesungguhnya, kehadiran mereka memang telah menolong gereja untuk 
  tampil sedikit lebih "cantik". Biarkan pintu tetap terbuka, kemudian 
  syukuri karena Tuhan masih tetap menganugerahkan pelayan-Nya yang 
  bernama "wanita" di dalam gereja-Nya.
  
  Redaksi Tamu KISAH,
  Novita Yuniarti                                             
______________________________________________________________________
KESAKSIAN
   
                       AKU TELAH MELIHAT TUHAN

  Hari Minggu pagi itu, Tuhan memilih seorang perempuan untuk 
  menyaksikan dan mengalami kuasa yang didemonstrasikan Tuhan melebihi 
  kuasa apapun di dunia ini, kuasa kebangkitan. Maria Magdalena pergi 
  (saya percaya pada saat itu dia pergi dengan perasaan yang bercampur 
  di dalam hatinya) untuk menjumpai murid-murid Yesus yang lain. Pesan 
  yang disampaikannya singkat, namun penuh makna, "Aku telah melihat 
  Tuhan" (Yohanes 20:18).

  Bulan Maret lalu, dalam perjalanan kembali ke Indonesia, saya 
  membisikkan kata-kata yang sama dalam hati: "Aku telah melihat 
  Tuhan." Saya melihat-Nya dalam hidup dan kesaksian rekan-rekan 
  sekerja, Koordinator Women Ministry dari sepuluh negara basis Open 
  Doors yang ikut menghadiri Women to Women Consultation di Kelkheim, 
  Jerman. Saya melihat kuasa kebangkitan menggerakkan mereka keluar 
  dari zona aman pergi ke zona konflik, seperti Nigeria, untuk bertemu 
  dan menguatkan janda-janda martir serta kaum perempuan yang 
  mengalami aniaya. Mereka menangis dan berdoa bersama. Luar biasa 
  saat mendengar kesaksian mereka setelah kembali dari Nigeria, mereka 
  berkata, "Aku telah melihat Tuhan."

  Mereka melihat kuasa yang sama berkarya dalam hidup kaum perempuan 
  dari gereja yang teraniaya di Nigeria, kuasa yang memampukan mereka 
  untuk mengampuni pembunuh yang telah menewaskan orang-orang yang 
  mereka kasihi.

  Mengapa Yesus memilih Maria Magdalena untuk datang pada Minggu pagi 
  itu? Jawaban yang belum saya ketahui hingga saat ini. Yang saya 
  tahu, setiap perempuan memiliki panggilan unik yang Tuhan tempatkan 
  dalam hidup kita, dan secara khusus, melalui Women to Women (Women 
  Ministry Open Doors), Tuhan memanggil kaum perempuan untuk lebih 
  dari sekadar menguatkan Tubuh-Nya yang teraniaya, saya percaya Tuhan 
  memanggil kita untuk menyaksikan dan mengalami kuasa-Nya lewat 
  kehidupan dan kesaksian kaum perempuan dari gereja yang teraniaya.

  Mereka yang berkata: "Dengan kasih Kristus aku telah mengampunimu" 
  kepada orang-orang yang menganiaya suami dan anak-anak mereka. 
  Bukankah hanya melalui kuasa yang sama yang membangkitkan Yesus dari 
  antara orang mati, mereka dapat melakukan hal itu? Kuasa yang sama 
  yang membuat kubur itu menjadi kosong, yang bergerak di 
  tengah-tengah kehidupan orang-orang yang percaya pada-Nya hingga 
  mereka dimampukan untuk melakukan hal-hal mulia.

  Bagaimana dengan Saudari? Maukah Saudari mengalaminya dan bersaksi, 
  "Aku telah melihat Tuhan melalui kehidupan saudari-saudariku yang 
  dianiaya?" Saya percaya pada saat yang sama, kaum perempuan dari 
  gereja yang teraniaya juga akan bersaksi, "Aku telah melihat Tuhan 
  melalui pelayananmu." 

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Open Doors, Mei -- Juni, Volume 17, No. 3
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Obor Damai Indonesia
  Halaman: 10 -- 11                
______________________________________________________________________  
         
  "tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang 
  terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10:42)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+10:42 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Mari doakan para misionaris wanita yang sedang melayani di ladang 
     misi, agar Tuhan memampukan dan memberkati pelayanan mereka 
     sehingga banyak jiwa yang dapat diperdamaikan dengan Allah 
     melalui pelayanan yang mereka lakukan.
     
  2. Doakan juga untuk orang-orang Kristen yang dianiaya karena iman 
     mereka kepada Kristus, khususnya kaum wanita, agar Tuhan 
     memampukan mereka untuk mengampuni pihak-pihak yang telah 
     menganiaya mereka, dan semoga aniaya yang mereka alami tidak 
     membuat mereka mundur dalam melayani Kristus.
     
  3. Pekerja Tuhan di ladang misi dan gereja Tuhan yang teraniaya 
     sangat membutuhkan dukungan doa dari setiap orang percaya. Mari 
     satukan hati berdoa bagi mereka, minta agar Tuhan menganugerahkan 
     ketabahan kepada mereka dan menguatkan iman mereka sehingga 
     mereka dapat terus bersaksi dan melayani Kristus, meskipun banyak 
     tantangan, tekanan, dan aniaya yang mengancam kehidupan mereka.     
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) 2008 YLSA                
YLSA -- http://www.ylsa.org/                
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Redaksi Tamu: Novita Yuniarti
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org