Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/170

KISAH edisi 170 (19-4-2010)

Tidak Ragu Lagi

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 170, 19 April 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Apakah yang Anda pikirkan jika mendengar seseorang yang sudah
  meninggal dan dikuburkan, lalu kemudian ia bangkit dari kematian dan
  menampakkan diri kepada orang banyak? Saya percaya sebagian orang
  tidak akan memercayai kabar itu. Secara logika, apakah seseorang
  yang sudah mati dan dikuburkan bisa hidup kembali? Pertanyaan ini
  termasuk salah satu yang sering diajukan menyangkut peristiwa
  kematian dan kebangkitan Kristus. Orang-orang yang tidak percaya
  berusaha menggugat kebenaran Alkitab. Mereka membutuhkan bukti yang
  dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

  Tomas sebagai murid Tuhan Yesus juga bersikap demikian. Ia tidak
  percaya ketika Petrus dan teman-temannya memberitahukan bahwa mereka
  telah berjumpa dengan Yesus. Tomas menuntut bukti yang bisa
  meyakinkan dirinya. Bagaimana dengan Anda? Apakah yang Anda percayai
  mengenai setiap pemberitaan tertulis di dalam Alkitab, meskipun
  pemberitaan itu tidak disertai bukti-bukti ilmiah? Apakah jawaban
  Anda?

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Novita Yuniarti
  http://kekal.sabda.org
  http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                           TIDAK RAGU LAGI
                (Tomas -- Yerusalem, Israel -- 34 M)

  Tomas mengetuk pintu ruangan atas dengan ketukan rahasia. Pintu itu
  langsung dibuka. Tomas melangkah masuk dan ia langsung menutupnya.
  Ia bergabung dengan teman-temannya yang duduk melingkar sambil
  bercakap-cakap bersama. Ia merasa mustahil untuk memahami satu pun
  isi percakapan mereka!

  "Tomas! Tomas! Apa yang dikatakan Maria Magdalena memang benar. Ia
  sudah hidup!"

  "Tomas, kami telah melihat-Nya."

  Tomas melambaikan tangannya, "Ssst! Aku tidak dapat mendengar kalian
  secara serempak! Petrus, apakah yang telah terjadi?"

  "Tomas, kami sudah melihat Yesus. Ia hadir di ruangan ini, tepat di
  tengah kami. Ia berbicara kepada kami."

  Tomas mengernyitkan dahi. "Petrus, kita semua telah mengalami
  tekanan. Kita belum cukup tidur sejak Yesus meninggal. Kata-katamu
  terdengar mengada-ada."

  "Apa kami semua mereka-reka peristiwa yang sama secara bersamaan?
  Aku katakan ya, kami sudah melihat Dia! Ia berjalan tepat melalui
  pintu yang terkunci itu."

  "Ia berjalan melalui pintu yang terkunci?" tanya Tomas.

  Semua mengangguk.

  "Itu penjelasannya? Itu adalah hantu! Kalian tidak melihat Yesus,
  kalian melihat hantu!"

  "Tomas, kami tahu yang kami lihat adalah Guru! Kami melihat
  bekas-bekas luka di kedua telapak tangan dan lambung-Nya. Hati kami
  dapat merasakan bahwa Dia sungguh-sungguh adalah Guru!"

  Maria berbicara, "Oh, Tomas, jika engkau berada di sini, engkau akan
  mengetahui bahwa Dia itu Guru."

  Tomas menggelengkan kepala. "Apakah ada di antara kalian yang
  menyentuh-Nya? Tidak ada. Berarti kalian tidak mengetahui apakah itu
  hantu atau bukan! Sebelum aku melihat bekas paku di tangan-Nya, aku
  sekali-kali tidak akan percaya."

  Seminggu kemudian, Tomas berkumpul bersama dengan murid-murid lain
  di rumah yang dikunci pintu-pintunya. Tiba-tiba Yesus muncul dan
  berdiri di tengah-tengah mereka seraya berkata, "Damai sejahtera
  bagi kamu!"

  Yesus memusatkan perhatiannya kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di
  tangan-Ku. Ulurkanlah tanganmu dan cucukkanlah ke dalam lambung-Ku.
  Jangan engkau tidak percaya lagi."

  Tomas jatuh tersungkur. Niatnya untuk menyentuh bekas luka-luka itu
  pun menguap. Ia kini yakin Dia adalah Yesus. Ia berseru, "Ya,
  Tuhanku! Ya, Allahku!"

  Yesus tersenyum, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau
  percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya."

  Tomas tidak pernah meragukan Yesus lagi!

  Bertahun-tahun setelah itu, tatkala para murid berkelana ke seluruh
  bagian dunia untuk mengabarkan Injil, Tomas diutus untuk pergi ke
  India dan Afrika Utara. Walaupun ia takut hidup di antara suku-suku
  yang liar itu, Allah menguatkan dan memampukan dia untuk
  mengantarkan banyak orang di berbagai negara pada Kristus.

  Sekitar tahun 70 Masehi, ia pergi ke Kalamina, India; orang-orang di
  sana masih menyembah patung dewa matahari. Dengan kuasa Allah, Tomas
  menghancurkan patung itu dan menghentikan mereka dari penyembahan
  berhala.

  Imam-imam dewa matahari menjadi sangat murka. Mereka mendakwa Tomas
  di hadapan raja mereka. Ia divonis hukuman siksaan dengan
  piringan-piringan besi membara dan kemudian dilemparkan ke dalam
  perapian yang menyala-nyala.

  Semua orang takjub sebab api tidak menyakiti Tomas -- ia masih hidup
  di tengah-tengah perapian! Ketika para imam melihat peristiwa ini,
  mereka kian bertambah marah. Orang-orang itu melemparkan tombak dan
  lembing ke dalam perapian. Salah satu tombak menusuk tepat di
  lambungnya. Ia roboh dan meninggal di sana.

  "Pengikut-pengikut Allah yang sejati mengenal Yesus. Walaupun mereka
  mungkin belum pernah melihat-Nya dengan mata sendiri, mereka telah
  merasakan kuasa, kasih, dan sukacita dari-Nya dalam kehidupan
  mereka. Ia adalah sang Firman Hidup. Ia begitu nyata dan mereka pun
  tidak akan pernah menyangkal-Nya, berapa pun harganya."

  Diambil dan disunting dari:
  Judul artikel asli: Tak Lagi Ragu
  Judul buku: Jesus Freaks
  Judul buku asli: Jesus Freaks
  Penulis: Toby McKeehan dan Mark Heimermann
  Penerjemah: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Cipta Olah Pustaka
  Halaman: 60 -- 62
______________________________________________________________________

  Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia
  mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman
  itu menyelamatkan dia? (Yakobus 2:14)
  < http://alkitab.sabda.org/?Yakobus+2:14 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Doakan agar Tuhan memelihara hati dan iman setiap orang percaya,
     supaya mereka tetap percaya pada firman-Nya, meskipun sebagian
     orang tidak menghargai Alkitab sebagai firman Allah.

  2. Doakan agar setiap orang percaya tidak mudah diprovokasi isu-isu
     yang mempertanyakan kebenaran isi Alkitab. Sebaliknya, biarlah
     orang-orang percaya merespons setiap perkembangan yang ada dengan
     hati dan pikiran yang lebih bijaksana.

  3. Doakan untuk orang-orang yang mungkin masih meragukan kebenaran
     Alkitab. Doakan agar kiranya Tuhan membuka mata rohani mereka dan
     memberi mereka hikmat untuk mempelajari kebenaran firman Tuhan.
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org

Anda terdaftar dengan alamat email: tatik@in-christ.net
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Kisah 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org