Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/177

KISAH edisi 177 (7-6-2010)

Terdapat Kebebasan di Mana-Mana

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                       Edisi 177, 7 Juni 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Di berbagai belahan dunia, banyak orang percaya menghadapi cemoohan,
  hukuman penjara, siksaan, bahkan kematian. Walaupun demikian, mereka
  tetap bersukacita. Paulus berkata kepada jemaat Filipi,
  "Bersukacitalah!" Selain itu, Ibrani 10:31-34 menyarankan agar kita
  tetap bersukacita dalam keadaan menderita, dicerca, mengalami
  perampasan dan dalam keadaan apa pun. Mereka terus bersukacita dan
  percaya.

  Mereka percaya bahwa Yesus telah mati dan menebus dosa mereka.
  Mereka percaya akan anugerah keselamatan dan sukacita yang kekal di
  surga. Itulah sumber sukacita mereka!

  Selamat bersukacita!

  Redaksi tamu KISAH,
  Truly Almendo Pasaribu
  http://kekal.sabda.org
  http://fb.sabda.org/kekal
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                    TERDAPAT KEBEBASAN DI MANA-MANA

  Maria bertanya melalui jeruji-jeruji besi, "Varia, tidakkah kau
  menyesali apa yang kau lakukan?"

  "Tidak," gadis Rusia ini menjawab. "Dan jika mereka mambebaskanku,
  aku akan melakukannya kembali dan akan mengatakan kepada mereka
  mengenai kasih Yesus yang besar. Jangan pikir bahwa aku menderita.
  Aku amat senang bahwa Tuhan amat mengasihiku dan memberikan kepadaku
  sukacita untuk bertahan demi nama-Nya."

  Itu pertama kalinya Maria dapat mengunjungi Varia di penjara.
  Sahabatnya kurus, pucat, dan babak belur, tetapi matanya bersinar
  dengan kedamaian dari Tuhan dan sukacita surgawi. Kedua remaja Rusia
  ini pernah menjadi teman sekolah di sekolah komunis dan tinggal di
  asrama. Varia, seorang anggota dari Organisasi Pemuda Komunis, telah
  terus-menerus mencibir dan mengganggu Maria, seorang Kristen.
  Sebagai balasan, Maria berdoa bagi gadis komunis muda ini dengan
  perhatian khusus.

  Suatu hari Varia berkata, "Aku tidak dapat memahami makhluk jenis
  apakah dirimu itu. Di sini demikian banyak yang menghina dan
  menyakitimu, tetapi kau mengasihi semua orang."

  Maria mengatakan, "Tuhan telah mengajarkan kami untuk mengasihi
  semua, bukan hanya sahabat, tetapi juga musuh."

  "Dapatkah kau mengasihiku juga?" tanya Varia.

  Maria memeluknya dan mereka berdua mulai terisak-isak. Tidak lama
  kemudian, Varia menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadinya dan
  bersaksi secara terbuka kepada semua orang mengenainya.

  Maria menulis kepada orang tuanya, "Kami pergi bersama-sama ke
  perkumpulan orang-orang yang tidak bertuhan (pertemuan Organisasi
  Pemuda Komunis sekolah). Aku mengingatkannya supaya bersikap hati-
  hati, tetapi tidak ada gunanya. Aku pergi bersamanya untuk melihat
  apa yang akan terjadi. Setelah himne komunis selesai dinyanyikan,
  Varia maju ke depan dan dengan gagah berani dan dengan penuh
  perasaan di hadapan seluruh perkumpulan ia mempersaksikan kepada
  mereka yang berkumpul mengenai Yesus, Juru Selamatnya. Ia memohon
  kepada mereka semua untuk meninggalkan jalan dosa dan untuk datang
  kepada Kristus.

  Semuanya menjadi sunyi dan tidak ada yang menyelanya. Ketika ia
  berhenti berbicara, ia menyanyikan himne Kristen dengan suaranya
  yang merdu: "Aku tidak malu untuk menyatakan Kristus yang mati dan
  kuasa dari salib-Nya." Setelah itu, mereka membawa Varia pergi. Kami
  tidak mengetahui apa pun lagi mengenainya. Tetapi Allah memiliki
  kuasa untuk menyelamatkannya. Berdoalah!"

  Bulan-bulan berlalu setelah pertemuan mereka di penjara yang hanya
  satu kali itu. Kemudian, Maria menerima sebuah surat dari sahabatnya
  yang berada di kamp pengasingan di Siberia. Varia menulis:

    Hatiku memuji dan bersyukur kepada Allah, yang melalui dirimu
    telah menunjukkan kepadaku jalan menuju keselamatan. Kini, aku
    berada di jalan ini, kehidupanku memiliki tujuan dan aku tahu ke
    mana harus pergi dan bagi siapa aku menderita. Aku merasakan
    kerinduan menceritakan dan untuk mempersaksikan kepada semua orang
    mengenai sukacita yang besar akan penebusan yang aku miliki di
    dalam hatiku. Siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah
    dalam Kristus? Tidak seorang pun dan suatu apa pun. Baik penjara
    maupun penderitaan tidak mampu memisahkan kita dari kasih Allah.
    Penderitaan yang Tuhan kirimkan kepada kami hanya menguatkan kami
    lebih dan lebih lagi dalam iman kepada Dia. Hatiku demikian penuh
    hingga anugerah dari Allah melimpah.

    Di tempat kerja, mereka mengutuk dan menghukum aku, memberikan
    kepadaku pekerjaan tambahan karena aku mauu berhenti bersaksi. Aku
    harus menceritakan kepada setiap orang apa yang telah Tuhan
    perbuat bagiku. Ia telah membuatku menjadi pribadi yang baru,
    ciptaan yang baru, yang sebelumnya berada di jalan ke neraka.
    Dapatkah aku diam saja mengenai hal ini? Tidak, tidak akan pernah!
    Selama bibirku masih dapat berbicara, aku akan menyaksikan kepada
    semua orang mengenai kasih-Nya yang hebat.

    Di sini terdapat banyak orang yang percaya kepada Kristus sebagai
    Juru Selamat pribadi mereka. Lebih dari setengah dari tahanan
    adalah orang-orang percaya. Di antara kami ada penyanyi-penyanyi
    hebat dan pengkotbah-pengkotbah Injil yang bagus. Pada sore hari,
    ketika kami dikumpulkan setelah pekerjaan yang berat, betapa
    menyenangkannya untuk melewatkan sedikit waktu bersama-sama dalam
    doa di kaki Juru Selamat kami. Bersama Kristus terdapat kebebasan
    di mana-mana. Aku belajar banyak himne yang indah di sini dan
    setiap hari Allah memberikan kepadaku lebih banyak dan lebih
    banyak lagi dari firman-Nya.

    Semua saudara kami memberikan salam kepadamu dan bersukacita
    karena imanmu dalam Allah yang demikian kuat dan bahwa kau memuji
    Dia dalam penderitaanmu dengan tidak henti-hentinya.

    Sahabatmu,
    Varia

  Varia sungguh-sungguh tidak dapat diam mengenai apa arti Yesus bagi
  dirinya, sama seperti para rasul, Petrus dan Yohanes, yang juga
  diancam karena berbicara dengan lantang mengenai Yesus.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Jesus Freaks
  Penyusun: Toby McKeehan dan Mark Heimermann
  Penerbit: Cipta Olah Pustaka, 1995
  Halaman: 105 -- 108
______________________________________________________________________

  "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah:
  taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi
  kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan
  yang telah kami dengar. (Kisah Para Rasul 4:19-20)
  < http://alkitab.sabda.org/?Kisah+4:19-20 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Mengucap syukur atas keberadaan orang-orang percaya yang tetap
     bersemangat membagikan Injil Kristus, meskipun mereka sering
     mengalami aniaya.

  2. Berdoa bagi mereka yang saat ini masih berada di penjara karena
     iman mereka, agar mereka tetap kuat, dan dapat memanfaatkan
     kesempatan ini untuk memberitakan Yesus Kristus kepada sesama
     orang di penjara.

  3. Doakan juga agar setiap orang percaya, dapat memanfaatkan waktu
     mereka untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang di
     sekitar mereka, meskipun saat itu mereka sedang ada dalam masa
     yang sulit.
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Redaksi tamu KISAH: Truly Almendo Pasaribu
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/kisah
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah
Twitter KISAH: http://twitter.com/sabdakisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org

Anda terdaftar dengan alamat email: tatik@in-christ.net
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 Kisah / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org