Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/289

KISAH edisi 289 (15-8-2012)

Lengan yang Patah

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 289, 15 Agustus 2012

Shalom,

Bagi seseorang yang hatinya melekat pada Kristus, selalu ada pujian
dan ucapan syukur kepada Tuhan, meskipun secara fisik orang tersebut
sedang merasakan lemah dan sakit. Kondisi seperti inilah yang dialami
oleh seorang gadis kecil. Meskipun ia mengalami patah pada lengannya
dan harus berhadapan dengan meja operasi, namun ia tetap bersukacita
terhadap musibah yang ia alami. Kiranya kesaksian ini dapat menguatkan
Anda sekalian. Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi KISAH,
Yonathan Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                          LENGAN YANG PATAH

Anak perempuan kami yang berumur 7 tahun mengalami kecelakaan di
sekolah, yang mengakibatkan sebuah tulang lengannya patah. Kami
membawanya ke rumah sakit dan ia merasa amat sakit. Ketika tiba di
ruang darurat, dokter segera menyiapkan segala sesuatu untuk
menyambung tulang yang patah itu. Pada saat yang bersamaan, sebelum
dokter melakukan operasi, seorang siswa sekolah lanjutan dibawa masuk
ke ruang darurat karena tulang lengan yang patah ketika sedang bermain
sepak bola. Dokter memeriksa lengan anak itu dan berkata kepada kami
bahwa keadaannya lebih parah, maka ia harus ditolong lebih dahulu.
Pertolongan bagi anak kami akan dilakukan setelah itu.

Kami kembali ke ruang tunggu untuk menanti giliran anak kami. Dari
luar, kami mendengar anak yang sedang ditolong itu menjerit kesakitan,
sementara dokter mengerjakan tulang yang patah. Mendengar suara
jeritan itu, kami menjadi takut bahwa anak kami akan terpengaruh.
Namun di luar dugaan, anak kami memandang kepada kami dan berkata:
"Anak itu belum belajar untuk memuji Tuhan. Saya berterima kasih untuk
lengan saya yang patah ini dan saya percaya bahwa Allah akan menjaga
sehingga saya tidak merasa sakit." Anak kami telah mendengar rekaman
audio tentang pengucapan syukur yang diberikan seseorang kepada kami,
dan kami belajar mengucap syukur kepada Allah untuk segala hal, yang
kecil sekalipun, yang terjadi dalam keluarga kami. Namun, tidak pernah
terpikir bahwa anak kami sangat mengerti arti mengucap syukur dan
memuji Allah untuk segala perkara. Meskipun saya khawatir pengalaman
yang luar biasa ini dapat menggoyahkan imannya, akan tetapi sekalipun
pemuda yang sedang ditolong itu menjerit kesakitan, saya dapat
menyaksikan ada ketenangan dan kepercayaan akan Allah dalam wajah anak
kami.

Ketika tiba giliran kami memasuki ruang dokter, dokter menerangkan
kepada anak kami bahwa apa yang akan dikerjakan olehnya itu akan
mengakibatkan rasa sakit, namun hal itu penting untuk menyembuhkan
lengannya. "Tidak, hal itu tidak akan menyakiti," demikian kata anak
kami kepada dokter. "Saya mengucapkan syukur kepada Allah dan percaya
bahwa Ia akan menjaga dan menolong saya, sehingga saya tidak akan
merasa sakit." Dokter kemudian tersenyum simpatik kepadanya, dan
kemudian ia memandang kepada kami serta berkata: "Saya menyesal sekali
bahwa justru sayalah orang yang telah menyakiti imannya."

Lalu dokter segera mengerjakan tugasnya untuk menyambung tulang lengan
anak kami yang patah. Anak itu tenang sekali dan dapat tersenyum.
Dokter itu berkali-kali memandang anak kami, kemudian kepada kami;
seperti ia tidak dapat mengerti hal itu. Berulang-ulang ia berhenti
dan bertanya: "Apakah Anda merasa sakit?" "Tidak, dokter, sama sekali
tidak sakit," anak kami menjawab dengan tenang. Ketika dokter selesai
mengoperasi lengan anak kami, ia berkata, "Selama saya praktik, belum
pernah saya menyaksikan hal seperti ini."

Sebelumnya, anak kami selalu tidak tenang apabila mengalami sakit.
Inilah pertama kalinya, ia memberi respons secara luar biasa. Kami
dapat menyaksikan bahwa Allah telah mengerjakan salah satu dari
mukjizat-Nya yang indah untuk anak perempuan kami. Ia tidak akan bebas
dari perasaan sakit, tetapi ia akan selalu ingat bahwa Allah
menghargai imannya apabila ia memuji Dia.

Allah tidak berjanji untuk selalu menjauhkan kita dari rasa sakit,
tetapi Ia berjanji untuk menghargai iman kita. Kalau anak-anak kecil
dipimpin ke dalam pengajaran tentang memuji Allah, iman mereka yang
sederhana itu akan bekerja dan menggenggam kuasa Allah yang besar.
Kalau Anda sendiri menemukan bahwa iman Anda lemah, saya sarankan
kepada Anda untuk belajar hal iman itu dari anak-anak kecil. Ajar
mereka tentang apa yang Alkitab katakan tentang memuji Allah dalam
segala hal. Lihatlah bagaimana mereka dapat melepaskan dan memakai
iman mereka. Iman mereka itu akan menguatkan iman Anda, dan
bersama-sama, Anda dapat melihat apa saja yang Allah dapat perbuat.

Diambil dan disunting dari:
Judul asli buku: Answer To Praise
Judul buku terjemahan: Jawaban Atas Pengucapan Syukur
Penulis: Merlin R. Carothers
Penerjemah: Pdt. Nehemiah Mimery
Penerbit: Mimery Press, 1979
Halaman: 26 -- 28

Pokok Doa

1. Mengucap syukur untuk sukacita dan iman yang besar dari anak ini,
sehingga dia dapat menguasai rasa takut dan rasa sakit pada waktu
menjalani operasi.

2. Berdoa agar lebih banyak lagi orang Kristen yang memiliki iman
sebesar anak ini, sehingga segala ketakutan dan kekhawatiran bukan
lagi menjadi penghalang dalam mengikut Tuhan.

3. Berdoa supaya implementasi iman dari anak ini dapat memberkati
banyak orang, dan Kerajaan Tuhan dapat tersiar hingga ke ujung bumi.

"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu
dan sukacitamu menjadi penuh." (Yohanes 15:11)
< http://alkitab.sabda.org/?Yoh+15:11 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org