Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/178

KISAH edisi 178 (14-6-2010)

Dipanggil Menjadi Hamba-Nya

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                       Edisi 178, 14 Juni 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Harga kebutuhan pokok terus meningkat, kebutuhan hidup semakin
  banyak, lapangan pekerjaan semakin sempit, kemiskinan pun
  merajalela. Kondisi ini dapat memaksa seseorang mengambil jalan
  pintas untuk mempertahankan hidup, atau malah sebaliknya, mengakhiri
  hidup. Dalam keadaan seperti itu banyak orang yang mencari hikmat
  dunia, mengeluh, melakukan tindak kriminal, berpaling dari Tuhan,
  putus asa, atau bahkan bunuh diri.

  Walaupun demikian, ada juga orang yang memilih untuk tetap percaya,
  setia dan bersyukur kepada Tuhan. Apa kata Alkitab kepada orang yang
  tetap setia dan bersyukur? Roma 8:28 berkata demikian, "Kita tahu
  sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
  mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi
  mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

  Jalan manakah yang Anda pilih? Semoga kisah di bawah menginspirasi
  kita.

  Redaksi tamu KISAH,
  Truly Almendo Pasaribu
  http://kekal.sabda.org
  http://fb.sabda.org/kekal
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                    DIPANGGIL MENJADI HAMBA-NYA

  Nama saya SH dan saya dilahirkan dalam lingkungan non-Kristen. Ayah
  saya berasal dari Sulawesi Selatan dan ibu saya berasal dari
  Tapanuli Selatan. Keluarga kami sangat menekankan ajaran agama.
  Ketika SMP, saya dimasukkan dalam sekolah yang bernuansa religius.
  Lalu pada tahun 1992 saya melanjutkan sekolah saya di salah satu
  universitas yang ada di Sumatera Utara, lalu pada tahun 1996 saya
  kembali ke Jakarta.

  Pada tahun 1997, saya bekerja di suatu perusahaan multinasional yang
  berada di daerah G di Maluku. Di sinilah awal pertobatan saya serta
  menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, tepatnya pada bulan
  Juli 1999. Awal pertobatan yang membuat saya berpaling dari
  keyakinan yang lama adalah perihal kewajiban untuk membunuh setiap
  orang yang berada di luar ajaran agama kami. Hal ini membuat saya
  mulai berpikir, mengapa agama yang saya anut sejak kecil ini
  mengajarkan hal tersebut? Selain itu, ada salah satu ayat di dalam
  kitab agama lama saya, bahwa sesungguhnya Yesus memberi pengetahuan
  tentang akhir zaman, dan pemeluk ajaran kami diperintahkan untuk
  mengikut Yesus, jalan yang lurus itu. Setelah membaca ayat ini, saya
  pun menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat hidup saya.
  Menurut saya, hanya Tuhanlah yang dapat mengetahui hari akhir itu.

  Dimuridkan

  Tanggal 26 Desember 1999, terjadilah kerusuhan antaragama di Maluku.
  Tetapi karena mukjizat Tuhan Yesus Kristus, saya pun dapat melarikan
  diri ke kota Manado. Saya dibaptis di sana, yaitu di daerah S oleh
  seorang hamba Tuhan yang melayani sebuah gereja lokal. Selama berada
  di Manado, saya bekerja pada salah satu perusahaan ekspedisi sampai
  tahun 2001.

  Pertengahan tahun 2001, saya kembali ke Jakarta untuk pulang ke
  rumah saya, tetapi keluarga saya mempersoalkan status saya sebagai
  orang Kristen. Akhirnya, saya memilih menghindari mereka dan menetap
  di rumah seorang pendeta yang berada di Jakarta Pusat. Di rumah
  pendeta inilah saya mulai mengenal pelayanan. Selama setahun, hidup
  rohani saya dibentuk oleh pendeta tersebut.

  Pada awal 2003, saya kembali ke rumah dan menetap di sana, walaupun
  hubungan di antara anggota keluarga mengalami keretakan. Saya tetap
  bertahan dalam lingkungan ini, dengan harapan agar mereka juga mau
  menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka. Selama
  menetap dalam lingkungan keluarga sampai tahun 2004, saya masih
  tetap menjadi pengerja di gereja yang memuridkan saya. Pada
  pertengahan tahun 2003, saya masuk sekolah Alkitab untuk mengambil
  kesarjanaan teologi (S.Th) di ITKR (Institut Teologi dan
  Kepemimpinan REM) Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tahun 2007 lalu,
  saya telah diwisuda dan saat ini saya mengambil program S2 (M.Th.).
  Saya sangat yakin, jika Tuhan Yesus telah menolong saya dari
  kerusuhan SARA di Maluku, saya juga yakin bahwa Tuhan Yesus akan
  menolong saya untuk kelanjutan kuliah saya ini, baik dana atau pun
  yang lainnya. Selama saya kuliah di ITKR, 4 tahun yang lalu, meski
  tidak ada sponsor, Tuhan mencukupkan semua yang diperlukan.

  Merintis Gereja

  Pada tahun 2004, saya menikah dengan wanita asal Sumatera Utara
  bernama TS yang juga merupakan pelayan Tuhan. Saya dan istri
  merintis pelayanan untuk membangun sebuah gereja. Sampai saat ini
  [saat kesaksian ditulis, Red.], saya telah menggembalakan 20 orang
  dewasa dan 15 orang anak-anak. Walaupun sarana ibadah yang kami
  gunakan setiap minggunya masih cukup sederhana, tetap tidak
  mengurangi sukacita yang kami alami. Iringan musik organ tunggal dan
  speaker saja cukup bagi kami untuk membakar semangat pujian dan
  penyembahan kami bagi Tuhan Yesus. Kami berencana akan merenovasi
  rumah kami untuk menjadi gereja. Saya percaya Tuhan Yesus Kristus
  pasti menolong gereja-Nya, sehingga Tuhan dapat merenovasi rumah
  yang kami gunakan tersebut menjadi bentuk gereja yang lazim pada
  umumnya. Semoga kesaksian ini dapat menjadi berkat bagi pembaca
  sekalian. Tuhan Yesus Kristus memberkati.

  Diambil dan disesuaikan dari:
  Judul tabloid: Keluarga, Edisi 40 Tahun II -- 2008
  Penulis: Tony Tedjo
  Penerbit: PT. Anugerah Panca Media, Surabaya
  Halaman: 28
______________________________________________________________________

  Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran.
  Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah.
  (1 Yohanes 3:19)
  < http://alkitab.sabda.org/?1+Yohanes 3:19 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Doakan agar Tuhan memberi kekuatan dan memampukan SH dalam
     menggembalakan jemaat yang sudah Tuhan percayakan untuk mereka.

  2. Berdoa juga agar jemaat SH bertumbuh menjadi jemaat yang dewasa
     di dalam Tuhan.

  3. Doakan agar anggota keluarga SH yang belum percaya dijamah
     hatinya oleh Tuhan dan dipulihkan hubungan kekeluargaannya.
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Redaksi tamu KISAH: Truly Almendo Pasaribu
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah
Twitter KISAH: http://twitter.com/sabdakisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 Kisah / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org