Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/157

KISAH edisi 157 (18-1-2010)

Yusuf Dahaga di Balik Jubah

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                     Edisi 157, 18 Januari 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Keputusan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat
  pribadi bisa dibilang sebagai sebuah keputusan yang cukup
  membahayakan, terutama bagi mereka yang tinggal di negara-negara
  yang menolak kekristenan. Banyak tantangan yang harus dihadapi, baik
  dari keluarga sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Meskipun
  menjadi murid Kristus bukan suatu hal yang mudah untuk dijalankan,
  tetapi Kristus telah memberikan teladan yaitu dengan memberikan
  hidup-Nya sebagai wujud ketaatan-Nya kepada Bapa sampai mati di atas
  kayu salib. Kiranya keteladanan agung itu dapat kita ambil sebagai
  gaya hidup untuk kita lebih setia lagi supaya kita tidak bertumbuh
  dan menjauh dari-Nya, meskipun banyak tantangan dan ujian yang
  selalu mengintai dan mengintimidasi. Biarlah melalui kesaksian yang
  sudah disiapkan oleh redaksi, kita dapat lebih sungguh lagi dalam
  mengiring Yesus.

  Redaksi Tamu KISAH,
  Desi Rianto
  http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
  http://kekal.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                    YUSUF DAHAGA DI BALIK JUBAH

  Ada seorang pemuda yang bernama Yusuf. Ayahnya mengusirnya keluar
  dari rumah saat ia masih remaja ketika ia menjadi Kristen. Tetapi
  pengusiran itu tidak menghentikan keinginan untuk membagikan
  imannya. Ia mengabarkan tentang Isa Almasih, sang Juru Selamat ke
  mana pun ia pergi. "Aku selalu mulai dengan firman Allah. Mereka
  tertarik dan ingin tahu lebih dalam." Walaupun mayoritas penduduk di
  negaranya beragama bukan Kristen, namun hukum negara itu mengatakan
  setiap orang bebas untuk beribadah. Tetapi di negaranya, orang-orang
  Kristen dianiaya oleh anggota keluarga dan tetangga.

  Suatu hari Yusuf akan pergi dari satu toko ke toko lain di pusat
  pasar. Seorang pengemis mendekatinya, meminta uang. Yusuf malah
  memberinya sebuah Alkitab. "Aku menceritakan kepadanya mengenai
  Kristus dan bagaimana ia mengorbankan diri-Nya bagi dosa-dosa kita."
  Lalu Yusuf berdoa bersama-sama pengemis itu. Saat Yusuf menengadah
  ke atas berdoa, tiba-tiba ia melihat 6 orang berdiri
  mengelilinginya. "Mereka mulai memukuliku hingga pingsan. Ketika
  tersadar, aku melihat mereka masih mengelilingiku," kata Yusuf. "Aku
  berdarah-darah dan sangat sakit sekali. Sekali lagi mereka
  memukuliku. Aku berteriak minta tolong. Mereka memaki dan
  menyumpahiku dengan bahasa yang kotor, `kamu kafir! kamu
  menyesatkan, kami akan membunuhmu!`."

  Orang-orang tersebut mengikat tangan dan kaki Yusuf dan mengurungnya
  di dalam sebuah kamar. Ia di sana semalam-malaman dalam kesakitan.
  Pada suatu ketika malam itu, ia merasakan sentuhan di pundaknya.
  "Seketika itu juga ketakutanku lenyap. Sebuah ayat melintas di
  pikiranku: `... Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan
  mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.` (Wahyu 2:10)" Pada pukul
  5, keesokan harinya, para pria tersebut masuk ke dalam kamar
  tempat Yusuf disekap. Mereka kembali memukuli, meneriaki, dan
  mengutuki Yusuf. Mereka menawarkan uang agar Yusuf mau meninggalkan
  Kristus. Mereka juga mengancam untuk menembaknya. Tetapi Yusuf tetap
  teguh, tidak takut. "Aku berpikir itulah saat yang tepat mengabarkan
  tentang Kristus," katanya. "Aku berkata, lakukan sesukamu, lalu aku
  mulai berkhotbah di tengah-tengah mereka. Aku mengatakan kepada
  mereka, `Yesus berkata bahwa Ia adalah jalan, Ia adalah kebenaran,
  dan Ia adalah keselamatan.` Aku menceritakan kepada mereka mengenai
  kelahiran dan kebangkitan Kristus. Ketika selesai berkhotbah, aku
  berkata, `Baiklah sekarang giliran kalian, lakukan sesukamu terhadap
  aku.` Saat itu aku sangat berani dan itu semua karena Kristus."

  Saat Yusuf berbicara, ia memerhatikan pemimpin kelompok ini
  mendengarkan dengan seksama. Ketika Yusuf selesai, pemimpin ini
  mengatakan kepada yang lain untuk melepaskan dia pergi. Pada pagi
  buta, pemimpin itu membawa Yusuf mengendarai sepeda motornya ke
  suatu halte bus. Sebelum Yusuf pergi, ia mengatakan kepada pemimpin
  ini bahwa Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama, bahwa Ia
  mencurahkan darah-Nya bagi umat manusia dan bahwa Yesus mengasihi
  dia. Tergerak, pria tesebut meminta maaf karena memukulinya. "Bahkan
  saat itu, akibat pemukulan itu aku tidak dapat berdiri dan berjalan
  dengan benar, tetapi aku memaksakan diri untuk berjalan mendekati
  pemimpin itu dan memeluknya. Aku melihat ia meneteskan air mata. Aku
  tahu Allah menjamah hatinya," katanya. Yusuf memberikan Alkitab
  miliknya satu-satunya. Berdoalah bagi Yusuf dan orang Kristen yang
  mengalami kejadian serupa.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, edisi Mei -- Juni 2009
  Penulis: tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2009
  Halaman: 6
______________________________________________________________________

  Segala tanduk orang-orang fasik akan dihancurkan-Nya, tetapi
  tanduk-tanduk orang benar akan ditinggikan. (Mazmur 75:11)
  < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur75:10 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Doakanlah para petobat baru seperti Yusuf. Biarlah Tuhan memberi
     kekuatan kepada mereka dalam menjalani hidup yang penuh dengan
     ancaman dan aniaya, akibat dari keputusan mereka untuk menerima
     Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

  2. Berdoalah bagi saudara seiman kita yang tinggal di negara yang
     menolak kekristenan. Kiranya mereka tetap kuat, berpengharapan
     kepada Kristus, dan tetap setia dalam mengikut Dia.

  3. Doakan mereka yang melayani di negara-negara yang menolak
     kekristenan, agar Tuhan memampukan mereka untuk membagikan Kabar
     Baik kepada orang-orang di sekitar mereka, sehingga setiap orang
     dapat mendengar Injil dan menerima anugerah keselamatan.
______________________________________________________________________

Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Redaksi tamu: Desi Rianto
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org

Anda terdaftar dengan alamat email: tatik@in-christ.net
______________________________________________________________________

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Kisah 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org