Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/166

KISAH edisi 166 (22-3-2010)

Gerilyawan Kristus

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                       Edisi 166, 22 Maret 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Keberanian orang-orang percaya memberitakan Injil di negara-negara
  yang tidak menyukai kekristenan merupakan kesaksian yang luar biasa.
  Tidak sedikit yang mengalami penyiksaan karena pemberitaan yang
  mereka lakukan. Namun demikian, walaupun mereka sering diperlakukan
  secara tidak menyenangkan, perlakuan itu tidak membuat mereka mundur
  dari pelayanan, melainkan membuat mereka tambah bersemangat
  melaksanakannya. Kesaksian berikut menceritakan seseorang yang
  berani membagikan imannya kepada orang-orang yang belum percaya di
  negaranya. Kami berharap Anda diberkati oleh kesaksian ini.

  Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Novita Yuniarti
  http://kekal.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                           GERILYAWAN KRISTUS

  L mulai menceritakan tentang Kristus kepada orang lain sejak ia
  masih kanak-kanak. Ia sekarang berusia 17 tahun dan tetap berani
  memberitakan Injil Kristus kepada dunia. L berani memberitakan Injil
  walaupun di bawah ancaman gerilyawan komunis, yang senantiasa
  meneror masyarakat umum dan melawan pemerintah dalam perang untuk
  melindungi jalur perdagangan opium. L dibesarkan di sebuah desa
  kecil terpencil di tengah hutan. Pada tahun 1999, ketika ia berusia
  10 tahun, pasukan gerilya menyerang kotanya. Ia mengenang saat
  bersembunyi di bawah tempat tidur untuk menghindari rentetan
  tembakan di atas kepalanya. Pada hari itu, pasukan gerilya
  menyandera ayahnya dan menggunakan beliau sebagai tameng hidup untuk
  meloloskan diri dari pasukan pemerintah yang datang merebut kembali
  kota itu. Mereka membebaskan ayah L 4 jam kemudian.

  Pertempuran antara pasukan pemerintah dan gerilyawan terus
  berlangsung. Banyak teman L terbunuh. Bom meledak hampir setiap hari
  dan setiap orang di desa terus-menerus mengalami ketegangan.
  Keluarga L mencoba pergi untuk menjauhi bahaya dengan pindah ke kota
  lain. Pada saat L berusia 12 tahun, ia dirundung keputusasaan. Desa
  kelahirannya sudah hancur. Ia tidak memunyai teman di desa baru ini.
  Ayahnya telah meninggalkan keluarga mereka; L, ibu L, serta kakak L
  yang cacat ditinggalkan begitu saja. "Aku bertanya-tanya di manakah
  Tuhan pada saat itu," kata L. "Saat aku berusia 13 tahun, Tuhan
  menjamah hidupku. Ia mengatakan kepadaku bahwa Ia adalah Tuhan dan
  Bapaku, serta Ia akan selalu beserta denganku," kata L, dengan
  sukacita terpancar dari senyumannya. "Aku merasakan kasih Tuhan
  datang kembali di dalam hidupku."

  L merasa harus berbuat sesuatu untuk orang-orang di pedesaan,
  seperti di desanya yang begitu menderita. Ia memakai uang
  tabungannya yang sedikit untuk membeli beberapa buku, beberapa
  permainan, dan hadiah lain sebelum ia kembali ke desa kelahirannya.
  Ia membawa kitab-kitab Perjanjian Baru yang disumbangkan oleh Gideon
  International. Ia membagikan kitab Perjanjian Baru itu kepada semua
  orang, bahkan kepada petugas polisi, tentara, dan gerilyawan. "Aku
  mengatakan kepada mereka, Yesus masih mengasihimu walaupun kamu
  telah menyebabkan semua kepedihan," katanya. L sebenarnya takut
  membagikan Perjanjian Baru ini, tetapi pikirnya, jikalau ia mati, ia
  akan mati bersama dengan Kristus. Pasukan gerilya dan pihak lain
  bersyukur menerima pemberian ini, terlebih lagi pemberian Alkitab
  oleh L. Melalui pemberian itu, untuk pertama kali mereka merasa
  diperlakukan seseorang dengan kebaikan.

  L membagikan buku-buku "Berkorban Demi Kristus" dalam bahasa Spanyol
  kepada mereka. Mereka yang menerima buku itu berkata kepadanya, "L,
  terima kasih banyak sudah memberikan buku-buku ini kepada kami.
  Buku-buku ini mendorong kami untuk terus maju." Pada usia 15 tahun,
  L merasa ia harus memunyai pengetahuan Alkitab. Ia tidak memunyai
  uang untuk sekolah di seminari, tetapi Tuhan menyediakan apa yang
  dibutuhkannya. Ia belajar untuk bergantung kepada Tuhan untuk semua
  hal. L sekarang sudah menginjak tahun kedua belajar di sekolah
  Alkitab. Ia masih bepergian ke daerah-daerah pinggiran untuk
  membagikan Injil. Ia terbeban untuk melayani anak-anak. Karena
  mengingat usianya, pasukan gerilya dan kalangan militer tidak
  melihatnya sebagai ancaman, dan mereka tidak mengganggunya. "Aku
  tidak takut," katanya. "Inilah keinginanku yang terbesar. Aku sudah
  menerima panggilan dari Tuhan untuk mengabarkan Kabar Baik di
  daerah-daerah yang berisiko tinggi ini. Aku ingin sekali tetap
  memancarkan Kristus melalui pelayananku."

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Kasih dalam Perbuatan), edisi Mei -- Juni 2009
  Penulis: tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Kasih dalam Perbuatan, Surabaya
  Halaman: 7
______________________________________________________________________

  Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang
  dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan
  oleh iman kepada Kristus Yesus. (2 Timotius 3:15)
  < http://alkitab.sabda.org/?2Timotius+3:15 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Doakan L yang tetap setia membagikan berita keselamatan kepada
     mereka yang belum percaya; doakan agar Tuhan memberi dia
     kekuatan sehingga semakin banyak orang yang belum mengenal
     Kristus dapat diselamatkan melalui pelayanannya.

  2. Doakan agar Tuhan mencukupkan biaya pendidikan dan kebutuhan
     hidup L sehari-hari selama ia belajar di sekolah Alkitab.

  3. Doakan agar Tuhan melindungi dan memberkati kehidupan keluarga L.
______________________________________________________________________
STOP PRESS

     DAPATKAN BAHAN-BAHAN PASKAH DI SITUS "PASKAH.SABDA.ORG"
                       http://paskah.sabda.org/

  Situs "paskah.sabda.org" dibangun untuk menjadi tempat Anda bisa
  mendapatkan berbagai bahan Paskah yang bermutu. Beragam bahan
  disediakan secara tidak tanggung-tanggung. Hampir semua jenis bahan
  ada di sini, yakni artikel Paskah, drama Paskah, renungan Paskah,
  bahan mengajar Paskah, kesaksian Paskah, khotbah audio Paskah, puisi
  Paskah, resensi buku Paskah, ulasan situs Paskah, tips Paskah, humor
  Paskah, lagu Paskah, gambar Paskah, dan kartu Paskah. Selain
  menyediakan bahan-bahan, situs "paskah.sabda.org" juga mengundang
  pengunjung untuk ikut berpartisipasi dengan mengirimkan bahan-bahan
  Paskah sehingga bisa saling berbagi berkat dengan pengunjung yang
  lain. Keistimewaan lain dari situs ini adalah disediakannya berbagai
  fasilitas untuk berinteraksi dengan sesama pengunjung, misalnya
  menulis blog pribadi seputar Paskah, komentar, berdiskusi di forum,
  serta mengirimkan ucapan selamat Paskah kepada teman seiman, dan
  pengunjung yang lain.
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org

______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Kisah 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org