Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/263

KISAH edisi 263 (15-2-2012)

Perkara-Nya Sungguh Luar Biasa

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 263, 15 Februari 2012

Shalom,

Pernahkan Anda mengalami mukjizat Tuhan dalam perjalanan hidup Anda?
Dan apakah sudah Anda saksikan kepada orang lain? Dalam kesaksian
minggu ini, Anda akan menyimak kisah seorang ibu mengenai kebaikan
Tuhan yang bekerja dan melindungi dia dan saudaranya, dalam peristiwa
kecelakaan maut yang dialaminya. Kami berharap kesaksian ini dapat
memberkati Anda semua. Selamat membaca.

Pemimpin Redaksi KISAH,
Yonathan Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                    PERKARA-NYA SUNGGUH LUAR BIASA

Pada tanggal 12 November 2000, saya (MS) dan adik laki-laki saya
pulang ke Cilacap, kota kelahiran saya, untuk menghadiri acara
pernikahan salah satu pendeta muda Gereja Yesus Sejati. Keesokan
harinya, kami kembali ke Jakarta dengan mobil. Dalam perjalanan kami
singgah ke rumah sanak keluarga di daerah Majenang. Saya merasa sangat
lelah dan mengantuk, Karena kelelahan, sehingga saya tertidur pulas di
dalam mobil.

Sebelum memasuki kota Tasikmalaya, tepatnya di daerah Ciamis,
kira-kira pukul 13.00 WIB, mobil kami menabrak mobil angkutan umum di
depan kami yang berhenti dengan mendadak. Saat itu, mobil kami sedang
melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga benturan yang
terjadi sangat keras.

Adik saya sudah berusaha menginjak rem, tetapi mobil tetap tidak dapat
berhenti, sehingga tabrakan itu tidak dapat dielakkan. Akibat benturan
yang amat keras itu, saya terpental dan kepala saya membentur kaca.
Puji Tuhan, saat itu saya sedang tidur pulas, sehingga saya tidak
mengetahui apa yang terjadi, juga tidak merasakan sakit. Baru setelah
adik saya berseru, "Aduh!", saya terbangun. Sambil membuka mata saya
bertanya, "Ada apa?" Dan dia menjawab, "Tabrakan!" Saya melihat kaca
mobil hancur berkeping-keping. Lalu adik saya dengan panik mengambil
tisu untuk membersihkan wajah saya dari serpihan kaca dan darah yang
mengalir. Ia menyuruh saya memegang wajah saya, dan setelah saya
pegang, saya lihat tangan saya penuh darah. Pada saat itu banyak orang
di luar berteriak-teriak, agar kami segera turun dari mobil.

Tetapi kami tidak berani keluar dan tetap diam saja di dalam mobil.
Akhirnya, setelah orang-orang tersebut berteriak lagi, "Ayo cepat kita
bawa ke rumah sakit!" Kami pun keluar. Banyak orang menghampiri kami
dan menolong mengangkat saya, tapi saya bilang tidak perlu karena saya
merasa masih kuat berjalan sendiri. Sambil dituntun, kami menuju rumah
penduduk.

Sungguh ajaib cara Tuhan menolong anak-anak-Nya. Saat itu ada orang
yang mau menolong mengantar saya ke rumah sakit umum Ciamis.
Sesampainya di rumah sakit, saya dibaringkan di ruang gawat darurat
karena dokternya tengah melakukan operasi. Saat itu saya berdoa, "Ya
Tuhan, tolonglah anak-Mu ini supaya cepat dirawat, dan kiranya Engkau
juga memberi kekuatan kepada hamba-Mu ini untuk dapat menghibur adik
saya yang sedang kalut dan menangis melihat keadaan saya."

Setelah berdoa, saya berkata kepada adik saya agar tidak
mengkhawatirkan keadaan saya, dan memintanya untuk menghubungi Gereja
Yesus Sejati Jakarta, untuk memberi tahu suami saya dan mengingatkan
dia untuk mengurus mobilnya. Tiba-tiba saya merasa kepala saya
berputar-putar, sehingga saya tidak berani membuka mata. Waktu itu
saya benar-benar merasa takut. Adik saya keluar menemui seorang mantri
untuk minta segera dicarikan dokter. Akhirnya, saya dibawa ke ruang
operasi. Sebelum memasuki ruang operasi saya kembali berseru kepada
Tuhan, "Ya Tuhan, tolonglah hamba-Mu ini, supaya jangan ada luka yang
membahayakan dan kiranya Engkau berkenan memberikan pertolongan yang
terbaik untuk saya."

Di ruang operasi, saat luka-luka di wajah saya dibersihkan, saya
merasakan sakit akibat beberapa serpihan kaca yang menusuk wajah saya.
Setelah selesai, saya meminta agar dokter memeriksa bagian belakang
kepala saya. Ternyata ada luka sedikit, kemudian luka itu dijahit.

Bersyukur pada Tuhan, adik saya tidak mengalami luka apa-apa dan luka
yang saya derita tidak membahayakan, sehingga keesokan harinya saya
diperbolehkan keluar dari rumah sakit untuk meneruskan perjalanan
pulang ke Jakarta. Sebelum ke Jakarta, saya dan suami mengantar adik
saya ke kantor polisi untuk mengurus mobilnya. Saat tiba di sana, saya
benar-benar terkejut melihat mobil yang saya tumpangi kemarin rusak
berat. Kap depan sebelah kiri (di depan tempat saya duduk) melesak
sampai ke dalam cukup parah. Saya juga melihat foto mobil angkutan
umum yang tertabrak, juga rusak berat. Saya benar-benar berterima
kasih kepada Tuhan Yesus, karena saya masih diberi kesempatan untuk
merasakan kasih Tuhan yang luar biasa, menyelamatkan tubuh dan jasmani
saya dari kecelakaan.

Diambil dari:
Judul majalah: Warta Sejati edisi 37, Juli - Agustus 2003
Penulis: MS
Penerbit: Departemen Literature Gereja Yesus Sejati Indonesia, Jakarta
Halaman: 27 -- 28

POKOK DOA

1. Bersyukur karena Tuhan sudah menolong Ibu MS dan adiknya pada
peristiwa kecelakaan maut yang dialaminya.

2. Berdoa buat setiap anak-anak Tuhan, agar memiliki hubungan yang
lebih intim dengan Tuhan, dan senantiasa meminta perlindungan dalam
setiap perjalanan yang dilakukan.

3. Berdoa buat saudara-saudara kita yang sedang melakukan perjalanan,
agar diberi keselamatan dan dijauhkan dari peristiwa kecelakaan.

"Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka
akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan
karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu."
(Mazmur 5:12) < http://alkitab.sabda.org/?Mzm+5:11 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org