Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/171

KISAH edisi 171 (26-4-2010)

Akhirnya Kami Mengikut Yesus

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 171, 26 April 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Ingatkah Anda pada kisah Musa dan Laut Mati? Kita sudah sering
  mendengar dan menyaksikan tayangan kisah ini di televisi,
  sebagaimana jawaban seseorang, "Musa mengangkat tongkatnya dan ia
  mengulurkan tangan ke atas laut. Laut itu pun terbelah dua sehingga
  umat Israel bisa berjalan menyeberangi laut itu."

  Apakah Alkitab juga berkata demikian? Tidak. Kitab Kejadian
  mengisahkan, "Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: `... Katakanlah kepada
  orang Israel, supaya mereka berangkat`" (Kejadian 14:15).

  Setelah itu, Tuhan memerintahkan Musa mengangkat tongkatnya sehingga
  terbelahlah laut itu. Itu bisa terjadi karena kekuasaan Tuhan, bukan
  karena Musa! Apakah kita meyakini penyertaan dan tuntunan Yesus pada
  setiap langkah kita? Dalam edisi kali ini, KISAH telah menyiapkan
  sebuah kesaksian yang akan memantapkan iman kita di dalam Yesus.

  Redaksi tamu KISAH,
  Truly Almendo Pasaribu
  http://kekal.sabda.org
  http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                       AKHIRNYA KAMI MENGIKUT YESUS

  Pada waktu saya masih muda, saya mengikuti pendidikan dasar di
  sekolah negeri. Setiap sore saya mengikuti pelajaran di sekolah
  tersebut. Ketika ujian kenaikan kelas, saya diminta oleh guru saya
  untuk mengucapkan salah satu pengakuan yang berbunyi percaya kepada
  Allah, percaya kepada segala malaikat-Nya, percaya kepada segala
  kitab-kitab-Nya, percaya kepada rasul-rasul-Nya, percaya hari
  kiamat/suatu hari pada masa depan, entah untung maupun rugi.

  Sejak saat itu, ucapan tersebut senantiasa memenuhi pikiran dan hati
  saya. Setelah saya dewasa dan menjadi seorang guru yang mengajar
  orang lain, pengakuan percaya pada segala kitab-Nya dan rasul-Nya
  itu makin jelas dalam ingatan saya. Saya berusaha keras untuk
  mengetahui apakah yang dimaksudkan kedua pengakuan tersebut. Setelah
  mengetahui bahwa segala kitab-kitab-Nya itu dipercayai menurut agama
  tersebut, saya berusaha keras untuk memilikinya. Kemudian, setelah
  saya mengetahui bahwa pengakuan percaya kepada segala rasul dan
  nabi-nabi-Nya itu tidak sebatas percaya kepada nabi-nabi tertentu
  saja, melainkan harus memercayai juga yang lain, saya pun mulai
  mempelajari kitab-kitab itu dengan sungguh-sungguh. Akhirnya, saya
  mengetahui bahwa pembagian dalam Alkitab itu disebut Perjanjian Lama
  dan Perjanjian Baru.

  1. Perjanjian Lama: kitab-kitab yang ditulis oleh para nabi sebelum
     kelahiran Yesus. Isinya firman Allah yang memberitahukan
     perkara-perkara yang terjadi pada waktu itu dan
     peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
     (nubuatan/ramalan). Jadi, Perjanjian Lama bukanlah Kitab yang
     sudah lama dan tidak perlu dipakai lagi, sebagaimana anggapan
     kebanyakan orang.

  2. Perjanjian Baru: kitab-kitab yang ditulis oleh rasul-rasul
     setelah kelahiran Yesus. Isinya menggenapi nubuatan yang
     disebutkan di dalam kitab Perjanjian Lama. Kitab ini juga berisi
     nubuatan yang disampaikan oleh Yesus Kristus. Jadi, kitab
     Perjanjian Baru tidak menggantikan kitab Perjanjian Lama,
     melainkan menguatkan dan membuktikan kebenaran yang tertulis
     di dalam kitab Perjanjian Lama. Dengan kata lain, kitab Perjanjian
     Baru menggenapi apa yang telah dinyatakan Allah melalui nabi-nabi
     terdahulu.

  3. Kitab-kitab agama saya sebelumnya memberitahukan tentang apa yang
     benar atau salah dalam kitab Perjanjian Lama dan kitab Perjanjian
     Baru. Jadi, kitab itu tidak menggantikan kitab Perjanjian Lama dan
     Perjanjian Baru, sebagaimana anggapan kebanyakan orang.

  4. Berikut ini saya tuliskan hasil penyelidikan saya terhadap kitab
     Perjanjian Lama, kitab Perjanjian Baru, dan kitab saya sebelumnya,
     sebagaimana yang saya telah uraikan sebelumnya.

  Kitab Perjanjian Lama, Yesaya 7:14 mengatakan: Sebab itu diberikan
  Tuhan sendiri suatu alamat kepadamu kelak, bahwasanya ANAK DARA itu
  akan mengandung dan beranakan LAKI-LAKI seorang dan dinamai-Nya akan
  Dia IMMANUEL. Perkataan itu digenapi oleh kitab Perjanjian Baru,
  kitab Injil Matius 1:25 yang berbunyi: Maryam melahirkan seorang anak
  laki-laki, lalu diberinya nama kepada-Nya YESUS.

  Keterangan:
  Anak dara yang diilhamkan Allah kepada nabi-nabi-Nya, Yesaya, 700
  tahun sebelum kelahiran Yesus, ialah Maryam. Anak yang dilahirkan
  Maryam, ialah Yesus anak Maryam. Hubungan Perjanjian Lama dan
  Perjanjian Baru begitu eratnya. Surat tertentu dalam kitab agama
  saya membenarkan pernyataan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

  Dari contoh itu, kita dapat melihat bahwa kitab Perjanjian Lama
  bukanlah kitab yang sudah tua, tidak perlu dipakai lagi karena sudah
  kadaluarsa, setelah kedatangan kitab Perjanjian Baru. Lalu, setelah
  kitab agama saya muncul, kedua kitab Perjanjian Lama dan kitab
  Perjanjian Baru masih tetap berlaku. Kitab Perjanjian Baru sudah
  membuktikan kebenaran kitab Perjanjian Lama, dan kitab agama saya
  membuktikan kebenaran kitab Perjanjian Lama dan kitab Perjanjian
  Baru.

  Oleh sebab itu, di dalam surat tertentu dikatakan bahwa sebelum
  kitab agama saya ada, Kitab Musa telah dijadikan pedoman dan rahmat.
  Kitab agama saya menyampaikan kebenaran dalam bahasa Arab, sebagai
  peringatan kepada orang-orang yang zalim dan kabar gembira bagi
  orang-orang yang berbuat baik. Buku kecil kitab agama saya ini
  membenarkan banyak ayat kitab Perjanjian Lama dan kitab Perjanjian
  Baru.

  Kemudian, setelah saya membaca dan meneliti pesan Yesus Kristus yang
  berbunyi: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di
  bumi." (Matius 28:18) "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada
  Allah, percayalah juga kepada-Ku. .... Sebab Aku pergi ke situ untuk
  menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan
  telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa
  kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun
  berada." (Yahya 14:1-3) "bahwa kamu akan makan dan minum semeja
  dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta
  untuk menghakimi ...." (Lukas 22:30) "... untuk masa seribu tahun"
  (Wahyu 20:4).

  Lalu, pesan Yesus itu disampaikan kepada salah satu nabi kami kepada
  umat kami tatkala beliau masih hidup yang berbunyi, "Demi Allah!
  Sungguh Isa anak Maryam akan turun menjadi Hakim Yang Adil."

  Maka kami mengambil keputusan untuk bergabung bersama dengan Yesus
  Kristus dan memohon agar dibaptiskan pada hari Minggu tanggal 16
  Juni 1954 di salah satu gereja di Lampung. Kami ingin diikutsertakan
  bersama Yesus Kristus, sebagai Hakim atas semesta alam, pada saat
  Dia datang kembali kelak, sebagaimana sudah dinyatakan-Nya
  sebelumnya.

  Kami berharap agar semua anak-anak dan semua cucu-cucu kami, yang
  kami kasihi, di mana pun engkau berada, janganlah terlambat;
  tunggulah kedatangan Yesus Kristus dan bergabunglah bersama
  dengan-Nya. Begitu juga kepada semua sanak keluarga dan
  saudara-saudara yang merindukan kehidupan yang kekal -- semua yang
  rindu untuk diikutsertakan bersama dengan Yesus, sebagai hakim pada
  kedatangan-Nya kembali ke dunia kelak, ambillah segera keputusanmu!

  Kami berdoa, kiranya Tuhan menggerakkan hati setiap orang untuk
  datang lebih mendekat kepada Tuhan dan saling bersahabat seorang
  terhadap yang lain, sambil kita menantikan kedatangan Yesus Kristus
  yang kedua kali.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Gema Kalvari, Edisi 67, Mei -- Juni 2006
  Penulis: RB
  Penerbit: Lembaga Pelayanan Terpadu "GEMA KALVARI", Salatiga
  Halaman: 37 -- 41
______________________________________________________________________

  Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
  bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
  dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan
  dan pikiran hati kita. (Ibrani 4:12)
  < http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+4:12 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Bersyukurlah atas pewahyuan yang Tuhan berikan kepada mereka
     yang belum selamat. Doakan agar semakin banyak orang beroleh
     anugerah ini sehingga mereka tidak mengeraskan hati untuk
     menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

  2. Doakan orang-orang percaya agar mereka sungguh-sungguh mengasihi
     Tuhan dan lebih mengenal Dia. Dengan demikian, mereka akan dapat
     membimbing para petobat baru untuk mempelajari firman-Nya.

  3. Doakan orang-orang yang masih meragukan kebenaran bahwa Yesus
     adalah Juru Selamat. Kiranya Tuhan memberikan hikmat kepada
     mereka untuk dimampukan membuat keputusan yang tepat.
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Redaksi tamu: Truly Almendo Pasaribu
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Kisah 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org