Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/204 |
|
KISAH edisi 204 (13-12-2010)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________ Edisi 204, 13 Desember 2010 PENGANTAR Shalom, Ada hikmah menarik yang bisa kita dapatkan seusai membaca tuntas artikel yang berjudul "Natal -- Waktu Untuk Beribadah" pada Kolom Kesaksian edisi kali ini. Artikel ini mengingatkan kita bahwa kalaupun ada "noda kecil" pada momen Natal kita kali ini, janganlah kiranya hal itu sampai merusakkan sukacita Natal kita seutuhnya. "Noda kecil" tersebut bisa berwujud macam-macam, misalnya berkurangnya kemampuan finansial pribadi atau keluarga dalam menyambut Natal tahun ini, atau Anda harus melewatkan Natal tahun ini sendirian tanpa kebersamaan orang-orang yang Anda cintai. Apa pun "noda kecil" itu, yang jauh lebih penting ialah biarkan momen kelahiran sang Anak itu sendiri yang menjadi sumber utama sukacita kita, bukan unsur eksternal sekunder lainnya. Selamat menikmati sajian edisi kali ini. Tuhan memberkati. Redaksi tamu KISAH, Wilfrid Johansen http://kekal.sabda.org http://fb.sabda.org/kisah ______________________________________________________________________ KESAKSIAN NATAL -- WAKTU UNTUK BERIBADAH Setiap tahun menjelang liburan Natal, pelukis-pelukis di kota kami membuat gambar suasana Natal pada jendela-jendela toko. Saya dan suami saya baru saja mengamat-amati dari dalam toko kami sewaktu seorang wanita muda mulai melukis jendela toko kami. Mula-mula, di satu sudut jendela, ia melukis sebuah bintang. Lalu di sudut yang lain ia menggambar seekor domba putih, dan sedikit demi sedikit dengan rasa ingin tahu yang semakin besar, kami mulai melihat sketsa seorang manusia. Akhirnya pelukis itu mengajak kami pergi ke luar melihat lukisan yang sudah selesai: Hari Natal pertama. Ia menggambar Maria, dan bayi Yesus tidur di pangkuannya. Lukisan itu memang bukan karya seni yang besar, tetapi lukisan itu menggambarkan kasih yang begitu tulus yang menyentuh hati saya. Kami bertiga menyeberangi jalan supaya dapat melihatnya dari jarak jauh. Dan pada waktu yang bersamaan, sebuah mobil berhenti tidak jauh dari tempat kami berada. Seorang ibu dan keempat anaknya berlari berhamburan ke luar dari mobil dan dengan gembira mereka menuruni jalan sambil menunjuk bermacam-macam lukisan bersalju dan sinterklas dengan rasa kagum. Akan tetapi, waktu mereka mendatangi toko kami, yang paling kecil di antara anak-anak itu, seorang anak laki-laki, tertinggal dari yang lainnya. Ia berdiri tidak bergerak, seakan-akan tertegun menatap bayi Kristus. Lalu ia menjinjitkan kakinya, dan tangannya bergerak berusaha menjangkau dan menyentuh jemari mungil sang bayi. "Jangan!" seru pelukis itu. "Lukisan itu masih basah." Setelah kami menyeberangi jalan, tampak jelas ada noda kecil pada permukaan lukisan. Pelukis itu mengeluarkan kuasnya untuk memperbaikinya, tetapi suami saya mencegahnya. "Biarkan saja," kata suami saya. Saya tahu maksudnya. Sepanjang masa Natal, noda kecil itu mengingatkan kami bahwa Natal adalah waktu untuk mengasihi dan menyembah Juru Selamat kami tanpa rasa malu. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Kisah Nyata Seputar Natal Judul buku asli: The New Guideposts Christmas Treasury Penulis artikel: Ruth Ikerman Penerjemah: Christine Sujana Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1998 Halaman: 24 -- 25 ______________________________________________________________________ Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." (Matius 3:3) < http://alkitab.sabda.org/?Matius+3:3 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Berdoa untuk umat Kristiani agar semakin menyadari makna Natal dalam hidup mereka dan semakin mengasihi Tuhan Yesus sebagai sang Juru selamat. 2. Berdoa untuk anak-anak kecil yang seringkali justru dipakai Tuhan untuk mengingatkan kita akan cinta kasih Tuhan Yesus yang sungguh besar dalam hidup kita. 3. Natal merupakan kabar baik bagi umat Kristiani dan membawa sukacita. Doakan agar umat Kristiani dapat menjadi berkat untuk orang-orang di sekitar kita. ______________________________________________________________________ Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti Redaksi tamu: Wilfrid Johansen Kontak: < kisah(at)sabda.org > Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti berlangganan: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/kisah Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah Twitter KISAH: http://twitter.com/sabdakisah Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 Kisah / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |