Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/319

KISAH edisi 319 (20-3-2013)

Dia Setia


___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 319, 20 Maret 2013

KISAH -- Dia Setia
Edisi 319, 20 Maret 2013

Salam kasih,

Di balik pencobaan selalu ada rencana Tuhan yang begitu indah bagi 
kehidupan anak-anak-Nya. Dengan demikian, anak-anak Tuhan tidak akan 
pernah mendapat malu tatkala mereka diizinkan Tuhan untuk menjalani 
masa-masa sukar. Itulah yang dialami oleh seorang anak Tuhan yang 
begitu setia menantikan pertolongan Tuhan saat menghadapi masa sukar. 
Persoalan yang dihadapinya tidak membuatnya pergi meninggalkan Tuhan, 
tetapi justru membuatnya semakin kuat, yakin, dan bahkan terpanggil 
untuk melayani Tuhan. Karena, saat-saat seperti itulah yang membuatnya 
semakin merasakan kesetiaan Tuhan yang begitu nyata.

Bagi Anda yang rindu mengikuti perjuangan iman Anak Tuhan tersebut dan 
bagaimana Tuhan memanggilnya, simak saja kisahnya dalam kesaksian yang 
kami sajikan di bawah ini. Kiranya kisah ini dapat menjadi berkat bagi 
pertumbuhan iman Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi KISAH,
Doni K.
< http://kesaksian.sabda.org/ >


                         DIA SETIA

Melalui masa-masa pencobaan, saya belajar mendengar dari-Nya dengan 
lebih jelas dan akurat.

Waktu itu bulan April 2011. Setelah lebih dari 3 bulan, saya 
kehilangan pekerjaan. Masa itu benar-benar menjadi masa penuh 
tantangan. Para anggota kelompok sel, teman-teman, dan para pendeta 
menguatkan saya untuk selalu "bergantung" dan memercayai Tuhan untuk 
mendapatkan "jalan keluar". Namun, ketika saya mulai memikirkan 
tentang dari mana datangnya pemeliharaan itu setelah semua sumber daya 
kami habis digunakan, saat itu juga, semua "usaha manusia" mulai 
muncul. Setiap kali ada kesempatan wawancara (untuk pekerjaan baru), 
saya mengambilnya. Saya melakukan semua usaha dan menyelidiki setiap 
jalur untuk memastikan saya mendapatkan pekerjaan dengan gaji cukup 
untuk membantu keluarga saya.

Namun, saya menghadapi penolakan demi penolakan. Harapan saya musnah. 
Dalam banyak wawancara itu, prospek untuk mendapatkan sebuah pekerjaan 
sangat dekat, tetapi juga sangat jauh! Setelah melihat ke belakang, 
itu merupakan masa pembentukan Tuhan. Selama masa itu, Tuhan 
mengajarkan kepada saya tentang iman, kesetiaan, iman dalam ketekunan, 
dan iman dalam perbuatan.

Meskipun tanpa kepastian, saya memiliki kedamaian dan keyakinan yang 
mendalam di dalam diri saya untuk bertekun, terus-menerus mencari 
Tuhan, dan memercayai-Nya dalam segala hal. Saat saya bergumul antara 
memercayai Tuhan sepenuhnya setiap saat, atau bersandar pada usaha-
usaha saya sendiri, itu merupakan masa pencobaan. Namun, itu juga 
merupakan masa pemurnian. Perlahan-lahan, saya mulai menyerah pada 
kehendak Tuhan dan mengizinkan Dia melakukan kehendak-Nya dalam hidup 
saya. Roh Kudus memperdamaikan saya dengan Yesus dan memulihkan 
persekutuan saya dengan-Nya dalam kehidupan doa saya.

Selama periode ini, saya memiliki kesempatan untuk membaca, dan 
kebanyakan buku yang saya baca adalah tentang iman. Saya membaca buku 
autobiografi Hudson Taylor, yang adalah pendiri Faith Mission (Misi 
Iman), buku-buku tulisan Benny Hinn dan Dr. Paul Yonggi Cho, yang 
semuanya menitikberatkan pada iman dalam Tuhan yang Hidup dan 
bergantung sepenuhnya pada Roh Kudus. Mereka juga mengingatkan saya 
untuk memercayai Tuhan yang akan memenuhi setiap kebutuhan dalam hidup 
saya.

Meskipun ini bukan pertama kalinya saya keluar dari pekerjaan, kali 
ini pengalamannya sangat berbeda. Di dalam hati saya, ada kedamaian 
yang tidak dapat saya jelaskan. Dan, Allah tidak gagal dalam 
memelihara. Makanan selalu tersedia setiap hari, bahkan terkadang 
sangat melimpah. Seperti karet, iman saya direntangkan dan diuji. Ada 
saatnya saya gagal, tetapi Allah selalu mengizinkan saya memulainya 
kembali. Saya belajar tentang "kesetiaan dan iman dalam ketekunan".

Dia benar-benar Tuhan yang memberi kita kesempatan kedua, dan sering 
kali, lebih dari sebuah kesempatan kedua. Tuhan tidak meninggalkan 
saya. Melalui masa-masa pencobaan dan "perentangan" iman ini, saya 
belajar mendengar dari-Nya dengan lebih jelas dan lebih akurat. Roh 
Kudus mulai menunjukkan kepada saya mengapa kebanyakan wawancara saya 
tidak berhasil. Itu bukanlah penolakan, namun sebuah perlindungan dari 
potensi frustrasi dan sakit hati. Yesus menjaga keluarga saya. Dia 
mengetahui setiap detail dan Dia melindungi saya dari apa pun yang 
tidak akan menguntungkan bagi saya.

Karena ketidakadaan pekerjaan bagi saya dan ketidakpastian akan masa 
depan, saya menolak untuk bergabung dalam perjalanan misi ke Kamboja. 
Pendeta Ling menguatkan saya untuk memercayai Tuhan. Ia berkata, 
"Pergilah dan Tuhan akan mencukupkan semuanya." Memang benar, ketika 
saya mengambil langkah iman dan mengonfirmasi keikutsertaan saya dalam 
perjalanan misi tanggal 26 Mei -- 3 Juni, Tuhan memberi saya pekerjaan 
yang sudah lama saya tunggu-tunggu! Dia setia memelihara ketika saya 
memercayai-Nya dan melangkah dengan iman. Saya sudah berdoa akan 
adanya satu kesempatan untuk melayani Dia dalam sebuah misi dan Dia 
menghargainya. Saya sedang menanti-nantikan perjalanan itu.

Tidak ada seorang pun yang dapat membanggakan diri karena pekerjaan 
yang saya dapatkan karena semua usaha manusia telah gagal. Tuhanlah 
yang sudah menyediakannya dan hanya Dia yang layak dipuji! (t/N. 
Risanti)

Diambil dan disunting dari:
Nama buletin: Floodgates, edisi Mei-Juni 2011
Penulis: Dominic Ong
Penerbit: Damansara Utama Methodist Church, Petaling Jaya, Selanggor, Malaysia 2011
Halaman: 11


                           POKOK DOA

1. Bersyukur kepada Tuhan Yesus karena kesetiaan-Nya dalam memelihara 
   kehidupan anak-anak-Nya sehingga anak-anak Tuhan tidak pernah 
   terlantar kehidupannya.

2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus untuk anak-anak-Nya yang saat ini 
   berada dalam pergumulan. Doakan supaya mereka diberi kekuatan iman 
   oleh Tuhan sehingga mereka tidak pergi meninggalkan Tuhan.

3. Mohonlah kepada Tuhan Yesus agar Ia senantiasa memberkati usaha dan 
   pekerjaan anak-anak Tuhan, serta pelayanan mereka. Kiranya, mereka 
   juga dapat menjadi saluran berkat bagi saudara-saudara lain yang 
   membutuhkan.


"Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus 
              Kristus, Tuhan kita, adalah setia." 
                        (1 Korintus 1:9)
             < http://alkitab.sabda.org/?1Kor+1:9 >


           STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS DISKUSI 
                  DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)!

PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) < http://pesta.org > 
kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) untuk periode 
Mei/Juni 2013. Kelas diskusi ini akan mempelajari pokok-pokok penting 
iman Kristen, seperti Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan 
Hidup Baru dalam Kristus. Setelah menyelesaikan seluruh tugas tertulis 
dalam modul, Anda dapat menjadi peserta kelas diskusi untuk belajar 
bersama rekan-rekan yang lain seputar dasar iman Kristen. 

Segeralah mendaftar karena kelas diskusi akan dimulai pada tgl. 8 Mei 
2013. Kirimkan permohonan kelas DIK Mei/Juni 2013 ke Admin PESTA di 
alamat email < kusuma(at)in-christ.net >. 

Jika Anda ingin mendapatkan modul DIK secara online, silakan akses di: 
===>  < http://www.pesta.org/dik_sil >


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org