Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/189

KISAH edisi 189 (30-8-2010)

Lebih Banyak Kasih Bagi-Mu

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                     Edisi 189, 30 Agustus 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Dalam hidup ini, saya belajar bahwa sukacita saya tidak dipengaruhi
  oleh kondisi saya -- entah saya sedang sedih maupun senang, saya
  akan selalu berusaha untuk bersukacita. Bagi saya, sumber sukacita
  bukanlah ketika mendapatkan hadiah atau hal-hal yang bisa membuat
  saya tertawa, melainkan Kristus yang menjadi pusat sukacita saya.
  Orang-orang Kristen yang sering mengalami aniaya, baik secara fisik
  maupun psikis dalam hidup mereka, tidak sedikit dari mereka yang
  senantiasa bersukacita karena mereka tahu sukacita yang sesungguhnya
  hanya bisa diperoleh di dalam Kristus Tuhan.

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Novita Yuniarti
  http://kekal.sabda.org
  http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                       LEBIH BANYAK KASIH BAGI-MU

  Selama bertahun-tahun, Pendeta Kim dan 27 orang yang digembalakannya
  di Korea hidup dalam lorong-lorong bawah tanah yang digali dengan
  tangan mereka sendiri. Ketika orang Komunis sedang membangun jalan,
  mereka menemukan orang-orang Kristen yang hidup di bawah tanah
  tersebut.

  Para petugas membawa mereka keluar di hadapan 30.000 orang di desa
  Gok San untuk disidang di hadapan publik dan dieksekusi. Para
  petugas tersebut berkata, "Sangkallah Kristus, atau kalian akan
  mati." Tetapi orang-orang Kristen tersebut menolak perintah itu.

  Pada saat itu, kepala pasukan petugas Komunis telah memerintahkan
  agar empat anak-anak dari orang percaya tersebut disiapkan untuk
  digantung. Dengan tali-tali diikat di sekeliling leher-leher mereka
  yang kecil, para petugas sekali lagi memerintahkan para orang tua
  itu untuk menyangkal Kristus.

  Tidak seorang pun dari para orang percaya mau menyangkal iman
  mereka. Mereka mengatakan kepada anak-anak mereka, "Sebentar lagi
  kami akan melihat kalian di surga." Anak-anak itu meninggal tanpa
  suara.

  Kepala pasukan petugas itu kemudian memanggil agar mesin penggiling
  jalanan. Ia memaksa para orang Kristen untuk berbaring di tanah.
  Sementara mesinnya berputar, mereka kembali diberikan satu
  kesempatan terakhir untuk menyangkal iman mereka kepada Kristus.
  Sekali lagi mereka menolak.

  Sementara mesin penggiling mulai beringsut maju, para orang Kristen
  mulai menyanyikan sebuah lagu yang telah sering mereka nyanyikan
  bersama-sama. Sementara tulang-tulang dan tubuh-tubuh mereka
  diremukkan di bawah tekanan dari mesin penggiling raksasa, bibir
  mereka terus mengucapkan kata-kata.

  Eksekusi ini dilaporkan di koran-koran Korea Utara sebagai aksi
  menekan takhayul.

  Sepanjang sejarah, para "penggila Yesus" (Jesus Freak) telah
  bernyanyi dalam masa-masa terakhir mereka di bumi. Diiringi rasa
  takjub dari para penyiksa mereka, dengan penuh sukacita mereka
  mengangkat suara mereka dalam pujian kepada Allah.

  "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
  kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
  pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memerhatikan yang kelihatan,
  melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah
  sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus
  4:17-18)

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Jesus Freaks
  Penulis: Toby McKeehan dan Mark Heimermann
  Penerbit: Cipta Olah Pustaka
  Halaman: 130 -- 131
______________________________________________________________________

  Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika
  Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma 8:31)
  < http://alkitab.sabda.org/?p=Roma 8:31 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Berdoa bagi umat percaya agar dapat menjaga sikap hidup mereka,
     sehingga mereka dapat mewartakan kasih Kristus.

  2. Berdoa juga agar mereka yang sedang dalam masa-masa sulit boleh
     senantiasa mengandalkan Tuhan dan bergantung sepenuhnya hanya
     kepada Dia.

  3. Doakan agar setiap orang percaya mau diproses oleh Tuhan,
     sehingga mereka memiliki kualitas kehidupan yang mencerminkan
     nilai-nilai kekristenan.
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Kisah 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org