Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/165 |
|
KISAH edisi 165 (16-3-2010)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________ Edisi 165, 16 Maret 2010 PENGANTAR Shalom, Kita terkadang merasa bosan dan putus asa ketika sudah sekian lama berdoa, namun Tuhan seolah-olah bungkam dan tidak mendengar doa-doa kita. Tuhan menjawab maupun tidak menjawab doa kita merupakan sebuah misteri -- hak ini mutlak adalah milik-Nya. Namun sebagai orang percaya, kita sebaiknya senantiasa berdoa dan menantikan dengan iman bahwa Tuhan menetapkan waktu-Nya sendiri dan Ia mengetahui saat yang tepat serta bagaimana cara Ia mau menjawab doa kita. Kesaksian berikut merupakan sebuah contoh kemenangan seseorang yang berdoa bagi keluarganya yang belum percaya. Bagaimana kisahnya? Simaklah kesaksian Ch di edisi KEKAL - Kesaksian Cinta Kasih Allah kali ini. Pimpinan Redaksi KISAH, Novita Yuniarti http://kekal.sabda.org/ http://fb.sabda.org/kisah ______________________________________________________________________ KESAKSIAN TUHAN YESUS MENJADIKAN HIDUPKU BERARTI Saya berasal dari keluarga berlatar belakang lain yang sangat fanatik. Pada usia 22 tahun saya mengalami kekecewaan yang sangat berat yang membuat saya berputus asa. Namun, puji Tuhan, pada tahun 1976, saya diajak teman ke gereja dan di situlah saya mengenal Tuhan Yesus. Beberapa waktu kemudian saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Sungguh luar biasa, Tuhan Yesus menjadikan hidup saya berarti dan Ia memulihkan saya dari keputusasaan hidup. Saya mengalami keindahan hidup yang tidak saya temukan sebelumnya di dalam keyakinan saya yang lama. Di dalam Tuhan Yesus, saya memiliki kepastian keselamatan sebagaimana yang dijanjikan firman-Nya. Pada waktu itu seluruh anggota keluarga saya belum mengenal Tuhan Yesus dan mereka tidak bisa menerima kepindahan saya menjadi orang Kristen. Mereka memusuhi saya, bahkan papa pernah memukuli dan mengusir saya dari rumah. Sungguh, tekanan hidup yang saya rasakan pada waktu itu sangat berat; saya dikucilkan keluarga. Namun, puji Tuhan, Ia menguatkan saya. Saya tetap bersikap baik terhadap keluarga, mendoakan mereka supaya mereka juga mendapat bagian di dalam Tuhan. Siang malam saya berdoa tak henti-hentinya sambil menangis, memohon Tuhan berkenan menjamah mereka. Puji Tuhan, Ia menjawab doa saya, akhirnya anggota keluarga saya diubahkan; tahun 1979 ketiga adik saya bersedia ke gereja dan menerima Tuhan Yesus secara pribadi. Kemudian, mama saya menyusul bersedia dibaptis pada tahun 1980. Saya mengalami sukacita yang luar biasa ketika melihat keluarga saya mulai mengikuti Tuhan. Namun, papa masih mengeraskan hati dan memusuhi saya, karena pola pemikirannya masih kolot dan ia bersikap seperti diktator. Saya terus mendoakan papa supaya beliau mendapat bagian di dalam keselamatan yang disediakan oleh Tuhan. Hati saya dipenuhi dengan kerinduan supaya papa bersedia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya. Saya terus bergumul dalam doa. Saya menantikan jawaban Tuhan selama 30 tahun -- bayangkan, rentang waktu yang tidak singkat itu -- namun Tuhan tidak pernah terlambat. Beberapa waktu yang lalu saya bertemu seorang pendeta yang sudah berusia lanjut, yaitu Pdt. M.. Bapak pendeta ini memunyai kerinduan untuk memberitakan Injil kepada papa saya. Selama setahun pendeta ini terus mendampingi papa saya, dengan ketekunan, kesabaran, dan kesetiaan, ia memberitakan kebenaran kepada papa. Akhirnya, pada pertengahan November 2005 papa saya membuka hatinya bagi Tuhan Yesus. Beliau bersedia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya secara pribadi. Papa saya sekarang sudah ke gereja. Mendengar kabar ini, saya benar-benar terkejut, tidak menyangka bahwa papa bisa membuka hatinya. Saya begitu terharu, setiap kali saya memikirkan peristiwa ini, saya tidak kuasa menahan air mata. Tuhan Yesus begitu baik. Saya tidak henti-henti menyaksikan kebaikan Tuhan di dalam kehidupan keluarga saya. Sebagai orang yang sudah mengalami kebaikan Tuhan, saya juga rindu selalu menyaksikan cinta kasih-Nya kepada orang-orang yang belum percaya, supaya mereka juga beroleh keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buletin: Gema Kalvari, Edisi 67, Mei -- Juni 2006 Penulis: Ch Penerbit: Lembaga Pelayanan Terpadu "GEMA KALVARI", Salatiga Halaman: 31 -- 32 ______________________________________________________________________ Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya! (Mazmur 117:1-2) < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+117:1-2 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Mengucap syukur untuk anugerah keselamatan yang diperoleh keluarga Ch. Doakan agar keluarga ini semakin bertumbuh di dalam Kristus dan mengenal Dia secara benar. 2. Doakan juga para petobat baru, karena akibat keputusan ini, tidak jarang mereka terus mengalami tekanan dari keluarga mereka. Doakan agar Tuhan memberi mereka kekuatan dan kesabaran. 3. Doakan orang-orang yang telah mendengar Injil, namun mereka masih mengeraskan hati sampai hari ini, agar Tuhan membuka selubung yang menghalangi mereka untuk menerima berita keselamatan. ______________________________________________________________________ Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti Kontak: < kisah(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/ Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org Anda terdaftar dengan alamat email: tatik@in-christ.net ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) Kisah 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |