Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/281

KISAH edisi 281 (20-6-2012)

Disembuhkan dari Sakit

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                       Edisi 281, 20 Juni 2012

Shalom,

Ada kalanya sakit yang berlarut-larut membuat orang putus asa dan
merasa kecewa dengan kehidupannya. Selanjutnya, kekecewaan hidup ini
bisa berubah menjadi kekecewaan kepada Tuhan. Oleh karenanya, jangan
biarkan hati kita terisi oleh kekecewaan hidup yang berlarut-larut,
namun belajarlah memahami maksud Tuhan dalam setiap masalah dan derita
yang kita alami. KISAH edisi 281 menyajikan sebuah kesaksian tentang
kesembuhan ilahi yang dialami oleh seorang wanita yang hidupnya
berharap kepada Tuhan. Seperti apa kisahnya? Temukan jawabannya dengan
membaca kesaksian yang telah kami persiapkan di bawah ini. Tuhan Yesus
memberkati.

Redaksi Tamu KISAH,
Is Ardiansah
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                        DISEMBUHKAN DARI SAKIT

"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak
mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?"
(Roma 8:32)

Saya berasal dari kalangan Metodis dan jarang sekali mendengar tentang
Allah menyembuhkan orang dalam zaman ini. Ketika saya mendengar Anda
berkata-kata tentang memuji Allah dalam keadaan sakit, saya berpikir
tidak mungkin saya dapat melakukan hal semacam itu.

Selama bertahun-tahun, saya tidak merasa khawatir kalau merasa sakit
pada tulang-tulang saya. Tetapi beberapa bulan yang lalu, saya
menderita sakit pada tulang belakang saya yang tidak kunjung hilang,
malah menjadi bertambah sakit. Saya sangat menderita dalam melakukan
pekerjaan saya. Terkadang saya terbangun pada tengah malam dan
terkadang saya juga sukar sekali bangun dari tempat tidur di waktu
pagi hari, karena merasakan sakit pada tulang saya. Saya telah
mengunjungi berbagai dokter untuk pengobatan penyakit saya. Saya harus
mengakui bahwa pada waktu-waktu tertentu, saya sangat ketakutan ketika
saya berpikir tentang kemungkinan terburuk dari penyakit saya --
lumpuh.

Pada suatu pagi ketika saya bangun dari tidur, saya merasa sangat
sakit, lebih sakit dari sebelumnya. Tiba-tiba saya teringat bahwa
selama ini, saya belum pernah berterima kasih kepada Allah untuk
pengalaman ini, atau saya pernah mencoba untuk percaya bahwa Ia dapat
mengajarkan sesuatu kepada saya melalui pengalaman ini. Maka saya
mulai mengucap syukur serta memuji Allah, dan mengucapkan terima kasih
untuk perasaan sakit jasmani yang sedang saya derita. Hal itu tidak
menolong sedikit pun. Saya masih saja sukar untuk bangun dari tempat
tidur. Saya berusaha bergerak sebentar, lalu merasa bahwa saya perlu
duduk.

Sementara duduk pada sebuah kursi, saya mulai merenungkan tentang
mengucapkan terima kasih dan memuji Allah. Rupanya, saya sedang
dipenuhi dengan suatu pengertian yang mendalam tentang memuji Allah.
Saya merasa ingin memuji Allah yang belum pernah saya rasakan
sebelumnya. Saya merasa sukacita memenuhi hati saya. Ketika saya
menyadari bahwa sudah tiba waktunya untuk bangkit dan melakukan
sesuatu, saya berpikir: "Saya percaya bahwa Allah akan memberkati dan
menolong saya sepanjang hari, serta mengajarkan saya tentang apa yang
hendak Ia ajarkan."

Ketika bangkit berdiri dari kursi dan mulai berjalan, tiba-tiba saya
menyadari bahwa perasaan sakit itu sudah hilang. Saya dapat
menggerakkan tangan dan kaki saya dengan bebas. Penyakit itu sudah
lenyap. Saya belum pernah melihat suatu mukjizat terjadi dalam hidup
ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Allah karena Ia berkenan
menunjukkan kuasa-Nya yang ajaib. Mungkin pada waktu mendatang, saya
dapat menderita sakit, tetapi sekarang dengan pasti saya yakin bahwa
Allah memakai setiap hal dan memberkati kita, asal kita percaya
kepada-Nya.

Tidak setiap orang telah dibebaskan dari perasaan sakit dengan begitu
penuh, dan dengan cara yang begitu dramatis seperti yang dialami oleh
wanita ini. Tetapi Allah memunyai rencana yang sempurna untuk
tiap-tiap diri kita. (Wanita ini kini giat bersaksi kepada
orang-orang dalam kelompoknya tentang sukacita yang telah terjadi di
dalam hidupnya. Mereka yang pernah mengenal wanita ini bertahun-tahun
lamanya, belum pernah melihat suatu mukjizat. Kini, mereka menaruh
minat untuk belajar sendiri tentang apa yang Allah dapat perbuat untuk
mereka. Setiap diri kita memunyai peranan kecil dalam rencana Allah
yang mulia itu untuk menyatakan kasih-Nya kepada semua orang.)

Diambil dan disunting dari:
Judul asli buku: Answer To Praise
Judul buku: Jawaban Atas Pengucapan Syukur
Penulis: Merlin R. Carothers
Penerjemah: Pdt. Nehemiah Mimery
Penerbit: Mimery Press, 1979
Halaman: 141 -- 142

Pokok Doa

1. Berdoa agar setiap anak Tuhan mendapatkan pemahaman yang benar
tentang maksud dan rencana Tuhan dalam setiap tahapan kehidupannya,
sehingga imannya tidak mudah goyah ketika menghadapi masalah hidupnya.

2. Berdoa untuk setiap anak Tuhan yang saat ini mengalami kelemahan
tubuh, biarlah mereka senantiasa berharap hanya pada Tuhan dan Tuhan
memberikan kesembuhan kepada mereka.

3. Berdoa supaya setiap anak Tuhan memiliki kesatuan hati, sehingga
bisa saling menguatkan dan menolong yang lemah. Dengan kesatuan hati
pula, kita bisa saling mengingatkan dan membawa kembali mereka yang
tersesat.

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu
hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11)
< http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+29:11 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org