Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/283 |
|
KISAH edisi 283 (4-7-2012)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________ Edisi 283, 04 Juli 2012 Shalom, Permasalahan dalam hidup sering kali datang dengan tidak terduga. Jika tidak diantisipasi dengan baik, akan mengakibatkan frustrasi dan putus asa. Sebagai orang percaya, kita memiliki Tuhan yang adalah sumber pertolongan. Pada saat manusia sudah angkat tangan dengan segala permasalahan yang dihadapi, Tuhan siap memberikan pertolongan bagi kita. Dalam edisi KISAH 283 ini, diceritakan tentang mukjizat kesembuhan yang dialami oleh suami dari Ibu Lay. Bagaimana kisah selengkapnya? Mari kita simak bersama dan kiranya menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati. Pemimpin Redaksi KISAH, Yonathan Sigit < sigit(at)in-christ.net > < http://kesaksian.sabda.org/ > TUHANLAH RAJA YANG MAHAKUASA DAN PENGASIH Nama saya Lay, saya adalah jemaat sebuah gereja di Bandung, dan saya ingin bersaksi mengenai kasih Tuhan kepada keluarga saya. Suatu malam, pada awal bulan Februari 2001, tubuh suami saya tiba-tiba menggigil. Setelah diperiksa ternyata jantungnya berdenyut sangat kencang dan itu sangat berbahaya. Kami segera membawanya ke rumah sakit. Setelah 3 hari di rumah sakit, suami saya merasakan kondisinya sudah baik dan ingin pulang. Tapi, tiba-tiba ia merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawah perutnya, rasanya seperti dicabik-cabik. Setiap malam, ia selalu menjerit-jerit kesakitan. Dokter melakukan segala upaya untuk menemukan penyakitnya dengan berbagai pemeriksaan, tapi hasilnya tidak pernah menentu, sehingga kami sekeluarga sedih sekali dan bingung harus melakukan apa. Kami berdoa supaya penyakitnya segera ditemukan. Puji syukur, banyak jemaat yang datang untuk menjenguk. Tidak henti-hentinya mereka mendoakan dan menguatkan iman kami. Kira-kira 3 minggu kemudian, hasil CT Scan menunjukkan bahwa salah satu pembuluh darah yang paling besar dalam tubuh suami saya terserang semacam radang yang sangat parah. Jalan satu-satunya adalah dengan operasi untuk membuang bagian yang bernanah. Namun, dokter tidak dapat menjamin hasilnya. Kami sekeluarga makin cemas dan sedih, tidak tahu harus berbuat apa, sampai seorang dokter menyarankan supaya kami membawanya ke Singapura dan melakukan operasi di sana, agar hasilnya dapat lebih baik. Walaupun dalam keadaan tubuh yang sangat kritis, kami membawanya ke Singapura. Puji Tuhan, selama perjalanan, suami saya tidak merasakan nyeri yang luar biasa karena kami terus berdoa. Sesampainya di sana, dokter yang pertama kali memeriksa suami saya mengatakan ini adalah suatu mukjizat karena penderita penyakit seperti ini, biasanya tidak mungkin dapat bertahan dan tertolong sampai sekian lama. Hal itu dikarenakan pembuluh darahnya sudah bernanah dan darahnya sudah mulai merembes. Saya merasakan ini adalah kuasa yang begitu ajaib, dan saya tahu hanya Dia yang dapat melakukan ini semua. Malam itu juga suami saya segera dioperasi dan dokter mengatakan ini adalah operasi yang berisiko tinggi. Saya dan keluarga terus berdoa selama operasi berlangsung, mohon agar Tuhan menyelamatkan suami saya, dan supaya operasi tersebut dapat berhasil. Kira-kira 5 jam kemudian, operasi selesai dan dinyatakan sukses. Selama suami saya dirawat di rumah sakit, saudara-saudara seiman dari gereja di Singapura terus menghibur dan membantu doa untuk kami. Saya merasakan betapa besarnya kasih saudara-saudara seiman di dalam Kristus, walaupun kami sebelumnya tidak mengenal satu sama lain. Tiga minggu kemudian dokter menyatakan bahwa kami boleh pulang dan kembali ke Indonesia. Terima kasih kepada Tuhan atas mukjizat yang dicurahkan dalam kehidupan keluarga kami. Dia adalah Raja Yang Mahakuasa dan Pengasih, kami akan terus bersujud dan memuliakan nama-Nya. Diambil dari: Judul buletin: Warta Sejati, Edisi 29, Maret - April 2002 Penulis: Lay Mi Moy Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Pusat Indonesia, 2002 Halaman: 25 -- 26 Pokok Doa 1. Mengucap syukur atas mukjizat yang dialami oleh keluarga Ibu Lay, khususnya suaminya yang mengalami kesembuhan atas penyakit yang diderita. 2. Berdoa untuk keluarga Ibu Lay, agar mereka dapat terus menyampaikan kesaksian tentang mukjizat yang sudah dialami. Kiranya, setiap kesaksian yang mereka sampaikan kepada orang lain dapat menguatkan dan menjadi berkat. 3. Berdoa untuk orang-orang yang saat ini juga mengalami pergumulan hidup seperti yang pernah dialami oleh keluarga Ibu Lay, agar mereka tetap dapat dikuatkan, dan terus berharap kepada Tuhan. "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri." (Amsal 3:5) < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+3:5 > STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)! Yayasan Lembaga SABDA melalui program PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) < http://pesta.org > kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) untuk periode Sep/Okt 2012. Jika Anda mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas ini, maka Anda akan mendapat modul pelajaran seputar pokok-pokok penting dasar iman Kristen, seperti Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus. Setelah menyelesaikan seluruh tugas tertulis dalam modul, Anda akan masuk menjadi peserta kelas diskusi untuk belajar bersama rekan-rekan yang lain seputar dasar iman Kristen. Segeralah mendaftar karena kelas diskusi akan dimulai pada 18 September 2012. Cara mendaftarkan diri sangat mudah. Anda tinggal mengirimkan permohonan mengikuti kelas DIK Sep/Okt 2012 ke Admin PESTA di alamat email < kusuma(at)in-christ.net > Jika Anda ingin mendapatkan modul DIK secara online, silakan akses di: ===> < http://pesta.sabda.org/dik_sil > Tuhan memberkati! Kontak: < kisah(at)sabda.org > Redaksi: Yonathan Sigit Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/kisah > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |