Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/278

KISAH edisi 278 (30-5-2012)

Panggilan Pelayanan

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                       Edisi 278, 30 Mei 2012

Shalom,

Setiap orang memunyai panggilan hidup dan panggilan pelayanan yang
berbeda-beda. Ada yang tidak menyadari panggilan itu, ada yang sadar
namun menolaknya, tetapi ada juga yang sadar dan segera menaati
panggilan itu. Kali ini, kami mengajak sobat semua untuk membaca
kesaksian dari seorang rekan. Meskipun tidak berasal dari keluarga
dengan latar belakang Kristen, namun dia sungguh-sungguh merespons
panggilan Tuhan Yesus untuk mengikuti dan melayani-Nya hingga
sekarang. Harapan kami, sajian ini dapat menjadi berkat bagi kita
semua dan menginspirasi kita untuk setia memenuhi panggilan-Nya dalam
hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi Tamu KISAH,
Mahardika Dicky Kurniawan
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                          Panggilan Pelayanan

Saya adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kini usia saya sudah
menginjak 28 tahun. Karena anugerah Tuhan Yesus, saya diizinkan
bergabung di sebuah yayasan Kristen di sebuah kota di Jawa Tengah.
Orang tua saya tidak memiliki latar belakang Kristen. Namun, lagi-lagi
karena anugerah Tuhan, orang tua saya pun akhirnya bisa mengenal
Tuhan. Sejak orang tua saya menjadi Kristen, mereka membimbing kami --
anak-anaknya untuk pergi sekolah minggu. Ibulah yang paling semangat
menyuruh kami untuk pergi ke sekolah minggu dengan rajin.

Sejak kecil, kami memang pergi ke sekolah minggu. Sama seperti
teman-teman yang lain, saya dan kakak-kakak saya pun aktif dalam
acara-acara di gereja, seperti Natal dan Paskah di sekolah minggu.
Begitu rajinnya ke sekolah minggu, sampai saya merasa seperti ada yang
kurang jika saya tidak pergi ke sekolah minggu. Namun sayang,
lama-kelamaan kami ke sekolah minggu hanya sebagai rutinitas. Hal ini
berlangsung hingga bertahun-tahun. Jika ditanya apakah saya mengenal
Yesus secara pribadi dan pengalaman apa yang pernah dilewati bersama
Yesus, saya kesulitan untuk menjawabnya. Sampai suatu hari, saat saya
duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), ada peristiwa yang
menjadi titik balik saya. Puji Tuhan, saya mendapatkan teman-teman
yang "rohani", sehingga saya tidak salah pergaulan. Di tambah lagi
dengan komunitas sekolah minggu yang saya miliki, setidaknya membuat
saya tetap terkontrol.

Saat saya berada di kelas 2 SMP, saya mengalami kebangunan rohani.
Entah kenapa, saat itu saya seolah merasakan rasa haus dan lapar akan
firman Tuhan dan hal-hal yang rohani. Bukan suatu kebetulan, menurut
saya, jika saat itu ada beberapa gereja yang mengadakan Kebaktian
Kebangunan Rohani (KKR) di kota saya. Setelah datang di KKR beberapa
kali, hati saya semakin berkobar-kobar untuk mengenal Kristus secara
pribadi. Pada saat saya jatuh cinta mula-mula kepada Yesus, ada banyak
hal yang terjadi, yang sebelumnya belum pernah saya alami. Semakin
hari, saya semakin dipuaskan dan dibawa kepada pertumbuhan iman. Namun
demikian, tidak berarti saya tidak mengalami hal-hal yang tidak
menyenangkan. Saya pun banyak mengalami kesesakan dan keputusasaan
dalam menjalani hidup. Namun, Tuhan Yesus selalu menyertai dan tidak
pernah sekali pun membiarkan saya berjalan sendirian.

Suatu saat, setelah saya lulus SMA dan tidak diterima di universitas
negeri di kota saya, saya merasa patah semangat. Apakah mungkin saya
bisa mendapatkan pekerjaan, jika saya hanya lulus SMA dan kaki kanan
saya mengalami polio. Di tengah-tengah keputusasaan, Allah menasihati
dan menguatkan saya melalui siaran khotbah di radio. Saat itu, hampir
setiap hari saya selalu mendengarkan khotbah melalui radio dan
mencatat pelajaran yang disampaikan oleh para pendeta yang berkhotbah.
Banyak penguatan yang saya dapatkan dari khotbah-khotbah yang saya
dengar. Salah satunya mengatakan bahwa rancanganku bukanlah rancangan
Allah, dan jalanku bukanlah jalan Allah. Tuhan Allah yang hidup
memiliki rencana besar dan penuh damai sejahtera untuk saya. Sejak
itu, saya kembali bersemangat menjalani hidup. Selama satu tahun saya
tidak sekolah atau kuliah, saya semakin dikuatkan oleh Allah dengan
banyaknya waktu yang bisa saya gunakan untuk belajar Alkitab dan
membantu ibu saya.

Pada tahun berikutnya, setelah berdiskusi dengan ayah saya, saya
akhirnya meneruskan untuk kuliah. Singkat cerita, hal yang sama
kembali saya hadapi. Setelah saya tamat kuliah, saya bergumul dengan
pekerjaan. Saya berdoa agar Allah Bapa memberikan tempat pekerjaan
yang masih berhubungan dengan pelayanan, sehingga saya tidak putus
hubungan dengan Tuhan. Intinya, meskipun saya bekerja, saya tetap bisa
melayani Tuhan. Tuhan pun menjawab doa saya. Setelah hampir 1,5 tahun
menanti, saya diterima di sebuah yayasan Kristen di kota saya. Di
tempat kerja saya ini, saya banyak belajar tentang firman Tuhan,
hal-hal rohani, dan pengetahuan umum tentang teknologi informasi.
Saya sangat bersyukur, saya dipanggil untuk terlibat melayani Tuhan di
bidang internet. Sekalipun saya tidak secara langsung bertemu dengan
banyak orang, namun pelayanan yang kami lakukan di yayasan kami bisa
menjadi berkat bagi banyak orang. Semua dijadikan-Nya indah pada
waktu-Nya. Sampai kini, saya masih ada di dalam perlindungan-Nya dan
masih terlibat dalam pelayanan. Tidak hanya di tempat kerja saja, tapi
juga di gereja dan komunitas-komunitas di sekitar saya. Syukur hanya
bagi Tuhan, Allah yang selalu turut bekerja untuk mendatangkan
kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia.

Sumber kesaksian: Setya

POKOK DOA

1. Bersyukur karena Tuhan sudah memberikan kesempatan kepada Setya
untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, dan juga
pekerjaan yang sudah Tuhan percayakan kepada Setya.

2. Bersyukur karena Tuhan sudah mempertemukan Setya dengan orang-orang
yang tepat, sehingga dia boleh bertumbuh baik dalam pekerjaan dan
pelayanan.

3. Berdoa untuk Setya agar tetap teguh dan kuat dalam panggilan
pelayanan yang sudah Tuhan berikan dalam hidupnya.

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi
mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28)
< http://alkitab.sabda.org/?Roma+8:28 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org