Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/149

KISAH edisi 149 (16-11-2009)

Kesaksian Seorang Pendeta

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                    Edisi 149, 16 November  2009

PENGANTAR

  Shalom,

  Tidak ada manusia yang hidupnya selalu bahagia. Masalah hidup pasti 
  datang silih berganti. Tuhan mengizinkan permasalahan itu ada bukan 
  karena Dia tidak mengasihi kita, melainkan Dia menginginkan kita 
  memetik pelajaran hidup dari apa pun yang kita alami. Kehilangan 
  seseorang yang sangat kita cintai adalah hal yang sangat tidak kita 
  harapkan. Namun bagaimana jika Tuhan mengizinkan hal itu terjadi? 
  Apakah kita akan tetap mengasihi Tuhan? Atau malah kita meninggalkan 
  Dia karena kekecewaan kita? KISAH edisi kali ini sekali lagi 
  menyajikan kisah tentang seorang pendeta dan juga martir bagi Tuhan. 
  Kiranya kisah ini dapat membantu kita untuk lebih memahami arti kata 
  pengorbanan. Tuhan memberkati!

  Staf Redaksi KISAH,
  Tatik Wahyuningsih
  http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
  http://kekal.sabda.org/ 
  http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                     Kesaksian Seorang Pendeta

  Mereka menerobos masuk ke ruangan itu, sementara terdengar 
  jeritan-jeritan rekan-rekan Kristen sedang dibantai di luar. Pendeta 
  HP dan istrinya menolong memimpin kamp muda Indonesia, mereka merasa 
  bertanggung jawab atas orang-orang muda ini. Saat sebelum 
  penyerangan merupakan saat-saat pertumbuhan rohani dan penyembahan 
  yang penuh sukacita. Namun kemudian mereka diserang. Ketika massa 
  radikal mengelilingi gedung di mana mereka bersembunyi, pendeta HP 
  keluar. Untuk mengalihkan perhatian massa yang haus darah itu dari 
  istri dan kaum mudanya, pendeta itu diserang sementara yang lainnya 
  melarikan diri.

  "Yesus, tolong saya." Kalimat itu merupakan kalimat terakhirnya. 
  Setelah kejadian itu, istrinya melihatnya terbaring di peti mati. 
  Luka berat menyayat dada dan lengannya. Dalam keadaan marah dan 
  terkejut, Nyonya HP berteriak kepada Tuhan, "Mengapa Engkau 
  membiarkan hal ini terjadi? Mengapa Engkau tidak melindungi 
  suamiku?" Namun Roh Kudus mengingatkannya akan perkataan suaminya 
  beberapa hari sebelum serangan itu. "Jika kamu mengasihi Yesus, 
  namun kamu lebih mengasihiku dan keluargamu, kamu tidak layak akan 
  kerajaan Allah." Ia mengatakan karena ia telah siap mati bagi Allah. 
  Mengingat kalimat itu, ia menolak untuk menjadi pahit hati. Ia tetap 
  bekerja bersama gerejanya di Indonesia. Nasihat yang diberikan bagi 
  umat Kristen di negara-negara bebas adalah: "Carilah Tuhan dengan 
  sungguh-sungguh, supaya kalian dapat bertahan di tengah-tengah 
  kesulitan yang bertambah."

  Kita tidak perlu mencari kesulitan. Kesulitan sudah punya alamat 
  kita. Yesus sering mengingatkan murid-murid-Nya bahwa ujian 
  merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Mencari Tuhan dengan 
  lebih sungguh-sungguh tidak berarti mencari kesulitan bagi kehidupan 
  kita. Keuntungan dari mencari hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan 
  adalah untuk mempersiapkan diri kita dengan lebih baik untuk hal-hal 
  yang tak terelakkan. Kita tidak punya pilihan tentang kesulitan apa 
  yang akan datang dalam hidup kita. Namun kita dapat memiliki 
  hubungan dengan Tuhan yang menyiapkan kita untuk menghadapi 
  kesulitan. Beberapa ujian bisa berarti kehilangan nyawa kita bagi 
  kepentingan Kristus. Namun ini bukanlah pengorbanan yang 
  sesungguhnya. Pengorbanan yang ekstrem harus muncul jauh sebelumnya. 
  Kita harus mengorbankan keegoisan dalam setiap tingkatan dengan 
  tujuan untuk mengembangkan keintiman dengan Tuhan dari waktu ke 
  waktu. Ketika kita mengorbankan segalanya untuk mengejar hubungan 
  yang terbaik dengan Kristus, kita sudah akan mengerjakan bagian yang 
  tersulit.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Devosi Total
  Penulis: The Voice of the Martyrs
  Penerjemah: Fintawati Rahardjo dan Iyan Haryanto
  Penerbit: Yayasan KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Surabaya 2005
  Halaman: 16
______________________________________________________________________

  Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata
  kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan
  hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi
  hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri
  menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu
  masing-masing. (Roma 12:3)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Roma+12:3 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Penganiayaan terhadap umat percaya dan gereja Tuhan masih terus
     berlangsung, meskipun tidak secara terang-terangan. Berdoalah
     bagi umat percaya dan gereja Tuhan di Indonesia, agar tetap sabar
     dalam menghadapi setiap persoalan yang sedang terjadi.

  2. Doakan pihak-pihak yang telah melakukan tindak kekerasan terhadap
     orang percaya dan gereja Tuhan, agar Tuhan menjamah hati mereka
     dan mereka berbalik dari kehidupan mereka yang lama.

  3. Doakan juga untuk orang percaya yang pernah menjadi korban
     kekerasan karena iman mereka, agar mereka tidak menyimpan akar
     pahit dalam hati mereka, melainkan mengampuni mereka yang telah
     melakukan tindakan tersebut.     
______________________________________________________________________
STOP PRESS     

                 PUBLIKASI YLSA SUDAH MERAMBAH FACEBOOK
  
  Puji Tuhan, kerinduan YLSA (lihat 
  http://blog.sabda.org/2009/09/18/ylsa-merambah-ke-facebook/) untuk 
  merambah ke Facebook akhirnya terlaksana juga. Sekarang, hampir 
  semua publikasi YLSA sudah memiliki sebuah halaman di Facebook. 
  Berikut adalah daftar halaman Facebook publikasi YLSA beserta alamat 
  URL-nya.

  - Bio-Kristi (http://fb.sabda.org/biokristi)
  - e-BinaAnak (http://fb.sabda.org/binaanak)
  - e-Buku (http://fb.sabda.org/buku)
  - e-Doa (http://fb.sabda.org/doa)
  - e-Humor (http://fb.sabda.org/humor)
  - e-JEMMi (http://fb.sabda.org/misi)
  - e-Konsel (http://fb.sabda.org/konsel)
  - e-Penulis (http://fb.sabda.org/penulis)
  - e-Reformed (http://fb.sabda.org/reformed)
  - e-Wanita (http://fb.sabda.org/wanita)
  - Kisah (http://fb.sabda.org/kisah)
  - e-Leadership (http://fb.sabda.org/lead)
  - ICW (http://fb.sabda.org/icw)
  
  Melalui sarana Facebook ini, kami berharap para pelanggan publikasi 
  YLSA dapat semakin akrab berinteraksi. Mari kita warnai Facebook 
  dengan persekutuan antaranak-anak Tuhan yang menjadi berkat bagi 
  banyak orang. Biarlah nama-Nya saja yang semakin dipermuliakan!
______________________________________________________________________

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) 2009 YLSA
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org