Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/70 |
|
KISAH edisi 70 (12-5-2008)
|
|
_____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)____________ EDISI 70, 12 MEI 2008 PENGANTAR Ada banyak tokoh yang kehidupannya dapat dijadikan teladan bagi kita dalam menjalankan kehidupan kekristenan. Selain Tuhan Yesus, yang adalah teladan utama hidup kita, para murid-Nya pun dapat menjadi teladan rohani bagi kehidupan kita. Walaupun pada awal Yesus memanggil mereka menjadi murid-Nya, iman mereka tidak bisa dikatakan mantap, namun seiring perjalanan mereka bersama Yesus, bahkan di akhir hidup mereka, terbuktilah cinta dan iman mereka yang begitu besar akan Sang Guru Agung itu. Melalui KISAH edisi ini, kita akan melihat beberapa catatan mengenai akhir hidup para murid Yesus tersebut. Dari catatan-catatan tersebut dapat dilihat bahwa mereka tetap bertahan pada iman percaya mereka, bahkan menjadi martir demi Yesus. Kiranya melalui pembacaan KISAH edisi ini, Anda semakin dikuatkan dalam mengiring Tuhan Yesus Kristus. Pimpinan Redaksi KISAH, Pipin Kuntami ______________________________________________________________________ KESAKSIAN DUA BELAS MURID YESUS Perjanjian Baru hanya menceritakan akhir hidup dua orang murid Yesus, yaitu Yudas, yang mengkhianati Yesus kemudian bunuh diri, dan Yakobus anak Zebedeus, yang dieksekusi oleh Herodes. Walaupun demikian, ada begitu banyak laporan tentang cara mereka mati. Mereka mengalami penderitaan yang luar biasa. Matias adalah seorang rasul yang ditunjuk untuk menggantikan Yudas. Catatan kuno menyatakan bahwa dia pergi bersama Andreas menuju Siria dan dibakar sampai mati. Laporan yang lain menyatakan bahwa dia dirajam dengan batu di Yerusalem lalu dipenggal. Beberapa tulisan juga mengatakan bahwa dia tidak mau menyembah tuhan yang palsu, Jupiter, oleh karena itu dia dihukum mati. Yang lain, karena laporan orang Yahudi bahwa dia telah melakukan penghujatan terhadap Allah, Musa, dan hukum. Dia dihukum oleh imam tinggi untuk digantung di atas salib dan dirajam, akhirnya dipenggal dengan kapak. Tomas mungkin merupakan murid yang paling aktif di daerah Timur Siria. Catatan kuno melaporkan dia menyebarkan Injil sampai ke timur jauh seperti India, di mana orang-orang Kristen Marthoma kuno menganggap dia sebagai bapa orang-orang Kristen Marthoma. Mereka menyatakan dia mati di sana ketika tombak menembus tubuhnya. Dicatat juga bahwa dia menyebarkan Injil di Persia dan Parthia. Di sana ia mengalami siksaan dengan logam panas yang dibakarkan ke tubuhnya, dilemparkan ke dalam tungku, dan lambungnya ditembus dengan tombak yang dilemparkan oleh orang-orang primitif di Calamina, India, sekitar 70 masehi. Dilaporkan, Filipus telah melakukan pelayanan yang luar biasa di Carthage, Afrika Utara dan di Asia Kecil, di mana dia menobatkan istri dari seorang Gubernur Romawi. Sang gubernur membalas dengan menahan Filipus yang kemudian menghukum mati Filipus dengan cara yang keji. Matius, sang pemungut cukai dan penulis salah satu kitab Perjanjian Baru, melayani di Persia dan Etiopia. Beberapa laporan tua mengatakan dia tidak mati sebagai martir, sedangkan yang lain mengatakan dia ditikam hingga mati di Etiopia. Beberapa tulisan juga mengatakan dia dipaku di atas tanah dan dipenggal. Andreas pergi ke bekas negara Uni Soviet, di mana orang-orang Kristen di sana menyatakan dia sebagai orang pertama yang membawa Injil masuk ke negara mereka. Dia juga mengabarkan Injil di Asia kecil, zaman sekarang dikenal sebagai Turki dan Yunani. Menurut sebuah laporan, dia disalib di atas salib yang berbentuk X (silang) di Edessa. Pernyataan yang lain adalah dari gubernur Edessa yang menyebabkannya disalib di kota Patras, Achaia sekitar 70 Masehi. Bartolomeus mengunjungi India bersama dengan Tomas, kembali ke Armenia, dan juga pergi ke Etiopia dan Selatan Arab. Sebuah sumber menyatakan bahwa dia telah menerjemahkan Injil Matius ke dalam bahasa India Timur dan mengajar di negeri tersebut. Ada berbagai laporan bagaimana dia menemui ajalnya sebagai seorang martir karena Injil. Seseorang berkata dia dianiaya, lalu dikuliti hidup-hidup, dan akhirnya dipenggal di Armenia oleh raja Astyages sekitar 70 Masehi. Yakobus, anak Alfeus, adalah satu dari paling tidak tiga orang yang bernama Yakobus yang disebutkan di dalam kitab Perjanjian Baru. Ada kebingungan yang timbul -- Yakobus yang mana ini -- tetapi Yakobus yang ini adalah orang yang memiliki pelayanan di Siria. Ahli sejarah Yahudi, Josephus, melaporkan bahwa dia dirajam dengan batu lalu dipukuli dengan kayu hingga mati. Simon orang Zelot melayani di Persia dan dibunuh karena menolak untuk memersembahkan korban kepada dewa matahari. Petrus disalibkan terbalik di Roma sekitar 66 Masehi, pada masa penganiayaan di bawah pemerintahan Kaisar Nero. Dia merasa tidak pantas mati dengan cara yang sama seperti Tuhannya. Hegesippus, penulis Kristen pertama, menulis bahwa Petrus melihat Kristus muncul di hadapannya. Petrus bertanya kepada Kristus, "Tuhan, ke mana Engkau akan pergi?" Dia menjawab, "Aku datang kepadamu untuk disalibkan sekali lagi." Petrus mengerti bahwa saat itu adalah waktunya bagi dia untuk mati. Yohanes adalah satu-satunya dari dua belas murid yang mati di usia tua. Dia adalah pemimpin gereja di daerah Efesus dan dirawat oleh Maria, ibu Yesus di rumah Yohanes sendiri. Sebuah catatan awal berbahasa Latin menuliskan bahwa dia berhasil melarikan diri keluar dari tungku besar yang berisi minyak yang mendidih tanpa terluka setelah dia dilemparkan ke dalamnya. Lalu dia diasingkan di pulau Patmos. Di sana dia menulis kitab terakhir Perjanjian Baru, Wahyu. Setelah kematian para rasul, Injil terus menyebar walaupun sekarang kekristenan dinyatakan sebagai agama yang ilegal di negara komunis, negara Islam, dan negara-negara yang tidak ramah. Semoga kita bisa menjadi seperti murid-murid Kristus dan memerhatikan kata-kata-Nya yang terakhir, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dam kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis. 1:8) Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buletin: Buletin Kasih Dalam Perbuatan (KDP), edisi Mei -- Juni 2004 Judul asli artikel: 12 Murid Yesus Penulis: The Voice of The Martyrs Penerbit: KDP, Surabaya 2004 Halaman: 12 ______________________________________________________________________ "Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan." (Yakobus 5:10) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Yakobus+5:10 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Tentu saja bukan merupakan hal yang mudah bagi kita untuk mengikuti teladan hidup Tuhan Yesus. Tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukannya dan tidak berusaha memiliki hidup yang berkenan di mata-Nya. Mohonkanlah kekuatan dari Tuhan supaya kita memiliki kerinduan untuk semakin serupa dengan Dia. 2. Tantangan untuk menderita karena memertahankan iman kita seperti yang dialami para murid dapat pula terjadi atas kita. Berdoalah, agar bila hal tersebut boleh kita alami, kita dapat menghadapinya dengan kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita. 3. Menderita bagi Tuhan atau tidak bukan merupakan suatu pilihan. Yang harus kita lakukan adalah tetap beriman di dalam Dia. Berdoalah agar dalam menghadapi setiap tantangan hidup, kita dapat semakin dekat kepada Tuhan dan justru semakin berani bersaksi tentang Yesus yang adalah Tuhan dan Juru Selamat kita yang hidup. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2008 YLSA YLSA -- http://www.ylsa.org/ ssshttp://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami Staf Redaksi: Novita Yuniarti Kontak: < kisah(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |