Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/257

KISAH edisi 257 (4-1-2012)

Akulah yang Memilih Kamu

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 257, 4 Januari 2011

Shalom,

Puji Tuhan! Kita berjumpa lagi dalam edisi awal tahun 2012 ini. Apakah
sudah siap melaksanakan semua rencana yang telah Anda buat untuk tahun
yang baru ini? Serahkanlah semua rencana yang telah Anda buat kepada
Tuhan. Mintalah pertolongan Tuhan, agar Anda mengetahui dengan pasti
mana rencana yang sesuai kehendak-Nya dan mana yang bukan.

Dalam KISAH edisi perdana tahun 2012 ini, simaklah sebuah kesaksian
mengenai panggilan pelayanan anak-anak Tuhan. Dalam 2 Timotius 4:2
dikatakan; "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik
waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan
segala kesabaran dan pengajaran." Dalam prinsip penginjilan, tidak
selalu seseorang yang menabur Firman yang akan menuainya hasilnya.
Bisa jadi orang lain, atau dalam waktu tertentu maka jiwa itu akan
tinggal di dalam Tuhan. Kiranya kesaksian ini memberkati Anda dan
memberikan sukacita untuk melayani Tuhan lebih sungguh-sungguh lagi.
Selamat membaca.

Pemimpin Redaksi KISAH,
Yonathan Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                         AKULAH YANG MEMILIH KAMU

Sejak menjadi anggota Gereja YS, saya merasakan suatu kerinduan untuk
bersaksi kepada orang-orang di sekitar saya, memberitakan bahwa hanya
Yesus yang dapat memimpin orang-orang percaya kepada keselamatan
kekal. Tetapi, mungkin cara penyampaian saya kurang baik, sehingga
tidak jarang malah menimbulkan dampak yang negatif.

Suatu hari, saya bertemu dengan seorang yang menyewa rumah kepada ayah
saya. Dalam keluarganya, hanya dia sendiri yang percaya kepada Tuhan.
Usianya waktu itu kira-kira 30 tahun. Dia mendengar dari ayah saya
bahwa saya sudah percaya kepada Yesus. Suatu kali setelah pulang
kerja, dia mampir ke rumah saya untuk berbincang-bincang. Saya
memanfaatkan kesempatan itu untuk bersaksi tentang keselamatan.
Setelah mendengarnya, dia begitu marah dan ingin sekali berdebat.
Tetapi karena semua yang saya ucapkan adalah ayat-ayat Alkitab, dia
tidak dapat membantahnya. Karenanya, dia kelihatan semakin marah dan
suasana menjadi tidak menyenangkan. Teringat akan kata-kata Filipus
kepada Natanael: "Mari dan lihatlah!" (Yohanes 1:47), saya mengundang
dia untuk datang ke gereja. Sungguh heran, dia menyetujuinya.

Kebetulan saat itu ada Kebaktian Pekabaran Injil. Kami mendengarkan
firman Tuhan selama kira-kira satu jam, tapi saya tidak tahu bagaimana
perasaannya. Seperti biasa, kebaktian diakhiri dengan doa mohon Roh
Kudus. Saudara ini tidak mau ikut, bahkan nampaknya untuk sekadar
coba-coba pun ia enggan. Dia hanya duduk seorang diri melihat ke sana
kemari sambil senyum-senyum seperti layaknya orang bingung. Waktu kami
meninggalkan aula, dia mengucapkan beberapa kalimat tetapi saya tidak
mengerti apa arti kata-katanya. Akhirnya kami berpisah, pulang ke
rumah masing-masing.

Sejak malam itu dia tidak pernah datang lagi, tapi setiap kali kami
bertemu ia selalu menyapa. Saya tahu bahwa dia tidak lagi puas dengan
gereja asalnya, baik tentang pengajaran ataupun cara kebaktiannya,
sebab dia mulai mengunjungi berbagai gereja. Begitupun hati saya sudah
cukup senang, sebab saya ingat akan janji Tuhan Yesus: "Mintalah, maka
akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah
maka pintu akan dibukakan bagimu." (Matius 7:7) Saya yakin bahwa jika
dia adalah domba Tuhan, dia pasti akan mendengarkan suara Tuhan dan
akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala (Yohanes 10:16).
Terakhir kali saya bertemu dengannya adalah ketika dia lewat di dekat
rumah dengan seorang gadis di boncengannya. Dia memperkenalkan gadis
itu sebagai istrinya. Kami sama-sama bersukacita karena dia sudah
mengakhiri masa lajangnya.

Di bawah pimpinan Tuhan, saya masuk sekolah teologi. Setelah lulus
saya diutus ke bagian timur. Pada suatu kali, 10 tahun berselang
setelah pertemuan terakhir saya dengan saudara itu, saya menelepon ke
rumah untuk bertukar kabar. Keluarga saya bercerita tentang seorang
bermarga L. Orang ini mengajak istrinya ke Gereja YS untuk menyelidiki
kebenaran. Pada kunjungan pertama, istrinya memperoleh Roh Kudus.
Setelah membandingkan dengan Alkitab, mereka menemukan bahwa apa yang
diberitakan Gereja YS sesuai dengan Alkitab. Maka, mereka meminta
untuk dibaptis dalam nama Yesus. Dia mengakui dulu pernah bertindak
bodoh menolak Roh Kudus, bahkan berkata kepada orang yang mengajaknya
ke gereja, agar jangan terlalu menghina orang. Mendengar petunjuk itu,
saya baru ingat bahwa itu adalah dia. Memang waktu itu dia pernah
menyatakan ketidaksenangannya dengan berkata, "Jangan terlalu menghina
orang." Namun, saya sudah melupakannya karena semua yang saya lakukan
adalah untuk Injil Tuhan, jadi tidak perlu melibatkan perasaan
pribadi. Saya bersyukur bahwa sekarang L dan istrinya sudah dibaptis,
bahkan aktif dan giat melayani Tuhan. Puji Tuhan!

Puji syukur kepada Tuhan Yesus, apabila kita menunaikan kewajiban kita
untuk menabur, Allah sendirilah, dengan pimpinan dan pemilihan-Nya
yang akan menambahkan umat Kerajaan Allah seperti yang dikatakan oleh
Paulus: "Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi
pertumbuhan." Oleh sebab itu, beritakanlah firman, siap sedialah baik
atau tidak baik waktunya.

Diambil dari:
Judul buletin: Warta Sejati, Edisi 22, Januari - Februari 2001
Judul artikel: Akulah yang Memilih Kamu
Penulis: Alat Kasar
Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Pusat Indonesia
Halaman: 15 -- 16

POKOK DOA

1. Doakan agar Roh Kudus memulihkan hati setiap orang yang merasakan
kekecewaan terhadap gereja atau hamba Tuhan. Biarlah hati mereka
dilembutkan oleh Tuhan dan boleh kembali memuliakan Tuhan
bersama-sama.

2. Doakan para konselor Kristen yang saat ini mungkin sedang menolong
orang-orang dengan permasalahan terhadap gereja atau hamba Tuhan.
Biarlah para konselor diberikan hikmat dan bijaksana oleh Tuhan untuk
menolong sesama yang sedang mengalami kepahitan hati.

3. Doakan buat gereja-gereja ataupun gembala-gembala, agar lebih
memerhatikan domba-dombanya. Biarlah mereka ditolong Tuhan untuk dapat
meneladani Sang Gembala Agung.

"Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku
telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan
buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam 
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.". (Yohanes 15:16)
< http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+15:16 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org