Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/50 |
|
KISAH edisi 50 (17-12-2007)
|
|
______________________________PUBLIKASI_______________________________ KISAH ____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________ Edisi 50, 17 Desember 2007 PENGANTAR Memercayai janji Allah dalam kehidupan kita mungkin merupakan hal yang sulit. Apalagi jika kita melihat keberadaan kita yang penuh dosa. Namun, kenyataan ini berbeda dengan apa yang dialami Maria. Walaupun pada awalnya tebersit keraguan akan janji Allah atas hidupnya (Luk. 1:34), pada akhirnya ia memilih untuk memercayai dan menerima janji itu. Dan buah dari ketaatan Maria itu menghasilkan suatu berkat yang luar biasa, yaitu janji keselamatan yang hanya dapat diperoleh dalam diri Yesus. Melalui kesaksian berikut, kita belajar mengenai upah dari sebuah ketaatan. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi KISAH, Pipin Kuntami ______________________________________________________________________ KESAKSIAN BETLEHEM: MARIA IBU YESUS ========================= "Ini tidak seperti yang saya bayangkan, kita memperoleh bayi kita yang pertama," kata wanita muda itu ketika sedang kontraksi. "Apakah kamu yakin ini cukup bersih?" dia bertanya kepada tunangannya, Yusuf. "Aku tidak tahu, Sayang," dia berkata dengan agak kuatir. "Tapi ini yang kita miliki. Kita tahu Tuhan akan melindungi bayi ini. Dia pasti punya rencana mengapa Dia dilahirkan di sini." Saat kontraksi yang menyakitkan datang lagi, tunangannya mengatakan, "Cobalah untuk menghembuskan napas," dan dia menyeka wajah Maria dengan lap basah. "Bertahanlah ... beberapa menit lagi." Dia berkata dengan menggertakkan giginya, "Aku mau bayi ini lahir di rumahku sendiri. Aku mau ibuku ada untuk menolongku." "Aku di sini untuk menolongmu," kata Yusuf, "kita harus bisa melakukannya sendiri. Dan kita tahu Tuhan juga ada di sini." Kemudian dia mencoba bercanda, "Kalau kita masih perlu bantuan, di sini ada sapi dan domba." Kontraksi berlalu, dan Maria tersenyum ke arah tunangannya. Ketika kontraksi datang lagi, Maria mulai mendorong. Lalu anaknya lahir di dunia ini. Mereka menamai-Nya Yesus, seperti yang dikatakan oleh malaikat. Kadang-kadang kita lupa kesukaran yang dihadapi Yusuf dan Maria melahirkan Raja di atas segala raja: kandang binatang sebagai ruang bersalin, dibuang ke Mesir, kemiskinan, dan skandal. Namun, mereka bertahan dengan sukacita karena kasih mereka kepada Allah. ***** Saat membaca Alkitab, kita mungkin berpikir bahwa akan lebih mudah memercayai janji Allah jika menyediakannya dengan menyertakan tanda yang jelas, seperti utusan malaikat. Namun, Maria yang menerima tanda itu juga ragu. Ketika malaikat Gabriel datang membawa berita kepada Maria bahwa dia akan melahirkan Anak Allah, hal ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Dia bertanya kepada Gabriel, "Bagaimana mungkin .... Karena aku masih perawan?" Meskipun takut, Maria memilih untuk memercayai janji Allah dan menaati-Nya. Kemauannya telah melahirkan rencana keselamatan Allah ke dunia. Apakah Allah menginginkan kemauanmu meskipun engkau ragu? Seperti Maria, kemauanmu untuk taat dapat membawa dampak kekekalan dalam Kerajaan Allah. ***** Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buku : Devosi Total Judul asli : Extreme Devotion Judul artikel: Betlehem: Maria Ibu Yesus Penulis : The Voice of The Martyrs Penerbit : KDP, Surabaya 2005 Halaman : 177 ______________________________________________________________________ "Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia." (Lukas 1:28) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+1:28 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Sering kali, memercayai janji Allah adalah sesuatu hal yang sulit untuk dilakukan. Akan tetapi, berdoalah agar melalui momen Natal tahun ini, kita belajar untuk lebih menaati dan memercayai janji Allah dalam kehidupan kita. 2. Natal merupakan salah satu karya keselamatan Allah yang diwujudkan dalam pribadi Yesus Kristus. Berdoalah agar setiap orang percaya bisa lebih memahami arti dari karya keselamatan Allah tersebut. 3. Doakan agar kita juga memiliki ketaatan akan perintah Allah, seperti yang dilakukan Maria sehingga lewat ketaatan, kita dapat memberi dampak bagi orang-orang di sekitar kita. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2007 YLSA YLSA -- http://ylsa.sabda.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami Staf Redaksi : Puji, Raka, Yulia Kontak : < kisah(at)sabda.org > Berlangganan : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti : < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL : http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |