Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/66

KISAH edisi 66 (14-4-2008)

Mengawali Hari dengan Doa

 
______________________________PUBLIKASI_______________________________
                                KISAH
____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________
                       Edisi 66, 14 April 2008

PENGANTAR

  Hal pertama yang dilakukan Abraham setiap kali tiba di suatu tempat
  adalah mendirikan mezbah. Begitu juga Musa yang mendirikan kemah
  pertemuan. Mezbah dan kemah pertemuan yang mereka dirikan bukan
  sebagai tempat untuk menaikkan permohonan agar setiap apa yang
  mereka inginkan berhasil, melainkan untuk merendahkan diri dan
  mencari kehendak-Nya. Bagaimana dengan Anda? Sudahkan Anda memiliki
  mezbah doa dalam kehidupan pribadi Anda? Bentangkanlah kemah doa dan
  milikilah komunikasi yang baik dengan Tuhan sehingga kita mengetahui
  kehendak-Nya dalam kehidupan kita. Seperti kisah berikut, satu
  kesaksian yang mengingatkan kembali akan pentingnya mengawali setiap
  hari dengan doa. Silakan menyimak.

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                       MENGAWALI HARI DENGAN DOA
                       =========================

  Nama saya Budi Santoso. Usia saya 31 tahun, dan sudah 14 tahun saya
  menjadi orang Kristen. Selama empat belas tahun itu, saya terus
  berusaha untuk menjalani hidup bersama dengan Tuhan. Kadang ada
  saat-saat naik, dan kadang ada pula saat-saat turun. Namun, saya
  bersyukur kepada Tuhan karena dalam kesemuanya itu, Tuhan tidak
  pernah meninggalkan saya. Ia terus bekerja mendewasakan saya melalui
  saat-saat yang baik maupun saat-saat yang sulit. Hari ini saya
  hendak menyaksikan salah satu perbuatan Tuhan yang telah mengajar
  dan mendidik saya untuk terus mendekat kepada-Nya.

  Saudara yang dikasihi Tuhan, suatu pagi saya mengawali hari saya
  tanpa doa. Hal ini bukan karena kesengajaan, tetapi karena segala
  kesibukan yang ada hari itu mengakibatkan saya menjadi lupa berdoa
  dan menyerahkan hari yang akan saya lewati kepada Tuhan. Tetapi
  sayangnya, saya tidak segera menyadari hal ini. Saya tidak merasa
  gelisah dan tidak merasa bahwa ada sesuatu yang kurang hari itu.
  Suasana hati saya biasa-biasa saja. Ditambah lagi dengan sikap saya
  yang cukup cuek, akhirnya saya pun tidak ingat bahwa hari itu saya
  tidak mengawali hari saya dengan datang kepada Tuhan. Namun saya
  bersyukur kepada Tuhan, karena Ia tidak membiarkan saya menjauh
  dari-Nya. Ia tidak membiarkan saya berjalan dalam kesalahan yang
  mungkin sepintas kelihatan sepele bagi kita, tetapi yang sebenarnya
  sangat penting dan mendasar dalam hidup kita. Karena pada sore hari
  itu juga, Tuhan mengingatkan saya akan sikap saya yang tidak sesuai
  dengan hati Tuhan. Tuhan memberikan pelajaran kepada saya untuk
  tidak melupakan Dia dalam keseharian saya, sekalipun didikan itu
  diberikan-Nya dalam bentuk peristiwa yang tidak mengenakkan bagi
  saya secara manusia.

  Saudara yang terkasih, sore hari itu saya hendak berkunjung ke rumah
  seorang teman. Saya berangkat dengan mengendarai mobil. Karena jalan
  di situ memang sepi, dan saya sudah menyalakan lampu tanda belok
  kanan, maka dengan yakin saya langsung membelokkan mobil saya ke
  kanan. Saat itu saya tidak hati-hati dan tidak memerhatikan adanya
  kendaraan lain di belakang saya, karena saya merasa jalan dan cara
  yang saya pakai sudah betul. Namun seperti yang kita ketahui, tidak
  semua pengendara berjalan sesuai aturan. Demikian juga dengan
  kondisi saat itu, ternyata ada seorang pengendara sepeda motor yang
  nekat memotong saya dari kanan, sekalipun dia jelas-jelas sudah
  melihat tanda mobil saya yang hendak belok ke kanan. Lalu terjadilah
  tabrakan.

  Saya bersyukur kepada Tuhan, karena tabrakan ini terjadi di depan
  rumah teman saya, sehingga saya bisa meminta pertolongan kepada
  teman saya. Pengendara sepeda motor itu pun langsung digotong dan
  dibawa masuk ke dalam rumah teman saya. Saat itu juga, teman saya
  dengan segera memanggil saudaranya yang ternyata adalah seorang ahli
  urat. Saudaraku, saya yakin ini semua bukan kebetulan belaka, tetapi
  sungguh karena pertolongan dan kemurahan Tuhan, khususnya bagi saya.
  Sungguh, itu suatu hal yang di luar pemikiran saya! Kemudian melalui
  pertolongan ahli urat ini, pengendara sepeda motor yang kaki dan
  tangannya terkilir ini dapat langsung menerima pertolongan. Setelah
  diurut dan diobati lukanya, pengendara ini diantar pulang ke desanya
  oleh teman saya. Sekali lagi ini adalah hal di luar dugaan saya.
  Teman saya dengan murah hati mau membantu saya, bahkan sampai
  mengantar pengendara sepeda motor itu pulang ke desanya. Syukur
  kepada Tuhan sekali lagi, karena tetangga teman saya membuka sebuah
  bengkel, sehingga sangat dekat untuk membawa sepeda motornya ke
  bengkel tersebut dan untuk perbaikan sepeda motornya pun dikenakan
  biaya yang tidak mahal.

  Setelah melalui semua peristiwa ini, saya kembali mengevaluasi diri.
  Saya menemukan bahwa pagi harinya saya lupa menemui Tuhan. Saya
  bersyukur, Tuhan masih mengasihi saya. Tuhan menegur saya lewat
  masalah dan memberikan jalan keluar. Saya menjadi ingat bahwa saya
  lupa mengawali hari itu dengan datang kepada-Nya.

  Mungkin bagi Saudara sekalian, kisah ini hanyalah kisah sederhana
  dan bukan sebuah kisah spektakuler yang menunjukkan campur tangan
  Tuhan secara luar biasa di dalam hidup seorang anak Tuhan. Namun
  bagi saya secara pribadi, saya banyak melihat karya Tuhan melalui
  tangan-Nya yang senantiasa menolong dan mengingatkan saya dari
  peristiwa yang kelihatan sederhana ini. Melalui kesaksian ini, saya
  mengajak setiap kita untuk tidak menunggu dididik oleh Tuhan melalui
  peristiwa yang besar dan tidak menyenangkan. Tetapi mari kita
  belajar untuk senantiasa peka akan didikan dan teguran Tuhan dalam
  peristiwa yang kecil sekalipun. Sebab semua yang terjadi dalam hidup
  kita tidak pernah lepas dari mata-Nya dan maksud-Nya yang indah
  untuk membuat kita makin dekat kepada-Nya.

  Yang kedua, menyerahkan hidup kita seutuhnya kepada Tuhan tiap-tiap
  hari bukanlah hal yang sepele dan bisa kita abaikan. Mengawali hari
  kita dengan datang kepada Tuhan adalah hal yang sangat penting.
  Namun hal itu harus dilakukan bukan dengan tujuan untuk menghindari
  kecelakaan atau untuk selalu mendapatkan yang nyaman. Setelah datang
  kepada Tuhan di awal hari kita, tantangan dan ujian itu mungkin
  tetap ada dan harus kita hadapi. Perbedaannya terletak pada
  bagaimana kita terus mengikatkan hati kita kepada Tuhan atau tidak,
  dalam semua peristiwa itu. Bedanya terlihat dari bagaimana sikap
  kita menghadapi semuanya itu. Apakah kita akan menghadapinya dengan
  kekuatan kita sendiri atau dengan kekuatan dan pertolongan Tuhan.
  Melalui peristiwa ini, saya diajar oleh Tuhan untuk mengawali hari
  dan bergantung sepenuhnya kepada Dia dalam menjalani hari-hari saya.
  Biarlah kesaksian sederhana ini juga mengingatkan saudara-saudari
  sekalian untuk bergantung kepada Tuhan dan selalu mengawali
  hari-hari kita dengan datang kepada Tuhan.

  Kiranya Tuhan memberkati kita semua! Amin.

  Diambil dari:
  Judul buletin : Sorotan Gereja, Tahun IV Edisi XIV, April 2007
  Judul artikel : Mengawali Hari dengan Doa
  Penulis       : Budi Santoso
  Penerbit      : Bidang Pembinaan Gereja Kristen Kalam Kudus (GKKK),
                  Surakarta 2007
  Halaman       : 18 -- 19
______________________________________________________________________

    "Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia
     mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya
                         menurut kehendak-Nya."
                             (1Yohanes 5:14)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Yohanes+5:14 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Mari berdoa untuk Sdr. Budi Santoso agar semakin memiliki
     kedewasaan rohani dan menjalankan kehidupan kekristenannya dengan
     baik, sehingga hidupnya menjadi berkat bagi orang-orang di
     sekitarnya.

  2. Berdoa bukanlah aktivitas yang asing bagi orang Kristen. Bukan
     pula sekadar sarana untuk menaikkan segala permohonan kepada
     Tuhan. Doa adalah wujud ucapan syukur kepada Tuhan. Dukung
     pergumulan setiap orang yang rindu memiliki kedisiplinan dalam
     berdoa dan menjadikannya seperti napas hidup mereka.

  3. Mohonkan kepada Tuhan supaya membukakan hati anak-anak-Nya agar
     rindu berdoa, bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tapi juga
     menjadi pendoa-pendoa syafaat.
______________________________________________________________________
DARI REDAKSI

                             IN-CHRIST.NET
               (INDONESIAN CHRISTIAN NETWORK OF NETWORKS)
               ==========================================
                       http://www.in-christ.net/

  Telah hadir bagi Anda semua, situs komunitas Kristen In-Christ.Net
  yang akan memperlengkapi pelayanan kita bersama dalam Tuhan.
  Mengapa? Karena melalui In-Christ.Net, berbagai komunitas dari
  berbagai bidang pelayanan Kristen dapat saling berkolaborasi dan
  membangun pelayanan bersama tanpa dihalangi oleh waktu, tempat,
  ruang, atau tembok-tembok organisasi.

  In-Christ.Net menyediakan fasilitas untuk Komunitas Khusus dan
  Komunitas Umum yang terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung.
  Komunitas umum berisi "network-network" dari berbagai bidang
  pelayanan Kristen. Silakan mendaftar dan bergabung dengan "network"
  yang Anda inginkan dengan mengirimkan artikel, blog, atau pun
  memberikan komentar. Di sini, Anda akan bertemu dan berkolaborasi
  dengan orang-orang percaya dari berbagai tempat yang memiliki minat
  bidang pelayanan yang sama dengan Anda.

  Dalam Komunitas Khusus, tergabung kelompok-kelompok yang lebih
  sempit yang sebelumnya pernah mengadakan pertemuan tatap muka, yang
  ingin meluaskan komunitas mereka dengan membuka kolaborasi di
  internet. Untuk bergabung, Anda harus mendaftar terlebih dahulu.
  Bagi Anda yang ingin membuka komunitas khusus yang baru, silakan
  menghubungi webmaster(at)sabda.org untuk mendapatkan fasilitas yang
  tersedia. Berkunjunglah ke halaman "Panduan" untuk informasi
  selengkapnya < http://www.in-christ.net/panduan >.

  Sesuai dengan moto In-Christ.Net, yaitu "Equipping One Another",
  kami percaya umat Tuhan akan berkembang pesat jika bersatu dan
  saling memperlengkapi untuk menciptakan kolaborasi antarkomunitas
  yang dinamis dan memuliakan nama Tuhan. Segeralah bergabung!
______________________________________________________________________

       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                        Copyright(c) 2008 YLSA
                     YLSA -- http://www.ylsa.org/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi    : Novita Yuniarti
Kontak          : < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL     : http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org