Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/313

KISAH edisi 313 (6-2-2013)

Jeritan kepada Yesus

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 313, 6 Februari 2013


KISAH -- Jeritan Kepada Yesus
Edisi 313, 06 Februari 2013

Shalom,

Dalam hidup ini, suka dan duka datang silih berganti. Namun, setiap 
orang percaya pastinya meyakini bahwa yang terjadi adalah yang Tuhan 
izinkan untuk kita alami. Janji Tuhan bagi setiap orang yang bersandar 
kepada-Nya adalah Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Tuhan 
selalu memiliki cara yang unik untuk menunjukkan kuasa-Nya.

Dalam edisi KISAH kali ini, kami menyajikan kesaksian seorang anak 
Tuhan yang diluputkan dari kobaran api yang hampir saja membakar habis 
rumahnya. Semua itu tidak terlepas dari pertolongan Tuhan. Kiranya apa 
yang kami sajikan dapat menjadi berkat bagi Anda. Selamat membaca, 
Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi KISAH,
Doni K.
< http://kesaksian.sabda.org/ >


                      JERITAN KEPADA YESUS

Jumat pagi, 13 April 2007, seorang ibu sedang berdiri di depan 
rumahnya ketika terdengar suara ledakan seperti bunyi petasan. Ia 
menyangka bahwa itu adalah tanda akan ada hajatan di sekitar tempat 
tinggalnya. Tetapi, betapa terkejutnya ia ketika beberapa saat 
kemudian terdengar kegaduhan dan teriakan orang banyak, "Kebakaran ... 
kebakaran ...!" Karena penasaran, ibu ini beranjak dari depan rumahnya 
untuk melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi. Betapa terkejutnya 
ia ketika menyaksikan asap tebal sedang menyebar dan api besar 
menyambar-nyambar karena deretan kontrakan di sebelah rumahnya sedang 
terbakar.

Dalam situasi seperti itu, dan menyadari bahwa kebakaran terjadi di 
balik tembok rumahnya, ia segera masuk ke rumah dan menyuruh anak 
bungsunya memantau keadaan, dengan naik ke atas rumahnya melalui 
tangga pada tangki air. Namun, tangga tersebut sudah tidak bisa 
dinaiki karena panas, dan tangki air pun sudah meleleh.

Ibu ini masuk ke kamar yang temboknya berbatasan langsung dengan pusat 
kebakaran. Ia sangat panik menyaksikan asap dan api yang masuk melalui 
lubang angin ke kamar itu. Ia berpikir, "Rumahku akan habis." Dengan 
sekuat tenaga, ia menyirami akrilik penutup lubang angin dan plafon 
rumahnya sambil berteriak-teriak, "Tuhan Yesus tolong! Tuhan Yesus 
tolong!" Orang-orang yang menyaksikan asap tebal memenuhi rumah si ibu 
dan mendengar jeritannya, masuk `merangsek` untuk menyelamatkannya 
(mereka juga beranggapan, bahwa rumah si ibu ini tidak akan lolos dari 
api itu) dengan menarik si ibu ke luar rumah.

Di luar rumah, si ibu menyaksikan dengan jelas kobaran api yang 
melampaui tinggi rumahnya, bahkan menyambar daun pohon di seberang 
jalan depan rumahnya. Dalam suasana mencekam demikian, ia menghimpun 
kekuatan dan berseru dengan sekuat tenaga, "Tuhan Yesus tolong ... 
Tuhan Yesus tolong ...." Kemudian, ia jatuh tidak sadarkan diri.

Akhirnya, pertolongan datang. Pemadam kebakaran datang dan api pun 
padam. Setelah api padam, orang banyak membangunkan ibu ini dengan 
berkata, "Bangun Bu, api sudah padam, rumah Ibu selamat dari 
kebakaran." Ia pun bangun dan bersyukur menyaksikan rumahnya selamat.

Orang-orang yang menyaksikan semua yang terjadi merasa penasaran dan 
berkata, "Wah, ibu ini pasti ilmunya hebat. Secara logika, rumahnya 
pasti sudah habis terbakar. Api yang tadinya menyambar-nyambar tiba-
tiba menjadi berdiri tegak seperti tiang dan kemudian padam. "Siapa 
dukunnya dan di mana tempatnya?" Ibu ini menjawab, "Dukun saya memang 
hebat. Mau kenal Orangnya?" Bahkan, rasa penasaran mereka masih 
berlanjut hingga hari Minggu pagi, ketika Ibu Simbolon dan keluarganya 
hendak berangkat ke gereja untuk beribadah. "Di mana tempatnya Bu?" 
tanya mereka.

"Mau kenal? Mari ikut saya," demikian jawab Ibu Simbolon. "Iya, tapi 
Ibu sedang bawa Kitab Suci, berarti mau ke gereja `kan?" tanya mereka. 
Ibu Simbolon menjawab, "Semua kekuatan yang ada di dalam diri saya 
bersumber dari Kitab ini, dan tempat kalian tanyakan itu adalah 
gereja."

Diambil dan disunting dari:
Judul buku : TABUR
Penulis    : Esman Naipospos
Penerbit   : Tidak dicantumkan
Halaman    : 37 -- 38


                            POKOK DOA

1. Berdoalah kepada Tuhan Yesus bagi anak-anak Tuhan di mana pun 
   berada, terkhusus bagi mereka yang saat ini sedang dilanda 
   permasalahan hidup. Kiranya, mereka tetap menaruh pengharapan 
   kepada Tuhan Yesus dan semakin dikuatkan imannya.

2. Mengucap syukur kepada Tuhan atas setiap kesempatan bersaksi yang 
   boleh Dia berikan melalui peristiwa hidup setiap orang percaya.

3. Mintalah kepada Tuhan Yesus dalam doa, agar setiap kesaksian anak-
   anak Tuhan dapat membawa orang-orang yang belum mengenal-Nya datang 
   kepada Dia.


"Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab 
              aku dengan memberi kelegaan." (Mazmur 118:5)
                 < http://alkitab.sabda.org/?Mzm+118:5 >


        STOP PRESS: BERITA SEPUTAR PENDIDIKAN ELEKTRONIK STUDI 
                    TEOLOGI AWAM (PESTA) DARI YLSA

Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > membuka program Pendidikan 
Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA). Program PESTA < 
http://pesta.org > terbuka bagi mereka yang rindu belajar firman Tuhan 
lebih mendalam tanpa dibatasi waktu dan tempat. Program PESTA 
ditujukan khusus bagi mereka yang tidak mengikuti pendidikan formal di 
sekolah teologi. 

Anda tertarik untuk tahu lebih dalam tentang program PESTA? Anda 
memerlukan lebih banyak informasi kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam 
program PESTA?

Segera daftarkan diri Anda sebagai pelanggan Berita PESTA! Melalui 
Berita PESTA  Anda dapat menyimak perkembangan terbaru setiap 
kegiataan pelaksanaan kelas, info klub e-Buku di FB, juga artikel-
artikel yang alkitabiah. Cara berlangganan sangat mudah dan GRATIS! 
Kirimkanlah email Anda ke 
< subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > atau ke 
< pesta(at)sabda.org > 

Dapatkan arsip Berita PESTA sejak tahun 2005 di: 
< http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/arsip/ >


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org