Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/162

KISAH edisi 162 (22-2-2010)

Estafet dari Balik Penjara

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                       Edisi 162, 22 Februari 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  China termasuk dalam daftar negara yang melakukan penganiayaan cukup
  kejam terhadap orang Kristen di dunia. Meski seringkali kita
  mendengar dari media bahwa negara ini menjamin dan melindungi
  masyarakatnya, namun sepertinya peraturan ini tidak berlaku bagi
  orang percaya. Ya, sampai hari ini, orang percaya di China masih
  banyak yang hidup dalam ketakutan. Tidak sedikit dari mereka yang
  harus berpindah-pindah tempat karena alasan keselamatan. Kesaksian
  berikut merupakan salah satu bukti, bagaimana orang percaya di China
  hidup dalam tekanan dan ancaman. Dan biarlah melalui kesaksian ini,
  kita terus berdoa bagi setiap orang percaya yang mengalami aniaya
  karena iman mereka kepada Kristus. Tuhan Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Novita Yuniarti
  http://kekal.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                      ESTAFET DARI BALIK PENJARA

  Di China, LM dan S adalah para utusan terbelenggu. Ketika mereka di
  luar penjara, pihak berwajib komunis mengawasi gerak-gerik mereka.
  LM dan S tidak dapat lagi mengunjungi provinsi-provinsi yang jauh
  untuk mengabarkan kepada yang lain tentang Kristus. Tetapi putra
  mereka, S, dan putri mereka, J, bisa.

  Adalah melawan hukum mengajarkan kekristenan kepada anak-anak di
  China, tetapi bagaimanapun LM dan S mengajarkan kekristenan kepada
  anak-anak mereka.

  "Ketika mereka belajar membaca di sekolah dasar, kami meminta anak
  kami untuk juga membaca Alkitab. Seperti Samuel, kami
  mempersembahkan anak-anak kami kepada Tuhan. Mereka telah membaca
  Alkitab lebih dari 50 kali. Mereka sangat ingin tahu mengenai
  Injil."

  Sementara kedua orang tua mereka dipenjara, S dan J membagikan
  Alkitab ke orang-orang yang tidak memunyai Alkitab. Satu pergi ke
  timur dan yang satu ke barat.

  Setelah S dan J menyelesaikan sekolah menengah pada umur 15 dan 16
  tahun, LM dan S mengirim mereka ke provinsi lain untuk merintis
  pelayanan. Anak-anak itu mengalami masa-masa sulit di sana, tetapi S
  dan J bertahan. Ketika mereka kembali pulang, polisi datang ke rumah
  mereka dan memukuli keluarga ini.

  "Anak-anak kami bertanya mengapa kita begitu setia pada Yesus dan
  mengapa penganiayaan terus kita alami. Tetapi kita tetap mengatakan
  kepada mereka bahwa Yesus adalah jalan dan kebenaran. Ketika kita
  memperoleh Yesus, kita memperoleh pemberian yang paling berharga,
  dan yang lain tidaklah penting," kata S dalam menjawab pertanyaan
  anak mereka.

  Anak-anak mereka telah membayar mahal karena kesaksian mereka yang
  berani. Mereka telah dipukuli berkali-kali. Pernah sekali, polisi
  menahan S saat ia sedang mempertontonkan film Yesus. Dengan
  menggunakan sabuk (ikat pinggang), mereka menyerang S. Dalam
  kesempatan yang lain, polisi menahan J dan ibunya, ketika mereka
  sedang mengajarkan lagu-lagu penyembahan kepada beberapa orang
  percaya baru. Polisi menggunakan empat tongkat kayu untuk memukul
  dua wanita ini hingga S pingsan. J meyakinkan petugas keamanan untuk
  melepaskan ibunya untuk tinggal di rumah dan J menggantikan tempat S
  di penjara menjalani masa tahanan selama beberapa bulan.

  Karena apa yang mereka telah alami, S dan J kuat di dalam iman.
  Mereka terus melayani dengan berani. Dengan pertolongan S dan J, LM
  dan S terus memuridkan orang-orang percaya.

  Berdoalah untuk S, J, dan penginjil muda lainnya di seluruh negara
  yang membatasi kekristenan. Berdoalah agar mereka menjadi kuat dan
  berani seperti Yosua. Mintalah keberanian bagi mereka saat mereka
  memperkenalkan Injil.

  Diambil dari:
  Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Mei -- Juni 2009
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
  Halaman: 8
______________________________________________________________________

  Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa
  akan memulihkan semangat yang patah? (Amsal 18:14)
  < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+18:14 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Doakan umat percaya di China, yang sering mengalami tekanan dari
     pihak pemerintah karena iman mereka, agar Tuhan memberi kekuatan
     kepada mereka.

  2. Berdoa juga untuk para utusan Injil dan hamba-hamba Tuhan yang
     melayani di China, agar Tuhan melindungi dan memberi kekuatan
     kepada mereka.

  3. Doakan bagi pelayanan LM, S, dan J, agar Tuhan memelihara hidup
     mereka dan memampukan mereka dalam melayani umat percaya dan dan
     mereka yang belum percaya di China.
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org

Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Kisah 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org