Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/147 |
|
KISAH edisi 147 (2-11-2009)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________ Edisi 147, 2 November 2009 PENGANTAR Shalom, Ibu Theresa pernah mengatakan, "Jangan pernah biarkan seseorang yang datang pada Anda, pergi tanpa merasa lebih baik. Jadilah ekspresi hidup kebaikan hati Tuhan." Kalimat itu merupakan suatu bentuk imbauan supaya setiap orang percaya dapat menjadi teladan dan memancarkan kasih Kristus. Hidup orang Kristen bagaikan suratan yang terbuka. Satu tanggung jawab yang besar sebagai orang percaya untuk mengemban apa yang Tuhan inginkan dalam hidup ini. Tapi percayalah Tuhan akan memampukan setiap kita untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Biarlah kesaksian ini menjadi berkat agar kita dapat menjadi jawaban bagi orang yang ada di sekitar kita. Redaksi Tamu KISAH, Desi Rianto http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ http://kekal.sabda.org/ http://fb.sabda.org/kisah ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MEMBUAT PERBEDAAN YANG BERTAHAN Stenly rindu untuk mengambil tantangan dalam lapangan misi. Sebagai lulusan baru dari sebuah sekolah Alkitab, Tuhan mengirimnya ke sebuah pulau terpencil di Indonesia. Di sana, penduduk mencampur perdukunan dan berhala dengan agama mayoritas. Stenly sangat berani dalam memberitakan Injil. Ia menyuruh kaum mayoritas untuk membakar patung-patung berhala mereka ketika mereka menerima Yesus Kristus. Suatu hari, ada seseorang yang bertobat; ia membakar berhalanya, di dalamnya terdapat kertas gulungan kitab suci agama mayoritas. Ketika warga mayoritas setempat mendengar akan hal ini, mereka menjadi amat marah dan melaporkan Stenly kepada petugas. Ia ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Pendeta dari sekolah Alkitab mendengar kabar penangkapan Stenly dan langsung pergi untuk menemuinya. Ketika pendeta S tiba di rumah tahanan, ia diberitahu bahwa Stenly telah dipindahkan ke penjara. Berhari-hari kemudian ketika pendeta S menemukan Stenly, ia menemukannya telah dipukuli dengan kejam; tubuhnya luka-luka, dan ia tidak sadarkan diri. Pukulan yang bertubi-tubi pada kepalanya telah meninggalkannya dalam keadaan koma. Pendeta S melakukan apa yang dapat ia lakukan untuk merawat Stenly dan membuatnya lebih nyaman. Stenly tampak pulih ketika pendeta S melakukan hal itu. Pendeta S bertanya seraya diiringi air mata, "Stenly, aku adalah pendeta S. Apakah kau dapat mendengarkanku?" Tetapi Stenly tidak dapat bergerak atau berbicara. Yang dapat ia lakukan hanyalah berbaring pada punggungnya dan menangis. Tak lama setelah kunjungan pendetanya, Stenly pergi untuk berada bersama Tuhan. Kematian Stenly menimbulkan dampak yang hebat terhadap mereka yang mengenalnya. Pada tengah malam, tujuh dari rekan-rekan mahasiswanya mendatangi pengawas, meminta supaya mereka mengabarkan Injil ke pulau di mana Stenly meninggal. Kematiannya juga menimbulkan dampak di kota kelahirannya. Di sana, 53 orang membuat keputusan untuk memasuki sekolah Alkitab, termasuk ibu dan saudara perempuan Stenly. Tak lama setelah mereka lulus, 7 orang di antara mereka pergi menginjili ke daerah tempat Stenly meninggal. Kehidupan Stenly membuat perbedaan yang besar di pulau kecil tersebut. Sebanyak 11 orang telah dibawa kepada Kristus karena iman Stenly. Telah terjadi juga kebangunan rohani di antara 300 orang Kristen tradisional di pulau itu. Kebanyakan dari mereka dulunya terikat alkohol, rokok, dan perjudian. Tetapi kini roh mereka menyala-nyala untuk mencari Tuhan dan mempelajari Alkitab. Dimabil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Jesus Freaks Penyusun: Toby McKeehan dan Mark Heimermann Penerbit: Cipta Olah Pustaka, 1995 Halaman: 154 -- 155 ______________________________________________________________________ Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. (Markus 13:9-10) < http://sabdaweb.sabda.org/s?p=Markus+13:9-10 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Mengucap syukur atas keberadaan orang-orang seperti Stenly, yang telah memberikan teladan kepada kita tentang ketaatan dan kesetiaan dalam mengikut Tuhan, meskipun di tengah banyaknya persoalan yang menghadang. 2. Berdoa untuk mereka yang melayani di pedalaman, agar Tuhan memampukan mereka dalam memberitakan Injil di sana. Doakan juga untuk keluarga mereka dan keperluan yang dibutuhkan, agar Tuhan menjaga dan memberkati mereka. 3. Doakan untuk para petobat baru, agar Tuhan memampukan mereka untuk mengenal-Nya secara pribadi. Doakan juga untuk pembimbing mereka, agar diberi kekuatan dan kesabaran dalam membimbing para petobat baru dalam mengenal Kristus lebih dalam. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2009 YLSA YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih Redaksi Tamu: Desi Rianto Kontak: < kisah(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/ Facebook: http://fb.sabda.org/kisah ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |