Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/192 |
|
KISAH edisi 192 (20-9-2010)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________ Edisi 192, 20 September 2010 PENGANTAR Shalom, Umumnya, hati kita akan selalu bergetar ketika membaca kehidupan seorang pahlawan iman yang rela meregang nyawa demi mengikut Kristus. Perasaan seperti itulah yang mungkin kembali menyeruak tatkala kita membaca secuplik kisah hidup "Yustinus Martir" sebagaimana yang disampaikan di kolom kesaksian edisi kali ini. Kehidupan Yustinus menunjukkan bahwa terkadang dalam hidup pengiringan kita kepada Kristus, bisa jadi Allah sang Pencipta memaklumkan kita untuk mati demi Dia. Mati demi kebenaran-Nya -- seperti yang telah dialami oleh Yustinus -- bisa jadi justru merupakan hal yang paling mulia yang dapat kita alami dalam hidup ini. Hal itu akan sesuai dengan pernyataan Yustinus bahwa "...para pecinta kebenaran terdorong untuk melakukan dan mengatakan apa yang benar, sekalipun nyawanya terancam maut karena pilihan itu." Selamat menikmati KISAH edisi kali ini. Tuhan memberkati. Redaksi tamu KISAH, Wilfrid Johansen http://kekal.sabda.org http://fb.sabda.org/kisah ______________________________________________________________________ KESAKSIAN YUSTINUS MARTIR Umat Kristen abad pertama disebut sebagai "atheis" oleh pemerintah Roma. Mereka dieksekusi karena tidak menyembah dewa-dewa Romawi. Kekristenan merupakan perbuatan ilegal. Flavius Yustinus dilahirkan pada masa itu. Sebagai seorang yang berpendidikan tinggi, ia mempelajari berbagai filosofi Yunani yang lazim. Tapi, hanya kehampaan yang diperolehnya. Pada tahun 132 M, seorang pria tua dengan sabar membawa Yustinus kepada Kristus, ia menjelaskan nubuatan Perjanjian Lama tentang Mesias. Dengan sepenuh hati dan seluruh otaknya, Yustinus kemudian menjelaskan kekristenan sebagai filosofi sejati. Dengan mempertaruhkan nyawanya, secara terang-terangan ia mendebat orang-orang terkenal yang tidak percaya. Ia menulis sebuah dokumen mengesankan yang berisi lebih dari 8.000 kata kepada Kaisar. Ia membela dan menjelaskan hal kekristenan dan Kerajaan Allah. Beberapa komentarnya yang abadi adalah: "...para pecinta kebenaran terdorong untuk melakukan dan mengatakan apa yang benar, sekalipun nyawanya terancam maut karena pilihan itu." "Kami berdoa bagi musuh-musuh kami dan berusaha mengajak mereka yang membenci kami dengan tidak adil untuk mengikuti ajaran Kristus. Kami berdoa agar mereka boleh menjadi rekan kami dalam harapan penuh sukacita akan upah dari Allah, Pemimpin segala sesuatu." "...sedangkan bagi kami, tidak ada kejahatan yang bisa dilakukan terhadap kami kecuali kami dihukum sebagai pelaku kejahatan atau terbukti sebagai orang-orang yang jahat. Kalian bisa membunuh kami. Tapi kalian tidak bisa menyakiti kami". Yustinus dan enam muridnya dipancung pada tahun 165 M. Setelah meninggal, nama belakangnya diganti oleh orang-orang Kristen menjadi "Martir" yang juga berarti "saksi." Yustinus Martir bukan saja seorang saksi bagi orang-orang Romawi penyembah berhala. Dia juga seorang saksi bagi kita -- sekarang. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Batu-Batu Tersembunyi dalam Pondasi Kita Judul buku asli: The Hidden Stones in Our Foundation Penulis: Tim The Voice of the Martyrs Penerjemah: Ivan Haryanto Penerbit: Kasih Dalam Perbuatan, 2005 Halaman: 10 -- 11 ______________________________________________________________________ Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. (1 Korintus 3:10) < http://alkitab.sabda.org/?1Korintus+3:10 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Berdoa untuk orang-orang Kristen yang memberitakan Kekristenan dan Kerajaan Allah, agar tetap kuat dalam Tuhan. Sekalipun nyawa mereka harus terancam maut oleh karena kebenaran-Nya. 2. Kerinduan agar lebih banyak lagi Umat Kristen yang bergerak memberitakan Injil bagi sesama yang belum mengenal Yesus. ______________________________________________________________________ Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti Kontributor: Wilfrid Johansen Kontak: < kisah(at)sabda.org > Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/kisah Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah Twitter KISAH: http://twitter.com/sabdakisah Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 Kisah / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |