Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/81

KISAH edisi 81 (28-7-2008)

Doa Orang Asing Menyembuhkan Aku

 
____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________

                        EDISI 81, 28 JULI 2008

PENGANTAR

  Jika kita sakit, pasti tidak sedikit usaha yang akan kita lakukan
  agar terbebas dari penyakit tersebut. Mulai dari memeriksakan diri
  ke dokter sampai dengan mencoba berbagai macam pengobatan yang telah
  dianjurkan.

  Sebagai orang percaya, satu hal yang tidak boleh dilupakan dan harus 
  menjadi yang utama adalah memohon kesembuhan kepada Tuhan melalui 
  doa. Hanya Dialah Sang Tabib yang mampu melepaskan kita dari 
  kelemahan tubuh. Dokter yang kita kunjungi dan obat-obatan yang kita 
  minum hanya alat bagi-Nya untuk mendatangkan kesembuhan kepada kita. 
  Oleh karena itu, jika saat ini kita sedang berada dalam kelemahan 
  tubuh, teruslah berdoa. Doakanlah pula mereka yang sakit agar 
  mendapat kekuatan dan kesembuhan dari Tuhan. Seperti yang tercantum 
  dalam Yakobus 5:16, baiklah kita melakukannya agar kita dan 
  rekan-rekan kita mendapatkan kesembuhan. Amin.

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Pipin Kuntami
  
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                   DOA ORANG ASING MENYEMBUHKAN AKU

  Keseharian Fony sebagai ibu rumah tangga akan segera berakhir. Hal
  itu berawal dari sakit flu yang dialaminya.

  "Tepatnya pada 16 Mei 2007, pagi hari itu istri saya merasakan sakit
  pada kaki-kakinya," ujar Stevanus membuka kisahnya mengenai kasus
  penyakit langka yang dialami Fony, istrinya.

  Hari itu Fony merintih kesakitan di atas tempat tidur. Fony
  benar-benar merasa tubuhnya sangat lemah. Rasa sakit yang dialaminya
  terasa semakin parah. Stevanus sempat bingung dan panik melihat
  keadaan istrinya.

  Melihat keadaan ibunya yang sangat kesakitan, tanpa diketahui oleh
  ayahnya, Vincent, anak Fony, berlari memanggil Om Ming Tuan,
  tetangga mereka. Dengan polosnya, Vincent meminta Om Ming Tuan
  mendoakan ibunya yang tampak sedang sekarat.

  Mendengar saran dari tetangganya, Stevanus membawa Fony ke rumah
  sakit untuk diperiksa. Awalnya, dari hasil pemeriksaan darah di
  bagian internis, Fonny didiagnosa menderita penyakit kuning.
  Sewaktu sadar, Fony menyadari bahwa banyak cairan yang keluar dari
  mulut dan hidungnya. Sedikit salah posisi saat tidur saja dapat
  membuat Fony muntah sampai akhirnya pingsan sampai keesokan harinya.

  Karena sakit yang dialami Fony tidak ditemukan penyebabnya, dokter
  menyarankan agar Fony dirawat untuk diobservasi. Selama berada di
  ruang perawatan, Fony merasakan kesakitan yang luar biasa pada
  kakinya. Mulai dari kaki kanan terus menjalar ke atas. Obat yang
  diberikan dokter dan perawat untuk menahan rasa nyeri, tidak membuat
  penyakit Fony semakin baik, tapi malah bertambah parah. Tidak tahan
  melihat keadaan istrinya, Stevanus berkeras ingin menemui dokter
  untuk menanyakan kepastian mengenai penyakit istrinya. Dari dokter
  itulah Stevanus akhirnya mengetahui kalau Fony terkena penyakit GBS,
  sebuah penyakit langka. Dokter pun menyarankan tindakan operasi
  secepat mungkin.

  Stevanus menantikan dengan cemas waktu pelaksanaan operasi terhadap 
  istrinya. Namun sampai lima hari berlalu, belum ada tindakan apa pun 
  yang dilakukan oleh tim dokter dan penyakit Fony semakin parah. 
  Kondisi kesehatan Fony semakin merosot, tidak ada harapan untuk 
  tertolong.

  Dengan harapan yang begitu tipis, Stevanus memindahkan Fony ke rumah
  sakit lain di Lippo Karawaci untuk mendapatkan penanganan lain yang
  lebih serius. Dari hasil pemeriksaan, paru-paru Fony telah dipenuhi
  banyak cairan dahak sampai pada satu kondisi yang membuat Fony tidak
  dapat bernapas lagi. Bila tidak segera ditolong, kondisi ini dapat
  menyebabkan kematian karena pasien menderita sesak napas yang parah.

  Selama dirawat, Fony banyak melihat orang-orang yang dirawat di
  sekitarnya meninggal. Sehingga bagi Fony, melihat orang-orang di
  sekitarnya meninggal adalah suatu hal yang biasa. Saat malam tiba
  dan Fony melihat ke jendela, Fony seperti melihat bayangan hitam
  menyerupai persegi panjang berjalan mondar-mandir melewati
  pasien-pasien lain di sekitarnya. Silih berganti, pasien-pasien di
  ICU meninggal dunia. Apakah malaikat maut akan menjemput Fony juga?

  Stevanus benar-benar merasakan suatu beban yang sangat berat. Kalut,
  panik, stres, bingung, dan ketakutan, bercampur aduk menjadi satu.
  Di kantor, Stevanus tidak dapat bekerja dengan tenang karena
  Stevanus harus melihat penderitaan yang begitu luar biasa dari
  istrinya. Jadi kalau Fony sakit, Stevanus pun merasakan suatu
  kesakitan. Stevanus benar-benar merasa tertekan.

  Dalam keadaan yang begitu menghimpit hidupnya, Stevanus menyerahkan
  seluruh hidupnya kepada Tuhan. Suatu hari, Stevanus menelepon satu
  layanan doa pada sebuah siaran radio dan dia pun didoakan. Pada saat
  itu, ada seseorang yang juga sedang mendengarkan siaran radio yang
  sama dan mendengar masalah yang disampaikan Stevanus. Keesokan
  harinya, orang tersebut mendatangi rumah sakit di mana istri
  Stevanus dirawat. Orang tersebut memperkenalkan dirinya sebagai
  Benny. Dia adalah pendengar setia dari layanan doa radio tersebut.
  Benny juga mengatakan kalau ia biasanya mendoakan orang-orang yang
  sakit.

  Pada waktu Benny datang pertama kali, secara manusia Fony tidak
  respek akan kehadiran Benny karena penampilannya yang begitu "low
  profile", tidak menunjukkan seorang hamba Tuhan yang berpenampilan
  rapi. Saat didoakan pun Fony tidak tahu apa yang sebenarnya sedang
  Benny doakan.

  Meskipun Fony kurang menghargai hamba Tuhan tersebut, tanpa 
  disadarinya pagi itu Tuhan menyatakan kuasanya. Keesokan harinya, 
  Fony merasakan perubahan yang sangat besar. Fony merasa seperti 
  memiliki tubuh yang baru. Ia bisa duduk dan sepertinya tidak 
  merasakan sakit apa pun. Sejak saat itu, Fony merasakan perubahan 
  yang luar biasa. Hanya dalam empat belas hari, Fony sudah 
  diperbolehkan pulang.

  Saat ini Fony sudah dapat melakukan pekerjaan rumah tangga dan
  kembali bercengkerama dengan keluarga.

  "Dengan kesembuhan ini, saya merasakan bahwa Yesus itu sangat luar
  biasa karena saya sudah disembuhkan dengan sempurna. Tuhan mengasihi
  saya, menyembuhkan saya secara total, dan ini semua karena kebaikan
  Tuhan," ujar Fony.

  "Saya tidak salah memilih Yesus sebagai Tuhan saya. Karena ia telah
  memberikan kepada saya begitu banyak pertolongan. Tuhanlah yang `The
  Best`," ujar Stevanus menambahkan kesaksian istrinya.

  Rancangan Tuhan bukan rancangan kecelakaan, tapi damai sejahtera
  yang memberikan hari esok yang penuh harapan. (Kisah ini telah
  ditayangkan pada 17 Desember 2007 dalam acara Solusi di SCTV.)

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Jawaban.Com
  Judul asli artikel: Doa Orang Asing Sembuhkanku
  Penulis: Fony
  Alamat URL: http://jawaban.com/news/spiritual/detail.php?id_news=071219160253
______________________________________________________________________

  "supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus,
  boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya." (Efesus 1:12)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Efesus+1:12 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Berdoalah agar Tuhan terus memberkati kita dengan kesehatan yang
     baik untuk melakukan setiap pekerjaan yang Tuhan ingin kita
     lakukan demi kemuliaan nama-Nya. Mintalah hikmat kepada Tuhan
     agar kita dapat selalu menjaga kesehatan yang telah Tuhan berikan
     kepada kita.

  2. Jika saat ini kita sedang mengalami kelemahan tubuh, biarlah kita
     terus percaya dan berserah penuh kepada Tuhan. Berdoalah agar
     kita tetap memiliki iman percaya kepada-Nya bahwa Dia pasti
     memberikan kesembuhan kepada kita dengan cara-Nya yang begitu
     ajaib. Kiranya pula dalam keadaan sakit, kita tetap diberi
     kekuatan untuk melewati semua ini dengan penuh sukacita dan tetap
     percaya kepada Tuhan.

  3. Setiap orang percaya mewarisi kuasa dari Tuhan Yesus.
     Melalui doa kita, orang percaya, segala penyakit dapat
     disembuhkan. Maka saat ini, mari menyatukan hati untuk mendoakan
     mereka yang sakit, supaya Tuhan menjamah mereka yang sakit dan
     menyembuhkannya.
______________________________________________________________________

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) 2008 YLSA
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org